Alasan Langit

"Jangan ingat hal utu lagi, Sayang. Semuanya sudah berlalu. Jangan pernah mengingat luka masa lalu yang akan membuatmu sakit" ucap Langit sambil memeluk Jingga dengan sangat erat. Menenangkan hati Jingga seperti yang selalu dia lakukan.

"Iya, Kak. Terimakasih karna kak Langit sudah berusaha melakukan yang terbaik waktu itu. Bahkan kak Langit sampai rela terluka demi aku" ucap Jingga sambil menatap Langit

"Tidak perlu berterima kasih, Sayang. memang sudah kewajiban aku berkorban buat kamu. Sudah tugasku untuk selalu bisa melindungi kamu"

"Untung saja malam itu kak Langit datang di saat yang tepat. Kalau tidak, Aku gak tau apa yang akan terjadi padaku" ucap Jingga dengan suara parau

Ingatan Jingga kembali pada kejadian beberapa bulan yang lalu. Tepatnya saat dia baru pulang dari sekolah karna sedang ada pelajaran tambahan, Hingga membuat Jingga harus pulang agak malam.

"Ya ampun, Kenapa sudah jam segini saja ya." ucap Jingga setelah keluar dari dalam ruangan osis.

Hari ini memang ada hal yang harus Jingga urus. Karna kebetulan, Anak itu menjadi ketua osis di sekolah Alindra. Ada rapat dadakan yang di adakan oleh kepala sekolah hingga tanpa terasa hari sudah mulai gelap.

"Jingga, Mau balik bareng gue gak?" tawar Gibran pada Jingga

"Gak usah, Gib. Arah rumah kita kan beda. Gue naik taksi aja. Makasih tawarannya"

"Serius lho gak mau balik bareng gue. Gak papa loh Ji, Gue anterin sampek depan rumah"

"Iya gue serius Gib. Udah sana lho pulang dulu aja. Gue lagi nunggu taksi, Bentar lagi juga dateng" ucap Jingga lagi sambil tersenyum pada Gibran

"Ya sudah. Kalau begitu gue balik dulu ya Ji. Masih mau ke suatu tempat ini"

"Iya, Sana buru balik"

Pria yang bernama Gibran benar-benar pergi meninggalkan Jingga yang masih berdiri di depan gerbang sekolah menunggu taksi. Satu hal yang sudah Gibran lupakan. Pria itu lupa jika di daerah sana cukup rawan dengan yang namanya pelecehan.

Sudah lebih dari setengah jam Jingga menunggu taksi di sana. Namun, Tiba-tiba saja dia mendapat notifikasi jika taksi online yang sudah dia pesan membatalkan karna ada kepentingan mendesak.

"Yah, Kok malah di batalin. Aku kan sudah nunggu dari tadi. Tau gini tadi aku nebeng sama Gibran" ucap Jingga sambil mengambil nafas pelan.

Mau tidak mau, Jingga harus berjalan kaki. Karna hari ini dia memang tidak membawa kendaraan sendiri seperti hari-hari biasanya.

"Bisa mampus aku kalau jalan kaki sampek rumah" ucap Jingga sambil berusaha menghubungi teman-temannya.

"Aduuh, Kenapa mereka tidak ada yang bisa di hubungi sih. Benar-benar teman tidak berguna" ucap Jingga kesal karna tidak ada yang menjawab panggilannya.

Tanpa terasa Jingga sudah berjalan kaki cukup jauh. Wanita itu duduk di salah satu halte yang terlihat sangat sepi. Tidak ada satu orang pun di sana. Karna merasa kakinya cukup lelah, Jingga memutuskan untuk istirahat sebentar. Sambil menunggu ada yang mau menerima orderannya.

Jingga duduk di halte itu sambil memainkan ponselnya. Membaca pesan yang sudah masuk sejak tadi. Tapi karna terlalu sibuk, Jingga sampai tidak menyadari jika ada pesan dari seseorang yang dia kasih nama My King. Kedua sudut bibirnya terangkat setelah membaca pesan itu.

My King

[ Sayang, Aku sudah otw ke sana. Malam ini aku nginep di sana ya. Tunggu aku, Sebentar lagi aku sampek ]

Membaca pesan membuat Jingga lupa. Jika hari sudah semakin malam. Jingga membuka galery dalam ponselnya, Menatap sebuah foto pria yang sangat tampan. "Aku sangat merindukanmu, Kak" ucapnya sambil mencium layar ponselnya sendiri.

