"Benar-benar raja dan ratu jalanan" ucapnya sambil memperhatikan Jingga dan juga Langit yang sedang berjalan beriringan.
Dia adalah sosok yang sudah tau tentang Langit dan juga Jingga, Sebenarnya orang itu adalah adik Langit, Hanya saja dia tinggal terpisah setelah pertengkarannya dengan Langit beberapa bulan yang lalu. Biarpun hanya anak angkat, Tapi kedua orang tua Langit tidak pernah membeda-bedakan antara mereka berdua. Pratama dan juga Ayudia juga memberikan kasih sayang yang setara untuk Samudra.
Ya, Sosok itu bernama Samudra, Adik angkat Langit yang sudah di besarkan oleh kedua orang tua Langit saat Samudra masih berumur 3 tahun. Pratama dan Ayudia yang tidak sengaja menemukan Samudra di jalanan dan merasa sangat iba membuat mereka berdua mengangkat nya dan memberikannya nama Samudra pratama.
"Kak, Ada hal yang harus aku bicarakan sama kamu" ucap Samudra saat Langit sudah tiba di sana.
Langit menghentikan langkahnya"Ada apa?" jawabnya dingin.
"Ikut aku sebentar, Kak. Ini sangat penting"
Langit tak lagi menjawab, Pria itu hanya mengekor di belakang Samudra yang membawanya ke atas Rooftop.
"Ada apa lho ngajak gue ke sini?" tanya Langit saat mereka sudah tiba di Rooftop.
"Aku mau bilang suatu hal yang sangat penting, Kak. Tapi Sam minta, Kakak jangan kaget setelah mendengar hal ini"
"Tidak usah basa-basi. Cepat bilang sekarang atau gue pergi"
Samudra mengambil nafas pelan, Merasa sangat menyesal dengan apa yang sudah dia lakukan tempo hari, Sebuah kejadian yang sudah membuat sikap Langit yang dulu begitu hangat menjadi sangat dingin dan cuek terhadapnya.
"Ini soal papa, Kak"
"Ada apa dengan papa?"
Samudra mengambil ponselnya dan menunjukkan sebuah video yang membuat Langit tidak bisa berkata apa-apa. Melihat video itu, Langit terdiam sejenak, Dunianya seakan berhenti berputar setelah melihat sebuah fakta yang sebelumnya tak pernah dia bayangkan.
"Apa ini? Dapat dari mana lho video ini?" Tanya Langit sambil menatap Samudra.
"Kak, Maafkan aku yang baru bisa mengatakan hal ini sekarang. Tapi ini semua aku rekam sendiri. Tepat malam di mana kak Langit mengalami kecelakaan malam itu"
"Apa maksud lho!?"
"Jadi, Tepat di malam saat aku datang menjenguk kakak di rumah sakit karna kecelakaan, Malam itu"
*Mendengar kabar jika Langit mengalami kecelakaan, Samudra dan Ayudia langsung menuju ke rumah sakit saat itu juga. Mereka hanya datang berdua, Karna Pratama pergi beberapa saat yang lalu dengan alasan ada pekerjaan mendadak. Ayudia yang selalu berpikir positif terhadap suaminya hanya bisa mengatakan iya.
"Sayang, Lebih cepat ya bawa mobilnya, Mama sangat menghawatirkan kakak mu" ucap Ayudia dengan raut wajah panik.
"Iya, Ma. Ini Sam juga sudah berusaha untuk cepat, Mama sabar ya, Semoga kakak baik-baik saja" ucap Samudra sambil menggenggam tangan Ayudia dengan tangan kirinya.
"Bagaimana mama bisa tenang Sam, Mereka bilang kakak kamu harus di operasi, Itu artinya kakak kamu sedang tidak baik-baik saja"
"Mama doakan yang terbaik buat kak Langit ya ma"
Melihat Ayudia seperti itu, Samudra semakin mempercepat laju mobilnya, Sehingga mereka bisa tiba di rumah sakit BERLIAN hanya dengan 30 menit.
Ayudia turun dari dalam mobilnya dan berjalan cepat menyusuri setiap koridor rumah sakit dengan langkah lebar. Kedua matanya terasa sangat panas, Samudra hanya mengekor di belakang mamanya. Tepat saat Ayudia menuju ruangan operasi, Tanpa sengaja dia melihat sosok Pratama bersama dengan seorang wanita keluar dari ruangan kandungan.
Ayudia terdiam disana, Kakinya terasa sangat berat untuk sekedar melanjutkan langkahnya. Lututnya melemas, Kedua matanya semakin terasa panas.
Samudra yang melihat mamanya terdiam di sana akhirnya ikut menoleh ke arah pandangan Ayudia"Ada apa, Ma? Kenapa mama diam di sini?" tanya Samudra sambil menoleh ke arah pandangan Ayudia.
