"Kreee,,k"
Leon merobek dress Cahya memperlihatkan keindahan dadanya meskipun masih tertutup dengan bra nya, Cahya yang merasa dalam bahaya hanya bisa menitik kan airmatanya, membasahi bantal yang dipakainya, jantungnya berdegup kencang, tubuhnya terasa bergetar menahan semua rasanya, digigit bibir bawahnya menahan agar tak mendesah, kedua tangannya mencengkram sprei dengan kuatnya,
Sedang Leon semakin brutal dikendalikan amarah dan nafsunya, sudah banyak tanda kissmark di leher dan dada Cahya, sedang ia hanya bisa menangis dan memejamkan matanya,,,
Sekuat apa pun ia berontak namun sia sia justru Leon semakin liar tak memberinya kesempatan untuk bernafas.
" Kau bahagiakan sayang, telah menjadi pusat perhatian malam ini, kau sengajakan memakai pakaian ini untuk membuatku marah dan cemburu,,, selamat,,, kamu telah berhasil dan sekarang rasakan kemarahan dan kecemburuanku, inilah hukumanmu dan jangan pernah menantang ku lagi!! bisik Leon ditelinga Cahya dan menggigit pelan telinga itu.
" Le,,, tolong,,, jangan lakuin ini,, kumohon,,, lepaskan aku,,, tolong le,,, kumohon,,,!! dengan tangisan yang semakin menjadi, namun Leon tak menggubrisnya masih asyik mencumbui tubuh Cahya yang hanya menyisakan bra dan CD nya saja.
Oh Tuhan tolong tunjukkan keajaibanmu, kutak sanggup dengan cobaanmu ini ya tuhan, hamba mohon padamu ya Allah! bisik hati Cahya yang tercabik cabik
Maafkan aku sayang,,, jika ku menyakitimu,,, kutakut kehilanganmu,,, maka kujadikan kau milikku seutuhnya, maafkan aku sayang!! bisik hati Leon
Saat Leon mau melakukan yang lebih pintu kamar terbuka, keduanya pun terkejut dan Leon turun dari ranjang, Cahya menutupi tubuhnya dengan selimut.
"plaakk,,,plaakk,,,!""
Dua tamparan keras mendarat dikedua pipi Leon, sampai meninggalkan bekas dikedua pipinya.
"Oma,,???
" Beraninya kamu melakukan hal keji macam ini, apa kamu sebegitu frustasinya tidak mendapat cinta Cahya?hingga harus menjadikan milikmu secara paksa? ia sudah memberikanmu waktu satu bulan untuk merebut cintanya! Apa kamu tak punya kemampuan untuk itu?
Percuma tampang tampan, postur tubuh atletis, lulusan universitas ternama di luar negeri, pewaris tunggal keluarga Hadiningrat yang digilai tiap wanita, meluluhkan hati seorang Cahya saja kamu tak mampu! Sungguh memalukan!
Dengan derai airmata Oma memarahi Leon, dan ia hanya terdiam menjambak rambutnya frustasi.
" Kau sungguh mengecewakan Oma, sungguh Oma malu dengan kelakuanmu!
Dimana hati nuranimu saat melihat airmatanya, kenapa kamu jadi gini Leon, apa kau ingin menjadi Leo yang kedua, apa kau ingin menghancurkan sendiri masa depanmu,,ha,,? Jawab Oma, jangan hanya diam saja!
Suaranya menggelegar diruangan itu, hingga Cahya pun takut dengan kemarahan Oma yang mencapai ubun ubunnya itu.
" Ma,, maafkan Leon, Oma! Aku memang salah, Leon memang takut kehilangan Cahya, dan tak bisa hidup tanpa dia, jika harus kehilangan dia lebih baik Leon gak hidup lagi Oma, sungguh ku dibutakan amarah dan cemburu hingga tak bisa mengontrol diriku lagi, maafkan leon, Oma? seraya berlutut dikaki Oma yang kini tengah memeluk Cahya.
" Maafkan cucu Oma sayang,,, dia memang bodoh tak bisa menghargai harta yang berharga, maafkan Oma juga yang tak bisa mendidik anak bodoh ini, kamu dengar sendiri kan, apa yang dia katakan, tolong maafkan dia ya sayang,,untung Oma tak terlambat, sedikit saja Oma terlambat ku gak akan pernah bisa memaafkan anak bodoh ini, dan diri Oma sendiri karena lalai menjaga amanat!
Oma masih memeluk Cahya dan mengusap rambut dan punggungnya, sesekali mencium kening gadis itu, dan mengusap airmatanya.
