dua

Usai pulang dari tempat les, Andini mengajak Rindu mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan, untuk membeli baju yang akan dikenakan saat menghadiri pesta ulang tahun Melly Sabtu malam.

Awalnya Rindu protes, tapi Andini setengah memaksa, sehingga mau tak mau ia menurut saja, bahkan saat sahabatnya memilihkan untuknya.

Dress hitam tanpa lengan dengan panjang diatas lutut, begitu pas ditubuh gadis berkepang satu itu.

"Din, apa nggak kelewat seksi? gue malu,"keluh Rindu begitu keluar dari bilik sembari menutupi dadanya.

Andini menggeleng, "sekali-kali Lo mesti modis, toh kata Melly ini pesta topeng jadi mereka nggak ada yang sadar kalau itu elo,"

Karena bujuk rayu sahabatnya, akhirnya Rindu terpaksa membeli dress dengan model V neck itu.

Usai berbelanja, keduanya langsung menuju parkiran bawah tanah, dimana mobil milik Andini terparkir.

Namun sesuatu yang tadi dilihat kedua gadis itu di sekolah, kembali terpampang nyata, tepat di samping mobil.

Dua ekspresi berbeda ditujukan oleh mereka, Andini berbinar-binar melihat kegiatan dua sejoli yang sedang beradu bibir dan lidah, sedangkan Rindu terlihat hampir saja mual, untuk kedua kalinya dalam satu hari ia melihat secara live adegan yang diperankan oleh Milano dengan wanita yang berbeda.

"orang gila, sehari tiga kali ciuman dengan cewek beda-beda, benar-benar sakit jiwa,"gumamnya pelan lalu melirik sahabatnya,Rindu mengusap wajah Andini, "iler Lo netes tuh,"ejeknya.

Bodohnya Andini malah menyeka sisi bibirnya, nyatanya tak ada apapun, gadis itu memicingkan matanya, kesal kegiatan mengamati lelaki yang disukainya terganggu.

"balik yuk, udah mau magrib, entar nyonya Kartika ngambek sama gue,"ajak Rindu melihat jam dipergelangan tangannya.

Andini menahan tangan sahabatnya, "diem dulu sini Ri, ya kali kita gangguin mereka, gue denger, Milano paling nggak suka diganggu, dan gue juga nggak berani,"

"Cemen Lo,"ejek Rindu pada sahabatnya, "sini biar gue yang nyetir,"ujarnya sembari mengambil kunci mobil yang dipegang oleh sahabatnya, karena kedua sejoli itu berdiri tak jauh dari pintu kemudi bersandar di tembok.

Dengan santainya, Rindu melewati dua sejoli yang masih sibuk bercumbu tak tau tempat itu.

Rindu sengaja membanting pintu dan menyalakan klakson, hal itu sengaja ia lakukan untuk mengagetkan mereka, terbukti Milano melepaskan ciuman itu.

Rindu menyunggingkan senyumannya, melihat tatapan amarah dari Milano, tapi siapa peduli.

"gila Lo Ri, Milano marah banget kayaknya, kan gue bilang dia nggak suka diganggu kalau lagi sama cewek, mana pake mobil gue lagi, duh.... Mampus gue,"ungkap Andini khawatir.

Rindu cekikikan, bahagia rasanya mengganggu lelaki brengsek itu, "santai aja kali, emang dia kurang kerjaan apa hafalin mobil orang,"

"Ri, Lo nggak tau apa? Milano itu pendendam, dia paling nggak suka diganggu, gue denger gosip ada adik kelas kita yang nggak sengaja ganggu dia lagi berduaan sama salah satu ceweknya, itu adik kelas, dibikin babak belur sepulang sekolah,"

Tentu hal itu diketahui oleh Rindu, saat kejadian, secara tak sengaja ia lewat, ia tau bagaimana brutalnya Milano menghajar adik kelas tanpa ampun.

Dengan tanpa rasa bersalah, lelaki itu bersama teman-temannya meninggalkan begitu saja, sang adik kelas yang sudah terkapar tak berdaya.

Dan Rindu lah yang membawa korban ke rumah sakit tak jauh dari sekolah juga menghubungi pihak keluarga.

"kayaknya untuk sementara, gue nggak bisa bawa mobil ke sekolah deh, gue takut,"keluhnya.

Rindu hanya menaikan bahunya tak peduli, toh jika tak membawa mobil, Andini bisa meminta papa / kakaknya ke sekolah.

Keesokan harinya, lagi-lagi ia harus melihat hal yang sama, dengan perempuan yang berbeda.

Entah mengapa, Rindu merasa dirinya benar-benar tak beruntung, harus disuguhi pemandangan yang dibencinya.

Membayangkan berapa banyak kuman dan bakteri yang tertukar akibat kegiatan bertukar Saliva itu, membuatnya jijik.

