Semua mobil sudah berbaris di tempatnya masing-masing, termasuk mobil yang saat ini dikendarai oleh Al.
"S*alan! Lo beneran mau lomba balap ha?!" teriak Shakila dengan jengkelnya menatap Al yang santai menatap ke depan.
"Bukannya lo tadi bilangnya mau bertanya tentang kejadian tadi dari gue kok malah gini sih!!" lanjut Shakila dengan wajahnya yang memerah karena emosi.
"Nanti gue tanyanya," jawab Al singkat.
"Satu, dua, ti...tiga!!" suara teriakan dari depan membuat semua mobil yang tadinya bersiap langsung menancap gasnya dengan kencang, begitupun dengan Al.
"Gila!!;@-;&!-;_-;/;!$;;." Shakila mengumpat terus selama Al mengendarai mobilnya apa lagi dengan kencang.
Setelah beberapa waktu, akhirnya Al memenangkan juara satu di lomba balap itu.
"Hah, s*alan!" umpat Shakila lagi yang merasa lega karena akhirnya balapannya selesai juga.
"Bisa diam nggak lo!" Al menatap sinis Shakila yang sedari tadi tidak berhenti mengumpat membuatnya terkadang kurang fokus dengan balapannya.
"Ini semua karena lo yah! Gue kan udah bilang gue kagak mau ikut!!" kesal Shakila.
Baru saja Al ingin berucap lagi, tapi teman-teman Al langsung menghampiri Al dengan senang karena Al memenangkan juara satu lagi seperti biasanya.
"Wisshh menang lagi lo! Mantap sih," puji Davin dengan senangnya sembari menaikkan kedua jempolnya ke arah Al yang masih berada di dalam mobil hanya membuka kaca mobil saja.
"Bagus Al! Memang terbaik lah!" cetus Kenta yang ikut memuji Al.
"Selamat Al! Lo memang selalu juara!" puji seorang pria yang menjadi tangan kanan Al itu dengan senangnya.
Tangan kanan Al itu yang akan menghandle jadwal Al dan memberitahu Al mengenai semua lomba yang berurusan dengan balapan, serta menyiapkan semua peralatan dan kebutuhan Al untuk balapan walaupun kadang di bantu juga dengan Davin dan Kenta.
"Kei beri dia hadiah dari lomba ini seperempatnya!" perintahnya sembari melirik sekilas Shakila yang masih cemberut kesal.
Shakila yang mendengar itu tambah terasa panas, bahkan tangannya sudah mengepal kuat.
Brak, suara pukulan keras terdengar tiba-tiba.
Keempat pria yang berada di tempat itu terkejut mendengar suara keras itu.
"S*alan, gue nggak butuh uang itu!! Sekarang buka pintunya gue mau pulang!!" teriak Shakila yang benar-benar sudah tidak dapat menahan emosinya.
"Wah, galak juga!" gumam Davin yang merasa takut melihat kemarahan Shakila.
"No! Masih ada yang perlu lo jelasin sama gue! Gue kan udah bilang gue bakal tanya kalau lombanya sudah selesai," ujar Al dengan santainya menolak perkataan Shakila, bahkan wajahnya masih nampak datar.
"Kei lo konfirmasi saja dengan perempuan ini untuk uang itu yah, gue sekarang mau bicara dulu!" Setelah mengatakan hal itu, Al langsung menutup kembali jendelanya lalu menjalankan kembali mobilnya.
Tangan kanan Al yang bernama Keinzo yang biasa dipanggil Kei itu hanya mengangguk menerima perintah dari bosnya.
Sementara Davin serta Kenta saling menatap saat melihat Al yang langsung pergi membawa Shakila lagi.
"Hei, menurut lo Al agak aneh kan sekarang? Tumbenan dia mau bicara gitu sama cewek?!" bisik Davin agak kaget melihat tingkah Al yang sedikit aneh menurutnya.
"Jangan terlalu kepo!" ujar Kenta singkat menjawab pertanyaan Davin, padahal dirinya juga sebenarnya merasa penasaran.
"Ckck dasar lo! Datang lagi sok-sok nya!" sinis Davin merasa jengkel mendengar ucapan temannya itu yang baginya hanya sok-sokan tidak penasaran padahal nyatanya penasaran juga.
