Hari ini perjalanan Kejakarta hanya memakan waktu 3 jam saja dari desa Mentari, kedua orang tuanya pergi untuk menyusul Mentari dengan Sepupu laki-laknya Syarif.
"Paman kenapa tidak bercerita saat itu padaku,kita tidak bisa diam saja karena adikku diperkosa, aku akan mencari buktinya, aku akan melaporkan ini semua pada pihak berwajib untuk mencari siapa orang itu, kerena jika dia laki-laki baik pasti dia akan mencari Mentari saat kejadian itu."ujar Syarif pada kedua orang tua Mentari.
"Paman sengat menyesal telah mengusirnya dari rumah,paman sangat emosi dan kecewa pada adik kamu saat itu, tampa sadar paman mengatakan itu semua itu padanya."ungkap pak Hasan sangat sedih.
"Sekarang paman tenanglah aku akan membantu adikku untuk menemukan laki-laki itu untuk bertangung jawab atas perbuatanya itu pada adikku."kata Syarif
"Entah bagai mana dia bisa melanjutkan hidupnya sekarang, pasti dia sangat tertekan dan merasa sedih kerena ucapanku."ungkap pak Hasan.
"Sekarang Ini kita akan membawa anak kita untuk kembali bersama kita pak, kamu tidak usah pikirkan lagi, ibu yakin Tari sangat membutuhkan kita saat ini."ucap Buk mai ada Suaminya itu.
"Muda-mudahan saja Mentari mau kita ajak untuk pulang."kata Pak Hasan dengan sedikit menarik nafas panjangnya.
"Paman tenanglah aku akan memintak temanku untuk membantu masalah ini, kerena di cukup disegani oleh orang dijakarta."ucap Syarif.
"Kita temui dulu adik kamu Nak, kita dengar penjelasan dia lebih dahulu baru kata Bisa bertindak setelah itu."
"Baiklah paman, aku tidak mau melihat Mentari menderita kerena Kejadian ini, apa shidan sudah tahu tentang ini semua Paman?" tanya Syarif pada pamannya itu.
"Jangan pernah kamu beri tahu dia, paman takut menganggu dia bekerja dan juga saat ini dia jauh dinegara orang." ucap Pak Hasan sedikit sedih.
"Baiklah aku tidak akan memberitahu ini, jika paman ingin meyemuyikan ini darinya, tapi jika dia tahu dia pasti sangat marah pada pakman dan kecewa."ungkap Syarif
"Untuk sekarang jangan dulu Nak,biarkan saja kita yang meyelesaikan masalah ini dulu."jelas Pak Hasan lagi.
Tidak terasa sudah tiga jam perjalanan mereka saat ini,akhirnya mereka sampai di kosnya Mentari,lama Buk Mai mengetuk pintu kosnya mentari tapi tidak ada sahutan dari dalam rumah kecil itu.
"Pak seprtinya dia lagi tidak dirumah Pak,tidak ada tanda ada orang didalam."
"Biarkan aku menghubungi dia saja Bik, munkin saat ini dia lagi kuliah."sahut Syarif pada kedua orang itu.
"Ya sudah,,cepatlah kamu hubungi adik kamu Syarif bibik juga tidak tenang jika tidak bertemu dengannya." kata Buk Mai pada Syarif.
"Baiklah Bik!! "
Syarif langsung menelpon Tari saat itu juga, lama Tari untuk mengakat telpon dari Syarif,kerena saat ini Tari lagi sibuk mengerjakan pekerjaannya,sehinga dia tidak menyadari telpon berbunyi.
"Drar... Drar..!! bunyi getar hemponenya itu.
"Tari angkat telpon kamu itu, bikin telingaku sakit saja."Repet Ajeng pada kariawannya itu.
"Maafkan aku Mbak gak dengar. "ucap Tari mengambil Hemponya yang ada Diatas meja sebelah nya itu, Tari melihat nama Syarif yang sedang menghubunginya.
"Ada apa Tari? kamu kok gak mengangkat Pagilan itu?"
"Abangku Nelpon Mbak, ada apa ya?"tanya Tari sedikit berpikir karena jarang jika Syarif menghubunginya kalau tidak ada perlu kali dengannya.
"Angkat Tari biar kamu tahu,mana tahu ada yang penting."cercah Ajeng padanya.
"Baiklah Mbak aku angkat dulu ya."ucap Tari mengangkat Pagilan itu dan lama Bagi Tari untuk menjawab dan mengeluarkan kata-katanya saat ini.
"Hallo Dek!! "pangil Syarif pada nya.
"Bang kamu ada apa menghubungiku, apa ada perlu denganku?"tanya Tari sedikit takut pada Syarif kerena Syarif selalu memoerhatikannya sama seperti shidan padanya.
"Abang lagi Dikos kamu bersama Ayah dan ibumu, kamu dimana sekarang?"tanya Syarif pada Adiknya itu.
"Aku lagi kerja Bang,ada apa Ayah dan ibuk datang kejakarta?"tanyanya kembali.
"Abang tidak perlu menjelaskan ini semua, cepatlah kamu kembali kekos kamu, kami tunggu disini!! "tegas Syarif pada Adiknya itu.
"Baiklah Bang tunggu aku disana, aku akan kembali,Abang bisa mintak kunci kosku pada ibu sebelah kosku,Biar kalian bisa istirahat terlebih dahulu sambil menungguku datang."ucap Tari menutup tlpon nya itu.