"Papa" ucap Samudra pelan.
Melihat papanya bersama dengan wanita lain, Samudra mengeluarkan ponselnya dan mengambil sebuah video yang berdurasi kurang lebih 3 menit.
Setelah itu, Samudra meletakkan kembali ponsel itu pada saku hoodie yang dia gunakan dan kembali menoleh pada mamanya yang sudah setengah terisak.
Samudra membawa Ayudia ke dalam pelukannya sambil membelai lembut rambut sang mama"Jangan nangis, Ma. Jangan buang air mata berharga mama hanya karna kelakuan papa" ucap Samudra yang terdengar sangat lembut.
"Rasanya sangat sakit, Sam. Tapi mama bisa apa, Rasa cinta mama terhadap papa begitu besar" ucap Ayudia yang terdengar sangat lirih.
Mendengar itu membuat Samudra mengerutkan kecil keningnya,"Apa maksud mama? Jangan bilang kalau sebenarnya mama" perkataan Samudra terpotong karna Ayudia menimpali nya.
"Iya, Sam. Mama sudah tau kalau selama ini papa sudah mengkhianati mama. Mama tau kalau papa sudah menikah lagi dengan wanita lain. Biarpun papa sudah menjelaskan apa alasannya, Tapi hati mama masih terasa sangat sakit, Sam. Mama tidak sekuat itu" ucap Ayudia sambil terus terisak dalam pelukan anak angkatnya.
Samudra menatap wajah sang mama yang sudah di penuhi dengan air mata, Mencoba menguatkan sosok yang baginya sudah menjadi surganya.
"Mama, Lihat Sam. Jangan pernah memendam semuanya sendiri. Ada Sam dan juga kak Langit yang bisa mama gunakan untuk menjadi tempat bercerita, Kami berdua anakmu, Ma"
"Jangan pernah mengatakan hal ini pada kakakmu nak. Mama tidak mau jika Langit membenci papanya sendiri, Tolong rahasiakan semua yang kamu tau malam ini darinya"
"Tapi, Ma"
"Mama mohon, Nak. Ini demi kebaikan kita semua" ucap Ayudia memohon.
"Baiklah, Ma. Tapi mama jangan nangis lagi ya, Lebih baik saat ini kita fokus pada kak Langit dulu"
Mendengar perkataan Samudra yang memang ada benarnya, Ayudia mengusap kedua matanya"Terimakasih sudah mau mengerti mama ya, Sam"
"Sama-sama, Ma. Terimakasih juga karna mama sudah memberikan kasih sayang yang serupa untuk Samudra. Mama tidak pernah membeda-bedakan antara Sam dengan kak Langit"
"Sama-sama, Sayang*"
"Apa! Jadi maksud lho mama sudah tau akan hal ini?"
Samudra mengangguk pelan"Iya, Kak. Maafkan aku yang baru bisa mengatakan hal ini sekarang. Ini semua permintaan mama, Dan karna mama sudah lama tiada, Aku pikir kak Langit memang harus tau akan hal ini" balas Samudra sambil menatap raut wajah Langit yang begitu menahan amarah.
Langit berlalu dari sana, Meninggalkan Samudra yang masih terdiam. Rahangnya mengeras serta Kedua tangannya mengepal kuat saat mendengar apa yang baru saja Samudra ceritakan padanya.
"Argggh. Kenapa mama tidak pernah mengatakan hal ini padaku!" ucap Langit di sela langkahnya.
Langit masuk ke dalam kelasnya dengan raut wajah dingin dan tanpa ekspresi. Semua yang Samudra katakan padanya masih terngiang jelas.
Jingga yang melihat raut wajah Langit seperti itu langsung mengambil ponselnya. Wanita itu mengirimkan sebuah pesan singkat pada kontak yang dia beri nama Surgaku.
[ Ada apa kak? Kenapa kak Langit terlihat sedang menahan amarah. Apa yang terjadi? ]
Dttttt......Dttttt.....Dtttt
[ Nanti akan aku ceritakan setelah kita di rumah sayang ] Send
Dttttt....Dttttt..
Bidadariku
[ Yasudah, Kakak jangan emosi gitu ya, Istighfar ]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
𝑳𝒂𝒚𝒚𝒂𝒓𝒊
mana ada wanita yg kuat lihat suaminya menikah lagi.tapi lagi2 cinta sllu mengalahkan rasa sakit.sakit tp g berdarah.dan itu sangat menyakitkan
2023-05-13
0
𝑳𝒂𝒚𝒚𝒂𝒓𝒊
eh siapa yg bersama Pratama?selingkuh kah dya?
2023-05-13
0
Haku Mizaki ⍣⃝కꫝ🎸
pasti kaget lihat tuh video
2023-05-13
1