"Dari mana saja sayang?" tanya Milona ke anaknya saat melihat anaknya baru saja memasuki Mansion.
"Biasa Mom dari jalan-jalan aja," jawab Shakila sembari duduk lalu bersandar di pundak Momnya.
"Tumben nih, mau manja-manja hmm?" tanya Milona sekaligus mengejek anaknya yang biasanya selalu datar.
Shakila hanya cengengesan sembari memeluk erat Momnya. Shakila bersyukur ia masih diberikan kesempatan untuk memeluk Momnya kembali seperti saat ini.
"Oh ya Mom dimana Daddy dan kakak?" tanya Shakila sembari menaikkan satu alisnya.
"Daddy masih di perusahaan, kalau kakak kamu di kampus."
"Mom kalau Shakila ke perusahaan sekarang boleh kan?" tanya Shakila menatap manja Momnya.
Milona terkekeh geli melihat raut wajah tidak biasa anaknya, ia merasa anaknya sedikit berubah semenjak hidup kembali.
"Boleh dong, asalkan ingat jangan sampai orang lain tau kalau kamu anak kami. Kamu tau kan kita belum tau kejadian sebenarnya mengenai kecelakaan kamu waktu itu, dan musuh dari Daddy mu juga banyak, kami takut kalau kamu malah menjadi sasaran dari mereka lagi," ujar Milona panjang lebar dengan rasa khawatirnya.
"Loh, Mom dan Daddy juga berpikir kalau kecelakaan ku bisa saja ada campur tangan orang lain?" tanya Shakila dengan wajahnya yang terkejut.
"Tentu sayang. Kami juga sudah tau pelakunya siapa-"
"Eh, Mom dan Daddy sudah tau? Siapa Mom? Kenapa tidak mengatakan hal itu ke Shakila?" tanya Shakila memotong percakapan Momnya karena penasaran siapa pelaku sebenarnya.
"Ternyata orang di Mansion kita yang berkhianat, dia yang menyabotase mobil kamu sebelum kamu berangkat menggunakan mobil itu, kami seharusnya tidak lalai dalam merekrut pekerja hingga kamu bisa celaka seperti itu karena kelalaian kami dalam merekrut pekerja. Mom dan Daddy pasti akan berusaha lebih baik lagi dan menyelidiki lebih menyeluruh jika ingin merekrut pekerja," jawab Mom Milona lagi dengan wajah muramnya.
Milona dan Abrata lah yang memang biasanya langsung merekrut sendiri para pekerja di Mansion karena mereka ingin tau sendiri orang yang akan bekerja di Mansion mereka, mereka tidak ingin hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan itu terjadi. Semenjak kecelakaan itupun mereka lebih waspada dan teliti lagi dalam merekrut pekerja.
Shakila yang melihat wajah muram serta perkataan Momnya yang malah menyalahkan dirinya sendiri karena kecelakaan itu langsung memegang tangan Momnya dengan lembut. "Ini bukan salah Mom dan Daddy, ini karena orang-orang jahat itu. Mereka yang salah karena telah berbuat jahat, dan mereka harus menerima pembalasan yang setimpal atas perbuatan mereka," ujar Shakila menatap Momnya dengan senyum hangatnya.
Milona tersenyum haru mendengar ucapan anaknya. "Yah, ini salah mereka." Milona memeluk anaknya erat, betapa senangnya ia bisa memeluk anaknya kembali walaupun dengan tubuh yang berbeda, tapi rasa sayang diantara mereka terutama Milona tetap sama kepada anaknya tidak akan berubah sedikit pun.
Setelah saling haru dan memeluk penuh kasih sayang. Shakila mulai menanyakan mengenai pekerja yang berkhianat itu.
"Jadi, sampai sekarang pekerja yang berkhianat itu belum di dapatkan oleh Daddy?"
"Iya sayang, hah kami juga belum tau siapa dalang di balik semua ini. Tapi kamu tenang saja, Daddy, Mom dan kakak kamu akan berusaha mencari tau siapa dalang di balik semua ini," ujar Milona menenangkan anaknya.
"Baiklah, terimakasih Mom." Shakila mengecup pipi Momnya dengan senang. "Kalau begitu Shakila ke kamar dulu yah bye Mom," ujar Shakila sembari berjalan pergi dari ruangan itu.
"Tunggu, kamu nggak jadi ke perusahaan Daddy kamu?"
