Suara sorak semakin terdengar jelas saat mereka melihat ketiga motor yang sedang melaju cepat menuju garis finish. Siapa sangka Jika Jingga yang sudah berhasil menerobos garis putih di sana.
"Wiihh. Hebat juga itu orang ya, Baru kali ini seorang raja jalanan kalah pada pemain baru" ucap Rey sambil menoleh pada teman-temannya.
"Iya, Ini pertama kalinya seorang Langit Alvarelza kalah balapan weh"
Setelah motor Langit berhenti, Mereka semua berjalan mendekat pada Langit yang sudah membuka helmnya. Menatap sosok pembalap lain yang sudah berhasil mengalahkannya malam ini.
"Siapa sebenarnya orang itu, Kenapa aku merasa tidak asing dengannya" ucap Langit dalam batinnya.
Sedangkan Jingga, Wanita itu terus melakukan motornya menjauh dari arena balapan, Berhenti di tempat di mana Revan sudah menunggu di sana.
Tanpa Jingga sadari, Ternyata diam-diam geng motor UKS mengikutinya, Mereka ikut berhenti saat melihat sosok yang menurut mereka Queen UKS membuka helm full face nya.
"Hebat lho dek, Gak nyangka kalau lho masih saja ahli balapan" puji Revan pada Jingga.
"Iya dong kak, Gini-gini Jingga kan mantan Queen jalanan" jawab Jingga sambil tersenyum.
"Iya iya paham. Ayo lebih baik sekarang kita pulang sebelum ayah sadar jika aku tidak ada di rumah"
"Lah, Memangnya tadi waktu abang pergi ayah kemana?"
"Lagi ada di ruangan kerjanya. Kayaknya ayah sibuk deh" balas Revan dan langsung naik ke atas motornya.
Dari arah kejauhan Gibran terus memperhatikan Jingga, Merasa sangat bahagia karna bisa melihat wanita yang selama ini diam-diam dia cintai. Kebersamaan mereka selama 2 tahun sudah menumbuhkan perasaan Gibran terhadap Jingga, Sosok yang selalu menjadi tempatnya berbagi.
"Syukurlah kamu baik-baik saja, Jingga. Maafkan aku yang malam itu tidak berpikir panjang sebelum meninggalkan kamu sendirian di depan gerbang sekolah" ucapnya sambil terus menatap Jingga yang sudah semakin menjauh.
"Tumben lho kalah paketu, Siapa ya orang itu?" ucap Faro sambil menatap mereka.
"Gue juga gak tau. Sorry gue harus balik dulu. Lana, Lho urus semuanya"
"Siap"
Setelah itu, Langit melajukan motornya meninggalkan teman-temannya yang masih sibuk di arena balapan, Karna malam ini baik Langit atau pun Lexan sama-sama kalah.
Jingga melajukan motor Revan sangat cepat, Tanpa mereka sadari, Jam sudah menunjukkan pukul 23:00. Di tengah perjalanan, Ada segerombol geng motor yang menghadang jalan mereka. Sehingga mau tidak mau Jingga harus menghentikan motor itu.
Jingga turun dan membuka helm nya"Wiiihh, Ternyata memang benar kalau dia adalah seorang wanita" ucap salah satu dari mereka.
"Hai nona cantik, Karna malam ini kamu sudah berhasil mengalahkan ku, Maka kamu akan aku angkat menjadi Queen geng Mortal Enemy" ucap Lexan sambil menatap Jingga.
"Kamu mau kan menjadi Queen Mortal Enemy?" ucap Lexan lagi sambil terus mendekat pada Jingga.
Jingga menatap tajam Lexan"Jauhkan tangan lho dari wajah gue" ucap Jingga dingin.
Revan hanya diam. Dia tau apa yang akan di lakukan Jingga untuk menghadapi orang-orang yang modelannya seperti Lexan.
"Wiih cantik-cantik galak"
"Nona cantik jangan galak-galak" ucap Lexan lagi sambil menyentuh pipi kanan Jingga.
Jingga yang merasa tidak suka langsung menarik tangan Lexan dan memelintir tangan pria itu sehingga membuat Lexan kesakitan.
"Bedebah, Dasar wanita tak tau diri" umpat Lexan yang merasa sakit karna ulah Jingga.
"Jangan pernah cari masalah sama geng the boys, Karna saya tidak akan pernah tinggal diam" ucap Jingga dan langsung kembali naik pada motor Revan lalu melajukan motor itu dengan sangat cepat.
