Rasa kesal Sisil 2

Sisil kembali ke tempat duduknya dengan wajah yang terlihat sangat kesal. Merasa kesal karna Jingga sudah dengan berani melawannya. Terlebih lagi di depan semua teman-temannya.

"Awas saja kamu, Jingga. Aku akan membalas apa yang sudah kamu lakukan hari ini" Batin sisil Lagi.

Entah apa yang menjadi alasan Sisil sangat tidak menyukai Jingga, Tapi yang pasti, Rasa tidak suka itu ada tepat saat pertama kali melihat Jingga masuk ke dalam kelas itu dan mencuri perhatian banyak orang. Apalagi saat mendengar jika pagi ini Jingga datang bersama dengan Langit, Sisil merasa Jingga akan menjadi saingan terberatnya. Walaupun rasa takut itu memang benar-benar adanya.

Semua orang yang ada di sana hanya bisa mengulum bibir saat melihat raut wajah Sisil yang begitu menyedihkan.

"Hahahah. Dasar mak lampir, Bagaimana rasanya jika di lawan sama target bully mu" ucap Rey pada Sisil

"Tentu saja sakitnya tuh di sini. Eh salah ya. Malunya tuh disini" timpal Doni sambil tertawa keras.

Hal itu semakin membuat Sisil merasa sangat kesal dan semakin membenci Jingga. Karna Jingga semua orang yang ada di dalam kelas ini jadi menertawakannya.

"Semua ini gara-gara Jingga. Awas saja kamu Jingga. Jangan senang dulu. Karna aku tidak akan diam setelah kejadian hari ini. Kamu sudah benar-benar membuat aku malu" batin Sisil lagi sambil mengepalkan kuat kedua tangannya. Matanya merah, Wajahnya terasa sangat panas. Baru kali ini seisi kelas menertawakannya.

Sisil melirik ke arah Langit yang juga ikut terkekeh melihat kejadian hari ini. Dalam hati Langit merasa bangga karna Jingga benar-benar bisa menghadapi dengan caranya sendiri.

Pria itu mengambil ponselnya dan mencari nomor kontak yang dia beri nama. My Queen bidadari.

Dtttt....Dtttt....Dttttt....

Jingga yang merasa ponselnya berdering, Langsung mengambil ponsel itu. Kedua sudut bibirnya terangkat saat melihat siapa yang sudah mengirimkan pesan singkat padanya.

Surgaku

[ Hebat kamu sayang, Aku tidak nyangka kamu bisa melakukan hal itu ]

[ Orang seperti Sisil memang sesekali perlu di kasih pelajaran kak. Biar dia kapok ] Send

Surgaku

[ Kamu benar, Sayang. Maafkan aku yang sempat mengira kamu tidak bisa melakukan semua itu ]

[ Kenapa? Karna aku terlihat lemah? ] Send

Surgaku

[ Bukan sayang. Aku sempat tidak yakin kamu mau membalas Sisil. Secara kamu kan kalem, Lemah lembut ]

Membaca pesan itu membuat Jingga terdiam sejenak. Wanita itu tak langsung membalas pesan terakhir Langit. Satu hal yang tak pernah Langit tau selama ini. Pria itu tidak tau siapa Jingga sebenarnya.

"Maafkan aku yang belum bisa mengatakan padamu tentang siapa aku sebenarnya, Kak"

"Kamu tidak perlu tau bagaimana masa laluku. Tapi yang pasti, Untuk saat ini aku sudah berubah demi kamu. Aku rela membuang semuanya demi kamu kak" ucap Jingga dalam batinnya

Mengingat hal itu mendadak membuat Jingga merasa takut. Entah bagaimana nanti reaksi Langit jika tau siapa Jingga sebenarnya.

"Maafkan aku yang belum siap mengatakan hal yang sebenarnya, Kak. Aku takut kak Langit akan marah jika tau kalau sebenarnya aku adalah"

"Hai" ucap seorang siswa yang baru saja masuk.

Mendengar suara itu membuat Jingga cukup terkejut, Jingga menoleh pada sosok yang sudah duduk di sampingnya.

"Hai juga" balas Jingga pelan.

"Kenalkan, Nama aku Olivia" ucapnya

"Aku Jingga. Salam kenal ya"

"Kamu anak baru ya, Aku baru lihat sekarang"

"Iya, Aku baru masuk kemaren. Boleh kan aku duduk disini?"

"Pantes. Aku kemaren gak masuk sudah ketinggalan saja"

"Aku boleh kan duduk disini?" tanya Jingga pada Olive

"Tentu saja boleh. Di sini kosong kok. Mulai sekarang kamu duduk disini"

"Terimakasih ya. Olive"

"Iya sama-sama. Mulai sekarang kita temenan ya, Atau kalau perlu kamu jadi my besti. Mau gak?"