Shakila berbalik lalu cengengesan, "Nggak deh Mom nanti aja, kalau Shakila kesana tanpa identitas anak bisa-bisa Shakila dikatakan selingkuhan Daddy lagi," ujar Shakila sembari mengedipkan sebelah matanya lalu pergi dari tempat itu dengan tawa kecilnya.
"Dasar anak itu!" Milona menggelengkan kepalanya sembari tersenyum melihat wajah ceria anaknya.
Setelah sampai di kamarnya, Shakila langsung menghubungi keempat orang kepercayaannya yang baru saja ia temui tadi untuk memberitahukan info yang baru saja di dapatkannya agar keempatnya bisa lebih mudah menemukan dalang dibalik kejadian yang menimpanya.
******
PLAK, PLAK
Suara tamparan terdengar keras dua kali menghantam pipi seorang pria yang melongo dengan kejadian itu.
"Dasar buaya darat!!" hardik seorang wanita dengan pakaian terbukanya.
"Dasar playboy, mata keranjang!!" hardik perempuan lainnya sembari melemparkan jus jeruk di wajah pria yang baru saja di tamparnya itu.
Setelah mengeluarkan uneg-unegnya kedua perempuan itu langsung meninggalkan tempat itu dengan wajah marah mereka.
Pria itu mengedip-ngedipkan matanya dengan kejadian barusan yang sebenarnya sudah beberapa kali terjadi kepadanya.
"Haiss ck ketahuan lagi!" gerutunya sembari mengelap wajahnya yang basah karena di siram jus.
"Sudah lah yang penting stok gue masih banyak," ujar pria itu lagi dengan tawanya seolah tidak bersalah dengan hal itu.
Seorang pria yang berada di meja lain menghampiri pria yang baru di siram itu dengan terkekeh. "Makanya jangan jadi playboy terus, rasain tuh!" kekeh pria itu yang bernama Naufal.
"Ck, senang banget yah lo di atas penderitaan teman lo!!" sinis pria itu ke Naufal.
Naufal tertawa mendengar itu, "Arka, Arka seharusnya lo tuh sadar ini malah menjadi-jadi cih dasar lo emang playboy. Kalau tante tau masalah ini haiss udah habis lo ditangan tante Milona!! Lo juga punya adik perempuan kan tapi lo menyakiti hati perempuan lain, bagaimana kalau nanti adik perempuan lo juga di sakiti seperti apa yang lo lakuin ke perempuan lainnya selama ini?" tanya Naufal dengan senyum smirknya.
Naufal sudah tau kalau adik Arka yaitu Aleena masih hidup dan saat ini berada di tubuh wanita bernama Shakila. Karena Naufal sudah seperti saudara kandung dengan Arka mereka sudah berteman sejak kecil hingga saat ini, jadi ia sangat paham tabiat temannya ini.
Pria itu yang ternyata Arka menatap tajam Naufal dengan kepalan tangannya, "Kalau ada pria yang berani menyakiti adik gue, gue pastiin dia habis di tangan gua!!" ujar Arka dengan dinginnya.
Naufal tertawa keras mendengar ucapan dari temannya itu yang menurutnya tidak bercermin.
"Gue sangat tau lo sayang banget sama Aleena, gue juga sudah menganggap Aleena sebagai adik gue. Tapi, gue harap lo juga sadar kalau ada kakak-kakak seperti kita yang tidak ingin hati adiknya disakiti orang lain sama halnya lo dan gue yang tidak ingin ada pria yang menyakiti Aleena!" nasihat Naufal dengan wajah seriusnya.
Sebenarnya ia sudah bosan menasehati temannya itu yang tidak pernah berubah seperti ucapannya itu masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Tapi, mau bagaimana lagi ia tidak ingin temannya menghancurkan hati perempuan lebih banyak lagi dan ia tidak mau kalau apa yang dilakukan Arka akan berdampak ke Aleena, karena ia juga sudah menganggap Aleena sebagai adiknya sebab ia hanya anak satu-satunya di keluarganya.
Arka hanya menunduk mendengar ucapan dari Naufal itu sembari mengepalkan tangannya erat, entah apa yang saat ini Arka pikirkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
nona kim
lanjut thor semangat
2023-02-22
0
ririn
semangt thor
2023-02-21
0
Yoni Hartati
lanjut semangat
2023-02-21
1