Pembicaraan Kedua Keluarga

"Disini ibu tidak salah, biarkan Zaki yang menyelesaikan masalah ini,biarkan dia yang memintak Maaf pada Putriku, kita sebagai orang tua hanya bisa berdoa yang terbaik saja jalan yang akan dipilih mereka."ucap Pak Hasan tidak mau memaksa kehendanya pada putrinya itu lagi karena Putrinya juga yang akan menderita atas apa yang sudah dilakukannya.

"Aku memintak anakku tidak tingal bersama dengan suaminya kerena alasan yang harus aku buat kerena aku tidak mau putriku merasa tersakiti atas sikap Zaki padanya jika mereka tingal bersama."kata pak Hasan pada Mereka berdua.

"Saya sabagai ibunya Tari tidak mungkin membiarkan putriku hidup dengan putra bapak dan ibu dengan beban kerena putra kalian tidak menginginkan dia."ucap Buk Mai.

"Jika Aku boleh memintak pada Kalian berdua apa aku bisa membawa menantuku tingal bersama kami dirumah kami, kami akan merawatnya kerena tidak mungkin kami diam saja melihat dia dalam kesulitan dalam masa hamil saat ini."ucap Mamanya Zaki pada kedua orang Tua Tari.

"Jika itu yang kalian inginkan aku tidak ingin adikku kemana-mana lagi,bair aku yang mengaja adikku, bapak sama ibuk tidak usah repot." Kata zhidan nyambung kata dari Mama Zaki.

"Kami sungguh malau kerena kelakuan putra Kami,tapi apa yang bisa kami perbuat untuk bisa memperbaiki kesalahan ini kepada keluarga anda."ucap Marwin lagi.

"Kami juga tidak ingin bapak merasa bersalah kerena ini semua tidak kita duga kejadian yang menimpa putra dan putri kita pak, sebaiknya kita pikirkan bagai mana cara mereka bisa saling menerima pernikahan mereka ini agar anak yang sedang dikandung Tari bisa hidup dengan keluarga yang utuh."ucap Pak Hasan.

"Tidak ada jalan lain Yah,jika ayah menginginkan mereka saling menerima pernikahan ini, mereka harus tingal satu rumah, jika tidak seperti itu mereka akan seperti ini selamanya,mereka tidak akan pernah dekat."ucap Zhidan megasih jalan buat kebaikan adik dan Zaki walau Zhidan Marah pada temannya itu tapi dia juga menginginkan yang terbaik untuk adiknya dan anak yang dikandung.

"Aku setuju saja jika mereka tingal bersama sampai anak itu lahir, biarkan mereka bisa berkomunikasi dengan baik,jika tidak ada perubahan sampai anak itu lahir kita bisa apa lagi tidak mungkin kita memaksakan kehendak kita pada mereka."ucap Pak Hasan pada kedua orang tua Zaki.

"Baiklah jika bapak dan ibu mengizinkan Putri kalian untuk mereka tingal bersama, aku akan menyuruh putraku membawa istrinya untuk tinggal bersamanya.

" Kami Setuju, ini jalan yang terbaik untuk mereka berdua."ucap Buk Mai.

"Baiklah aku juga setuju jika ini bisa mempersatukan mereka berdua,walau sekarang mereka belum ada rasa cinta,semoga saja dengan seiring waktu cinta itu bisa tumbuh dihati mereka berdua."

Tidak lama Zaki sampai dirumah Zhidan yang diantar oleh Reza,Zaki bingung ada mobil Papanya disini, dia masuk sambil berpikir sampai kepintu untuk masuk rumah itu.

Tampa Zaki sadari Saat ini Kedua orang tuanya itu duluan meyapanya.

"Zaki kamu sudah datang, masuklah!! kami ingin gambicarakan sesuatu dengan kamu."ucap Pak Marwin pada putranya itu.

"Baiklah Pa,, ucap Zaki sedikit kaku melihat pada Zhidan saat ini.

"Zhidan!! Pangil Adik kamu kesini, kita perlu membicarakan ini semua kerena sudah ada keluarga Zaki saat ini disini."ucap Pak Hasan pada putranya itu.

"Baiklah Yah, aku kedalam dulu."kata Zhidan pergi kekamar Tari saat ini.

Tidak lama Zhidan Dan Tari keluar dan bergabung dengan mereka diruang tamu,Tari duduk disamping ibunya saat ini sambil memperhatikan Kedua orang tua Zaki karena Tari belum tahu itu adalah orang tua Zaki.

