Diculik Kutub

"Lo!! Tiang listrik kena salju!!" pekik Shakila terkejut saat melihat wajah pria di depannya dengan jelas.

"Lo!! Cewek songong itu kan!!" ujar Al terkejut saat melihat dengan jelas wajah wanita yang tiba-tiba datang menolongnya.

"Ckck kalau gue tau lo yang dipojokkan ogah gue nolongin!" judes Shakila dengan tatapan sinisnya ke Al. Shakila masih ingat dengan jelas pria di depannya itu yang tadi hampir membuatnya tidak bisa pulang ke Mansion orang tua aslinya yaitu Mansion milik Abrata dan Milona.

"Cih siapa yang dipojokkan! Gue barusan saja mau lawan mereka lo malah datang ganggu orang! Gue juga ogah kali di tolongin sama cewek songong kaya lo!!" ujar Al dengan pedasnya serta tatapan tajamnya.

"Ck bikin mood gue makin anjlok aja!!" sinis Shakila, lalu berbalik hendak pergi dari tempat itu dengan wajahnya yang bertambah masam setelah tau siapa pria yang ditolongnya.

Al menghela nafasnya lalu menghampiri Shakila yang sudah berjalan pergi.

"Tunggu! Ikut gue, ada yang perlu lo jelasin!" tegas Al dengan wajah datarnya menarik Shakila untuk mengikutinya ke mobil miliknya yang terparkir tidak jauh dari tempat itu.

"Heh, tiang listrik kena salju lepasin nggak!! Nggak ada yah yang perlu gue jelasin sama lo, sok kenal banget!!" teriak Shakila dengan memberontak.

Al melirik tajam Shakila saat mendengar ucapan akhir Shakila itu, "Siapa yang sok kenal heh yang tiba-tiba datang minta traktir dan ingin pinjam hp?!" sindir Al dengan sinisnya dan tetap menarik Shakila.

Shakila terdiam mendengar di sindiran dari Al itu karena apa yang di ucapkan oleh Al itu semuanya benar.

'Huwaa harga diri gue!! Dasar kutub br*ngsek!!' batin Shakila menggerutu dengan melirik sinis Al yang masih saja menariknya.

"Ckck yaudah lepasin gue dulu biar gue jalan sendiri!!" teriak Shakila lagi dengan judesnya.

"Terlambat!!" ujar Al singkat dengan wajah datarnya.

"Ha?" Shakila melirik bingung apa maksud dari Al.

"Kita udah sampai di mobil gue!" ujar Al lagi dengan melirik sinis Shakila. "Masuk!!" lanjut Al lagi dengan tegasnya.

"Ogah!!" Shakila pun berjalan pergi dari depan mobil Al itu.

"Shakila Queena Zashaa!! Ikut gue dengan sendirinya atau gue gendong!!" tegas Al bahkan menyebut nama panjang Shakila.

Shakila menatap tajam dan heran Al yang bahkan mengetahui nama panjangnya.

"Ck dasar gila lo!! Apa yang lo mau dari gue sih, lo tinggal bilang sekarang kenapa mesti harus naik coba!!" tegas Shakila.

"Nanti juga lo tau!!" ujar Al dengan tak kalah tegasnya.

"Lo mau gue hajar juga ha!!" ancam Shakila dengan wajah galaknya.

"Ada yang bisa saya bantu Nona?" tanya seorang pria yang tiba-tiba datang.

"Nah kebetulan lo ada, tolong beresin tuh tiang listrik kena salju!!" ujar Shakila kepada laki-laki yang baru datang itu yang ternyata salah satu dari tiga pengawal tadi yang Shakila suruh untuk membereskan para preman tadi.

Shakila bicara santai seperti itu karena pria di depannya umurnya hampir sama dengan umurnya waktu ia di tubuh aslinya.

"Tiang listrik kena salju?" gumam pria pengawal itu dengan wajah bingungnya.

"Mmm itu.. siapa yang Nona maksud?" tanya pria pengawal itu dengan pelan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yah siapa lagi kalau bukan si kutub itu!" ujar Shakila sembari menunjuk pria di depannya yang terlihat tengah menatap handphonenya.

Pengawal Shakila itu pun mengangguk paham, lalu mendekati Al untuk membereskan Al sesuai perintah majikannya.

Sementara Al fokus menatap handphonenya. "Tidak ada waktu lagi!!" gumam Al tiba-tiba setelah melihat handphonenya.

Buckk, Packk suara pukulan terdengar di tempat itu.

"Ck kok kalah sih!" gumam Shakila. Baru saja Shakila ingin pergi saja dari tempat itu, tapi...

"Aahkk, Apa yang lo lakukan!!" pekik Shakila dengan melotot kaget menatap Al yang tiba-tiba menggendongnya setelah memukul pengawalnya. Shakila memberontak di gendongan Al, tapi Al tidak peduli hal itu ia tetap menggendong Shakila.