Hari berikutnya tak mau melihat hal memuakan lagi, Rindu memutuskan untuk memakan bekalnya di kelas saja.

Hanya ada beberapa murid yang berada di kelas, sekadar bercerita, mengerjakan tugas atau sama seperti dirinya yang membawa bekal dari rumah.

Usai mengosongkan kotak bekalnya, Rindu memutuskan ke toilet, tapi ia harus disuguhi pertengkaran dua sejoli tepat didepan toilet yang sepi.

Itu Milano dan Rachel, menurut informasi yang pernah ia dengar dari Andini, Rachel yang merupakan siswi kelas XII IPA 3 merupakan salah satu mantan pacar Milano tiga bulan yang lalu.

Dari yang ia dengar, ia mengambil kesimpulan, jika Rachel meminta mereka menjalin hubungan kembali.

Namun Milano sialan itu menolak mentah-mentah bahkan mengatai salah satu perempuan tercantik di sekolah, dengan kata-kata yang tidak pantas.

"kalau kamu nggak mau balikan, aku mau lompat aja,"ancam Rachel, saat ini mereka berada di lantai tiga gedung sekolah.

"silahkan, itu bukan urusan gue b*tch," Milano dengan santai melenggang meninggalkan Rachel yang terduduk dilantai sambil menangis tersedu-sedu.

Ingin rasanya, Rindu menenangkan wanita itu, tapi ia tak berani mendekat, ia tau betul, Rachel memiliki harga diri tinggi.

Akhirnya Rindu memutuskan turun menggunakan toilet lantai dua, sungguh ia tak ingin jadi pahlawan kesiangan.

Baru saja keluar dari toilet, kehebohan terjadi di luar, ia bingung mengapa adik kelasnya berlarian turun.

"apa gempa?"gumamnya pelan, "tapi kok gue nggak berasa,"

Rindu menghentikan langkah salah satu teman sekelasnya yang hendak naik ke atas, "Kasih, ada apaan sih?"tanyanya.

"ada yang mau bunuh diri Ri, di atap,"jawab kasih.

Rindu diam mencerna apa yang dimaksud Kasih, ia jadi teringat pertengkaran lelaki brengsek itu dengan Rachel beberapa saat yang lalu, "Apa dia ya?"tanyanya sendiri.

Andini datang tergopoh-gopoh, "Ri, Rachel mau bunuh diri, ikut gue yuk nenangin dia,"setelah mengatakannya, Rindu diseret agar mengikuti sahabatnya.

Sepanjang jalan menaiki tangga, Rindu menolak, tapi Andini tetap kekeh mengajaknya, "entar kalau ada yang bunuh diri, sekolah kita jadi angker gimana?"

"bentar lagi kita lulus, mau angker atau nggak, bukan urusan kita,"

"tapi kita belum ujian Ri,"

Malas menanggapi, Rindu memilih diam, tapi tetap mengikuti sahabatnya menuju atap sekolah.

Sesampainya di sana, sudah banyak murid kelas XII dan guru serta sekuriti sekolah.

Sedangkan Rachel berdiri tepat di pagar pembatas, Bu Rahma wali kelas XII IPA 3 mencoba menenangkan anak didiknya.

"turun Rachel, sini sama ibu, kita omongin baik-baik, bunuh diri itu dosa, Tuhan akan marah jika hambanya seperti ini,"bujuk Bu Rahma.

Dengan linangan air mata Rachel menggeleng, "nggak ada yang menginginkan aku, jadi buat apa aku hidup,"teriaknya.

Beberapa bujukan juga dilontarkan oleh teman sekelas dan guru-guru lainnya, tapi tak kunjung membuat gadis cantik itu mengurungkan niatnya.

beberapa menit berlalu, lelaki yang menjadi sumber kegalauan Rachel datang bersama kedua temannya.

Bu Rahma yang baru mengetahui alasan anak didiknya melakukan hal nekad itu sampai memohon pada Milano, agar bisa membujuk Rachel.

Tapi jawaban lelaki yang katanya tampan itu membuat mereka tercengang, "biarin aja sih Bu, dia mau mati atau nggak, toh dia yang rugi, udah ya, nggak usah panggil saya lagi,"ucapnya santai sembari meninggalkan tempat itu.

Rachel yang mendengar langsung penolakan terang-terangan dari mantan pacarnya semakin histeris, mungkin gadis itu tak menyangka, akan seperti ini.

Saat itulah, pak Budi dan sekuriti, berhasil menarik tubuh Rachel agar turun dari pagar pembatas itu.

Helaan nafas lega terdengar dari mereka yang menyaksikan drama percintaan itu.

Bu Rahma segera memeluk Rachel yang terus menangis meratapi kisahnya.