"Sudahlah Dav, Ken. Ayo, kita tangani hadiahnya dulu!" lerai Kei yang tidak ingin jika kedua pria di depannya itu bertengkar lagi hanya karena masalah sepele.
Sementara itu, di tempat lainnya. Al membawa Shakila ke sebuah Restauran.
"Ngapain kesini ha! Gue bilang gue mau pulang br*ngsek!" teriak Shakila.
Al menghela nafasnya mendengar teriakan dark Shakila yang sudah keberapa kalinya. "Lo nggak capek apa berteriak dan bicara mulu dari tadi?" tanya Al dengan heran karena sejak ia membawa Shakila dari gang sampai tempat balapan lalu kesini tetap saja perempuan di depannya itu tidak berhenti mengoceh.
"Sudahlah, lo jawab dulu pertanyaan gue nanti di dalam baru gue antar lo pulang!" lanjut Al lagi, lalu keluar dari mobil duluan.
"Huh, ck kalau gue nggak capek udah gue sleding tuh br*ngsek!" gumam Shakila dengan jengkelnya kepada dirinya sendiri.
Akhirnya karena capek berteriak dan ngoceh pun, Shakila diam dan ikut saja ke dalam Restauran dengan Al.
"Lo pesan aja sepuasnya!"
Shakila tersenyum smirk mendengar itu. Shakila pun mulai memesan banyak makanan.
"Serius, segitu cukup buat lambung lo yang kecil itu?" tanya Al dengan heran.
"Ngoceh dan marah juga butuh tenaga kali! Dan siapa juga yang buat gue emosi kaya gini!" sinis Shakila dengan tangannya yang terasa gatal ingin menghantam pria di depannya itu.
"Oh"
Shakila menatap tak percaya dan tambah jengkel, bahkan Shakila berusaha mengatur nafasnya yang sudah naik turun dengan kencangnya karena saking emosinya dengan peria di depannya itu.
"Gue mau tanya-"
"Nanti aja pas makanan datang!" potong Shakila dengan tegasnya.
Al hanya mengangguk pelan mendengar ucapan Shakila itu
Tak berapa lama semua pesanan mereka sudah jadi. Para pelayan pun menata makanan dan minuman itu di meja makan.
"Gue mau tanya-"
"Nanti aja pas sudah makan, gue lapar! Kalau gue emosi kan butuh tenaga juga!" potong Shakila lagi, lalu tanpa mendengar jawaban dari Al Shakila langsung menyantap makanan yang sudah di pesannya itu dengan lahapnya karena ia sudah lapar kembali ditambah tenaganya sudah terkuras habis karena sedari tadi terus mengoceh dan emosi.
Al yang mendengar itu hanya bisa menuruti perkataan Shakila. Al pun ikut memakan makanan pesanannya.
Beberapa menit kemudian, akhirnya makanan dari mereka pun sudah habis.
"Sekarang-"
"Biarin gue ambil nafas dulu dong, gue kenyang banget ini!" cetus Shakila dengan lirikan sinisnya.
Diam-diam Shakila tersenyum smirk. 'Rasain lo, ckck emangnya hanya lo yang bisa buat gue emosi ha!' batin Shakila menggerutu dan merasa puas bisa membalas walaupun Shakila merasa balasan ini belum sepadan dengan membuatnya mengoceh dan emosi sedari tadi.
Beberapa menit telah berlalu sejak Shakila mengatakan ingin mengambil nafas dulu karena kenyang. Akhirnya Al membuka kembali suaranya.
"Sekarang pasti sudah bisa kan gue tanya?!" tanya Al dengan wajah datarnya.
"Ah, gue sepertinya mau ke wc dulu!" Shakila langsung berdiri setelah mengatakan hal itu dan berniat untuk pergi ke wc.
"Shakila lo jangan coba-coba menunda-nunda waktu terus yah!!" ujar Al yang sudah merasa jengkel dengan tingkah Shakila yang menurutnya menunda-nunda terus.
"Terserah lo lah mau berfikir apa!" sinis Shakila.
"Shakila!" Al menekan suaranya dengan raut wajahnya yang sudah nampak menyeramkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
月亮星星 ( yueliang xingxing )🌟🌙
huh giliran d gtuin balik marah dasar jantan..
2023-02-12
2
ririn
semangt thor
2023-02-12
0
Yoni Hartati
lanjut semangat
2023-02-12
0