Balasan Lebih Menarik

Setelah suara tamparan bergeming kencang suasana hening terasa di tempat itu.

Semua yang berada di tempat itu menatap Shakila dengan wajah terkejut dan tidak percaya mereka.

"Sha..Shakila apa yang kamu lakukan ha?!" hardik Renata dengan wajah marahnya menatap Shakila antara tidak percaya dan kagetnya.

"Saya tidak melakukan apapun tuh, saya hanya membalas! Bukankah saya bodoh kalau tidak membalas perbuatan yang merugikan saya?!" ujar Shakila menjawab dengan wajah terkesan santainya.

"Shakila!! Kamu sekarang benar-benar kurang ajar yah, beraninya kamu menampar adik kamu!!" hardik Herdi juga dengan marahnya setelah menetralkan kagetnya.

Herdi berjalan mendekat ke arah Shakila dengan wajah yang merah terlihat sangat emosi saat ini.

Shakila hanya menatap orang-orang di depannya itu dengan datar. 'Huh, ckck kapan gue bisa istirahat sih? Padahal gue tadinya langsung mau istirahat mana badan semuanya pegal-pegal lagi!' batin Shakila menggerutu.

"Minta maaf sama Amira sekarang!!" tegas Herdi setengah berteriak ke Shakila.

"Loh? Seharusnya dia kan yang minta maaf sama saya!" balas Shakila yang merasa jengkel saat ini, apalagi ia sedang tidak mood karena waktu istirahatnya diganggu oleh hal tidak penting baginya seperti saat ini.

"MINTA MAAF!!" teriak Herdi dengan kencangnya, bahkan sepertinya seluruh penghuni Mansion dapat mendengar teriakan Herdi itu yang tengah sangat emosi.

Glek! Semua yang ada di tempat itu kecuali Shakila menelan saliva mereka kasar mendengar teriakan Herdi yang sangat kencang dan nampak sangat emosi.

Shakila hanya diam mendengar hal itu, bisa saja dia langsung membalas apalagi berbuat lebih kepada pria paruh baya di depannya itu. Tapi, ia tidak melakukannya karena masih menghargai pria di depannya sebagai Ayah kandung dari Shakila asli walaupun hanya sejengkal kuku saja.

Herdi yang sangat emosi dan ditambah melihat Shakila di depannya hanya diam saja pun mendekat lalu berniat untuk membalas tamparan dari Shakila ke Amira tadi.

Herdi menggenggam tangan Shakila, lalu mengayunkan tangannya dengan kencang hendak menampar Shakila. Shakila hanya diam saja melihat hal itu, hingga terdengar suara tamparan keras.

PLAK! Suara tamparan yang menggema lebih kencang daripada suara tamparan tadi.

Shakila menutup mata menerima hal itu, setelahnya ia tersenyum smirk.

Setelah merasakan tamparan yang kencang itu, Shakila membuka matanya kembali lalu menatap semuanya terutama Herdi dengan tatapan tajam serta senyum smirknya.

"Dengan ini sebagai bukti bahwa semua hutang Shakila sudah terbayar! Mulai saat ini anda bukan lagi Ayah dari Shakila!! Dan yah tunggu balasan lebih menarik dari saya!!" tegas Shakila dengan dinginnya. Suara serta aura Shakila saat ini terasa menyeramkan.

Setelah mengatakan hal itu Shakila keluar dari Mansion bak neraka tersebut. Ia keluar dengan wajah ditekuk kesal dan terus menggerutu tidak jelas sepanjang keluar dari Mansion itu.

Beberapa menit berjalan dan menggerutu sepanjang jalan, Shakila pun melihat sekitarnya yang ternyata terlihat gelap dan sepi.

"Ckck gue dimana sih ini?!" gerutu Shakila tambah jengkel melihat sekitar dimana ia tidak tau saat ini dirinya berada di mana.

Bukk, packk suara seperti orang yang sedang berkelahi itupun terdengar ditelinga Shakila karena jalan yang sedang dilewatinya saat ini sangat sepi.

"Ada yang sedang berkelahi?" gumam Shakila mengernyitkan dahinya saat mendengar suara itu.

Shakila pun celingak-celinguk melihat sekitar untuk mengetahui dimana letak pasti suara seperti orang yang sedang berkelahi itu. Sampai akhirnya Shakila melihat orang-orang yang ternyata memang sedang berkelahi tepat berada di sebelah kirinya dimana terdapat lorong kecil di tempat saat ini Shakila berdiri.

Shakila melihat seorang pria yang terlihat di pojokkan oleh beberapa orang pria yang bertubuh besar. Shakila yang melihat itu pun tersenyum smirk.

"Huh, sepertinya ada tempat pelampiasan jengkel ku saat ini!" gumam Shakila dengan mata berbinarnya melihat beberapa orang berkelahi itu.

Sementara itu di sekitar Shakila tiga orang pria saling menatap satu sama lain.

"Bagaimana ini? Apa kita harus muncul sekarang juga? Kenapa sih Nona malah pergi ke tempat berbahaya itu!" tanya serta khawatir salah satu pria itu.