Terpopuler

Comments

Halimah lim

Halimah lim

cerita ngalir kaya air,gak dapat ke hati pembaca/Sob/

2023-11-06

2

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 dua
3 tiga
4 empat
5 lima
6 enam
7 tujuh
8 delapan
9 sembilan
10 sepuluh
11 sebelas
12 dua belas
13 tiga belas
14 empat belas
15 lima belas
16 enam belas
17 Tujuh belas
18 Delapan belas
19 sembilan belas
20 dua puluh
21 dua puluh satu
22 dua puluh dua
23 dua puluh tiga
24 dua puluh empat
25 dua puluh lima
26 dua puluh enam
27 dua puluh tujuh
28 dua puluh delapan
29 dua puluh sembilan
30 tiga puluh
31 tiga puluh satu
32 tiga puluh dua
33 tiga puluh tiga
34 tiga puluh empat
35 tiga puluh lima
36 tiga puluh enam
37 tiga puluh tujuh
38 tiga puluh delapan
39 tiga puluh sembilan
40 empat puluh
41 empat puluh satu
42 empat puluh dua
43 empat puluh tiga
44 empat puluh empat
45 empat puluh lima
46 empat puluh enam
47 empat puluh tujuh
48 empat puluh delapan
49 empat puluh sembilan
50 lima puluh
51 lima puluh satu
52 lima puluh dua
53 lima puluh tiga
54 lima puluh empat
55 lima puluh lima
56 lima puluh enam
57 lima puluh tujuh
58 lima puluh delapan
59 lima puluh sembilan
60 enam puluh
61 enam puluh satu
62 enam puluh dua
63 enam puluh tiga
64 Enam puluh empat
65 enam puluh lima
66 enam puluh enam
67 enam puluh tujuh
68 enam puluh delapan
69 enam puluh sembilan
70 Tujuh puluh
71 tujuh puluh satu
72 tujuh puluh dua
73 tujuh puluh tiga
74 tujuh puluh empat
75 tujuh puluh lima
76 tujuh puluh enam
77 tujuh puluh tujuh
78 tujuh puluh delapan
79 tujuh puluh sembilan
80 Delapan puluh
81 Delapan puluh satu
82 Delapan puluh dua
83 delapan puluh tiga
84 Delapan puluh empat
85 delapan puluh lima
86 Delapan puluh enam
87 delapan puluh tujuh
88 delapan puluh delapan
89 Delapan puluh sembilan
90 sembilan puluh ( END)
91 Karya baru
92 karya baru
93 Karya baru
94 Karya baru
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Satu
2
dua
3
tiga
4
empat
5
lima
6
enam
7
tujuh
8
delapan
9
sembilan
10
sepuluh
11
sebelas
12
dua belas
13
tiga belas
14
empat belas
15
lima belas
16
enam belas
17
Tujuh belas
18
Delapan belas
19
sembilan belas
20
dua puluh
21
dua puluh satu
22
dua puluh dua
23
dua puluh tiga
24
dua puluh empat
25
dua puluh lima
26
dua puluh enam
27
dua puluh tujuh
28
dua puluh delapan
29
dua puluh sembilan
30
tiga puluh
31
tiga puluh satu
32
tiga puluh dua
33
tiga puluh tiga
34
tiga puluh empat
35
tiga puluh lima
36
tiga puluh enam
37
tiga puluh tujuh
38
tiga puluh delapan
39
tiga puluh sembilan
40
empat puluh
41
empat puluh satu
42
empat puluh dua
43
empat puluh tiga
44
empat puluh empat
45
empat puluh lima
46
empat puluh enam
47
empat puluh tujuh
48
empat puluh delapan
49
empat puluh sembilan
50
lima puluh
51
lima puluh satu
52
lima puluh dua
53
lima puluh tiga
54
lima puluh empat
55
lima puluh lima
56
lima puluh enam
57
lima puluh tujuh
58
lima puluh delapan
59
lima puluh sembilan
60
enam puluh
61
enam puluh satu
62
enam puluh dua
63
enam puluh tiga
64
Enam puluh empat
65
enam puluh lima
66
enam puluh enam
67
enam puluh tujuh
68
enam puluh delapan
69
enam puluh sembilan
70
Tujuh puluh
71
tujuh puluh satu
72
tujuh puluh dua
73
tujuh puluh tiga
74
tujuh puluh empat
75
tujuh puluh lima
76
tujuh puluh enam
77
tujuh puluh tujuh
78
tujuh puluh delapan
79
tujuh puluh sembilan
80
Delapan puluh
81
Delapan puluh satu
82
Delapan puluh dua
83
delapan puluh tiga
84
Delapan puluh empat
85
delapan puluh lima
86
Delapan puluh enam
87
delapan puluh tujuh
88
delapan puluh delapan
89
Delapan puluh sembilan
90
sembilan puluh ( END)
91
Karya baru
92
karya baru
93
Karya baru
94
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!