Jingga tidak menyadari jika sejak tadi ada beberapa orang yang sudah memperhatikannya. Orang-orang itu mendekat pada Jingga dan langsung mengepung Jingga.

"Siapa kalian?" tanya Jingga sambil memperhatikan satu persatu orang yang ada di sekelilingnya.

"Wiih. Mangsa yang baru mateng ini bro. Udah cantik, Mulus. Sangat cocok untuk menemani kita malam ini" ucap salah satu dari mereka

Mendengar itu membuat Jingga membulatkan kedua matanya" Jangan macem-macem kalian ya!"

"Gak macem-macem kok cantik, Kita-kita hanya mau satu macem. Iya gak" ucap mereka sambil terus memperhatikan Jingga dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Hal itu tentu saja membuat Jingga semakin merasa takut. Di tempat sepi seperti ini. Tidak ada siapa-siapa di sana.

"Ya allah, Bantu aku. Jangan biarkan mereka melakukan hal yang tidak-tidak. Kak Langit, Tolong aku , Kak. Tolong aku" ucap Jingga dalam batinnya

Sebenarnya Jingga bukan tidak bisa bela diri. Jingga sangat ahli dalam hal itu. Namun Jingga sadar, Kali ini lawannya bukan hanya satu orang. "Kita bawa dia ke tempat biasa" ucap pria berambut panjang.

"Tolong, Tolong lepaskan gue! Jangan pernah sentuh gue!" ucap Jingga yang mencoba memberontak. Namun tenaganya kalah kuat. Secara bukan hanya satu orang yang memegangnya.

Rasa takut Jingga semakin menjadi tatkala mereka membawanya ke tempat yang semakin sepi"Ya allah tolong aku, Tolong kirimkan malaikat untuk membantuku" batin Jingga lagi.

"Toloooongggggggg" teriak Jingga

"Toloooongggg aku" teriak Jingga lagi dengan suara yang terdengar lirih

"LEPASKAN DIA" teriak seseorang yang masih ada di atas motornya

Suara yang begitu familiar membuat Jingga merasa sangat lega. "Kak, Tolong aku" ucap Jingga dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

Melihat Jingga seperti itu membuat Langit mengepalkan kuat kedua tangannya. Apalagi saat melihat salah satu dari mereka memegang paha Jingga.

"KURANG AJAR! BERANINYA KALIAN MENGGANGGU WANITAKU" ucap Langit dan langsung turun dari atas motornya. Mengepalkan kuat kedua tangannya.

Hingga terjadilah perkelahian di sana. Langit benar-benar marah saat melihat mereka hampir melecehkan wanitanya. Satu persatu dari mereka tumbang. Langit menghampiri Jingga yang sudah terlihat sangat pucat. Tubuhnya bergetar, Air matanya terus mengalir begitu saja.

"Tenang, Sayang. Kamu sudah aman" ucap Langit sambil membawa Jingga dalam dekapannya.

Jingga tak menjawab, Wanita itu hanya terus menangis dalam dekapan Langit. Menangis tanpa suara di sana.

Tanpa mereka sadari, Salah satu dari orang itu bangun dan langsung menusuk Langit dari belakang.

Langit membulatkan kedua matanya saat benda tajam itu sudah melukai punggungnya"Aku m e n c i n t a i m u sayang"ucap Langit dan langsung tak sadarkan diri.

"Sudah, Sayang. Jangan pernah ingat kejadian malam itu lagi. Semua sudah berlalu"

Suara itu membuat Jingga tersadar dari lamunan kejadian beberapa bulan yang lalu. Kejadian yang sudah membuat Langit meminta Jingga untuk menggunakan hijab bahkan bercadar.