Pria lainnya menggelengkan kepalanya. "Jangan, sebaiknya kita lihat Nona saja dari sini. Kalau sampai mereka berbuat macam-macam dengan Nona baru kita keluar, karena kalau sampai kita ketahuan sekarang bisa-bisa Tuan marah dengan kita!" ujar pria lainnya itu dengan tegasnya walaupun sebenarnya juga ia khawatir.

"Betul itu, seperti kata Tuan Abrata juga kita dilarang memperlihatkan diri kita kalau Nona tidak dalam bahaya. Jadi, sebaiknya kita amati saja dulu!" ucap pria lainnya juga yang ikut membela perkataan salah satu di antara mereka bertiga.

Berbeda dengan ketiganya yang sibuk berbisik dan berbincang, Shakila tambah mendekat ke arah beberapa pria berbadan besar yang terlihat tengah memojokkan seorang pria yang memiliki tubuh lebih kecil dari beberapa pria itu.

"Hai! Salam kenal," sapa Shakila dengan senyumnya.

"Eh," beberapa pria berbadan besar itu pun langsung menoleh kaget mendengar sapaan itu apalagi saat melihat siapa yang menyapa mereka, begitupun dengan pria yang tadi di pojokkan oleh beberapa pria berbadan besar itu.

"Uhuyy ternyata Nona cantik. Ada apa malam-malam gini Nona cantik ada di lorong gelap seperti ini?" tanya salah satu pria berbadan besar itu sembari mendekati Shakila.

"Mmm ada apa yah?" tanya balik Shakila dengan pura-pura mikir serta wajahnya yang dibuat seimut mungkin. Shakila diam-diam tersenyum smirk di balik wajah sok polosnya itu.

"Kalau Nona tidak ada kegiatan, bagaimana kalau bersama kami, iya kan kawan-kawan?" tanya pria itu lagi ke teman-temannya dengan senyum mendambakan Shakila.

"Saatnya permainan dimulai!" Wajah Shakila berubah datar tiba-tiba, lalu...

Bukk, Packk, Krakk.

Shakila memukul, meninju bahkan memelintir salah satu tangan dari pria itu dengan santainya tapi dengan tatapn tajamnya yang menghunus tajam bagaikan pedang.

Glek! Ketiga pria lainnya yang berbadan besar itu terbelalak kaget melihat hal itu, mereka bahkan menelan saliva mereka kasar terutama saat melihat tatapan Shakila kepada mereka bertiga setelah melukai salah satu teman mereka.

Pria yang tadi di pojokkan itu pun kaget walaupun wajahnya tetap terlihat datar melihat tingkah Shakila.

Shakila tersenyum ke arah ketiga pria berbadan besar itu. "Ada lagi yang ingin bermain dengan gue?" Shakila berjalan mendekati ketiganya.

Ketiga pria itu mundur saat melihat Shakila mulai mendekati mereka.

"Kenapa hmm? Padahal gue masih mau bermain loh!" ujar Shakila dengan senyumnya.

Senyum yang terlihat di wajah Shakila itu malah membuat ketiganya tambah bergedik ngeri melihat hal itu.

Ketiga pria itu pun saling melirik lalu setelah itu mereka langsung berlari kencang dengan ketakutan melihat Shakila yang nampak menyeramkan bagi mereka. Bahkan ketiganya melupakan satu kawannya yang sudah babak belur akibat perbuatan Shakila.

"Ck payah!" gumam Shakila dengan wajah muramnya karena masih merasa jengkel sampai sekarang saat mengingat kembali kejadian beberapa waktu lalu yang terjadi di Mansion Shakila asli.

"Heii keluar! Bereskan satu orang itu!" teriak Shakila melirik ke tembok yang berada di belakangnya.

"Eh! Loh!" Ketiga pria yang sedari tadi bersembunyi itu pun membelalakkan matanya sambil melihat satu sama lain.

"Jangan buat gue bicara dua kali!" ujar Shakila dengan dinginnya.

Glek! Ketiga pria itu pun langsung menghampiri Shakila lalu menunduk takut.

"Kalian tau kan apa yang perlu kalian lakukan?!" tanya Shakila.

"Baik, Nona." Ketiganya menjawab dengan serempak lalu melakukan tugas mereka yang diberikan oleh Shakila.

Setelah itu, Shakila melihat ke arah laki-laki yang tidak ia lihat jelas tadi wajahnya karena terlalu gelap.

"Lo nggak ap-" Shakila membelalakkan matanya saat melihat jelas wajah pria di depannya karena pria itu sudah berada di tempat yang terkena cahaya walaupun sedikit.

"Lo!!" teriak Shakila kaget.

"Lo!!" cetus pria itu juga dengan wajahnya yang terlihat terkejut.

Terpopuler

Comments

Zizi🍁

Zizi🍁

lanjut

2023-02-09

1

Yoni Hartati

Yoni Hartati

lanjut semangat

2023-02-08

1

ririn

ririn

semangt thor

2023-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!