Jingga mengangguk"Boleh-boleh. Kenapa tidak" balas Jingga antusias

Tak berselang lama, Guru mata pelajaran olah raga datang dan meminta semua siswa kelas XIA untuk mengganti pakaian. Karna memang hari selasa mata pelajaran pertama adalah olah raga.

Semua murid sudah berkumpul di lapangan sesuai dengan yang di minta pak Saiful. Kali ini pelajarannya tentang Basket. Pak Saiful membentuk tim putri dan juga tim putra menjadi 8 bagian. Mereka di minta untuk bertanding.

Pertama yang maju kelompok A melawan kelompok D. Atau lebih tepatnya kelompok Jingga melawan kelompok Sisil.

Dengan sangat percaya diri Sisil maju. Dalam hatinya sudah terbesit akal jahat untuk membalas apa yang sudah Jingga lakukan padanya.

"Kita lihat saja, Jingga. Aku akan membuat kelompok mu itu kalah. Karna aku tidak yakin jika kamu bisa melakukannya" ucap Sisil dalam batinnya.

Langit menatap Jingga sambil memberikan satu kedipan yang tentu langsung membuat Jingga paham apa arti dari kedipan itu. Jingga hanya membalas dengan anggukan pelan. Tidak mau ada orang lain yang memahami isyarat yang mereka gunakan pagi ini.

Pertandingan itu pun dimulai. Awal permainan kelompok Sisil yang selalu memasukkan bola itu dan mencetak 3 0.

"Gak papa, Semangat" ucap Olive pada seluruh anggotanya.

"Bagaimana ini, Kelompok Sisil sudah 3, Sedangkan kelompok kita masih 0" ucap salah satu dari mereka yang terlihat gelisah.

"Menang atau tidak. Yang penting kita sudah berusaha" Balas Jingga pada mereka.

Tanpa sengaja Jingga menoleh pada Sisil yang sudah menertawakannya. Melihat itu membuat Jingga mengambil nafas sejenak.

"Baiklah, Sil. Akan aku tunjukkan cara bermain yang sebenarnya" ucap Jingga dalam batinnya

Tidak pernah ada yang tau jika di sekolah lamanya Jingga adalah ratu dalam bidang ini. Bahkan wanita itu pernah memenangkan pertandingan basket antar sekolah.

Jika sejak tadi Jingga lebih banyak diam, Beda dengan kali ini. Wanita itu merebut bola dari tangan Sisil dan memasukkan pada Ring. Hingga nilai meraka setara, 3/3 .

"Sial, Kenapa dia terlihat sangat ahli" ucap Sisil dalam batinnya.

Suara sorakan memanggil nama Jingga menggema di lapangan itu. Terutama suara Rey yang berhasil membuat Sisil merasa sangat kesal.

"Woy mak lampir, Kalau kagak bisa gak usah sok suhu. Hahahha" Teriak Rey pada Sisil

"Tau tuh, Sok suhu taunya apa?" Balas Doni

"Tau ya, Apa ya Don. Hahahah"

"Taunya bengek" jawab Doni yang langsung mengundang gelak tawa semua yang ada di sana.

Sisil semakin merasa panas, Kedatangan Jingga benar-benar sebuah ancaman besar untuknya.

Semua yang ada di sana tertawa mendengar perkataan Doni. Bahkan bukan hanya murid, Pak Saiful juga ikut mengulum bibir.

"Sudah sudah. Rey, Doni. Kalian bisa diam kan"

"Bisa dong pak, Kan kita berdua bukan mak lampir kayak si ono" ucap Rey sambil melirik pada Sisil.

Sisil mengambil nafas kasar. Entah kenapa hari ini dia sangat sial. Selalu di tertawakan oleh teman-temannya karna kelakuannya sendiri.

"Kenapa hari ini aku sial sekali" ucapnya dalam batin.

Terpopuler

Comments

🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀

🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀

🤣🤣🤣,karna dirimu belum di ruqyah sill🤣🤣🤣🤣

2023-05-13

0

🦂⃟ғᴀᷤᴛᷤᴍᷫᴀ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛN⃟ʲᵃᵃ࿐📴

🦂⃟ғᴀᷤᴛᷤᴍᷫᴀ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛN⃟ʲᵃᵃ࿐📴

jingga mau bilang apa ya kok ngegantung bikin penasaran aja🤔

2023-03-30

0

B⃟c𝓝𝓐𝓝𝓐 19♧

B⃟c𝓝𝓐𝓝𝓐 19♧

Nahkan begini kalau ngga sadar diri .. Dia yang Salah juga , menyalahkan jingga tanpa Sebab ....