Lexan yang mendengar itu tentu saja merasa sangat tidak suka. Pasalnya, Ini adalah pertama kalinya ada seorang wanita yang dengan berani mengatakan hal itu padanya.
"Kurang ajar! Sebenarnya siapa wanita itu?" ucap Lexan sambil mengepalkan kuat kedua tangannya.
Sedangkan Langit, Di sepanjang perjalanan tidak bisa fokus karna teringat saat sedang balapan tadi. Entah kenapa Langit merasa ada yang aneh dengan balapan yang dia lakukan malam ini.
"Kenapa orang tadi membuat aku seperti merasakan kehadiran Jingga di sana"
"Tapi tidak mungkin jika dia adalah Jinggaku" ucapnya lagi sambil terus melajukan motornya cepat.
1 Jam kemudian, Langit sudah tiba rumahnya, Pria itu menoleh ke arah letak kamarnya yang ternyata sudah gelap.
"Tidak mungkin jika yang tadi balapan bersamaku adalah Jingga, Sepertinya dia sudah tertidur" gumamnya sambil berjalan masuk ke dalam mansion itu.
Setelah tiba di dalam kamarnya, Langit duduk di tepi ranjang, Menatap wajah Jingga yang terlihat sudah tenang dan damai dalam tidurnya.
"Maafkan aku yang sudah membohongimu, Sayang. Aku benar-benar tidak bermaksud untuk itu" ucapnya sambil membelai lembut rambut Jingga dan mencium keningnya.
Setelah itu, Langit masuk ke dalam kamar mandi, Mencuci muka serta mengganti pakaiannya dengan piyama tidur.
Sedangkan Jingga yang sudah memastikan jika Langit sudah benar-benar masuk ke dalam kamar mandi, Membuka kedua matanya. Wanita itu memang hanya pura-pura tidur agar Langit tidak menaruh rasa curiga atas kejadian malam ini.
"Asal kamu tau kak, Sebenarnya aku juga ratu jalanan yang sering menghabiskan malam di arena balapan liar seperti apa yang kita lakukan malam ini" ujar Jingga sambil menatap pintu kamar mandi.
Di bandung, Jingga memang sudah biasa melakukan hal ini. Bahkan, Tiada malam tanpa balapan. Tentunya wanita itu yang selalu menjadi pemenang di antara lainnya. Oleh karena itu, Jingga mendapatkan julukan Queen jalanan.
Tanpa terasa malam berlalu begitu cepat. Pagi ini Jingga dan Langit sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah, Pagi sekali Langit sudah bersiap, Karna dia sudah berencana jika sebelum berangkat ke sekolah akan mampir untuk menjenguk papanya yang belum juga ada perkembangan.
"Sudah siap kan, Bidadariku?"
"Sudah, Kak. Kita berangkat sekarang ya"
"Iya, Sayang. Kita mampir ke rumah sakit dulu ya, Aku mau menjenguk papa"
"Baiklah, Kak"
*****
"Siapa ya kira-kira wanita tadi malam. Aku benar-benar penasaran" celoteh Rey pada teman-temannya.
"Entahlah, Gue juga penasaran"
Di saat mereka sedang membicarakan perihal balapan malam tadi, Tiba-tiba saja ada salah satu anggota the boys dari kelas X datang dan ikut bergabung dengan mereka.
"Bang Langit mana bang?" tanya anak itu pada mereka
"Belum datang dia, Memangnya kenapa? ada hal apa lho nyariin Langit. Kalau ada kepentingan kasih tau kita aja"
"Gak bisa, Bang. Ini harus langsung gue kasih tau sama bang Langit"
"Nanti jam istirahat lho bisa temui Langit"
"Baiklah, Bang. Terimakasih"
Tak berselang lama, Mobil Langit datang. Salah satu dari mereka memperhatikan Jingga yang baru saja turun dari dalam mobil Langit.
"Benar-benar Raja dan Ratu jalanan" ucapnya sambil memperhatikan Langit dan juga Jingga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀
siapa dia yg tau itu
2023-05-13
0
Haku Mizaki ⍣⃝కꫝ🎸
bidadari surga tuh🤭🤭
2023-05-13
1
B⃟c𝓝𝓐𝓝𝓐 19♧
Kalian belum Tau kalau yg bermain itu Jingga ... 🤭
2023-03-29
0