Masa Lalu Masing-masing

Happy reading

Setelah memutuskan untuk libur dari kerjaannya. Shena dan Varo bangkit dari duduknya dan menuju ruangan Nessa.

Tok!

Tok!

"Ness gue masuk ya," ucap Shena yang mendapat jawaban dari dalam.

Shena buka pintu ruangan itu dengan bahan dan ia melihat wanita hamil yang sedang memakan buah-buahan di atas meja.

"Astaga calon ibu, kenapa makannya di atas meja sih?" tanya Shena pada Nessa.

"Anak gue maunya di atas meja, Shen," jawab Nessa turun dari meja itu dengan pelan.

"Lain kali jangan di atas meja, bahaya kalau lu kenapa napa gimana? Nanti gue yang digantung suami lu," ucap Shena memperingati Nessa. Karena ia tahu bagaimana bucinnya suami Nessa itu pada Shena.

"Hahaha suami gue udah kesel memperingatkan tingkah gue yang makin aneh tiap hari. Untungnya dia sabar," jawab Nessa mengelus perutnya yang berisi anak dari suaminya itu.

"Kenapa lu kesini? Tumben banget?"

"Gue mau libur dulu ya, lu gantiin gue dulu oke. Semua berkas ada di meja gue kalau ada yang nanya. Tenang aja hari ini gak ada yang minta pertemuan kok. Lu tahu sendiri Siti masih cuti karena habis lahiran," jawab Shena yang membuat Nessa heran.

Pasalnya sahabatnya itu tidak pernah meminta jadwal libur jika bukan hari raya. Ini entah ada angin dari mana Kenapa tiba-tiba Shena ingin libur.

"Tumben?"

"Ada lah, gue mau keluar. Besok gue udah kerja lagi kok," jawab Shena dengan senyum manisnya.

"Hmm oke boleh. Gue juga seneng lu mau liburan. Btw sama siapa?" tanya Nessa yang memperbolehkan Shena keluar untuk liburan.

"Ada deh, kamu jangan kepo. Urus aja si baby ini," ucap Shena mengelus perut Nessa yang membuncit.

"Heem."

Ceklek

"Sayang udah selesai belum? Keburu siang," ucap Varo yang tiba tiba masuk ke dalam ruangan itu.

Nessa yang melihat seorang tokoh pengusaha yang namanya sering tersebut di majalah itu langsung ngeblank. Apa ini pacar Shena kenapa sahabatnya itu baru bilang.

"Bentar masih ngobrol."

"Ayo berangkat udah jam 7 loh," ucap Varo yang lagi lagi membuat Nessa tak percaya jika yang di depannya ini adalah seorang Alvaro Nendra Alfarizqi.

"Tunggu tunggu," ucap Nessa yang tak bisa memendam rasa penasarannya.

"Ini kalian ada hubungan apa? Kenapa gue gak tahu?" tanya Nessa dengan wajah bodohnya.

"Oh kenalin saya Varo, pacar sekaligus calon suami Shena."

"What pacar?" Nessa langsung menatap Shena meminta penjelasan.

"Nanti gue jelasin sama lu, sekarang gue mau pergi. Jaga butik ya sayang," jawab Shena seakan tahu dengan apa yang ingin dikatakan Nessa.

"Oke. Kalian hati hati ya, jangan ngebut kalau naik mobil. Sekarang rawan kecelakaan," ucap Nessa.

Walau ia masih terkejut tapi ia tak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Karena sahabatnya ini sudah memiliki tambatan hati yaitu Varo. Laki laki yang ia pikir bisa membahagiakan Shena daripada mantan Shena yang laknat itu.

"Makasih sayang. Gue jalan dulu."

Varo mengangguk dan menggandeng tangan Shena keluar dari ruangan itu. Nessa lagi lagi tak percaya jika laki laki itu adalah Varo yang rumornya sangat dingin dan bermula tembok itu.

"Gue hanya bisa berdoa yang terbaik buat lu, Shen."

Nessa menatap pintu yang sudah tertutup itu dengan senyum manisnya itu. Kemudian ia mengambil buah yang ada di atas meja dan memakannya.

****

Sedangkan di jalan menuju mobil, pegangan tangan mereka tak lepas. Varo menggenggam erat tangan Shena yang halus dan lembut.

"Memangnya kita mau kemana?" tanya Shena pada Varo.

"Rahasia, nanti kamu juga bakal tahu," jawab Varo dengan senyum tipisnya seraya membukakan pintu mobil untuk Shena.

"Silahkan masuk tuan putri."

"Makasih."

"Hmm."

Setelah menutup pintu mobil, Varo juga langsung masuk ke dalam mobil berwarna hitam itu. Tak lama mobil itu langsung berjalan meninggalkan area butik itu dengan kecepatan sedang.

Varo mengambil tangan Shena yang berada di paha itu kemudian menggenggamnya. Wanita itu tampak sedikit canggung dengan Varo, ia sedikit tersentak saat tangannya sudah digenggam oleh Varo.

"Kenapa jadi canggung gini?" tanya Varo.

"Gak tahu, aku jarang keluar kayak gini soalnya. Dan aku aja sampai lupa kapan terakhir kalinya aku jalan bareng laki laki," jawab Shena dengan sendu.

Ia jadi ingat saat di ajak jalan oleh mantan kekasihnya dulu. Terakhir kali adalah saya mereka ingin pergi ke WO untuk membicarakan dekorasi gedung dan sebagainya.

Tapi apa, sebulan setelahnya ia malah mendapat berita yang tentunya itu sangat menguncang jiwanya. Untung ia tak sampai gila, tapi ia depresi saat itu.

"Hei kenapa jadi sedih, apa gara gara mantanmu itu?" tanya Varo yang merasa Shena sedang bersedih.

"Siapa sih yang gak sedih, wong pacaran aja lama hampir 5 tahun terus putus gitu aja gara gara dia wen sahabat aku sendiri. Sakit hati aku. Udah punya rencana nikah, aku udah siapin gaun pengantin bahkan baju kebaya. Tapi tiba tiba kabar dia batalin semua itu buat aku marah dan sedih, kenapa aku bisa sebodoh itu sih jadi cewek," ujar Shena tanpa sadar mulai mengeluarkan air matanya.

Entahlah ia sangat sensitif dengan hal hal yang berbau masa lalu, apalagi tentang mantannya yang sudah membuat ia seakan memiliki trauma dengan laki laki.

Tapi saat bersama Varo itu berbeda, entah ini hanya perasaannya saja atau bagaimana ia juga tak begitu paham. Tapi itulah yang saat ini ia rasakan.

"Sabar aja, aku yakin Allah akan membalas rasa sakit hati kamu kok. Lagipula gak lama lagi kita akan menikah. Dan mulai saat ini aku ataupun kamu harus saling menyembuhkan hati masing masing hmm," ujar Varo dengan senyum manisnya yang membuat Shena ikut tersenyum.

"Kamu pasti tahu jika aku juga pernah gagal menikah. Padahal pesta lamaran saat itu sudah sangat besar dan juga semua sudah tahu jika aku akan menikah. Tapi apa? Hahaha cerita kita itu hampir mirip, bedanya aku berita tentang aku yang sudah lamar sudah tersebar di seluruh negeri tapi kamu belum," ujar Varo yang membuat Shena sedikit terkejut mengetahui kabar soal ini.

Apa ia terlalu lama di London hingga ia begitu banyak ketinggalan soal berita ini. Kenapa Ayah dan Bundanya juga tak mengatakan hal ini padanya? Apa karena mereka berpikir bahwa ia akan langsung menolak jika tahu jika Varo pernah gagal menikah?

Tapi setidaknya sekarang mereka sudah tahu masa lalu masing masing.

Mereka terus bercerita hingga tak sadar mobil yang dikendarai Varo sudah sampai disebuah tempat yang sebelumnya belum pernah Shena datangi.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!