" Sudah sayang,, jangan menangis lagi! Leon pasti bertanggung jawab untukmu, besok kita ke panti untuk meminangmu, kamu mau kan sayang? menatap lekat gadis itu,
" Tapi Cahya masih sekolah, Oma! Cahya ingin meraih cita cita Cahya, dan membantu panti dari kerja keras Cahya sendiri, gimana dong Oma? menatap Oma dengan sendu
" Kamu kan masih bisa sekolah sayang, juga bisa meraih mimpi dan cita citamu, Leon gak akan menghalangi untuk itu, usiamu juga masih terlalu muda untuk mengandung keturunan kami, kita buat saja perjanjian pra nikah sayang, gimana?
"Terserah gimana baiknya aja Oma, Cahya juga belum meminta persetujuan bunda, dan juga belum bisa memaafkan cucu Oma!
Matanya tertuju pada Leon dan mereka saling beradu pandang, dengan posisi Leon masih bersimpuh di kaki Oma, Cahya sempat melihat Leon gelisah dan wajahnya memerah seakan menahan sesuatu.
"Sayang,, sampai kapan kau mau menghukumnya, liat ia sudah tak berdaya seperti cacing kepanasan dari tadi, itu juga masa depanmu sayang,,, kalau terjadi apa apa gimana, apa kamu sanggup menahan hasratmu nanti jika juniornya bermasalah?
" Ha,, ha,, ha,,!
Oma dan Cahya saling menahan tawanya, melihat Leon yang gelisah dari tadi menahan juniornya yang mencari surganya.
" Oma, please,, bolehkan Leon pergi?
Mengatupkan kedua tangannya di dada dan memandang penuh permohonan.
"Gimana sayang,, kamu ngijinin dia pergi, apa masih belum puas untuk menyiksanya?
"Sebenarnya aku masih marah Oma, tapi aku juga kasihan padanya, hem,,baiklah biarkan saja ia pergi!
Mendengar itu Leon tanpa ba bi bu ba langsung berlari ke kamar mandi menyelesaikan hajatnya, yang hampir saja gol, tapi sayang Oma keburu datang, hingga harus ditahannya beberapa saat sampai sakit rasanya.
Melihat tingkah Leon, Oma dan Cahya tertawa terbahak bahak sampai terdengar ke kamar mandi. Wajah Leon merah padam menahan malu dan marahnya.
"Shiitt,, kenapa ku sial banget sih? Belum juga sempat ena ena,,, udah kedatangan Mak lampir, sial,,, sial,,, loe sabar ya tong,,, kamu pasti dapat jatah cepat atau lambat!
Sambil mengelus elus menidurkan si otong.
Setelah selesai, Leon keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jubah mandi dan rambutnya yang masih basah, dikeringkannya dengan menggunakan handuk kecil,
Cahya terpana dengan ketampanan dan dada bidang pria itu yang terlihat, sungguh makhluk tuhan yang sempurna, tanpa sadar ia terus memperhatikan setiap gerakan Leon.
" Sayang,,, kamu kenapa? Apa cucu Oma terlalu ganteng ya hingga kamu terpesona begitu, tenang saja ia akan jadi milikmu seorang, tapi kamu harus mempertahankan dan menjaganya dengan baik dari para wanita penggoda nantinya, kamu harus kuat dan sabar dengan ujian dan cobaan kalian ntar.
Karena tak mudah menjadi istri seorang Leon Hadiningrat, kamu mengerti sayang,,,!bisik Oma ditelinga Cahya namun Leon tetap bisa mendengarnya dan tersenyum tipis.
"Oma bisa aja,,,!!! tersenyum malu
" Tunggu saja tanggal mainnya sayang,,, kamu pasti ku buat tak bisa berjalan tiap harinya! Senyum licik pun mengembang dibibirnya yang seksi itu.
"Sayang,, pakai ini, bajumu sudah gak berbentuk tak bisa dipakai lagi, akibat ulahnya! melirik ke arah Leon yang mengambil baju gantinya,
"Terima kasih Oma."
Berjalan ke kamar mandi dengan membawa baju pemberian Oma, sedang selimut menutupi tubuhnya yang polos itu.
Sampai dikamar mandi iapun berendam di dalam bathup dengan aroma mawar untuk merilekskan tubuh dan fikirannya, selesai mandi ia melilitkan handuk ditubuhnya, sekilas dilihatnya tampilan tubuhnya dicermin dan sungguh ia takut dengan tampilannya.
" Aaa,,a,,!"
Oma dan Leon bergegas ke kamar mandi, beruntung pintunya tak terkunci, mereka segera masuk takut kalau terjadi apa apa dengan cahya, dan dilihatnya gadis itu jongkok memegangi kedua kakinya dan mendekatkan tubuh ke lututnya.
"Cahya,,,,???
Tbc
jangan lupa like, komentar dan vote nya
thx
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments