Shakila celingukan melihat sekitar kalau saja ada guru yang melihatnya, sembari itu Shakila mengendap-endap untuk bisa masuk ke kelasnya untuk menaruh tas sekolahnya.
Shakila menghela nafas lega saat melihat semuanya sudah sibuk berbaris, tidak ada yang memperhatikan kedatangannya yabg mengendap-endap. Tetapi, baru saja menghela nafas tiba-tiba seseorang menghentikan langkah Shakila dan membuat Shakila kaget.
"Heh lo baru datang?" sinis seseorang yang tiba-tiba menyapa Shakila dengan pertanyaan yang sudah pasti seperti itu. Karena Shakila masih menggunakan tas sekolah miliknya.
Shakila berbalik dengan wajah terkejutnya. "Astaga, bisa nggak sih lo nggak kagetin gue kaya tadi. Untung gue nggak jantungan!" gerutu Shakila merasa jengkel, karena ia kira guru yang menegurnya tadi.
Seseorang yang menegur Shakila terbelalak kaget melihat penampilan Shakila yang berbeda, terutama saat melihat Shakila tidak menggunakan kacamata tebalnya. Shakila sebenarnya tidak mines cuman ia lebih suka menggunakan kacamata saja.
"Tunggu... lo beneran Shakila kan?! tanya orang itu lagi dengan wajah kagetnya, ia bertanya memastikan karena ditakutkan dia salah orang.
"Ya iyalah, siapa lagi kalau bukan gue. Udahlah lo pergi ke tempat upacara aja sana jangan ganggu gue!" ketus Shakila. Shakila pun berniat pergi karena ia malas meladeni orang di depannya ini.
"Tunggu!" Seseorang itu menahan Shakila.
"Ada apa sih Amira?! Gue udah telat nih!" gerutu Shakila merasa jengkel. Shakila merasa hari ini dia benar-benar s*al sudah telat, mendapatkan ketidakadilan di gerbang tadi, sekarang dia harus meladeni perempuan yang membencinya juga.
Amira membelalakkan matanya kaget sekaligus kesal dengan ucapan Shakila yang terdengar kasar dan berani di telinganya.
"Ck berani banget lo sekarang sama gue ha!!" ketus Amira merasa sangat kesal, bahkan Amira memperkuat pegangannya di tangan Shakila.
"Lah kenapa gue harus takut coba? Kita saja sama-sama makan nasi kan terus apa bedanya?!" ketus balik Shakila.
"Ada apa ini ribut-ribut!" tegur seorang guru yang datang karena mendengar keributan dari dua orang siswi di depannya ini.
Amira langsung tersenyum smirk saat melihat kedatangan seorang guru.
"Itu Bu, Shakila telat bu terus sekarang mau ke kelas katanya mau santai-santai aja di kelas Bu, padahal kita mau upacara!" adu Amira dengan wajah pura-pura polosnya, padahal diam-diam ia tersenyum smirk.
Shakila melototi Amira yang mengadukannya. 'Ck berani-beraninya dia mengadukan gue! S*alan awas aja lo!!' batin Shakila menatap jengkel dan kesal Amira.
"Eh, kamu Shakila?" tanya guru itu kaget melihat penampilan berbeda dari Shakila.
"Iya Bu sa- Awww shhh" rintih Shakila tiba-tiba memegangi perutnya dengan wajahnya yang nampak kesakitan.
"Loh, kamu kenapa?" tanya guru itu dengan khawatir melihat Shakila tiba-tiba merintih dengan memegangi perutnya.
Amira pun menatap bingung Shakila yang tiba-tiba seperti itu.
"I..itu bu, se..sepertinya awww pe..perut saya sakit bu, mungkin karena saya tidak sarapan bu," jawab Shakila dengan akting totalitasnya ia memperlihatkan raut wajah yang nampak sesakit mungkin.
"Astaga! Yasudah ayo ibu antarkan ke uks saja dulu," ujar Bu guru itu dengan khawatirnya lalu membantu Shakila untuk ke uks.
Saat pergi Shakila diam-diam tersenyum melihat ke arah Amira. Amira yang melihat senyum dari Shakila itu pun membelalakkan matanya kaget.
"Bu Sha-"
"Kamu lebih baik pergi ke tempat upacara Amira, biar ibu yang urus Shakila," potong guru itu lalu membantu Shakila untuk ke uks.
