"Apa sih lo main narik-narik aja! Siapa juga yang mau mati ha!!" ketus balik perempuan itu yang ternyata adalah Shakila sembari menepis kasar tangan Al yang masih memegang tangannya.
"Ck terus maksud lo apa berdiri di dekat situ kalau bukan mau bunuh diri!!"
"What, bunuh diri?" Shakila membelalakkan matanya terkejut mendengar perkataan Al.
"Gue cuman mau berteriak aja kali, siapa bilang mau bunuh diri huh!" gerutu Shakila dengan wajah kesalnya karena Al menyimpulkan dengan seenaknya kalau dirinya mau bunuh diri.
"Untuk apa juga gue bunuh diri, udah susah-susah gue bisa hidup lagi masa gue mau sia-siakan kehidupan ini!" gumam Shakila.
"Ck baguslah, daripada lo nyusahin pihak sekolah aja kalau lo bunuh diri di sini!" ujar Al dengan tatapan sinisnya.
"Ekhem, bisa nggak kalian berdua itu setiap bertemu jangan bertengkar?" tanya Kenta dengan wajah jengkelnya karena mendengar Shakila dan Al yang terus saja bertengkar jika bertemu.
"Cih!" Keduanya berdecih lalu sama-sama saling membuang muka.
"Sudahlah, ayo Shakila ikut gue aja daripada bertengkar mulu!" ajak Davin dengan mengedipkan satu matanya lalu memegang tangan Shakila berniat ingin menarik Shakila, tetapi Shakila langsung menepis tangan Davin.
"Gue bisa jalan sendiri!" ucap Shakila dengan dinginnya.
Setelah itu, keempatnya saling duduk di sofa yang ada di rooftop itu sembari menatap handphone mereka masing-masing. Hanya suara angin yang berhembus yang terdengar di rooftop saat ini, karena semuanya sibuk dengan handphonenya.
Kring, kring, kring, suara bel berbunyi.
Akhirnya bel yang menandakan masuknya jam pelajaran kembali terdengar.
Tanpa berucap sepatah kata, Shakila langsung berdiri lalu melangkah pergi meninggalkan tempat itu. Kenta dan Davin hanya bisa saling menatap menunggu Al untuk berdiri duluan. Setelah melihat Shakila pergi, Al pun langsung berdiri dan melangkah pergi dari rooftop tanpa mengatakan sepatah kata pun juga sama halnya dengan Shakila.
*******
Tidak terasa waktu pulang sekolah telah tiba, Shakila pun langsung masuk ke dalam mobil jemputannya.
Di dekat mobil jemputan Shakila, terdapat satu mobil yang dimana ketiga orang di dalam mobil itu tengah menatap Shakila yang masuk ke dalam sebuah mobil yang nampak mewah dan mahal.
"Loh itu bukannya Shakila? Gue kira Shakila dulunya pembantu di Mansion Amira tapi kok dia di jemput dengan mobil mewah seperti itu?" tanya Davin dengan wajah bingungnya.
"Entahlah, mungkin naik grab car kali?" jawab Kenta yang pada dasarnya juga tidak tau hal yang sebenarnya.
Mata Davin tiba-tiba terbelalak kaget, "Atau jangan-jangan dia simpa-"
"Ck dia aslinya orang kaya," ujar Al yang langsung memotong ucapan Davin yang akan mengatakan hal buruk tentang Shakila yang tidak benar adanya.
"Eh, dari mana lo tau Al?" tanya Davin dan Kenta dengan wajah curiganya.
"Emang penting? Jangan cerewet!" ujar Al dengan tatapan sinisnya.
Davin dan Kenta pun terdiam dengan wajah cemberut mereka mendengar jawaban Al yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Sementara itu, di dalam mobil jemputan milik Shakila.
"Pak, tolong anterin Kila ke jl. Mawar berduri yah pak," ujar Shakila tiba-tiba saat teringat akan sesuatu hal.
"Maaf Nona, tapi kalau boleh saya tau Nona ada urusan apa yah di tempat itu?" tanya supir yang mengendarai mobil yang ditumpangi Shakila itu dengan hati-hati.
'Pasti kerjaan Daddy ini!' batin Shakila setelah mendengar pertanyaan dari supirnya.
"Saya hanya ingin mengecek sesuatu kok pak nggak lama kok, bapak juga nanti bisa menunggu di luar," jawab Shakila dengan sopan.
"Baiklah Nona."
Tidak lama kemudian, akhirnya Shakila sampai juga di tempat tujuan.
"Benar disini kan Nona?" tanya supir itu sembari melihat sebuah rumah yang tidak terlalu luas di depannya, tetapi bertingkat dua.
"Iya pak, terimakasih pak. Bapak bisa nunggu disini, saya sebentar saja kok," ujar Shakila lalu keluar dari mobil dan langsung melangkah ke sebuah rumah tempat tujuannya.
Tok tok tok, suara ketukan pintu.
Ceklek.
Seorang pria dengan rambut gondrongnya keluar dari dalam rumah.
"Cari siapa yah?" tanya pria itu ketika melihat wanita di depannya yang tidak dikenalinya.
