Suara adzan yang berkumandang membangunkan Cahya yang masih terlelap tidur dipelukan Leon, sungguh ia terkejut karena semalaman mereka tidur dibangku taman dan berbagi selimut, perlahan dilepaskannya tangan Leon yang memeluknya, karena merasakan ada gerakan dari Cahya ia pun membuka matanya dan tersenyum kearah gadis itu, sungguh ini adalah tidur ternyenyaknya setelah kedua orang tuanya meninggal,
' Pagi gulik ku,,,?
"Gak usah bersandiwara lagi, sudah cukup tadi malam, anggap tak pernah terjadi apa apa, mulai sekarang jangan ikuti kemana pun ku pergi, karena ku hanya ngikuti sandiwaramu saja kemarin, aku gak mau kejadian semalam terulang lagi, tolong hargai keputusanku!"
Cahya berdiri lalu pergi ke kamar bunda, sedang Leon bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya ke arah masjid, menunaikan sholat subuh,
"Assalamualaikum,,,, bunda, boleh Cahya masuk, ada hal yang ingin kubicarakan pada bunda."
"Wa'alaikum salam,,,ada apa sayang, Leon menyusahkan mu atau hatimu telah tercuri olehnya? goda bunda pada Cahya
Karena semalam ia tau kalo mereka tidur ditaman, namun dibiarkan saja karena cepat atau lambat Cahya harus jadi istri Leon.
"Bunda,, kenapa godain Cahya, bukan soal Leon bun,, tapi semalam waktu Cahya lagi beli nasi goreng ada 2 anak kecil yang udah yatim piatu diusir dari rumahnya sendiri oleh tantenya, mereka gak punya rumah bun, jadi kubawa kesini, boleh kan bunda?
"Tentu saja boleh sayang, ambilkan keperluan mereka ditempat biasanya, dan suruh mereka tidur di asrama putri anak, atur saja mana baiknya menurutmu, sayang!
" Baik, bunda,, Cahya mau mandi dulu ntar telat sekolahnya, oh,, ya,, bunda ini hasil ngamenku semalam, ini haknya anak anak karena kupakai panti untuk dapat uang ini,, assalamualaikum bunda,,,." mencium tangan bunda Aisyah sedang bunda mencium kening Cahya
" Semoga kau bahagia dengan Leon nantinya, sayang,,, andai kau tau siapa dia sebenarnya, pasti kalian akan jadi pasangan yang paling bahagia, maaf jika bunda harus merahasiakan ini darimu, agar kau kuat dan bisa membalaskan dendam keluargamu juga bunda, bisik hati Bu Aisyah
"Zahra,,, Zahira,,, ini ada baju buat kalian, sekarang kalian mandi dulu ya, trus tunggu diruang makan, kakak mau nyiapin kamar kalian!"
Kedua anak itupun menuruti perintah Cahya, setelah menyiapkan kamar Zahra dan Zahira, iapun mandi lalu mengenakan seragam sekolah, karena hari ini sudah waktunya masuk sekolah,
" Aini,, tolong tunjukkan kamar mereka nanti ya, tolong jaga mereka juga, aku udah telat ni mau berangkat."
"Iya,, tenang aja gue pasti jaga mereka dan om gantengmu,,, he,,, he,,,."Aini terkekeh
"Terserah loe aja, gue mah gak peduli!" Sambil mengayunkan sepeda mininya,
Dengan senyum yang selalu tersungging dibibirnya, dikayuh sepedanya perlahan menyusuri jalan raya itu, sesekali ia bersenandung lirih, tampak wajah polos nan ceria itu, seakan masalah tak pernah ia miliki.
Setelah setengah jam pelajaran iapun sampai di SMA terfavorit di kota S, dimana hanya anak dari kalangan atas saja yang sekolah disitu, sedang Cahya karena kepintarannya ia mendapat bea siswa,
" Cahya,,,."
Suara trio Kwek Kwek mendengung ditelinga Cahya
Mereka sahabatnya di sekolah ini, walaupun crewet kayak ayam tapi hati mereka baik dan tulus bersahabat dengan Cahya
" Kalian kenapa sih gak bisa pelan dikit manggilnya, ni telingaku jadi budeg ( tuli) tau, denger teriakan kalian."
"Sorry,, kita kan seneng banget ketemu ana loe, sudah seminggu kan kita gak ketemu,hp mu pun gak bisa dihubungi, bete tau,," ketus Mutia
Mereka pun berpelukan bersama, dan tertawa bersama. Duduk ditaman dan ngerumpi,
" Denger ya say,,, kemarin ku ditembak sama kak Nino, rasanya ku terbang ke awan tinggi, bahagia banget tau, rasanya seperti mimpi." Tiara merentangkan kedua tangannya, menutup mata dan berputar putar sambil menengadah ke langit.