Tari sedikit takut saat ini bertemu dengan Abangnya itu,pas menelpon tadi Syarif sedikit agak berbeda dari sebelumnya.
"Kenapa Tari?"tanya Ajeng memperhatikan Tari sedikit gelisah.
"Mbak aku takut saat ini Abang sepupuku lagi berada di kos aku bersama dengan kedua orang tuaku."ucap Tari agak gelisah.
"Jangan takut Tari, kamu katakan ini semua pada Abang kamu dangan jujur karna ini bukan keingin dan sengaja kamu buat."ucap Ajeng pada Tari.
"Tapi Mbak aku Takut dia akan marah dan kecewa padaku, sama seperti Ayah dan ibuk padaku."ucap Tari lemas sedikit tidak semagat untuk menemui Ayah dan ibuknya kembali dan juga kakak sepupunya itu.
"Aku akan menemani kamu untuk menemui mereka,munkin saja Ayah kamu ingin memintak maaf atas kesalahannya."kata Ajeng sedikit membuat Tari agak tenang saat ini.
"Terimakasih ya Mbak selalu ada bersamaku saat aku terpuruk seperti ini."
"Ayok kita Pergi, kasihan mereka menunggu kamu lama!! "Ajak Ajeng pada Tari.
"Baiklah,, ayok Mbak."
Mereka berdua berangkat dengan Ajeng ke kos Tari untuk menemui keluarganya itu dengan hati berat Tari saat ini ada sedikit ketakutan untuk bertemu dengan orang-orang yang sangat meyayanginya itu selama ini,Tari telah membuat mereka kecewa padanya.
Tidak lama mobil Ajeng sampai di sampai juga dikos Tari,Tari melihat mobil Kakak sepupunya itu sudah terpakir dihalaman Kosnya itu,membuatnya sangat takut,Ajeng sangat mengerti saat ini yang dirasakan oleh Tari saat ini.
"Ayok kita Masuk, jangan takut."ucap Ajeng.
"Ya!! " ucap Tari berjalan masuk kedalam Kosnya itu yang sudah terbuka itu.
"Kamu hadapai ini dengan sabar dan tegar Tari,jangan lihatkan lemahnya kamu saat ini di hadapan kedua orang tua kamu,tidak ada orang tua yang akan membenci anaknya."ucap Ajeng lembut menusuk ke hati Tari.
"Ya Mbak, aku akan kuat."ucap Tari sedikit tersenyum pada Ajeng.
"Masuklah!! "suruh Ajeng.
Mentari masuk kedalam sebelum. dia melakukan kaki masuk Tari menarik nafasnya dan memejamkan matanya saat ini.
"Asalamualaikum!!! " Ucap Tari bersamaan dengan Ajeng.
"Walaikumsalam."
Ucap Mereka yang ada didalam meyahut ucapan Tari dan Ajeng,Syarif mekihat Ajeng bersama Adiknya sedikit kaget kerena Ajeng adalah Teman kuliahnya.
"Jeng kok kamu bisa bersama Tari ?" kata Syarif.
"Aku?" ucap Ajeng Santai.
"Iya Kamu?"kata Syarif lagi memandang Ajeng dengan Tersenyum.
"Nantik saja Sya kita Bahas ini, aku menyapa mereka dulu."ucap Ajeng santai.
"Apa kabar Om, Tante?"ucap Ajeng sopan meyalami dan menciun tangan kedua orang tua Tari setelah Tari mencium tangan kedua orang tuanya itu.
"Alhamdulillah kami sehat Nak."jawab Pak Hasan pada Ajeng.
"Bang Apa Kabar?"ucap Tari sedikit engan menatap Syarif saat ini sedang memperhatikannya.
"Duduklah Abang Ingin bicara."ucap Syarif sedikit dingin.
" Kamu Jangan Menakutinya Sya,lihatlah dia sudah tidak bisa menatap kamu."ucap Ajeng sedikit Kesal Pada temannya itu.
"Kamu Tahu kesalahan kamu saat ini?"ucap Syarif pada Tari.
"Tahu Bang!! "kata Tari
"Jika kamu tahu salah kamu, kenapa tidak dari awal kamu mengatakan ini pada Paman dan bibik,lihatlah sekarang kamu yang menagung ini semua." ucap Syarif agak emosi.
"Sya jangan emosi,kasihan dia."ucap Ajeng pada Syarif agar kakak sepupunya itu bisa menahan Emosinya pada Tari.
"Maafkan aku Bang, saat itu aku takut pada Ayah dan ibuk."ucap Tari menagis menunduk duduk disamping Abangnya itu.
"Jika kamu takut dengan mereka kenapa kamu tidak menceritakan ini padaku,lihat dirimu sekarang, apa ada lelaki bajingan itu untuk bertangung jawabkan perbuatannya itu."
"Maafkan Tari Bang!! "ucap Tari menagis sejadi-jadinya kerena menahan sesak dari tadi.Saat ini Tari dapat mengeluarkan semua karena Kakaknya itu masih ada rasa perhatian padanya.
***********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Mrs.Q
Iya bang cari aj pelakunya! masa mau enaknya doang!
2023-03-04
1
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
sabar Tari sayang, pasti ada rencana indah untuk mu dikemudian hari
2023-01-28
2