Delapan belas

Keesokan paginya, sempat terjadi perdebatan antar kedua sejoli di parkiran, Milano yang motornya telah dibawa David semalam, menghendaki mereka menaiki motor menuju sekolah.

Sementara Rindu kekeh menaiki mobilnya, bukan tanpa alasan, mengingat di bagasi mobilnya, masih ada bundelan uang sisa membeli rumah dan perabotannya.

Mungkin setiap keduanya berdebat, Rindu akan mengalah pada akhirnya, tapi tidak untuk yang satu ini.

"kalau gitu kita sendiri-sendiri aja, lagian apa kata yang lain kalau kita berdua berangkat bersama? Pokoknya aku mau naik mobil sendiri,"

Lelaki yang memakai kaos hitam itu berkacak pinggang dan menatap wanita yang tingginya hanya sebatas bahunya, "kamu pacar aku, wajar dong berangkat bareng, lagian disini aman kok, mobil kamu nggak bakal hilang,"

"sekali enggak tetep enggak, aku mau berangkat pakai mobil, kalau kamu mau pakai motor silahkan, kita berangkat sendiri-sendiri,"sahut Rindu tetap dengan pendiriannya.

Milano menghembuskan nafasnya kasar, "Ri, nurut sama aku ya!"pintanya.

Malas melanjutkan perdebatan, Rindu berjalan mengikuti Milano menuju motor Sport yang tak jauh dari sana.

Milano telah menaiki motor, dan memakai helmnya namun saat memberikan helm untuk pacarnya, wanita itu tak ada disisi belakangnya, lalu sebuah mobil biru melintas dan membunyikan klakson.

Milano mengumpat, ia kecolongan, tak menyangka Rindu diam-diam pergi darinya.

Disisi lain, Rindu tertawa terbahak-bahak, senang rasanya menipu lelaki sialan itu.

Masa bodoh dengan kemarahan Milano, yang terpenting uang milik mamanya di bagasi aman.

Rindu menghentikan mobilnya ketika lampu berubah merah, namun ia terkejut ketika kaca jendela mobil samping kemudi diketuk.

Ia menoleh dan mendapati lelaki yang menaiki motor sport berwarna hitam itu berada tepat di sebelah mobilnya.

Rindu menurunkan kaca jendela mobilnya, "aku tunggu di parkiran sekolah,"ucap Milano dengan suara beratnya, sementara wanita itu hanya mengangguk.

Lampu berubah menjadi hijau, kendaraan kembali melaju, Rindu bisa melihat jika motor sport itu melaju disebelah mobilnya.

"Cowok gila,"makinya kesal, niat hati ingin pulang terlebih dahulu, malah dibuntuti seperti ini.

Melewati gerbang sekolah, keduanya berbelok ke arah jalan yang berbeda, parkiran mobil dan motor terpisah.

Rindu memarkirkan mobilnya disebelah mobil merah yang ia tau itu milik Andini, bukan tanpa alasan, karena hanya sisi itulah yang kosong.

Hari ini Rindu mengenakan kemeja navy dan celana hitam yang dibelinya saat dirinya berada diluar kota saat hendak mengunjungi kampus, tak ketinggalan kacamata dan kuncir kuda.

Milano mengiriminya pesan, jika lelaki itu dipanggil oleh panitia acara perpisahan.

"baguslah,"gumamnya.

Rindu berjalan sendiri menuju kelas, namun ia merasa ada yang aneh dengan tatapan teman seangkatan saat berpapasan dengannya.

Ia hanya menaikan bahunya tak peduli, ia tetap melanjutkan langkahnya ke kelasnya.

Sampai Di kelas sudah ada pak Budi yang sedang memberikan pengarahan, Rindu meminta maaf karena datang terlambat lalu Ia duduk di kursi kosong disisi paling pojok.

Sedari awal ia masuk, ia tau jika disebagian teman sekelasnya, menatapnya dengan tatapan sinis.

Beberapa saat kemudian, pak Budi keluar dari ruangan setelah selesai memberikan arahan tentang acara perpisahan juga penandatanganan ijazah.

Sepeninggal wali kelas, sebagian keluar dari kelas, namun saat Rindu hendak bangkit, salah satu teman sekelasnya menahannya, "duduk Lo!"

Teman sekelasnya berkumpul mengerumuninya, menatapnya sinis dan mulai terdengar bisikan-bisikan membicarakannya.

Salah satu teman Melly yang bernama Bella menarik kuncir kudanya, "eh cewek munafik, gue nggak nyangka ya elo picik juga! Muka lugu tapi kelakuannya kek j*l*Ng,"

Terdengar lagi bisik-bisikkan yang sebagian memaki dirinya, Rindu diam sembari menahan kunciran yang ditarik oleh Bela.

