Dinner Romantis

"Sudah, Sayang. Jangan pernah mengingat kejadian makam itu lagi. Semuanya sudah berlalu" ucap Langit sambi mengusap pucuk kepala Jingga

Mendengar suara itu membuat Jingga tersadar. Jingga menatap Langit dengan sangat hangat. Merasa bersyukur memiliki kekasih halal sepertinya.

"Iya, Kak"

"Yasudah, Kita turun sekarang ya, Sayang" ucap Langit lembut sambil melepaskan dekapannya terhadap Jingga

Jingga mengangguk pelan"Iya, Kak" balasnya pelan

Akhirnya mereka keluar dari dalam mobilnya. Berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertautan. masuk ke dalam restauran yang terlihat sangat sepi. Benar-benar tidak ada pengunjung lain di sana.

"Kita naik ke Rooftop ya, Sayang"

"Kenapa di Rooftop, Kak? Kenapa gak di sini saja"

"Lebih istimewa di sana sayang. Tempatnya lebih romantis. Nanti aku kasih kamu surprise"

"Surprise. Surprise apa emangnya, Kak?"

"Rahasia dong, Sayang. Kalau aku bilang, Nanti gak jadi surprise lagi"

"Kak Langit begituan"

"Tutup mata ya, Sayang. Sebentar aja kok" ucapnya sambil tersenyum pada Jingga

Jingga hanya menurut saat Langit menutup kedua matanya dengan sapu tangan. Menaiki beberapa anak-anak tangga lagi untuk bisa tiba di Rooftop.

"Satu tingkat lagi, Sayang. Awas hati-hati" ucap Langit sambil menunjukkan jalan pada Jingga

"Sudah belum, Kak?"

"Sudah, Kamu bisa buka mata dalam hitungan ke tiga" ujar Langit sambil membuka sapu tangan itu dari kedua mata Jingga

"Satu....Dua.....Tiga."

Tepat di hitungan ke tiga, Jingga benar-benar membuka kedua matanya. Wanita itu membelalakkan kedua mata itu saat melihat sebuah kembang api dengan tertulis. I Love U Bidadariku.

"Masayaallah, Kak. Itu indah sekali" ucap Jingga sambil sekilas menoleh pada Langit.

Dari sorot mata Jingga, Langit bisa membaca jika wanita nya merasa sangat bahagia. Ini memang pertama kalinya mereka Dinner berdua di tempat seperti ini. Karna sebelumnya, Langit dan Jingga lebih sering makan di tempat pinggir jalan sambil memperhatikan orang yang berlalu lalang di sekitar mereka.

Malam ini, Adalah Dinner romantis pertama yang pernah mereka lakukan selama menikah. Di tempat yang sangat indah seperti ini. Sambil memperhatikan ribuan bintang di atas sana. Dan juga memperhatikan kendaraan yang berlaku lalang di bawah sana.

"Happy Anniversary pernikahan kita yang ke dua tahun, Sayang" ucap Langit sambil mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna merah dari dalam sakunya.

Lagi-lagi Jingga membulatkan kedua matanya saat melihat isi dari kotak itu"Kak, Ini kan gelang yang aku pengen satu tahun yang lalu" ucap Jingga sambil menatap Langit

"Iya, Sayang. Sebenarnya aku sudah membelinya waktu itu, Tapi aku sudah memutuskan untuk memberikannya saat Anniversary kita. Berhubung waktu itu kita sudah merayakan anniversary, Jadi aku kasih sekarang aja. Aku simpan gelang itu, Sesekali aku membayangkan gelang ini menempel di tanganmu" ucap Langit sangat lembut.

Jingga terdiam. Memperhatikan gelang yang masih melingkar di dalam kotak beludru itu."Aku pasangkan ya, Sayang. Gelang ini sangat cocok buat kamu" gumam Langit sambil mengeluarkan gelang itu dari tempatnya.

"Kak, Gelang ini kan sangat mahal. Kenapa kak Langit membelikannya untukku"

"Sayang, Harga gelang ini tak sebanding dengan kamu. Memang gelang ini mahal, Tapi kalau istriku yang menginginkannya, Aku akan berusaha membelikannya untukmu"

Memang gelang yang saat ini di pegang oleh Langit harganya sangatlah mahal. Terdapat berlian di beberapa bagian.

"Tapi, Kak"

"Sudah, Tidak usah banyak tapi-tapi. Sini aku pakaikan gelangnya, Sayang"

*****

Di Tempat Lain

"Bagaimana, Apa kalian sudah datang ke markasnya the boys?"

