Ratu Drama

Saat Shakila memasuki area sekolah, Shakila menjadi pusat perhatian terutama karena kejadian kemarin dimana Shakila dengan beraninya duduk dan minta di traktir oleh Al.

Semua yang melihat kedatangan Shakila saling berbisik-bisik.

"Gue kira dia udah menghilang," bisik salah satu pria yang berada tidak jauh dari Shakila.

"Gue kira juga gitu, bukannya hari itu ada perempuan yang berani kaya dia besoknya menghilang kan? Tapi dia masih ada, apa ketiganya itu sedang berbaik hati?" bisik pria lainnya.

"Bukan lah! Pasti ketiga pria pujaan gue itu hanya memberikan sedikit waktu lagi ke dia, gue yakin bentar juga dia pasti akan menghilang!" cetus seorang wanita yang langsung menerobos ikut dalam obrolan kedua pria yang tengah membicarakan pria pujaannya.

Shakila tidak peduli dengan semua bisikan terhadapnya itu, ia tetap berjalan dengan santai ke kelasnya.

Dari gerbang hingga memasuki kelas Shakila tetap menjadi pusat perhatian ada yang mencemooh, ada yang kasihan dengan nyawa Shakila, ada juga yang memuji kecantikan Shakila yang sangat berbeda dengan dulu.

"Bukannya dia pembantu lo kan?" tanya seorang wanita saat melihat Shakila memasuki kelas.

Wanita yang di tanya itu pun mengepalkan tangannya serta menatap tajam Shakila terutama saat mengetahui bahwa semua pusat perhatian mengarah ke Shakila.

"Dia sudah di pecat karena ketahuan mencuri barang di Mansionku. Aku... sebenarnya tidak tega memecat dia, tapi mau bagaimana lagi dia sudah berapa kali ketahuan mencuri," jawabnya yang ternyata adalah Amira. Amira langsung mengubah raut wajahnya yang marah langsung berubah sedih.

"Wah beneran? Ckck dasar yah, palingan baju baru yang dia pakai saat ini pasti hasil nyuri!" tuduh wanita itu saat mendengar ucapan Amira.

"Jangan berkata seperti itu Aurel, mungkin dia sudah berubah?" ujar Amira yang berpura-pura membela Shakila.

"Hah, lo terlalu baik Mira! Orang kaya dia itu nggak bisa di biarkan, bahkan dia mencoba menggoda orang yang lo suka kan!" ujar wanita itu yang bernama Aurel dengan raut kesalnya.

"Maksud lo gue goda Al gitu?" tanya Shakila blak-blakan setelah menghampiri Amira dan Aurel saat melihat mereka sepertinya tengah berbisik-bisik.

"Shakila!" Aurel dan Amira yang tengah berbicara itupun terkejut dengan kedatangan Shakila tiba-tiba di meja mereka.

"Ya! Lo kan udah goda pangeran kemarin! Lo emang kecentilan jadi cewek!!" hina Aurel dengan menatap jijik Shakila.

"Aurel jangan berkata seperti itu, Shakila mungkin bukan bermaksud untuk menggoda pangeran," ujar Amira dengan memperlihatkan wajah memohon sedihnya ke Aurel agar tidak menghina Shakila lagi.

"Haha pangeran?" Shakila tertawa lebar mendengar itu. Ia merasa lucu kalau Al di panggil pangeran.

"Hei, apa maksud lo tertawa ha!! Kenapa dengan pangeran, dia kan memang seperti pangeran!" kesal Aurel.

"Oh yah? Sepertinya dia lebih mirip preman deh daripada pangeran," ujar Shakila dengan kekehan kecilnya.

Amira diam-diam mengepalkan tangannya mendengar ucapan Shakila, Amira pun berdiri dari duduknya. Amira berdiri tepat di depan Shakila.

"Jangan berkata seperti itu Shakila, aku tau kamu marah sama aku, aku tau kamu selalu cemburu karena aku dapat kasih sayang dari orang tua ku sedangkan kamu tidak. Kalau kamu marah lampiaskan ke aku saja, jangan ke pangeran. Pangeran tidak ada hubungannya dengan masalah kita," ujar Amira kembali menatap sedih Shakila.

'Ckck udah biasa gue lihat orang muka dua kaya lo, lo pikir itu mempan?' batin Shakila yang wajahnya kembali datar mendengar ucapan Amira yang berbeda jauh dari semalam.

"Shakila, maafkan aku yah kalau aku salah sama kamu. Aku tau kamu hanya cemburu dan iri sama aku saja kan, jadi aku paham kok situasi kamu." Amira kemudian memegang kedua tangan Shakila, serta menatap Shakila dengan tatapan memohon nya.