Amira yang melihat hal itu mengepalkan tangannya merasa kesal, marah dan jengkel.
"Awas aja lo Shakila!!" cetus Amira dengan wajahnya yang merah padam karena emosi.
Sementara itu sedari tadi ternyata ada yang melihat semua kejadian itu. Salah satu diantara mereka adalah pria yang baru saja masuk tadi di gerbang bersamaan dengan Shakila.
"Wah gila, itu Shakila beneran? Cakep amat, padahal dulunya dia itu dandanannya cupu banget mana kacamatanya tebal banget lagi!" cetus salah satu pria diantara mereka yang bernama Davin menatap kagum perubahan Shakila.
"Dih, dasar lo buaya darat!" sindir teman satunya mendengar ucapan Davin.
"Yaelah bilang aja lo Kentang kalau dia juga cakep beneran kan?!" sindir balik Davin.
"Ck nama gue Kenta bukan Kentang!! Dasar sampo Dav!!" ketus Kenta.
*Sampo Dav itu adalah sampo khusus hewan terutama kucing. Sumbernya: Mbak Google.
"Heh lo-"
"Diam!" ucap seseorang lainnya dengan suaranya yang terdengar dingin.
Ucapan itu berhasil membuat keduanya terdiam. "Siap, Al." Keduanya menjawab dengan serentak.
*******
Untuk terlihat beneran sakit, Shakila harus berada di uks hingga jam istirahat agar ia tidak dicurigai berbohong.
Kringg kringg kringg saatnya istirahat anak-anak, bunyi bel istirahat.
"Akhirnya istirahat juga," gumam Shakila bernafas lega karena ia sudah capek sedari tadi harus terus berbaring dan berpura-pura kesakitan, bahkan ia harus memakai minyak kayu putih agar totalitas dalam berakting.
Shakila pun beranjak ke luar dari uks itu, lalu berjalan ke kantin sekolah karena ia sudah lapar.
Saat sampai di kantin ia baru ingat kalau ia lupa membawa uang dari pemilik tubuh asli ini yang di simpannya diam-diam yah walaupun uang itu juga sedikit tidak seberapa dan mungkin walaupun ia membawa uang itu tetap tidak cukup untuk membeli makanan yang ada di kantin ini yang serba mewah.
Di kantin itu juga banyak orang yang melihat heran ke arah Shakila, mereka mungkin berpikiran siapa perempuan itu karena mereka tentu merasa asing dengan penampilan Shakila yang baru.
"Ck padahal gue lapar banget lagi, gimana dong ini!" gumam Shakila menggerutu kesal.
Tiba-tiba mata Shakila berbinar melihat pria yang tadi telat juga bersamanya yang bahkan satpam tidak berani dengan pria itu.
'Pasti dia banyak uang kan, nggak mungkin dia kere juga kan?' batin Shakila dengan senyum smirknya.
Tanpa basa-basi lagi, Shakila menghampiri meja pria itu yang tengah duduk bersama kedua kawannya. Bahkan tanpa malu, Shakila langsung duduk di bangku kosong yang ada di meja pria itu.
"Hei lo kaya kan?" tanya Shakila tanpa filter.
Tiga pria yang duduk di meja itu pun kaget dan bingung dengan perbuatan serta pertanyaan Shakila yang datang tiba-tiba.
Bukan hanya tiga pria itu seisi kantin pun terbelalak kaget karena Shakila berani mendatangi meja orang-orang yang penting di sekolah ini. Seisi kantin merinding melihat keberanian Shakila, bukannya kenapa karena pernah ada kejadian seperti ini juga perempuan yang berani menghampiri mereka lalu langsung duduk begitu saja dan mencoba merayu ketua di antara mereka yang biasa di panggil Al. Dan perempuan itu besoknya tidak datang ke sekolah lagi dan mereka satu pun tidak tau kabarnya sampai sekarang bagaimana dengan nasib perempuan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
ririn
suka dgn karakter shakila yg bar"n tidak mudah ditindas
2023-01-30
1
ririn
ayo thor semangt n crazy upnya dong
2023-01-30
1
kesayangan Lee Min Ho❤️❤️
lanjut Thor 🙏🙏
2023-01-30
1