sebelas

Semalam tak terjadi apapun, Rindu menolak permintaan Milano untuk tidur di kamar yang sama, akhirnya lelaki itu hanya bisa pasrah tidur di kamar tamu.

Pagi harinya mereka membuat sarapan bersama, hanya nasi goreng kampung simpel.

Tak cukup hanya memasak bersama, Milano tak keberatan membantunya bersih-bersih rumah, mencuci baju walau memakai mesin cuci.

Dari situlah, Rindu jadi tau jika Milano mempunyai sisi lain yang tak terlihat selama ini, dulu ia berfikir lelaki itu adalah seorang tuan muda yang biasa dilayani oleh asistennya.

Nyatanya Milano mengaku jika semenjak SMA, ia sudah tinggal sendiri di Apartemen yang dibelinya dengan uang miliknya sendiri, sejak itu pula ia hidup mandiri, membiayai kehidupannya sendiri, kecuali sekolah.

Lelaki itu mengaku menghasilkan uang dari balapan liar yang sering diikutinya, pertandingan basket, sesekali ia mendapatkan panggilan untuk menjadi foto model, dan juga sebagai disc jockey disalah satu club' malam.

Sejujurnya Rindu penasaran, tentang hubungan lelaki itu dengan orang tuanya, namun ia tak berani bertanya.

"Terus kapan Lo balik?"tanya Rindu saat keduanya makan siang bersama, tadi ia memesan makanan cepat saji dari salah satu restoran asal negara Paman Sam, "jangan marah dulu, semalem gue denger Lo janjian sore ini sama temen kan? Gue cuman ingetin doang, kali aja Lo lupa, kasihan temen lo nungguin,"lanjutnya begitu melihat perubahan ekspresi pacarnya.

Milano melihat jam tangan yang melingkari dipergelangan tangannya, "entar jam empat, David ngajakin ketemu, mau persiapan balapan sama pertandingan basket besok,"jelasnya.

"semoga menang ya!"ucap Rindu menyemangati.

Milano terlebih dahulu meminum cola miliknya, "Ri, kalau entar malem aku menang, dapetnya lumayan, jalan yuk!"ajaknya.

Rindu menghentikan kunyahannya, "emang jalan ke mana?"tanyanya.

"enakan pantai atau gunung?"tanya Milano meminta pendapat pacarnya.

"nginep ya!"

" emang nggak boleh nginep?"tanya Milano.

"bukan nggak boleh, gue yang males,"jawab Rindu asal.

"ke Bali aja yuk,"

"hah... Bali, nggak salah? sekitar sini aja gue males, ini lagi Bali, jauh perlu biaya gede, adanya tabungan gue abis entar,"

"aku yang ajak, aku yang bayarlah, kamu cukup bawa diri,"

"Kejauhan Milano, bisa abis gue diceramahi nyonya Kartika, kalau mau kita jalan pagi-pagi, pulang sore atau malamnya,"

"oke, tapi kamu yang tentuin tempatnya,"

"lah kok gue, yang ngajak kan elo,"

"kalau aku yang ngajak, berarti ke Bali,"

"ya udah nggak jadi, mending gue baca novel sambil rebahan,"

Milano berdecak, "oke entar aku pikirin,"

Tepat pukul empat sore, Milano beranjak dari rumahnya, rasanya lega, lelaki sialan itu pergi.

Baru saja hendak menutup pintu, bel berbunyi, Rindu berbalik lagi, apa Milano kembali dan mengerjai dirinya?

Tapi ternyata itu adalah Kartika dengan koper yang berada disampingnya,

"loh, mama kok pulang nggak bareng papa?"tanya Rindu heran.

"Kerjaan papa masih banyak, jadi mama pulang duluan, mama harus memastikan kamu baik-baik aja,"jawab Kartika melangkah memasuki rumahnya, "Ri, mama mau lihat mobil kamu dulu, sekalian ambil kuncinya,"pintanya sembari memberikan koper yang dibawanya,Rindu mengangguk menuruti kemauan sang mama.

Begitu mendapatkan kunci mobil putrinya, Kartika masuk ke garasi, ia mulai membuka bagasi yang terdapat beberapa kantong plastik hitam.

Wanita yang mengenakan kemeja berwarna peach dan celana formal hitam itu, memeriksa satu persatu isi dari kantong plastik, ia manggut-manggut, terlihat raut wajah puas.

"uang sebanyak ini buat apa si ma? Kenapa nggak di tabung? kan lebih aman, kalau kayak gini, Rindu deg-degan,"tanyanya bingung.

"Suatu saat bakal mama jelasin, dan tolong rahasiakan ini dari siapapun, termasuk papa,"jawab Kartika sembari menutup kembali bagasi.

Malam harinya, Pramana datang bersama seorang wanita yang Rindu tau, adalah asisten sang papa di kantor sekaligus teman mamanya saat kuliah dulu.

"Rindu, mulai sekarang, Tante Rita akan tinggal di rumah kita, kamu harus bersikap baik pada beliau,"ucap Pramana saat mereka berkumpul di ruang keluarga.

Rindu mengernyit heran, ia melirik pada mamanya, dengan kedipan mata, seolah Kartika memberikan kode untuk menyetujui permintaan papanya.

"oke pa,"sahutnya.

"terima kasih buat pengertian kamu, lalu apa kamu sudah menentukan kampus mana yang dipilih?"tanya Pramana, "papa ijinkan kalau kamu mau kuliah di luar kota atau mau bersama Andini di Singapura? Tak masalah, putri papa sudah dewasa, papa harus kasih kepercayaan dong,"

Rindu semakin dibuat bingung dengan perubahan tiba-tiba papanya, seingatnya ia pernah dilarang berkuliah jauh dari rumah, tapi sekarang kenapa seperti ini.

"Rindu masih bingung pa, secepatnya deh Rindu kasih tau papa,"

Menjelang tidur, pintu kamar Rindu diketuk, "Ri, boleh mama masuk?"

Rindu yang baru saja selesai mengirim pesan untuk Milano guna menyemangati lelaki itu, mengijinkan sang mama masuk.

"Ada apa ma?"tanyanya.

"mama kangen banget sama kamu, boleh nggak mama bobo sama kamu? Kayaknya udah lama banget kita nggak ngobrol menjelang tidur,"jawab Kartika.

"boleh banget ma, Riri seneng malah, selama ini papa selalu memonopoli mama kan,"

Kartika tersenyum miris, lalu merebahkan tubuhnya di samping putrinya, ia menatap langit-langit kamar.

"Ri, mama kangen sama si Mbah,"cetusnya tiba-tiba.

"nyekar aja ma, kalau nggak kirim doa,"usul Rindu.

"abis kelulusan kamu kita ke makam si Mbah ya!"

Rindu mengangguk setuju.

Hening, hanya terdengar suara pendingin ruangan dan detak jarum jam dinding.

"Ri, jangan percaya pada siapapun, kecuali diri sendiri ya! terus sebisa mungkin sebagai perempuan, kamu harus bisa mandiri secara finansial, berdirilah diatas kaki kamu sendiri, meskipun nanti kamu sudah menikah,"pesan Kartika tiba-tiba.

Rindu mengernyit bingung, tapi tak berani bertanya, karena tiba-tiba, sang mama mulai terisak.

"ada apa sih ma?"tanya Rindu, ia bahkan bangkit memastikan keadaan wanita yang melahirkannya.

Kartika memeluk putri semata wayangnya, "mama kangen si mbah, kangen banget, sampai rasanya sesak,"jawabnya.

Rindu melepas pelukan itu, lalu menghapus air mata yang mengalir di pipi sang mama, "gimana kalau besok kita pergi ke makam si Mbah? biar mama bisa melepas kangen,"sarannya.

"jauh Ri, entar aja kalau urusan sekolah kamu sudah selesai,"tolak Kartika.

"tapi mama jangan sedih, nanti Mbah di sana juga ikut sedih,"

Kartika mengangguk, sembari menghapus air matanya, "Riri putrinya mama, jangan pernah tinggalin mama ya! Apapun yang terjadi nanti, mama berharap kita akan selalu bersama,"

"iya ma, pokoknya Rindu bakal bareng mama terus, mending sekarang kita tidur ya, udah malem, mama pasti capek abis dari Bandung,"

Setelah memastikan Kartika tidur dengan pulas, Rindu membuka ponselnya, ada pesan masuk.

Milano

Ri, aku menang loh, makasih ya udah disemangati, abis ini aku mau nge dj dulu, mau kumpulin duit yang banyak buat ajak kamu jalan-jalan, Besok abis tanding basket, aku jemput kamu, kita makan malem bareng, selamat tidur, mimpiin aku ya, love u.

Terpopuler

Comments

Nur Yanti

Nur Yanti

it papanya rindu selingkuh kli yah
kok perasaan dri bawaannya nyesek

2024-01-02

3

Hotmin Hotmin sianipar

Hotmin Hotmin sianipar

jangan2 itu istrinya papanya rindu....

2023-12-24

1

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 dua
3 tiga
4 empat
5 lima
6 enam
7 tujuh
8 delapan
9 sembilan
10 sepuluh
11 sebelas
12 dua belas
13 tiga belas
14 empat belas
15 lima belas
16 enam belas
17 Tujuh belas
18 Delapan belas
19 sembilan belas
20 dua puluh
21 dua puluh satu
22 dua puluh dua
23 dua puluh tiga
24 dua puluh empat
25 dua puluh lima
26 dua puluh enam
27 dua puluh tujuh
28 dua puluh delapan
29 dua puluh sembilan
30 tiga puluh
31 tiga puluh satu
32 tiga puluh dua
33 tiga puluh tiga
34 tiga puluh empat
35 tiga puluh lima
36 tiga puluh enam
37 tiga puluh tujuh
38 tiga puluh delapan
39 tiga puluh sembilan
40 empat puluh
41 empat puluh satu
42 empat puluh dua
43 empat puluh tiga
44 empat puluh empat
45 empat puluh lima
46 empat puluh enam
47 empat puluh tujuh
48 empat puluh delapan
49 empat puluh sembilan
50 lima puluh
51 lima puluh satu
52 lima puluh dua
53 lima puluh tiga
54 lima puluh empat
55 lima puluh lima
56 lima puluh enam
57 lima puluh tujuh
58 lima puluh delapan
59 lima puluh sembilan
60 enam puluh
61 enam puluh satu
62 enam puluh dua
63 enam puluh tiga
64 Enam puluh empat
65 enam puluh lima
66 enam puluh enam
67 enam puluh tujuh
68 enam puluh delapan
69 enam puluh sembilan
70 Tujuh puluh
71 tujuh puluh satu
72 tujuh puluh dua
73 tujuh puluh tiga
74 tujuh puluh empat
75 tujuh puluh lima
76 tujuh puluh enam
77 tujuh puluh tujuh
78 tujuh puluh delapan
79 tujuh puluh sembilan
80 Delapan puluh
81 Delapan puluh satu
82 Delapan puluh dua
83 delapan puluh tiga
84 Delapan puluh empat
85 delapan puluh lima
86 Delapan puluh enam
87 delapan puluh tujuh
88 delapan puluh delapan
89 Delapan puluh sembilan
90 sembilan puluh ( END)
91 Karya baru
92 karya baru
93 Karya baru
94 Karya baru
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Satu
2
dua
3
tiga
4
empat
5
lima
6
enam
7
tujuh
8
delapan
9
sembilan
10
sepuluh
11
sebelas
12
dua belas
13
tiga belas
14
empat belas
15
lima belas
16
enam belas
17
Tujuh belas
18
Delapan belas
19
sembilan belas
20
dua puluh
21
dua puluh satu
22
dua puluh dua
23
dua puluh tiga
24
dua puluh empat
25
dua puluh lima
26
dua puluh enam
27
dua puluh tujuh
28
dua puluh delapan
29
dua puluh sembilan
30
tiga puluh
31
tiga puluh satu
32
tiga puluh dua
33
tiga puluh tiga
34
tiga puluh empat
35
tiga puluh lima
36
tiga puluh enam
37
tiga puluh tujuh
38
tiga puluh delapan
39
tiga puluh sembilan
40
empat puluh
41
empat puluh satu
42
empat puluh dua
43
empat puluh tiga
44
empat puluh empat
45
empat puluh lima
46
empat puluh enam
47
empat puluh tujuh
48
empat puluh delapan
49
empat puluh sembilan
50
lima puluh
51
lima puluh satu
52
lima puluh dua
53
lima puluh tiga
54
lima puluh empat
55
lima puluh lima
56
lima puluh enam
57
lima puluh tujuh
58
lima puluh delapan
59
lima puluh sembilan
60
enam puluh
61
enam puluh satu
62
enam puluh dua
63
enam puluh tiga
64
Enam puluh empat
65
enam puluh lima
66
enam puluh enam
67
enam puluh tujuh
68
enam puluh delapan
69
enam puluh sembilan
70
Tujuh puluh
71
tujuh puluh satu
72
tujuh puluh dua
73
tujuh puluh tiga
74
tujuh puluh empat
75
tujuh puluh lima
76
tujuh puluh enam
77
tujuh puluh tujuh
78
tujuh puluh delapan
79
tujuh puluh sembilan
80
Delapan puluh
81
Delapan puluh satu
82
Delapan puluh dua
83
delapan puluh tiga
84
Delapan puluh empat
85
delapan puluh lima
86
Delapan puluh enam
87
delapan puluh tujuh
88
delapan puluh delapan
89
Delapan puluh sembilan
90
sembilan puluh ( END)
91
Karya baru
92
karya baru
93
Karya baru
94
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!