Al pun membawa Shakila ke dalam mobilnya dan memasangkan sabut pengaman untuk Shakila. Setelah ia duduk di kursi pengemudi, Al langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.

"Heii br*ngsek lo mau bawa gue kemana?!" teriak Shakila dengan kesal serta jengkelnya.

Al tidak menjawab pertanyaan Shakila, ia hanya melirik Shakila sekilas lalu fokus mengemudi lagi.

Shakila mengepalkan tangannya emosi karena diabaikan oleh Al, rasanya ia ingin meninju pria kutub di depannya itu sekarang juga karena telah berani semena-mena dengannya. Tapi, Shakila menahan emosinya ia tidak ingin mati konyol untuk kedua kalinya gara-gara kecelakaan mobil lagi.

Setelah beberapa saat, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Al sampai juga di sebuah jalanan luas yang ternyata sudah banyak orang yang berada di tempat itu.

Shakila mengernyitkan dahinya melihat tempat di depannya itu.

"Loh! Bukannya ini.." Shakila menatap Al terkejut serta matanya melotot tajam.

"Balapan mobil!" ujar Al dengan senyum smirknya.

"What!!" teriak Shakila lagi terkejut ternyata dugaannya tidak salah.

"Di balapan kali ini harus membawa pasangan, jadi yah lo jadi pasangan gue untuk balapan ini!" jelas Al dengan santainya dan seenaknya.

"Enak aja lo!! Buka pintunya sekarang juga gue mau pulang!!" teriak Shakila lagi dengan wajah marahnya sembari mencoba membuka pintu mobilnya.

"Sekali aja! Nanti kalau gue menang lo bisa seperempatnya!" ujar Al dengan santainya lagi walaupun wajahnya tetap datar.

Shakila tambah naik pitam mendengar itu, ia pun membalikkan tubuhnya menghadap Al yang ternyata tengah menatap dirinya juga. Shakila menatap sangat tajam Al lalu mengayunkan tangannya memukul wajah Al dengan emosinya.

Buckk, suara pukulan dari Shakila.

"Sttt" Al memegang wajahnya yang di pukul itu dengan menahan rasa perihnya.

"Lo perempuan atau laki sih?!" tanya Al sinis dengan memegang wajahnya itu yang dipukul.

"Buka pintunya!!" tegas Shakila mengabaikan pertanyaan Al. Shakila membalas Al yang tadi juga mengabaikan pertanyaannya.

"Lo udah pukul gue, jadi sekarang lo harus tanggung jawab!! Sekarang lo harus temenin gue balap sebagai balasannya!" ujar Al yang malah membahas hal lain dengan tegasnya.

"Sudah terlambat Shakila! Ikut gue aja!" lanjut Al lagi dengan tegasnya, lalu menjalankan mobilnya ke arah teman-temannya yang sudah menunggu dirinya sedari tadi di tempat itu.

Shakila masih saja tidak terima, apalagi ia masih ada sedikit trauma karena tiba-tiba kecelakaan hari itu. Shakila terus mengomel dan memukul-mukul Al dengan jengkelnya walaupun bukan pukulan keras karena bisa-bisa mereka kecelakaan kalau saat ini Al sedang menyetir ia pukul dengan kencang.

Saat sampai di depan kedua kawannya serta satu kaki tangannya, Al pun membuka jendelanya.

"Weitss siapa tuh bro?!" tanya Davin dengan kaget serta salah satu matanya di kedipkannya menggoda Al.

"Iya, siapa tuh Al? Gue kira lo bakalan nggak dapet cewek, padahal tuh buaya darat udah bawain lo ceweknya!" tanya Kenta juga yang ikut penasaran, karena hanya bisa melihat wanita yang ada di samping Al itu dari belakang.

"Shakila!" jawab Al dengan santainya dan wajah datarnya.

Wajah Shakila tambah masam mendengar ucapan Al yang dengan santainya ke teman-temannya.

"What!!" keduanya saling menatap terkejut mendengar jawaban Al.

"Hah, jangan bilang Shakila yang dulunya jelek banget sekarang cantik dan akan jadi incaran gue selanjutnya?!!" tanya Davin dengan wajah terkejutnya.

Shakila tambah mengepalkan tangannya mendengar ucapan Davin yang entah tengah memuji atau mencelanya.

"Iya gue emang kenapa ha?!" tanya Shakila dengan sewotnya.

Diam-diam Al tersenyum smirk mendengar Shakila berbicara dengan nada sewot.

Terpopuler

Comments

theresia

theresia

grazy up donk thor

2023-02-10

0

Zizi🍁

Zizi🍁

lanjut thor

2023-02-10

0

Yoni Hartati

Yoni Hartati

lanjut semangat

2023-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!