Shakila mengernyitkan dahinya karena tiba-tiba kedua tangannya di pegang oleh Amira.

Bruk, suara terjatuh.

Amira terjatuh di lantai dengan wajah sedihnya, bahkan air matanya sudah nampak mulai keluar.

"Hiks hiks a..aku hanya minta maaf, kalau kamu nggak maafin aku kamu juga nggak usah mendorong aku kaya gini Shakila," ucap Amira dengan tangisannya.

"Astaga Amira!" Aurel langsung jongkok dan membantu Amira. "Dasar yah lo emang jahat Shakila! Gue kira lo dulu cupu baik sekarang ternyata gini sifat asli lo!" hardik Aurel menatap sinis Shakila.

'Mau main drama? Wah ckck ratu drama di lawan!' batin Shakila dengan senyum smirknya.

"Lo dorong Amira beneran Shakila?" tanya Davin tiba-tiba setelah sedari tadi melihat dari belakang.

"Eh." Shakila berbalik melihat ketiga pria yang ditemuinya semalam ternyata ada di belakangnya.

"Cih ternyata karena ada si pangeran bohongan ini toh!" gumam Shakila berdecih. Ia sekarang paham kenapa Amira berpura-pura seperti itu.

Shakila mengabaikan pertanyaan dari Davin, malah tersenyum ke arah Al.

Al yang melihat senyum Shakila merasa saat ini perasaan nya langsung tidak enak dan merinding.

Setelah tersenyum, Shakila langsung mendekat ke arah Al dengan raut wajahnya yang langsung berubah sedih.

"Al kamu tau kan aku luar dalam, aku tidak mungkin berbuat jahat apalagi mendorong Amira seperti itu. Semalam kan kita bersama, jadi kamu pasti tau aku bagaimana," ujar Shakila dengan raut wajah sedihnya lalu memeluk Al tanpa meminta izin dari Al terlebih dahulu.

Semua yang berada di tempat itu, bahkan Al sendiri terkejut mendengar dan melihat perbuatan Shakila yang blak-blakan. Bahkan Al sangat terkejut mendengar Shakila berucap yang dapat menyebabkan orang lain salah paham, terutama Shakila yang memeluknya tiba-tiba.

"Hei-"

"Ikutin akting gue, kalau nggak gue bongkar kalau kelakuan lo kaya preman terutama lo juga suka balapan liar!" bisik Shakila dengan mencubit perut Al.

"Shiit!" Al mengepalkan tangannya kesal mendengar ancaman serta cubitan yang lumayan terasa sakit yang dilakukan Shakila itu kepadanya.

"Aku nggak salah kan?" tanya Shakila sembari mendongak.

"Hmm" jawab Al singkat dengan wajah datarnya.

Davin dan Kenta yang melihat Al tidak melepaskan pelukan Shakila terutama bahkan menjawab Shakila membuat keduanya menganga saking terkejutnya. Keduanya sudah di buat terkejut karena kejadian semalam dimana Al yang tiba-tiba datang dengan Shakila dan saat ini bahkan Al tidak melawan Shakila dan tetap membiarkan Shakila memeluknya.

Amira membelalakkan matanya dan mengepalkan tangannya sangat erat melihat dan mendengar hal itu, bahkan Amira sangat emosi saat melihat Al yang bukannya melepaskan pelukan Shakila malah menjawab Shakila.

Shakila tersenyum smirk mendengar jawaban dari Al, walaupun hanya sekedar deheman.

"Sekarang bisa kan lo lepasin gue! Atau lo sudah terlalu nyaman di pelukan gue!" bisik Al dengan nada kesalnya.

"Dih!" Shakila langsung melepaskan pelukannya.

Shakila berbalik menatap Amira, lalu berjalan menghampiri Amira. Setelah tepat di depan Amira, Shakila pun membantu Amira yang ternyata sedari tadi masih terduduk di lantai dengan wajah kaget dan marahnya.

"Ayo aku bantuin." Shakila membantu Amira berdiri dengan senyumnya.

"Ini baru pemanasan," bisik Shakila tepat di telinga Amira sembari tersenyum.

Amira membelalakkan matanya terkejut mendengar bisikan dari Shakila, ia menatap wajah Shakila dengan tatapan tidak percayanya karena Shakila saat ini benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat dari Shakila yang ia kenal sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Mery Trizmiza

Mery Trizmiza

lanjut

2023-02-16

0

kesayangan Lee Min Ho❤️❤️

kesayangan Lee Min Ho❤️❤️

ku tunggu kelanjutannya 😁😁
otw nge vote💜💜

2023-02-16

0

Yoni Hartati

Yoni Hartati

lanjut semangat

2023-02-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!