Melly maju dan menampar dirinya cukup keras, plak..... Kaca mata yang dikenakannya terjatuh ke lantai.

"Lo kan yang tidur sama Milano waktu party gue, dasar munafik, bilang benci nggak taunya mau juga, berapa kali Lo main sama dia?"ucap Melly sembari menginjak kaca mata miliknya.

Rindu menatap Melly, tak ada ketakutan di sana, ia sudah tau jika akan seperti ini, ia terkekeh, "terus kenapa? Lo iri sama gue, karena udah bisa tidur bareng itu cowok, sementara Lo nggak bisa kan? Kasihan deh Lo,"ejeknya.

Melly yang tak terima kembali menamparnya, bukan cuma sekali, berkali-kali secara bergantian pipi kanan dan kiri, Rindu tak bisa melawan, kedua tangannya dipegang oleh kedua teman wanita itu.

Makian terus terlontar dari sebagian teman sekelas yang mengerumuninya,

Puas menampar, Melly memegang dagu Rindu dan mencengkeramnya, "pasang kuping Lo baik-baik j*l*Ng, Lo tuh nggak pantes buat Milano, nggak sepadan, jadi jauhi dia,"

Rindu memberontak pegangan tangan kedua teman sekelasnya terlepas, ia balik menatap tajam Melly, "Harusnya Lo ngomong ke dia, Lo pikir gue mau Deket sama cowok sialan itu,"tatapannya beralih pada teman-teman yang mengerumuninya, "Lo semua nggak usah sok tau deh, terutama Lo Din, gue nggak nyangka persahabatan kita bisa hancur hanya karena ini, Lo bahkan nggak minta penjelasan dari gue,"

Setelah mengatakannya, Rindu memecah kerumunan teman sekelasnya, ia beranjak dari sana, masa bodoh dengan penampilannya.

Baru saja menuruni tangga menuju lantai dua, Rachel and the geng menghadangnya.

Kenapa hari ini ia sial sekali, sebelum Rachel angkat bicara terlebih dahulu Rindu berucap, "elo pada kalau mau maki-maki gue, silahkan tapi jangan mukul gue please, pipi gue masih nyut-nyutan nih,"ujarnya sembari memegangi pipinya yang memerah.

Rachel memang menurutinya tak memukul wajahnya, tapi wanita itu mendorongnya dan menjambaknya.

"gue pikir Lo kalem, bahkan gue nggak kenal sama Lo, bisa-bisanya Upik abu kayak Lo deket sama Milano, nggak ngaca lo?"

Malas menimpali, Rindu memilih pasrah sembari memegangi rambutnya agar tak rontok terlalu banyak.

Rachel melepaskan jambakannya, ia menunjuk dahi Rindu dengan telunjuknya," kalau gue masih denger gosip Lo Deket sama dia, gue bikin hidup Lo nggak tenang,"Sebelum meninggalkannya, Rachel sempat meludahinya.

Rindu terduduk di lantai, tak ada seorangpun yang menolongnya, keadaannya benar-benar berantakan, pipi memerah, rambut bak singa, dan kancing kemeja bagian atasnya terlepas, memperlihatkan tank top berwarna putih.

Ia bangkit berdiri, segera berlari menuruni tangga menuju parkiran, sepanjang jalan, ia mendapatkan makian juga sorakan dari para pemuja lelaki sialan itu.

Kehidupan sekolahnya berantakan, ia malu, bahkan untuk sekedar mengangkat wajahnya.

Beruntung sebentar lagi, ia lulus, tinggal pengumuman kelulusan seminggu lagi, acara perpisahan dan penandatanganan ijazah sekaligus menerimanya.

Ia terus berlari menuju parkiran, tak peduli apapun, ia masuk menuju sisi pintu kemudi dan tancap gas dari sana.

Air matanya mulai berlinang, kenapa jadi berantakan seperti ini? Rasa penyesalan itu muncul lagi, Andai malam itu ia tak datang ke pesta, andai ia tak menolong Milano mungkin hidupnya akan tetap tenang sampai akhir.

Saat di lampu merah, ponselnya berdering, tapi tak ia pedulikan, ia tau siapa yang menghubunginya, ia butuh waktu sendiri.

Mobil biru itu mulai melaju memasuki jalan bebas hambatan, tak ada tempat yang ia tuju, hanya mengikuti nalurinya saja.

Tak mungkin ia pulang dalam keadaan seperti ini, itu akan menambah masalah baru, ia juga tak mau menjadi Beban bagi kedua orang tuanya.