Terpopuler

Comments

🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️

🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️

owht jadi pernah gitu awal kenapa jingga berhijab plus bercadar

2023-03-29

0

Haku Mizaki ⍣⃝కꫝ🎸

Haku Mizaki ⍣⃝కꫝ🎸

semoga jingga beneran sadar

2023-03-29

1

⍣⃝𝐦𝐫.𝐚𝐮𝐥𝐢𝐚𝐧এ⑅⃝ⁿᶦⁿᵃ

⍣⃝𝐦𝐫.𝐚𝐮𝐥𝐢𝐚𝐧এ⑅⃝ⁿᶦⁿᵃ

mudah2an mereka tak terpisahkan lagi semuanya ada ditangan othor 😄

2023-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Sekolah Baru
2 Salah sasaran
3 My Queen
4 Jingga untuk Langit
5 Cinta di pandangan pertama
6 Partner terbaik
7 Luka masa lalu
8 Alasan Langit
9 Dinner Romantis
10 Transfer energi
11 Rasa kesal Sisil
12 Rasa kesal Sisil 2
13 Flashback
14 Sosok Queen UKS { Unik, Killer, Savege }
15 Raja dan Ratu Jalanan
16 Mengatakan pada Langit
17 Sama-sama menyukai
18 Telpon dari kakek Abimana
19 Tempat bersandar ternyaman
20 Kedatangan Sisil
21 Perdebatan Rey sama Sisil
22 Rasa penasaran Langit
23 You Are my Everything
24 Bestie Laknat
25 Aldebaran Alano
26 Menua Bersama
27 Seperti bidadari
28 Rasa marah Langit
29 Memperketat penjagaan
30 Rencana Darwin
31 Wanita Jadi-jadian
32 Nyawa di balas Nyawa!
33 Langit yang serba tau
34 Rasa malu Lexan
35 Detektif bayaran
36 Rindu itu berat [ Kata Dilan ]
37 Partner Bodoh
38 Lexan mulai tau
39 Meeting terakhir Langit
40 Apa yang terjadi?
41 Menang Tender
42 Menunggu saat yang tepat
43 Kabar perjodohan
44 BIOSKOP
45 Bukan Drama Romantis
46 Rasa Rindu Gibran
47 Ternyata teman masa kecil.
48 Saksi Mata
49 Mulai terbongkar
50 Part Rey dan Sisil
51 Pertemuan Langit dengan Ayuning
52 Berdamai dengan masalalu
53 Bagaikan Langit dan Bumi
54 Part Agis Maulana( Flashbak 1 tahun yang lalu)
55 Menjalankan misi
56 Jingga terluka
57 Golongan darah berbeda
58 Tertukar
59 Rasa takut Alexander
60 Sebenarnya aku anak siapa?
61 Perihal perjodohan
62 Remidi
63 Dia adalah
64 Berkumpul di Markas
65 Dalang dari semuanya
66 Mengatakan pada Jingga
67 Rela Berkorban
68 Darah di balas dengan darah!
69 Selamat jalan
70 Kamera chip
71 Promise
72 Paket dari seseorang
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Sekolah Baru
2
Salah sasaran
3
My Queen
4
Jingga untuk Langit
5
Cinta di pandangan pertama
6
Partner terbaik
7
Luka masa lalu
8
Alasan Langit
9
Dinner Romantis
10
Transfer energi
11
Rasa kesal Sisil
12
Rasa kesal Sisil 2
13
Flashback
14
Sosok Queen UKS { Unik, Killer, Savege }
15
Raja dan Ratu Jalanan
16
Mengatakan pada Langit
17
Sama-sama menyukai
18
Telpon dari kakek Abimana
19
Tempat bersandar ternyaman
20
Kedatangan Sisil
21
Perdebatan Rey sama Sisil
22
Rasa penasaran Langit
23
You Are my Everything
24
Bestie Laknat
25
Aldebaran Alano
26
Menua Bersama
27
Seperti bidadari
28
Rasa marah Langit
29
Memperketat penjagaan
30
Rencana Darwin
31
Wanita Jadi-jadian
32
Nyawa di balas Nyawa!
33
Langit yang serba tau
34
Rasa malu Lexan
35
Detektif bayaran
36
Rindu itu berat [ Kata Dilan ]
37
Partner Bodoh
38
Lexan mulai tau
39
Meeting terakhir Langit
40
Apa yang terjadi?
41
Menang Tender
42
Menunggu saat yang tepat
43
Kabar perjodohan
44
BIOSKOP
45
Bukan Drama Romantis
46
Rasa Rindu Gibran
47
Ternyata teman masa kecil.
48
Saksi Mata
49
Mulai terbongkar
50
Part Rey dan Sisil
51
Pertemuan Langit dengan Ayuning
52
Berdamai dengan masalalu
53
Bagaikan Langit dan Bumi
54
Part Agis Maulana( Flashbak 1 tahun yang lalu)
55
Menjalankan misi
56
Jingga terluka
57
Golongan darah berbeda
58
Tertukar
59
Rasa takut Alexander
60
Sebenarnya aku anak siapa?
61
Perihal perjodohan
62
Remidi
63
Dia adalah
64
Berkumpul di Markas
65
Dalang dari semuanya
66
Mengatakan pada Jingga
67
Rela Berkorban
68
Darah di balas dengan darah!
69
Selamat jalan
70
Kamera chip
71
Promise
72
Paket dari seseorang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!