" Plaaakkk,,,!!!
Tamparan keras mengenai pipi mulus Leon, ia terkejut karena Oma telah menamparnya, wajahnya yang putih berbekas lima tapak merah dipipinya, tidak hanya Leon yang lain pun tak menyangka jika Oma akan menampar cucu kesayangannya itu, begitupun Cahya, segera ia tersadar dan bangkit dari dekapan Leon.
" Oma,,, kenapa nampar Leon, apa salah Leon?" dengan memegang pipinya yang terasa panas, andai saja yang menamparnya bukan Oma tersayang mungkin ia akan membunuh orang itu.
" Kenapa,, kamu marah? Seharusnya Oma yang marah padamu, seenaknya saja kau peluk peluk Cahya, memang dia siapamu hah, teman? adik? pacar?istri juga bukan? Apa memang sopan santunmu sudah kau gadaikan? Dimana akhlakmu memegang yang bukan hakmu? membelalakkan matanya pada Leon dan menarik Cahya dalam pelukannya, mengedipkan sebelah matanya.
Cahya pun mengerti dan mengikuti permainan Oma, dia pura pura menangis dalam pelukan Oma.
" Liat apa yang kau lakukan, kasihan gadis malang ini, karena ulahmu maka tangan dan matanya sudah tidak perawan lagi, pasti ia malu pada semua anak panti ini, tanggung jawabmu dimana hah!! Oma masih marah marah tak jelas, tangannya mencubit lembut tangan Cahya, gadis itu semakin mengeraskan tangisannya. Sedang Leon hanya mematung tak tau harus berbuat apa, pingin marah itu Oma kesayangannya, padahal ia tahu kedua wanita ini sedang mempermainkannya, apalagi dia jadi tontonan gratis saat ini, seorang Presdir telah dipermalukan hanya oleh 2 orang wanita, oh,, Tuhan,,malunya dia saat ini.
" Oma, kan leon cuma bantu dia agar gak jatuh kelantai, kenapa sekarang Leon yang salah dan harus tanggung jawab? dia benar benar frustasi menghadapi Omanya sekarang, sungguh ia tak mengenali Omanya yang berubah180 derajat setelah bertemu dengan gadis itu. " tunggu saja pembalasanku! bisiknya dalam hati sambil menatap Cahya penuh amarah.
" Memangnya Cahya anak kecil yang langsung jatuh gitu aja, dia udah gede bisa nyeimbangkan tubuhnya, kamu aja yang nyari kesempatan buat deket dan bisa meluk dia, kamu fikir Oma buta gak bisa bedain mau menolong atau mau membopong,,,? ucapnya ketus
" udah sayang,, jangan menangis lagi, biar Oma hajar anak gak tau diri itu, biar sopan pada wanita gak seenaknya saja, Oma malu sama kamu kalau bilang dia baik, tak taunya sama, buaya juga,,, kamu tenang aja selama ada Oma buaya buaya itu tidak akan menyentuhmu, kamu cucu kesayangan Oma sekarang, bukan buaya mesum itu lagi, mengusap usap punggung Cahya lalu mengusap airmatanya, dan Cahya pun berhenti menangis.
Sedang Leon memberi isyarat pada papanya untuk membantunya.
"Udah ma,, jangan diperpanjang lagi, malu ma jadi tontonan orang!" suara leo lirih dengan tatapan memohon, karena ia tahu jika mamanya marah itu tak baik bagi kesehatannya,
" Baik, mama akan berhenti marah kalau Leon mau janji 3 hal sama Oma, gimana? sambil mengangkat alisnya,
" Leon janji sama Oma, tapi please hentikan kegilaan ini,Oma!" Leon mengatupkan kedua tangannya didada memohon pada Oma
" Baik janji 1: kamu harus bertanggung jawab pada Cahya dengan menikahinya,
2: Cepet kasih Oma cicit
3: semua aset kamu atas nama Cahya dan cicit Oma nanti, gimana,,,, kamu setuju,,,
Leon dan Cahya menolak secara bersamaan, sedang Oma cuma senyum senyum gak jelas.
" Apa?? Nikah?? Tidak mau!!! teriak mereka bersamaan..
" Ngapain loe ikut ikut kata gue, emang gak ada kata lain, dasar menyebalkan! ketus Cahya
"Loe pikir gue gila apa, ngikuti kata loe, dasar cewek kampung! matanya melotot ingin sekali menghabisi Cahya.
" Apa?? cewek kampung?? Dengar ya tuan muda yang terhormat, walaupun aku cewek kampung juga gak akan mau denganmu, walaupun didunia ini tinggal kau seorang, aku juga gak akan menikahimu, lebih baik aku gak nikah dari pada nikah sama orang yang berakhlak rendah sepertimu.
Leon mengepal tangannya menahan marah, telinganya terasa panas mendengar cacian Cahya, matanya tajam menatap Cahya,
" Kenapa,, loe marah,, gak terima sama ucapanku,, dasar,,, hemmmm,,,,," belum sempat Cahya menyelesaikan katanya Leon sudah menutup bibirnya yang menggoda itu dengan bibir Leon. Cahya berusaha berontak tapi Leon mencengkram tengkuknya dan ciuman itu semakin dalam, dan melepasnya saat Cahya kehabisan nafas.
"Plaakkk,,,!!
Tamparan keras mengenai pipi mulus Leon untuk kedua kalinya dan meninggalkan lima tanda merah disana.
" Dasar gila,, dasar mesum, b* jing* n, kep* r*t kau, aku gak akan memaafkanmu!! teriak Cahya disela Isak tangisnya.
" Oma,,, aku setuju menikah dengannya,,, bukankah aku harus mempertanggung jawabkan kesalahanku, Oma? bibirnya menyeringai menatap tajam Cahya
"Kau telah membangunkan singa yang tidur, cantik,,, maka bersiaplah untuk hukumanmu!!! bisik Leon ditelinga Cahya
"Ha,,, ha,,, ha,,, aku hanya yatim piatu, tak ada yang kumiliki hanya nyawaku, kalaupun itu kau ambil akupun tak takut, bahkan aku berterima kasih padamu membebaskan ku dari kejamnya dunia ini!!" suara Cahya pelan namun dapat didengar oleh Leo, Leon, Oma dan bunda Aisyah karena mereka jaraknya cukup dekat.
Tatapan mata kebencian, kemarahan, kesedihan bercampur jadi satu, dan semua itu tertuju pada Leo dan Leon, tatapan membunuh, sedangkan buliran airmata telah hilang menguap karna mata singa betina itu muncul lagi.
Leo dan Leon terkejut menatap sorotan mata itu, sesaat mereka terdiam namun selanjutnya Leon tersenyum penuh arti,
" Oma,, bisa nikahkan kita sekarang, karena kutak bisa jauh lagi dari singa betinaku ini,!
" Baik,,, karena kamu yang minta cucu kesayanganku, maka akan kuturuti,,! senyuman merekah dibibirnya, akhirnya keinginannya membawa Cahya ke keluarga Hadiningrat terkabul.
" Oma, maaf ,, Cahya tidak bisa menerima pernikahan ini,,,
Saat akan melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu ada tangan yang mencengkram lengannya,,,,
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Winda Ningsih
Lahhh, Leo udh punya ank, tp msh mao ama kinan yg istri org, trs lg mengandung di perkosa
2021-07-06
0
Penjaga Hati
semangat up kk
salam dari "Cinta Maya Istri Terbuang" dan "Aku mencintai dosenku"
mampir ya kk🙏
2020-07-14
0
Harrem Ahmad
mulai seru
2020-07-12
0