"Sudah, Tapi mereka masih mengatakan jika akan menghubungi Langit. Karna memang kebetulan si Langit sedang tidak ada di markasnya"

"Tapi lho sudah mengatakan apa yang gue suruh, Bukan?"

"Tentu, Gue sama Radit sudah mengatakan tepat seperti yang lho bilang sih"

Dtttttt......Dttttt....Dtttttt...

Mendengar ponselnya berdering, Pria yang bernama Radit mengeluarkan ponsel itu dari dalam sakunya. Memperhatikan nama yang tertera di sana.

Lana The Boys

"Siapa yang telfon? Kenapa gak lho angkat?" tanya Lexan sambil menoleh pada Radit yang memperhatikan layar ponselnya tanpa mau mengangkat

"Hei, Radit! Kenapa lho malah diam saja. Siapa itu yang telpon?" Tanya Veros

"Lana The Boys" ucapnya

"Angkat, Jangan lupa speaker. Gue juga mau dengar apa yang akan dia bicarakan"

Radit mengusap layar ponselnya. Dari ujung telpon dia langsung bisa mendengar suara khas Lana. Anggota The Boys.

📲:Halo, Ada apa?

📲:Gue cuma mau ngasih tau, Jika Langit mau balapan asal dengan satu syarat

📲:Syarat apa?

📲:Kalau dia menang, Anggota geng lho yang biang rusuh tidak boleh lagi cari masalah dengan gang manapun

Radit tak langsung menjawab. Masih menoleh pada Lexan yang juga sedang mendengarkan perkataan Lana.

"Bagaimana. Apa lho mau?" tanya Radit pada Lexa

"Siapa takut. Gue setuju. Tapi kalau sampai gue yang menang, Si Langit harus menjadi babu gue selama 1 bulan"

"Gue bilang Lana dulu"

📲:Bagaimana?

📲:Deal. Lexan tidak keberatan untuk hal itu. Tapi kalau sampai Lexan yang menang, Si Langit harus menjadi babu di markas Mortal Enemy selama satu bulan.

📲:Kapan rencana balapannya?

📲:Besok malam di tempat biasa.

Setelah mengatakan hal itu, Radit langsung memutuskan sambungan telponnya.

"Lho yakin dengan syarat yang di ajukan Langit?"

"Ya yakinlah. Kali ini gue harus menang" balas Lexan sambil melirik satu persatu anggotanya.

******

"Daddy. Tolong lakukan sesuatu dong Dad. Sisil gak mau kalau kita sampai jatuh miskin" rengek Sisil pada pria paruh baya yang dia panggil dengan sebutan Daddy.

"Jangan berisik bisa gak sih, Sil. Daddy itu pusing mikirin hal ini. Lebih baik kamu bantu Daddy mencari jalan keluar"

"Maksud Daddy bagaimana?" tanya Sisil sambil mendekat pada Daddy dan Mommy nya yang sedang duduk di ruang keluarga.

"Kamu harus cari tau siapa tuan muda pratama. Kalau kamu bisa tau siapa dia, Kemungkinan besar club kita bisa buka kembali"

"Sebentar, Tuan muda pratama. Memangnya kenapa, Yah? Apa hubungannya dengannya?" tanya Sisil yang masih tidak paham.

"Karna untuk saat ini, Tuan muda pratama yang paling berkuasa. Tapi Daddy tidak pernah tau seperti apa wajahnya"

Sisil terdiam. Mencoba mengingat nama yang tak asing pada indra pendengarannya. Pratama, Sisil seperti merasa familiar dengan nama itu.

*****

Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 23:00. Langit dan Jingga baru saja sampai di rumahnya beberapa menit yang lalu. Langit dan juga Jingga sudah siap untuk tidur malam ini.

"Selamat malam, Bidadariku. Selamat tidur. Jangan lupa mimpi aku ya sayang" ucap Langit sambil mencium kening Jingga

"Selamat tidur juga, Surgaku" balas Jingga sambil tersenyum manis pada Langit yang sudah memeluknya erat.

Mereka berdua memang sudah dua tahun menikah. Namun mereka tidak pernah melakukan hal yang lebih dari kata ciuman dan pelukan saja. Selebihnya masih menunggu waktu yang tepat.

Terpopuler

Comments

🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀

🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀

sokorrrr semua itu karena ulah loe

2023-03-30

1

🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀

🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀

apa sih yg gak buat bidadari surga nya

2023-03-30

1

🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️

🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️

ya ampun langit kamu romantis banget sih 😍😍

2023-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 Sekolah Baru
2 Salah sasaran
3 My Queen
4 Jingga untuk Langit
5 Cinta di pandangan pertama
6 Partner terbaik
7 Luka masa lalu
8 Alasan Langit
9 Dinner Romantis
10 Transfer energi
11 Rasa kesal Sisil
12 Rasa kesal Sisil 2
13 Flashback
14 Sosok Queen UKS { Unik, Killer, Savege }
15 Raja dan Ratu Jalanan
16 Mengatakan pada Langit
17 Sama-sama menyukai
18 Telpon dari kakek Abimana
19 Tempat bersandar ternyaman
20 Kedatangan Sisil
21 Perdebatan Rey sama Sisil
22 Rasa penasaran Langit
23 You Are my Everything
24 Bestie Laknat
25 Aldebaran Alano
26 Menua Bersama
27 Seperti bidadari
28 Rasa marah Langit
29 Memperketat penjagaan
30 Rencana Darwin
31 Wanita Jadi-jadian
32 Nyawa di balas Nyawa!
33 Langit yang serba tau
34 Rasa malu Lexan
35 Detektif bayaran
36 Rindu itu berat [ Kata Dilan ]
37 Partner Bodoh
38 Lexan mulai tau
39 Meeting terakhir Langit
40 Apa yang terjadi?
41 Menang Tender
42 Menunggu saat yang tepat
43 Kabar perjodohan
44 BIOSKOP
45 Bukan Drama Romantis
46 Rasa Rindu Gibran
47 Ternyata teman masa kecil.
48 Saksi Mata
49 Mulai terbongkar
50 Part Rey dan Sisil
51 Pertemuan Langit dengan Ayuning
52 Berdamai dengan masalalu
53 Bagaikan Langit dan Bumi
54 Part Agis Maulana( Flashbak 1 tahun yang lalu)
55 Menjalankan misi
56 Jingga terluka
57 Golongan darah berbeda
58 Tertukar
59 Rasa takut Alexander
60 Sebenarnya aku anak siapa?
61 Perihal perjodohan
62 Remidi
63 Dia adalah
64 Berkumpul di Markas
65 Dalang dari semuanya
66 Mengatakan pada Jingga
67 Rela Berkorban
68 Darah di balas dengan darah!
69 Selamat jalan
70 Kamera chip
71 Promise
72 Paket dari seseorang
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Sekolah Baru
2
Salah sasaran
3
My Queen
4
Jingga untuk Langit
5
Cinta di pandangan pertama
6
Partner terbaik
7
Luka masa lalu
8
Alasan Langit
9
Dinner Romantis
10
Transfer energi
11
Rasa kesal Sisil
12
Rasa kesal Sisil 2
13
Flashback
14
Sosok Queen UKS { Unik, Killer, Savege }
15
Raja dan Ratu Jalanan
16
Mengatakan pada Langit
17
Sama-sama menyukai
18
Telpon dari kakek Abimana
19
Tempat bersandar ternyaman
20
Kedatangan Sisil
21
Perdebatan Rey sama Sisil
22
Rasa penasaran Langit
23
You Are my Everything
24
Bestie Laknat
25
Aldebaran Alano
26
Menua Bersama
27
Seperti bidadari
28
Rasa marah Langit
29
Memperketat penjagaan
30
Rencana Darwin
31
Wanita Jadi-jadian
32
Nyawa di balas Nyawa!
33
Langit yang serba tau
34
Rasa malu Lexan
35
Detektif bayaran
36
Rindu itu berat [ Kata Dilan ]
37
Partner Bodoh
38
Lexan mulai tau
39
Meeting terakhir Langit
40
Apa yang terjadi?
41
Menang Tender
42
Menunggu saat yang tepat
43
Kabar perjodohan
44
BIOSKOP
45
Bukan Drama Romantis
46
Rasa Rindu Gibran
47
Ternyata teman masa kecil.
48
Saksi Mata
49
Mulai terbongkar
50
Part Rey dan Sisil
51
Pertemuan Langit dengan Ayuning
52
Berdamai dengan masalalu
53
Bagaikan Langit dan Bumi
54
Part Agis Maulana( Flashbak 1 tahun yang lalu)
55
Menjalankan misi
56
Jingga terluka
57
Golongan darah berbeda
58
Tertukar
59
Rasa takut Alexander
60
Sebenarnya aku anak siapa?
61
Perihal perjodohan
62
Remidi
63
Dia adalah
64
Berkumpul di Markas
65
Dalang dari semuanya
66
Mengatakan pada Jingga
67
Rela Berkorban
68
Darah di balas dengan darah!
69
Selamat jalan
70
Kamera chip
71
Promise
72
Paket dari seseorang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!