Terpopuler

Comments

Lies Atikah

Lies Atikah

gak seru ah cewe nya payah lembek

2024-07-23

2

Aneuk Pocut

Aneuk Pocut

rindu jgn pasrah gitu aja dong,setidak nya lawan mereka,jgn mau d i jsk2,kesel deh gue

2023-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 dua
3 tiga
4 empat
5 lima
6 enam
7 tujuh
8 delapan
9 sembilan
10 sepuluh
11 sebelas
12 dua belas
13 tiga belas
14 empat belas
15 lima belas
16 enam belas
17 Tujuh belas
18 Delapan belas
19 sembilan belas
20 dua puluh
21 dua puluh satu
22 dua puluh dua
23 dua puluh tiga
24 dua puluh empat
25 dua puluh lima
26 dua puluh enam
27 dua puluh tujuh
28 dua puluh delapan
29 dua puluh sembilan
30 tiga puluh
31 tiga puluh satu
32 tiga puluh dua
33 tiga puluh tiga
34 tiga puluh empat
35 tiga puluh lima
36 tiga puluh enam
37 tiga puluh tujuh
38 tiga puluh delapan
39 tiga puluh sembilan
40 empat puluh
41 empat puluh satu
42 empat puluh dua
43 empat puluh tiga
44 empat puluh empat
45 empat puluh lima
46 empat puluh enam
47 empat puluh tujuh
48 empat puluh delapan
49 empat puluh sembilan
50 lima puluh
51 lima puluh satu
52 lima puluh dua
53 lima puluh tiga
54 lima puluh empat
55 lima puluh lima
56 lima puluh enam
57 lima puluh tujuh
58 lima puluh delapan
59 lima puluh sembilan
60 enam puluh
61 enam puluh satu
62 enam puluh dua
63 enam puluh tiga
64 Enam puluh empat
65 enam puluh lima
66 enam puluh enam
67 enam puluh tujuh
68 enam puluh delapan
69 enam puluh sembilan
70 Tujuh puluh
71 tujuh puluh satu
72 tujuh puluh dua
73 tujuh puluh tiga
74 tujuh puluh empat
75 tujuh puluh lima
76 tujuh puluh enam
77 tujuh puluh tujuh
78 tujuh puluh delapan
79 tujuh puluh sembilan
80 Delapan puluh
81 Delapan puluh satu
82 Delapan puluh dua
83 delapan puluh tiga
84 Delapan puluh empat
85 delapan puluh lima
86 Delapan puluh enam
87 delapan puluh tujuh
88 delapan puluh delapan
89 Delapan puluh sembilan
90 sembilan puluh ( END)
91 Karya baru
92 karya baru
93 Karya baru
94 Karya baru
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Satu
2
dua
3
tiga
4
empat
5
lima
6
enam
7
tujuh
8
delapan
9
sembilan
10
sepuluh
11
sebelas
12
dua belas
13
tiga belas
14
empat belas
15
lima belas
16
enam belas
17
Tujuh belas
18
Delapan belas
19
sembilan belas
20
dua puluh
21
dua puluh satu
22
dua puluh dua
23
dua puluh tiga
24
dua puluh empat
25
dua puluh lima
26
dua puluh enam
27
dua puluh tujuh
28
dua puluh delapan
29
dua puluh sembilan
30
tiga puluh
31
tiga puluh satu
32
tiga puluh dua
33
tiga puluh tiga
34
tiga puluh empat
35
tiga puluh lima
36
tiga puluh enam
37
tiga puluh tujuh
38
tiga puluh delapan
39
tiga puluh sembilan
40
empat puluh
41
empat puluh satu
42
empat puluh dua
43
empat puluh tiga
44
empat puluh empat
45
empat puluh lima
46
empat puluh enam
47
empat puluh tujuh
48
empat puluh delapan
49
empat puluh sembilan
50
lima puluh
51
lima puluh satu
52
lima puluh dua
53
lima puluh tiga
54
lima puluh empat
55
lima puluh lima
56
lima puluh enam
57
lima puluh tujuh
58
lima puluh delapan
59
lima puluh sembilan
60
enam puluh
61
enam puluh satu
62
enam puluh dua
63
enam puluh tiga
64
Enam puluh empat
65
enam puluh lima
66
enam puluh enam
67
enam puluh tujuh
68
enam puluh delapan
69
enam puluh sembilan
70
Tujuh puluh
71
tujuh puluh satu
72
tujuh puluh dua
73
tujuh puluh tiga
74
tujuh puluh empat
75
tujuh puluh lima
76
tujuh puluh enam
77
tujuh puluh tujuh
78
tujuh puluh delapan
79
tujuh puluh sembilan
80
Delapan puluh
81
Delapan puluh satu
82
Delapan puluh dua
83
delapan puluh tiga
84
Delapan puluh empat
85
delapan puluh lima
86
Delapan puluh enam
87
delapan puluh tujuh
88
delapan puluh delapan
89
Delapan puluh sembilan
90
sembilan puluh ( END)
91
Karya baru
92
karya baru
93
Karya baru
94
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!