"Lee galak," ujar Shakila to the point.
Pria itu terbelalak kaget mendengar ucapan wanita di depannya. Pria itupun melihat sekitar lalu mempersilahkan Shakila untuk masuk ke dalam rumah tersebut.
Di dalam rumah dua orang pria dan dua orang wanita semuanya menatap Shakila dengan rasa penasaran dan heran mereka.
"Ekhem, kalau boleh tau anda tau darimana password itu?" tanya pria gondrong taai yang membukakan pintu Shakila.
"Saya tau langsung dari pembuatnya, yaitu Aleena," jawab Shakila blak-blakan.
Keempatnya terbelalak kaget dan saling pandang.
"Loh bukannya Nona Lee sudah tiada yah? Atau Nona Lee memberitahu anda sebelum Nona Lee mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya?" tanya seorang perempuan berambut gelombang yang bernama Rika dengan wajah sedihnya mengingat kembali Aleena.
Shakila tersenyum melihat raut wajah perempuan di depannya yang berubah sedih.
"Saya sudah tau dari awal di buatnya tempat ini, karena saya Aleena," ujar Shakila dengan senyumnya menatap rindu keempat orang di depannya.
"Ha? Maksudnya Nona Lee operasi wajah nggak meninggal?" tanya keempatnya serempak dengan wajah kaget mereka.
Shakila terkekeh mendengar pertanyaan mereka yang terdengar konyol bagi Shakila.
"Bukan lah! Gue yah kaya di novel gitu entahlah tiba-tiba setelah kecelakaan tubuh gue masuk di tubuh perempuan ini yang namanya Shakila, terus......," Shakila alias Aleena pun menjelaskan semuanya kepada keempat orang di depannya.
Kata Shakila pun berbuah yang awalnya saya menjadi gue seperti dirinya yang dulu sebelum pindah ke tubuh Shakila.
Keempat orang itu menutup mulut mereka tidak percaya setelah mendengar semua penjelasan Shakila apalagi saat mendengar semua rahasia yang hanya mereka berlima yang tau hal itu.
Keempatnya menatap Shakila berkaca-kaca lalu langsung memeluk Shakila dengan air mata mereka yang mengalir deras, mereka tidak menyangka akan ada keajaiban seperti ini.
"Hiks hiks No..Nona Lee masih hidup," ujar perempuan berambut lurus itu yang bernama Nesta dengan harunya.
Shakila pun ikut berkaca-kaca, ia membalas pelukan dari keempat orang di depannya yang sudah seperti saudara baginya. Keempat orang di depannya ini termasuk kedalam orang-orang yang dapat dipercayainya selain orang tua dan kakaknya.
Shakila pun menghapus air mata dari kedua wanita di depannya, dan meledek kedua pria di depannya yang ikut menangis. "Tumben banget kalian berdua nangis, jangan nangis kalian udah jelek nanti tambah jelek lagi dan bisa-bisa nanti Rika dan Nesta tidak suka kalian lagi!" ledek Shakila sembari terkekeh kecil.
Kedua pria di depannya itu pun menghapus air mata mereka dengan wajah pura-pura cemberutnya.
"Sudahlah berhenti nangisnya, gue kesini juga ingin minta tolong dengan kalian berempat. Kalian taukan gue susah untuk percaya dengan orang lain, jadi gue minta tolong kalian untuk menyelidiki sesuatu," ucap Shakila yang raut wajahnya berubah serius.
"Menyelidiki sesuatu apa Nona Lee?" tanya keempatnya serempak dengan wajah mereka yang tiba-tiba berubah serius juga.
"Ah sekarang jangan panggil gue Nona Lee lagi, Shakila saja!" ujar Shakila dengan tegasnya.
"Baiklah, Nona Kila." Keempatnya menjawab dengan serempak.
"Haiss, dasar kalian ini!" Shakila menggelengkan kepalanya karena sudah berapa kali ia mengatakan jangan panggil dirinya Nona tapi panggil nama saja, namun keempat orang di depannya itu tetap saja memanggil dirinya Nona.
"Sudahlah, gue menyuruh kalian menyelidiki mengenai kecelakaan gue beberapa waktu lalu yang hampir saja merenggut nyawa gue!" lanjut Shakila dengan seriusnya.
"Kecelakaan?"
Shakila menganggukkan kepalanya, "Iya, gue curiga kalau kecelakaan gue itu ada sabotase orang lain, jadi gue mau menyuruh kalian untuk menyelidiki hal itu, gue tau kalian ahlinya kan!"
"Tentu, serahkan saja kepada kami Nona Kila, kebetulan kami juga sedang menyelidiki hal itu walaupun semenjak Nona Kila meninggal kan kami, kami hanya sesekali menyelidikinya karena masih sedih atas kepergian Nona Kila," ujar Nesta dengan wajah sedihnya. "Tapi, untung ternyata Nona Kila masih hidup," lanjut Nesta dengan senyum senangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
nona kim
lanjut thor semangat
2023-02-19
1
ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ
lanjuuut thor
2023-02-19
0
ririn
faighting
2023-02-19
0