2023-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Sekolah Baru
2 Salah sasaran
3 My Queen
4 Jingga untuk Langit
5 Cinta di pandangan pertama
6 Partner terbaik
7 Luka masa lalu
8 Alasan Langit
9 Dinner Romantis
10 Transfer energi
11 Rasa kesal Sisil
12 Rasa kesal Sisil 2
13 Flashback
14 Sosok Queen UKS { Unik, Killer, Savege }
15 Raja dan Ratu Jalanan
16 Mengatakan pada Langit
17 Sama-sama menyukai
18 Telpon dari kakek Abimana
19 Tempat bersandar ternyaman
20 Kedatangan Sisil
21 Perdebatan Rey sama Sisil
22 Rasa penasaran Langit
23 You Are my Everything
24 Bestie Laknat
25 Aldebaran Alano
26 Menua Bersama
27 Seperti bidadari
28 Rasa marah Langit
29 Memperketat penjagaan
30 Rencana Darwin
31 Wanita Jadi-jadian
32 Nyawa di balas Nyawa!
33 Langit yang serba tau
34 Rasa malu Lexan
35 Detektif bayaran
36 Rindu itu berat [ Kata Dilan ]
37 Partner Bodoh
38 Lexan mulai tau
39 Meeting terakhir Langit
40 Apa yang terjadi?
41 Menang Tender
42 Menunggu saat yang tepat
43 Kabar perjodohan
44 BIOSKOP
45 Bukan Drama Romantis
46 Rasa Rindu Gibran
47 Ternyata teman masa kecil.
48 Saksi Mata
49 Mulai terbongkar
50 Part Rey dan Sisil
51 Pertemuan Langit dengan Ayuning
52 Berdamai dengan masalalu
53 Bagaikan Langit dan Bumi
54 Part Agis Maulana( Flashbak 1 tahun yang lalu)
55 Menjalankan misi
56 Jingga terluka
57 Golongan darah berbeda
58 Tertukar
59 Rasa takut Alexander
60 Sebenarnya aku anak siapa?
61 Perihal perjodohan
62 Remidi
63 Dia adalah
64 Berkumpul di Markas
65 Dalang dari semuanya
66 Mengatakan pada Jingga
67 Rela Berkorban
68 Darah di balas dengan darah!
69 Selamat jalan
70 Kamera chip
71 Promise
72 Paket dari seseorang
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Sekolah Baru
2
Salah sasaran
3
My Queen
4
Jingga untuk Langit
5
Cinta di pandangan pertama
6
Partner terbaik
7
Luka masa lalu
8
Alasan Langit
9
Dinner Romantis
10
Transfer energi
11
Rasa kesal Sisil
12
Rasa kesal Sisil 2
13
Flashback
14
Sosok Queen UKS { Unik, Killer, Savege }
15
Raja dan Ratu Jalanan
16
Mengatakan pada Langit
17
Sama-sama menyukai
18
Telpon dari kakek Abimana
19
Tempat bersandar ternyaman
20
Kedatangan Sisil
21
Perdebatan Rey sama Sisil
22
Rasa penasaran Langit
23
You Are my Everything
24
Bestie Laknat
25
Aldebaran Alano
26
Menua Bersama
27
Seperti bidadari
28
Rasa marah Langit
29
Memperketat penjagaan
30
Rencana Darwin
31
Wanita Jadi-jadian
32
Nyawa di balas Nyawa!
33
Langit yang serba tau
34
Rasa malu Lexan
35
Detektif bayaran
36
Rindu itu berat [ Kata Dilan ]
37
Partner Bodoh
38
Lexan mulai tau
39
Meeting terakhir Langit
40
Apa yang terjadi?
41
Menang Tender
42
Menunggu saat yang tepat
43
Kabar perjodohan
44
BIOSKOP
45
Bukan Drama Romantis
46
Rasa Rindu Gibran
47
Ternyata teman masa kecil.
48
Saksi Mata
49
Mulai terbongkar
50
Part Rey dan Sisil
51
Pertemuan Langit dengan Ayuning
52
Berdamai dengan masalalu
53
Bagaikan Langit dan Bumi
54
Part Agis Maulana( Flashbak 1 tahun yang lalu)
55
Menjalankan misi
56
Jingga terluka
57
Golongan darah berbeda
58
Tertukar
59
Rasa takut Alexander
60
Sebenarnya aku anak siapa?
61
Perihal perjodohan
62
Remidi
63
Dia adalah
64
Berkumpul di Markas
65
Dalang dari semuanya
66
Mengatakan pada Jingga
67
Rela Berkorban
68
Darah di balas dengan darah!
69
Selamat jalan
70
Kamera chip
71
Promise
72
Paket dari seseorang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!