"Ada Apa Ayah memangil Tari ?"ucap Tari masih bingung.

"Pak ini putrikuTari dia Istrinya Zaki."ucap paka Hansan pada Kedua Orang tuanya Zaki.

"Maaf!! Pak, buk,, aku tidak tahu kalian berdua adalah orang tua Mas Zaki. "ucap Tari sopan dan meyalami kedua tangan tangan mertuanya itu dengan sopan.

"Kamu cantik Nak,jauh lebih cantik yang ada dividio siang tadi Mama Lihat."puji Mamanya Zaki saat ini.

Tari hanya membalas pujian Mamanya Zaki dengan Senyuman saja, setelah itu Pak Hasan mulai membicarakan lagi kesepakatan mereka tadi yang sudah dibahas oleh kedua belaha lihat mereka masing-masing.

"Begini Zaki dan kamu Tari, ayah ingin yang terbaik buat kalian dan anak kalian saat ini,kami sudah membicarakan ini dengan kedua orang tua kamu Nak Zaki."kata Pak Hasan melihata kearah pak Marwin agar pak Marwin saja yang Menyampaikan pada putranya sendiri.

"Ada Apa Pak?"kata Zaki Sedikit bingung, juga cemas kerena ucapan Zhidan siang tadi.

"Begini Zak,Papa dan Mama kamu sudah memutuskan jika kalian harus tingal bersama Saat ini,kalian harus menjalankan pernikahan kalian ini seperti semestinya pernikahan umumnya,mulai saat ini Papa mintak pada kamu membawa istrinya kamu tingal bersama kamu dirumah kamu."ucap Marwin penuh tekanan.

"Apa Pa!!! kata Zaki sedikit kaget,, Mana mungkin akau membawa Tari tingal dirumahku pa,bukankah kemarin Bapak sendiri yang memintak aku dan tari tidak usah Untuk tingal bersama."

"Semua itu sekarang tidak perlu dibahas lagi,kamu harus bertangung jawab mulai saat ini atas istrinya kamu dan saat ini istrinya kamu lagi hamil."ucap Pak Marwin

"Tidak ada Bantahan Zaki,, Mama tidak ingin melihat kamu bermain-main lagi,sekarang kamu sudah memiliki tangung jawab atas istrinya kamu."ucap Mamanya itu menatapnya penuh arti.

"Baiklah jika itu Yang Mama inginkan, aku akan membawa Tari tingal bersamaku mulai saat ini."ucap Zaki sedikit lemas, tidak bisa berkutik lagi jika Mamanya yang sudah bicara.

"Kamu juga Tari, mulai hari ini Ayah mintak kamu bisa ikut Suami kamu."ucap Pak Hasan pada Tari yang tidak banyak bicara.

"Aku mengikuti mana yang terbaik saja Ayah."ucap Tari tidak mau membantah kata orang tuanya itu.

"Kamu Jagan takut Tari jika kamu disakiti oleh anak Nakal ini, Mama akan selalu ada buat kamu."ucap Buk Sodiah.

"Ya,Buk!! "jawab Tari pada Mamanya Zaki.

"Mulai saat ini pangil aku Mama, sama seperti Zaki memangilku."

"Baiklah Ma. "ucap Tari sedikit berat mengucapkan itu pada kedua orang tua suaminya itu.

"Zak, mulai hari ini, kamu harus membawa Tari pulang kerumah kamu, papa tidak mau mendengar apa-apa dari kamu lagi, sudah saatnya kamu untuk memperhatikan Tari."kata Marean pada Putranya itu.

Zaki hanya bisa diam saja tidak mau membanta kata kedua orang tuanya itu lagi, saat ini Aman baginya Mengikuti saja kata kedua orang tuanya itu.

Begitu juga Tari saat ini hanya bisaa pasrah dengan keadaannya saat ini,semua ini harus dia jalankan walau dengan hati berat untuk tingal bersama Pria seperti Zaki,kerena Zaki tiadak akan Bisa menerimanya kalau dia istrinya dan ibu dari anak Zaki yang dikandungnya sekarang.

Kedua orang tua Zaki akhirnya meninggalkan rumah Zhidan setelah selesai membicarakan masalah ini dengan keluarga Tari, sedangkan Zaki masih duduk diruang tamu saat ini? bersama Ketiga pria yang sangat ditakuti Zaki saat ini.

"Aku Hanya memintak Pada kamu Zaki,jangan Kamu pernah menyakiti hati hadikku,jika aku tidak mau berbuat macam-macam pada Kamu."tekan Zhidan.