"Trus loe terima, Ra? Setau gue kak Nino kan ceweknya banyak banget, malah jauh lebih cantik dari Lo, Ra? tanya. Intan mengkode teman temannya.
" Iya,, Ra,, kemarin aja gue liat ia jalan sama cewek cantik banget,, mirip artis cina itu Lo dilraba itukan cantik banget kayak bidadari,"
Cahya tak mau kalah meledek Tiara
" Dimana kamu ketemu mereka, Cahya? Apa memang harus gue lepasin ya,, dari pada hatiku hancur nanti ? Wajah Tiara berubah jadi sedih, matanya mulai berkaca kaca
" Sabar ya say,,, kalo emang bukan jodoh mau diapain lagi,,." imbuh Mutia
" Hiks,,hiks,,,hiks,, kenapa dia jahat banget ya,, padahal belum juga tumbuh dan berkembang, udah harus kukubur tunas cintaku,,, kenapa juga aku harus nangis untuk orang yang bukan siapaku."" senyumnya mengembang
"Bener loe gak pa pa say,,, ? Tanya Mutia heran
" Ya,, iyalah,, gue gak pa pa, lagian kemaren itu juga dalam mimpiku waktu kak Nino nembak aku," tuturnya santai tersenyum nyengir
"A,,,pa,,,? Teriak ketiganya merasa kesal karena dikerjai Tiara
"Berani beraninya loe bohongin kita, ha?"
" Hwua,,hwua,, ha,,,ha,,! teriak Tiara karena digelitikki oleh ketiganya, dan mereka jadi pusat perhatian yang lain,
" Udah masuk kelas yuk, bel udah bunyi?" Cahya berjalan duluan ke kelas diikuti yang lain
Semua siswa sudah duduk di bangkunya masing masing, dari pintu muncul wali kelas mereka, Pak Jaka memperkenalkan guru musik yang baru karena disekolah akan mengadakan pertunjukan musik saat kelulusan nanti, dan tiap kelas harus ada perwakilan,
"Selamat siang semuanya, perkenalkan saya
Leon, guru musik kalian yang baru."
" Ngapain juga ia disini, kenapa dimana mana ada dia sich? gumam Cahya
" Wah,,, ganteng banget ya kayak artis Thailand Jirayut ya,,? kata Tiara
" Iya,, gue jadi naksir deh,! Mutia menimpali
" Kalo gurunya gini gue juga mau kok jadi pacarnya,! Intan senyum senyum tak jelas
" Kalian itu buta ya, orang kayak gitu aja dipuja puja!
Semua siswa cewek pun mengagumi ketampanan dan tubuh atletis guru barunya itu, cuma Cahya yang cuek menyibukkan dirinya membaca buku pelajaran.
"Cahya, habis pulang nanti ke ruang kepala sekolah ya,,,! Kata pak Jaka
" Iya,, pak!
jawabnya sambil menganggukkan kepala
Bell berdering waktunya pulang,,ketiga teman Cahya pun sudah dijemput sopirnya masing masing. Perlahan Cahya mengambil nafas dan dibuangnya kasar, diketuknya pintu ruang kepala sekolah,
"Tok,, tok,, tok,,"
" Masuk"
" Permisi pak, ada apa bapak memanggil saya?
"Duduk dulu"!
Cahya pun duduk dikursi depan meja Kep, sekolah itu, kemudian pintu terbuka dan Leon masuk duduk disamping Cahya.
" Tuan muda, ini yang namanya Cahya Kirana, orang yang anda cari, saya permisi dulu."
Kepala Sekolah keluar dari ruangannya meninggalkan mereka berdua.
" Ngapain loe kesini, ganggu orang aja, ku gak ada waktu buat ladenin orang macam kamu, dasar mesum!"
" Gucil,, ntar sore ada acara di cafe dan butuh penyanyi, dari pada kamu ngamen, enakan nyanyi di cafe itu, honornya pun lumayan, cukup untuk bantu bantu panti."!
" Gue gak bisa,,,! jawabnya ketus
Leon dengan cepat menarik tubuh Cahya kepelukannya lalu mencium bibirnya lembut namun menuntut,, belum sempat Cahya melepas ciuman itu kilatan kamera memotret mereka, Leon melepas ciumannya dan tersenyum licik
" Kalo loe gak mau ini akan menyebar disekolah dan juga panti, fikirkan itu!
" Dasar mesum,," Cahya menjambak rambutnya frustasi, melangkah keluar
" Mau kemana, aku belum selesai,,, !"
Menarik pinggang Cahya dan mencium bibir tipis yang merona itu dalam dan lebih dalam, Cahya tak kuasa berontak, dan pintu terbuka
Trio Kwek Kwek terpana dan terpaku melihat adegan itu.
" Cahya,,,??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments