lima

Ketukan pintu membangunkan tidur mantan gadis itu, "Ri, bangun dong, kok tumben pintunya dikunci,"Itu Kartika yang mencoba membangunkan putrinya.

Rindu menggeliat, kepalanya terasa berat dan badannya rasanya pegal-pegal, "bentar ma,"sahutnya.

Ia mencoba bangkit, langkahnya sempoyongan menuju pintu kamarnya, ia hanya menyembulkan kepalanya, tak mengijinkan Kartika masuk, "kenapa ma?"tanyanya.

Kartika terkejut melihat wajah putrinya yang pucat, "kamu sakit?"tanyanya balik.

"cuman pusing ma,"

"Mama mau nyusul papa ke Bandung dulu, nggak tau berapa hari, mama udah sediain lauk di kulkas, kalau mau makan tinggal di hangatkan, kalau masih pusing, kabari mama ya, terus jangan lupa minum obat, terus..."

"ma, Riri bukan anak kecil lagi, ini bukan pertama kalinya mama keluar kota,"potongnya.

"Tapi kamu lagi sakit Ri,"

"iya nyonya Kartika, saya bukan bocah SD, jadi silahkan pergi dan hati-hati dijalan, jangan lupa kunci pager, Rindu Pramana mau bobo lagi,"

Kartika terkekeh mendengar ucapan putri semata wayangnya, sekali lagi ia berceloteh sembari menuruni tangga menuju lantai bawah.

Memastikan sang mama tak terlihat lagi, Rindu menutup pintu kamarnya, tubuhnya merosot dibelakangnya, ia mulai terisak, meratapi kejadian semalam.

Rasanya hancur, baik fisik maupun mentalnya, tapi ia berusaha untuk menutupinya, ia tak ingin menjadi beban orangtuanya.

Puas menangis ia bangkit dan berjalan menuju ranjangnya, menenggelamkan wajahnya dan menumpahkan air matanya kembali di sana dan suara jeritannya teredam bantal miliknya.

Lelah menangis, ia kembali tertidur, berharap kejadian memilukan itu hanyalah mimpi.

Tapi saat Rindu membuka mata kembali, ia sadar, bahwa kejadian semalam bukanlah mimpi, itu nyata.

Ia melihat langit-langit kamarnya, apa yang harus dilakukannya sekarang?

Rindu keluar dari kamarnya, ia turun menuju dapur, perutnya minta diisi, ia menghangatkan beberapa lauk yang dimasak sang mama.

Setelahnya ia duduk di ruang makan dan mulai menyantap hidangan yang ada dihadapannya, meskipun mulutnya malas untuk mengunyah, lambungnya butuh diisi.

Sepi rasanya, ia sendiri di rumah sebesar ini, tak ada ART, karena Kartika mengerjakan semua pekerjaan rumah seorang diri.

Ada alasan mengapa sang mama tak memperkerjakan ART, dulu sewaktu dirinya kecil, ia pernah mengalami tindakan kekerasan dari ART, pernah juga rumahnya dirampok oleh ART dan karena salah satu mantan ART juga, rumah tangga kedua orangtuanya nyaris hancur.

Dan sekarang Rindu sendirian, papanya sedang mengerjakan proyek di kota kembang dan seperti biasa mama akan menyusul.

Tak masalah baginya, ia sudah terbiasa dengan semua ini, semenjak Sekolah menengah pertama ia sering ditinggal pergi kedua orangtuanya, toh lingkungan rumahnya aman, ada sekuriti komplek yang kerap berkeliling memantau keamanan semenjak perampokan sepuluh tahun lalu.

Biasanya disaat seperti ini, Andini akan menginap, tapi untuk saat ini, hal itu tak mungkin dilakukannya, ia tak ingin sahabatnya tau, apa yang menimpanya semalam.

Biarlah ini menjadi rahasia yang akan ia simpan seumur hidupnya.

Keesokan paginya, Rindu tak berangkat sekolah, ia menelpon wali kelasnya dan mengatakan jika dirinya tengah demam disertai flu berat, ia tidak berbohong, kenyataannya memang seperti itu, mungkin karena mandi air dingin terlalu lama, alhasil dari semalam hidungnya mampet.

Andini mengiriminya pesan, menanyakan tentang alasan dirinya tidak masuk, tentu Rindu menjawab sesuai apa yang ia katakan pada wali kelasnya.

Pun saat sahabatnya berniat mengunjunginya sepulang sekolah, Rindu menolak dengan alasan ingin istirahat.

Sudah lima hari Rindu tak bersekolah, demamnya sudah turun tiga hari yang lalu, walau flu belum sepenuhnya hilang, tapi keadaannya sudah lebih baik.

Kedua orangtuanya juga belum juga pulang, tapi sehari bisa lebih dari tiga kali, Kartika dan Pramana menghubunginya secara bergantian, sekedar menanyakan kabar atau kegiatan yang sedang dilakukannya.

Sore itu, Bel rumahnya berbunyi, ketika Rindu sedang duduk di teras belakang sembari membaca buku.

Ia bergegas keluar rumah menuju pintu gerbang, ia mengintip terlebih dahulu, ia melihat mobil merah milik sahabatnya terparkir.

Ia membukakan gerbang, agar mobil milik Andini bisa masuk.

Gadis dengan rambut sebahu itu keluar dari kemudi, dan memberikan senyum cerah kepadanya.

Andini memeluknya lalu memberikan bungkusan makanan, katanya titipan dari Nyonya Retno, mama kandung dari sahabatnya itu.

Rindu mengajaknya duduk di ruang makan, sembari membuka bungkusan lalu mulai menikmatinya, sebelumnya ia mengambilkan minuman kaleng untuk tamunya.

"Lo ngapain sih, dari tadi senyum-senyum sendiri?"tanyanya heran, "perasaan gue lagi makan, dan nggak lagi ngelawak,"lanjutnya.

Andini tersipu malu, wajahnya terlihat memerah, "udah abisin dulu makanannya, baru gue ceritain,"

Rindu mengangguk setuju lalu melanjutkan menyantap makanan buatan nyonya Retno.

"jadi ceritain kenapa Lo senyum-senyum dari tadi?"tanya wanita yang mengenakan Hoodie army dan celana kulot dengan warna senada.

Mereka sekarang duduk di teras belakang sembari melihat kolam ikan koi peliharaan Pramana,

"Sebelumnya gue mau tanya, Lo serius sakit beneran?"tanya Andini.

"menurut Lo?"tanya balik Rindu.

"emang keliatan masih pucat sih,"gumam gadis itu pelan melihat wajah sahabatnya, "tapi kok Lo nggak minta temenin gue? Kan nyonya Kartika lagi honeymoon sama Tuan Pram,"

"mau ujian Din, gue nggak mau ganggu waktu belajar Lo, lagian takut Lo ketularan,"tak sepenuhnya berbohong, karena memang Rindu demam dan Flu, tapi alasan sebenarnya karena ia tak ingin Andini tau kondisi mentalnya setelah kejadian kelam itu, "jadi ceritain kenapa Lo senyum-senyum Mulu, dapet nilai bayangan bagus ya!"

Andini menggeleng, "Lo ingat Senin kemarin gue bilang, Melly jadian sama Milano?"

Rindu menegang mendengar nama lelaki brengsek itu, tapi dengan segera ia mengendalikan dirinya, ia tak ingin sahabatnya curiga, ia mengangguk menanggapi ucapan gadis berpotongan rambut sebahu itu.

"Masa tadi pas istirahat, Melly nangis-nangis abis diputusin sama Milano,"ujar Andini antusias.

"oh...,"sahut Rindu singkat.

"kok Oh sih?"ucap gadis itu kesal.

"lah, terus gue mesti bilang Wow gitu? Kan udah biasa menurut cerita Lo, itu cowok emang ganti cewek kayak ganti baju, harusnya Lo udah nggak kaget bukan? Jadi ini yang buat Lo senyum-senyum?"

Giliran Andini yang menggeleng, "tadi pas di parkiran Vino ngajakin gue jalan besok Sabtu, ih.... Gue seneng banget, secara Vino ganteng juga, nggak apa-apa walau bukan Milano deh,"

Rindu terkejut mengetahui fakta yang didengar dari sahabatnya, setau dirinya Vino memiliki tunangan berbeda sekolah dengan mereka.

"emang mau jalan kemana?"tanyanya.

"Vino ngajakin gue nonton, coba kalau Lo nggak sakit, pasti Lo gue ajak,"

Rindu melambaikan kedua tangannya, "tidak terima kasih, saya sibuk, besok Senin ujian,"

"tapi abis ujian kita liburan bareng yuk!"

"kemana?"

"Villa aja gimana?"

"gue ngomong ke bonyok gue dulu,"

Keduanya membicarakan soal ujian kelulusan yang akan dilaksanakan Senin depan, Andini juga sempat memberikan lembar latihan soal dari tempat les mereka, agar bisa dipelajari.

Usai magrib, Andini pamit pulang, karena nyonya Retno telepon menyuruh putrinya untuk segera pulang, ada keperluan katanya.

Terpopuler

Comments

Astri

Astri

disni toko lakinya kurang d ceritakan.. semoga brikutx si lakinya banyak nongol jga

2024-01-25

3

Astri

Astri

bmn dengan si lakinya yah apakah dia tau jk it rindu

2024-01-25

1

Ony Syahroni

Ony Syahroni

lanjut thor

2024-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 dua
3 tiga
4 empat
5 lima
6 enam
7 tujuh
8 delapan
9 sembilan
10 sepuluh
11 sebelas
12 dua belas
13 tiga belas
14 empat belas
15 lima belas
16 enam belas
17 Tujuh belas
18 Delapan belas
19 sembilan belas
20 dua puluh
21 dua puluh satu
22 dua puluh dua
23 dua puluh tiga
24 dua puluh empat
25 dua puluh lima
26 dua puluh enam
27 dua puluh tujuh
28 dua puluh delapan
29 dua puluh sembilan
30 tiga puluh
31 tiga puluh satu
32 tiga puluh dua
33 tiga puluh tiga
34 tiga puluh empat
35 tiga puluh lima
36 tiga puluh enam
37 tiga puluh tujuh
38 tiga puluh delapan
39 tiga puluh sembilan
40 empat puluh
41 empat puluh satu
42 empat puluh dua
43 empat puluh tiga
44 empat puluh empat
45 empat puluh lima
46 empat puluh enam
47 empat puluh tujuh
48 empat puluh delapan
49 empat puluh sembilan
50 lima puluh
51 lima puluh satu
52 lima puluh dua
53 lima puluh tiga
54 lima puluh empat
55 lima puluh lima
56 lima puluh enam
57 lima puluh tujuh
58 lima puluh delapan
59 lima puluh sembilan
60 enam puluh
61 enam puluh satu
62 enam puluh dua
63 enam puluh tiga
64 Enam puluh empat
65 enam puluh lima
66 enam puluh enam
67 enam puluh tujuh
68 enam puluh delapan
69 enam puluh sembilan
70 Tujuh puluh
71 tujuh puluh satu
72 tujuh puluh dua
73 tujuh puluh tiga
74 tujuh puluh empat
75 tujuh puluh lima
76 tujuh puluh enam
77 tujuh puluh tujuh
78 tujuh puluh delapan
79 tujuh puluh sembilan
80 Delapan puluh
81 Delapan puluh satu
82 Delapan puluh dua
83 delapan puluh tiga
84 Delapan puluh empat
85 delapan puluh lima
86 Delapan puluh enam
87 delapan puluh tujuh
88 delapan puluh delapan
89 Delapan puluh sembilan
90 sembilan puluh ( END)
91 Karya baru
92 karya baru
93 Karya baru
94 Karya baru
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Satu
2
dua
3
tiga
4
empat
5
lima
6
enam
7
tujuh
8
delapan
9
sembilan
10
sepuluh
11
sebelas
12
dua belas
13
tiga belas
14
empat belas
15
lima belas
16
enam belas
17
Tujuh belas
18
Delapan belas
19
sembilan belas
20
dua puluh
21
dua puluh satu
22
dua puluh dua
23
dua puluh tiga
24
dua puluh empat
25
dua puluh lima
26
dua puluh enam
27
dua puluh tujuh
28
dua puluh delapan
29
dua puluh sembilan
30
tiga puluh
31
tiga puluh satu
32
tiga puluh dua
33
tiga puluh tiga
34
tiga puluh empat
35
tiga puluh lima
36
tiga puluh enam
37
tiga puluh tujuh
38
tiga puluh delapan
39
tiga puluh sembilan
40
empat puluh
41
empat puluh satu
42
empat puluh dua
43
empat puluh tiga
44
empat puluh empat
45
empat puluh lima
46
empat puluh enam
47
empat puluh tujuh
48
empat puluh delapan
49
empat puluh sembilan
50
lima puluh
51
lima puluh satu
52
lima puluh dua
53
lima puluh tiga
54
lima puluh empat
55
lima puluh lima
56
lima puluh enam
57
lima puluh tujuh
58
lima puluh delapan
59
lima puluh sembilan
60
enam puluh
61
enam puluh satu
62
enam puluh dua
63
enam puluh tiga
64
Enam puluh empat
65
enam puluh lima
66
enam puluh enam
67
enam puluh tujuh
68
enam puluh delapan
69
enam puluh sembilan
70
Tujuh puluh
71
tujuh puluh satu
72
tujuh puluh dua
73
tujuh puluh tiga
74
tujuh puluh empat
75
tujuh puluh lima
76
tujuh puluh enam
77
tujuh puluh tujuh
78
tujuh puluh delapan
79
tujuh puluh sembilan
80
Delapan puluh
81
Delapan puluh satu
82
Delapan puluh dua
83
delapan puluh tiga
84
Delapan puluh empat
85
delapan puluh lima
86
Delapan puluh enam
87
delapan puluh tujuh
88
delapan puluh delapan
89
Delapan puluh sembilan
90
sembilan puluh ( END)
91
Karya baru
92
karya baru
93
Karya baru
94
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!