"Kau bisa tingal membawanya sekarang kerena paman yang mengizinkan ini,jika tidak aku tidak pernah mengizinkan Adikku hidup dengan pria seperti kamu."ucap Syarif tidak suka dengan Zaki.

"Aku akan tetap megawasi kamu Zak, walau Tari bukan adikku,saat ini dia adalah adik kami yang sangat kami jaga."kata Gio lagi pada Zaki.

"Kalian bertiga memang gila megancamku dalam keadaan seperti ini,aku tidak dapat berkutik sedikit saja kerena orang tuaku juga berpihak pada kalian."ucap Zaki sangat jengkel pada ketiga orang yang ada didepan nya itu.

"Masih untung kamu disuruh membawa adikku untuk tingal bersama kamu, jika kamu di keluarkan dari nama pewaris,aku rasa hidup kamu itu tidak akan seenak sekarang Zak!!! " ucap Gio Asal.

"Kamu harus menjaga adik kami dengan baik, jika terjadi apa-apa dengan adik Kami, lihat saja nantik apa yang akan kami lakukan pada kamu."ucap Syarif sangat tidak suka melihat Zaki.

Zaki hanya bisa menelan ludahnya mendengar Kata-kata ketiga pria yang meyudutkannya saat ini.

*******************

Terpopuler

Comments

Ibu Wawa

Ibu Wawa

sabar ya kak, lagi meyekesaikan.
terimakasih banyak sudah membaca Novelku

2023-02-08

0

Kiki Amelia

Kiki Amelia

lanjut kakk

2023-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Kemarahan Orang Tua
2 Tahunya Tari Hamil
3 Harus Kuat
4 Hal Yang Tidak Pernah Terpikir Oleh Tari Membuatnya Hancur
5 Mulai Menemukan Titik Terang
6 Menemui Zaki.
7 Rapuhnya Tari.
8 Periksa Rs,Zaki Memperhatikan Tari
9 Berangkat Menemui Putrinya
10 Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kakak Sepupu Kejakarta
11 Mengajak Mentari Untuk Kembali Kedesa
12 Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
13 Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
14 Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya
15 Hari Pernikahan
16 Tari Merasa Sakit Mendegar Kata-kata Zaki
17 Saat Yang Ditunggu Oleh Mentari
18 Tidak Sengaja Bertemu Dia Lagi
19 Kedatangan Orang Tua Zaki
20 Pembicaraan Kedua Keluarga
21 Tinggal Serumah
22 Hari-hari Tari
23 Prisa Kandungan Tari
24 Berbicara Dengan Zaki
25 Mengikuti Apa Kata Suami
26 Sedikit Bersalah
27 Kemarahan Orang Tua Zaki
28 Bertemu Sahabat
29 Kenapa Harus Melihatnya
30 Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Tari
31 Sama-sama Merasakan Rindu
32 Melepaskan Rasa Yang Ditahan
33 Tidak Meyangka
34 Melepaskan keinginan untuk memeluk tubuh suami
35 Curhat menjelang tidur
36 Curhat
37 Masih Curhat
38 Akhirnya Bisa jujur juga
39 Tidak Sengaja bertemu mantan
40 Melakukan untuk yang lebih baik
41 Membelikan Pesanan istri
42 Makan malam bersama
43 Perbincangan yang seru
44 Menghabiskan malam bersama
45 Suasana di pagi hari
46 Berbicara sama kedua Abang
47 Jalan berdua sambil belanja bersama
48 Yang tidak terduga
49 Merasa geram
50 Lebih baik diam saja
51 Membujuk dan memintak maaf
52 Ingin makan bakso
53 Kerumah mertua
54 Kehangatan keluarga Saki
55 Makan malam bersama
56 Perbincangan menjelang tidur
57 Ikut ke perusahaan Zaki
58 ingin bersama teman-teman
59 Mendengar kejadian hari ini membuat shok
60 kesedihan
61 Zaki dan Zhidan Sangat Terpuruk
62 Akhir dari hidup Serly
63 Tari sudah dinyatakan Meninggal
64 Akhirnya dia kembali
65 Bercerita
66 Kembalinya Tari ke tanak Air
67 Kejutan
68 Akhirnya nikah lagi
69 Berbincang dengan orang terdekat saja
70 Aku memilikinya kembali
71 Kesedihan Zhidan
72 Masih Kesedihan Zhidan
73 Nasehat para sahabat
