Mengingat Lagi

Happy reading

Perjalanan kali ini entah kenapa lebih panjang dari tadi pagi saat mereka berangkat. Padahal kata orang kalau pulang itu lebih cepat daripada berangkat, lah ini kok sebaliknya??

"Mas kok lama banget ya? Ini udah jam 7 lebih kok belum sampai jalan kota?" tanya Shena pada Varo yang sedang fokus menyetir.

"Ini udah rutenya kok, sayang. Nih lihat, tadi pagi kita juga lewat sini. Udah kita banyakin doa aja biar kita selamat," jawab Varo dengan senyum tipis.

Varo Menggenggam tangan Shena yang sepertinya Shena takut karena mereka sudah lama di dalam mobil tapi belum juga sampai di jalan raya kota.

Shena mengangguk dan berdoa dalam hatinya, agar mereka diberi keselamatan agar bisa sampai di jalan raya besar. Karena Shena yakin mereka disesatkan.

"Udah jangan takut, kalau kita kita takut malah gak sampai sampai nanti," ujar Varo menenangkan calon istrinya ini.

Mereka terus merapatkan dosa seraya Varo yang fokus pada jalan yang mereka lalui. Hingga akhirnya mobil yang mereka kendarai keluar dari jalan kecil itu, mobil itu sudah berjalan di jalan besar dan mereka juga sudah menemui berberapa motor dan mobil yang ada di jalan.

"Alhamdulillah Mas akhirnya kita bisa keluar dari jalan yang menyesatkan itu," ujar Shena bersyukur karena mereka sudah keluar dari tempat yang sangat menakutkan tadi.

Bayangkan saja mereka sudah melewati jalan tadi lebih dari 3 kali dan mereka baru menemukan jalan raya besar saat jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam lebih.

Shena memeluk tubuh Varo yang sedang mengendarai mobil. Laki laki itu sudah mulai tak fokus karena pelukan Shena yang tiba tiba.

"Alhamdulillah."

Entah saking enaknya berada di pelukan Varo atau gimana. Wanita itu malah semakin memeluk tubuh Varo entah karena enak atau memang ia sedang bahagia karena bisa keluar dari jalan yang menyesatkan tadi.

Sedangkan Varo kini malah panas dingin karena dada Shena menempel sempurna di lengannya. Tapi laki laki itu mencoba untuk tenang, kemudian tangannya terulur untuk mengelus rambut Shena.

"Kita langsung pulang ya, sayang."

"Memang kita mau kemana kalau gak pulang?" tanya Shena menatap bingung Varo.

"Apartemen atau hotel, uangku gak akan habis kalau buat nyawa kamar hotel satu minggu," jawab Varo yang membuat Shena malu.

"Belum halal kenapa sampai sewa kamar hotel sih?" tanya Shena mencubit perut Varo. Tapi bagi Varo cubitan Shena itu tidaklah sakit tapi malah geli. Entah kenapa ia suka sekali melihat wajah Shena yang memerah karena malu.

"Sekali lagi kita simulasi, syukur syukur kalau kita bisa anu," jawab Varo dengan senyum mesumnya.

"Mas!!!"

Shena langsung melepaskan pelukannya kemudian ia menegakkan kembali punggungnya di kursi mobil itu.

"Hmm."

"Jangan macem macem, Shena gak mau pecah perawan sebelum nikah," ucapnya dengan tegas. Bahkan kini raut wajah gadis itu sudah berubah dari yang awalnya tersipu malu jadi raut wajah yang belum pernah Varo lihat.

"Maaf sayang, Mas cuma mau goda kamu aja kok. Lagian Mas masih waras buat berbuat hal itu, bisa bisa nanti pulang dari hotel bukannya senang bahagia malah babak belur," ujar Varo yang tak menyangka respon Shena akan seperti ini.

Shena tak menjawab ia masih sedikit kesal dengan Varo, dengan segala pikirannya yang mesum. Ia akui ia juga wanita dewasa yang perlu akan hal itu tapi mereka belum halal.

"Sayang maafin aku ya, janji gak akan bicara gitu lagi," ucap Varo meraih tangan Shena yang ada atas paha itu kemudian ia mengecupnya. Berharap semoga Shena bisa luluh dan tidak kesal lagi dengannya.

"Aku gak mau jadi wanita yang gak bener. Karena berhubungan terlalu jauh, Mas. Maaf kalau Shena gak bisa memberikan apa yang wanita lain berikan saat mereka sudah halal. Walau aku sudah dewasa bahkan bisa disebut perawan tua tapi aku juga masih punya harga diri, Mas."

"Aku gak bermaksud gitu, sayang."

"Aku tahu. Aku hanya antisipasi saja Mas, aku gak mau kejadian aku gagal menikah terulang lagi karena ada yang hamil."

Varo yang mendengar itu langsung menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang sepi kemudian ia melepas sabuk pengamannya.

Varo mulai memeluk tubuh gadisnya dengan lembut. Ia bisa mendengar nada sedih dibalik perkataan Shena tadi. Ia bisa merasakan kesedihan dari apa yang Shena rasakan, karena ia juga merasakan hal yang sama dulu.

Jadi bisa dibilang mereka hampir memiliki kisah percintaan yang sama. Sama sama gagal nikah. Tapi mereka juga yakin pertemuan mereka ini adalah takdir dari yang maha kuasa agar mereka bisa bersama. Saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing masing.

"Maaf sudah membuat kamu mengingat hal hal yang menyakitkan itu," ucap Varo dengan lembut.

"Hiks aku gak mau kejadian lalu terulang lagi. Rasanya sangat sakit, aku gak mau." Akhirnya tangis yang sedari tadi di tahannya turun juga.

Varo mengelus lembut rambut Shena yang sangat wangi. Entah apa yang digunakan Shena hingga aroma wangi itu terus bertahan di rambut indahnya.

Cup

Cup

Cup

"Jangan nangis, aku gak suka cewek yang aku cintai nangis hanya karena mengingat masa lalu. Maaf jika tadi aku membuatmu teringat hal itu tapi sumpah aku gak bermaksud untuk buat kamu seperti ini. Udah ya jangan nangis," ucap Varo dengan lembut.

Tapi Shena tetap saja menangis, wanita itu takut jika kejadian dulu terulang lagi.

Berberapa saat kemudian setelah tangis yang cukup panjang Shena akhirnya terdiam. Helaan nafasnya juga sudah tak seperti tadi.

"Udah kan? Jangan sedih sedih, nanti kamu sakit. Nanti gak bisa nyusuin aku lagi," ujar Varo menghapus air mata Shena kemudian ia tersenyum dengan lembut pada wanita itu.

"Mas, ih pikirannya nyusu terus."

"Normal sayang, apalagi kamu udah dua kali nyusuin aku," jawab Varo yang lagi lagi membuat Shena malu.

"Udah jangan bahas itu lagi, ayo pulang. Nanti Bunda sama Ayah nyariin lagi," ajak Shena dan dianggukkan oleh Varo.

Akhirnya Varo kembali menjalankan mobilnya ke arah rumah sang pujaan hati. Dalam perjalanan Varo tak henti hentinya menggoda Shena hingga membuat Shena ingin langsung keluar saja dari tempat mobil itu.

Bahkan bagi Shena mobil Varo itu terasa sangat lama.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!