74 Pertemuan pertama kalinya
75 Merasa kesal
76 Kebersamaan Mereka
77 bersantai malam
78 Beburu berangakat
79 Gila tu cewek
80 Kenak tendangan maut Lira
81 Berdebat tiga sekawan
82 Kesal Banget
83 Terimakasih
84 Tidak bisa diterkah
85 Membicarakan masalah Lira
86 Akhirnya selesai permasalahan
87 Tingkah dua boca
88 Acara lamaran Gio
89 Merasa kesal,sedih ditinggalkan
90 Tawaran kerja baru untuk Lira
91 Kesal pada Reza
92 Benar-benar menguras kesabaran Lira
93 Merasa dedikit Kaget
94 Mencari Gaun untuk Lira
95 Ditempat pesta
96 Akhir dari cerita
97 extra patr
98 Exra part II
99 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Kemarahan Orang Tua
2
Tahunya Tari Hamil
3
Harus Kuat
4
Hal Yang Tidak Pernah Terpikir Oleh Tari Membuatnya Hancur
5
Mulai Menemukan Titik Terang
6
Menemui Zaki.
7
Rapuhnya Tari.
8
Periksa Rs,Zaki Memperhatikan Tari
9
Berangkat Menemui Putrinya
10
Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kakak Sepupu Kejakarta
11
Mengajak Mentari Untuk Kembali Kedesa
12
Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
13
Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
14
Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya
15
Hari Pernikahan
16
Tari Merasa Sakit Mendegar Kata-kata Zaki
17
Saat Yang Ditunggu Oleh Mentari
18
Tidak Sengaja Bertemu Dia Lagi
19
Kedatangan Orang Tua Zaki
20
Pembicaraan Kedua Keluarga
21
Tinggal Serumah
22
Hari-hari Tari
23
Prisa Kandungan Tari
24
Berbicara Dengan Zaki
25
Mengikuti Apa Kata Suami
26
Sedikit Bersalah
27
Kemarahan Orang Tua Zaki
28
Bertemu Sahabat
29
Kenapa Harus Melihatnya
30
Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Tari
31
Sama-sama Merasakan Rindu
32
Melepaskan Rasa Yang Ditahan
33
Tidak Meyangka
34
Melepaskan keinginan untuk memeluk tubuh suami
35
Curhat menjelang tidur
36
Curhat
37
Masih Curhat
38
Akhirnya Bisa jujur juga
39
Tidak Sengaja bertemu mantan
40
Melakukan untuk yang lebih baik
41
Membelikan Pesanan istri
42
Makan malam bersama
43
Perbincangan yang seru
44
Menghabiskan malam bersama
45
Suasana di pagi hari
46
Berbicara sama kedua Abang
47
Jalan berdua sambil belanja bersama
48
Yang tidak terduga
49
Merasa geram
50
Lebih baik diam saja
51
Membujuk dan memintak maaf
52
Ingin makan bakso
53
Kerumah mertua
54
Kehangatan keluarga Saki
55
Makan malam bersama
56
Perbincangan menjelang tidur
57
Ikut ke perusahaan Zaki
58
ingin bersama teman-teman
59
Mendengar kejadian hari ini membuat shok
60
kesedihan
61
Zaki dan Zhidan Sangat Terpuruk
62
Akhir dari hidup Serly
63
Tari sudah dinyatakan Meninggal
64
Akhirnya dia kembali
65
Bercerita
66
Kembalinya Tari ke tanak Air
67
Kejutan
68
Akhirnya nikah lagi
69
Berbincang dengan orang terdekat saja
70
Aku memilikinya kembali
71
Kesedihan Zhidan
72
Masih Kesedihan Zhidan
73
Nasehat para sahabat
74
Pertemuan pertama kalinya
75
Merasa kesal
76
Kebersamaan Mereka
77
bersantai malam
78
Beburu berangakat
79
Gila tu cewek
80
Kenak tendangan maut Lira
81
Berdebat tiga sekawan
82
Kesal Banget
83
Terimakasih
84
Tidak bisa diterkah
85
Membicarakan masalah Lira
86
Akhirnya selesai permasalahan
87
Tingkah dua boca
88
Acara lamaran Gio
89
Merasa kesal,sedih ditinggalkan
90
Tawaran kerja baru untuk Lira
91
Kesal pada Reza
92
Benar-benar menguras kesabaran Lira
93
Merasa dedikit Kaget
94
Mencari Gaun untuk Lira
95
Ditempat pesta
96
Akhir dari cerita
97
extra patr
98
Exra part II
99
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!