Tahunya Tari Hamil

Didalam perjalanan ketempat kerjanya Tari menagis akan ingat orang tuanya megusirnya dari rumah dan Ayah yang selama ini selalu memanjakannya denga apapun walau hanya hidup serhana Pak Hasan selalu memenuhi permintaan kedua anak mereka,apa lagi pada Kakak Tari saat ini yang berada di luar negeri sedang bekerja kerena dia sangat pintar dan bepresatasi dalam pendidikannya selama ini.

Tari juga anak yang pintar sama seperti kakaknya shidan ,dikampus Tari memdapatkan biaya siswa kerena berprestasinya.

"Mbak kita sudah sampai!! "ucap Supir yang membuat Tari tersadar dari lamuanannya itu

"Ohhh ya pak,Maaf jika akau Tidak medenagar pak."

"Tidak apa Mbak,tapi jangan sering-sering melamun didalam taksi, entar mbak diculik lo."ucap Pak supir itu becanda.

"Mana Ada yang akan menculik aku Pak."ucap Tari ramah.

"Ini Pak ongkosnya, kembaliannya untuk bapak saja." kata Tari pada Pak supir itu

"Itu kebayakan mbak!! "ucap Pak supir mengambil Uang seratus ribu itu ditangan Tari.

"Tidak apa Pak angap aja itu untuk jajan anak Bapak dirumah nantik."ucap Tari keluar dari mobil itu dan bejalan masuk kedalam butik yang dimiliki Ajeng.

"Asalamualaikum mbak, ucap Tari masuk kedalam ruangan ajeng dan duduk di meja kerjanya.

"Waalaikumsalam Tari,,kamu dari mana, kamu baru sampai ya dari kampung Dek?"ucap Ajeng gak putus-putus bertanya pada Tari.

"Mbak,nanyanya satu-satu,bagai mana aku mau jawab jika mbak nanya beruntun kayak gitu."repet Tari pada Bosnya itu, karena sudah seperti teman baginya.

"Baiklah,, kamu dari mana sih Tari?"

"Aku baru sampai dari kampung, aku lagi malas pulang kekos mbak makanya aku langsung ke sini."ucap Tari santai.

"Tari kamu habis nangis ya?"ucap Ajeng melihat Ada berkas air mata di pipinya itu.

"Tidak Mbak,mungin Kenak semprotan Air tumpah di dalam taksi tadi. "ucap Tari berbohong.

"Benar,aku tidak akan pernah percaya Tari,Aku tahu kamu lagi meyemuyikan sesuatu dariku."ucap Ajeng merasa curiga.

"Mbak, Jagan memaksaku!! "ucap Tari sedikit terdiam pada Bosnya itu.

"Ada apa ceritalah kita sudah lama berteman,selama ini kita saling terbuka Tari."ucap Ajeng menatap Tari dengan serius.

"Tapi mbak ngak akan percaya yang akan aku ceritakan ini,ini sangat meyakitiku dan menghancurkan masa depanku, orang tuan ku megusirku dari rumah dan tidak mengangap aku anaknya lagi,kerena aku sudah bikin orang tuaku kecewa dan melemparkan kotoran pada mereka Mbak.

"Ada Apa Tari, kenapa Paman bisa megusirmu, apa kamu baik-baik saja saat ini?"

"Tidak Mbak!!! aku tidak baik-baik saja saat ini karena aku lagi hamil!! "ucap Tari dagan tagisnya yang pecah dipelukan Ajeng saat ini.

Ajeng terdiam mendengar itu semua dari mulut Tari.

"Kok bisa tari,kenapa kamu bisa ketahuan hamil ?"ucap Ajeng lagi.

"Selam aku akan pergi kerumah Adik ayah akan menghadiri hari perjuangan sepupuku....

*Flashback*

"Tari ayok nak kita berangkat nantik keburu acara lamaran sepupumu dimulai, kita bisa terlambat Nak."ucap Buk Mai pada putri gantinya itu.

"Sebentar Buk Tari lagi pasang jilbab dulu."sahut Tari didalam kamar Saat itu.

"Ayok buruan Ayah sudah menunggu kita!!"kata Ibu Tari lagi.

"Ya buk,Ini tari udah siap."ucap Tari buru-buru keluar dari Kamarnya menyusul dimana ibunya itu sudah menunggunya.

"Aduhhh cantik Putri Ayah, lihatlah dengan jilbabnya yang cantik menambah kecantikan putria Ayah."canda Pak Hasan pada putrinya itu.

"Apaan sih Yah, bikin Tari malu saja."

"Benar sayang kamu cantik bagi ayah, tidak ada yang menadingi kamu dengan kamu memakai hijab seperti ini."puji Ayahnya itu.

"Makasih Ayah sudah memuji Tari."ucap Tari sedikit malu.

"Ayok kita berangakat,cepat naik sayang kita berangkat sekarang, nantik kita terlambat kita tidak enak dengan Paman kamu."

"Ayok!!! "ucap Tari naik ke alam mobil pekap Yanga ayahnya punya.

Sambil diperjalanan Tari tidak henti-hentinya bercada sana Ayahnya itu,Tari sudah merasa lain pada tumbuhnya saat dalam perjalanan kerumah pamannya itu.

Sampai disana Tari masih saja tidak enak badan dia menahannya saja sampai acara selesai dan setelah itu Tari sedikit berbincang dengan sepupunya itu dengan bertukar pengalaman saat kuliah.

"Bagai mana dengan Kuliah kamu Tari?"kata kakak sepupunya itu.

"Kuliahku baik-baik saja kak, sebentar lagi Tari selesai karena Saat ini Tari baru siap nyusun,setelah ini siap."

"Syukurlah Tari,Jagan sampai kamu tidak lolos karena pakman sangat berharap besar pada kamu agar kamu bisa sukses seperti kakak kamu shidan saat ini."

"Nak kita pulang!! "ajak Bik mau pada putrinya itu.

"Bailah Buk,,, ucapnya pada ibunya itu,"Kak aku pulang dulu pas di pernikahan kamu nantik aku pasti datang, aku usahakan kembali Kak."

"Baiklah, Hati-hati kamu selama dijakarta Jagan murahan pada laki-laki Dek."ucap sepupunya itu.

"Degggggg,, Jantung Tari merasa tidak bisa bernafas saat mendegar kata kakak sepupunya itu,ada rasa takut dan bersalah pada ayahnya saat ini meyemuyikan yang terjadi sebulan lalu pada dirinya.

"Iya kak, aku pergi dulu."

"Sampai jumpa nantik!!ucap Kakak sepupunya itu.

Afiyah masih marasa tubuhnya sedikit oyong saat berjalan ke mobil Ayah nya itu, namun Tari masih tetap menahan sehinga dia sampai didalam mobil itu.

"Nak kamu kenapa?kenapa kamu pucat sekalai?Apa kamu sakit Nak?"tanya Buk Mai pada putrinya itu sangat kawatir melihat putrinya itu.

"Tari juga tidak tahu Buk,Tari merasa tidak enak badan."ucap Tari sudah tidak bisa menahan dirinya lagi sehinga dia kehilangan kesadaran yang saat itu.

Saat terbangun Tari melihat dia berada dikamarnya saat itu,Tari duduk dari tempat tidurnya itu dia melihat Ayah sudah ada dikamar itu,dengan wajah marah apak Hasan menatap putrinya itu.

"Apa-apaan ini Tari,barusan bidan bilang kamu hamil nak, apa yang kamu lakukan selama dikota."ucap Buk Mai sagat sedih dan kecewa pada Putrinya itu,saat Tari pinsan Kedua orang tua langsung membawanya kebidan yang terdekat dari rumahnya itu.

"Apa buk Tari Hamil?"ucap Tari tidak percaya dengan isak tagisnya Tari memintak maaf pada kedua orang tuannya itu.

" Kamu hanya bikin malu keluaga Saja tari, tidakkah kamu berpikir atas perbuatan kamu ini membuat kami malu oleh orang sekeling kita."ucap Hasan marah pada putrinya itu.

"Maafkan Tari Yah,tapi yah tari tidak melakukan ini dengan sengaja..."ucap tari terputus kerena pak Hasan menaparnya sehingga membuatnya terjatuh kelanjai.

"Pakkk!! "bunyi tamparan keras itu dipipi tari

"Sudah pak, Jagan seperti ini,kita bisa menyelesaikan ini dengan baik-baik tampak emosi."halang buk Mai pada suaminya itu.

"Ini akibat kamu selalu memanjakan dia buk, lihatlah apa yang dia buat sekarang, dia bikin kita malu buk. "ucap Pak Hasan dengan sedih.

"Sekarang katakan Siapa laki-laki yang bikin kamu hamil? " ucap Pak Hasan lagi tampak melihat putrinya itu kerena sudah sangat marah.

"Tari tidak tahu Yah,tari tidak meg enaknya Yah!! "ucap Tari menagis dikaki Ayahnya itu.

"Bagai mana kamu bisa tidak tahu siapa orang yang membuat kamu hamil Tari."ucap Pak Hasan lagi.

"Tari katakan nak, siapa orangnya? "tanya buk Mai lagi pada putrinya itu.

"Tari benar-benar tidak kenal buk, Tari diperkosa buk, saat itu pria itu mabuk, Tari megantar pakaian pria itu kekamar hotelnya yang disuruh oleh mbak Ajeng." jelas Tari dengan tangis yang tidak bisa ditahannya lagi.

"Kenapa kamu tidak bercerita pada kami Nak bahwa kamu diperkosa."ucap Pak Hasan

"Tari takut Ayah akan marah padaku."kata tari lagi.

"Sekarang apa yang kamu buat pada kami Tari,kau melempar kotoran ke kepala kami,apa yang bisa kami lakukan lagi untuk kamu, kamu hanya memberi kami malu, sekarang kamu pergi dari rumah ini, tingalkan rumah ini sekrang juga sebelum orang tahu kamu hamil, Ayah tidak mau melihat wajahmu lagi dirumah ini.!! "ucap Pak Hasan sangat marah dan emosi pada putrinya itu.

"Tari mau kemana Ayah malam-malam begini!! "

"Terserah kamu mau kemana, kami tidak perduli lagi kau mau hidup atau tidak."ucap Pak Hasan tidak ada rasa kasihan pada putrinya itu kerena masih emosi.

"Pak jangan lakukan ini, Tari putri kita Satu-satunya Pak, aku tidak mau kamu lakukan ini."ucap buk Mai pada Suaminya itu.

"Aku sudah tidak mengangap dia anakku lagi."ucap Hasan pergi masuk kedalam kamarnya dengan hati sedih.

Tidak ada orang tua yang membenci anaknya, saat ini pak Hasan merasa kecewa pada putrinya itu,pak Hasan merasa gagal menjaga anak gadisnya yang selama ini dia sanyanginya,namun hari ini dia tepis rasa sayang itu pada putrinya itu kerena sudah membuat malun keluaganya.

*Flashback and*

***********

Terpopuler

Comments

Mrs.Q

Mrs.Q

typo nya thor, mendengar ya?

2023-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Kemarahan Orang Tua
2 Tahunya Tari Hamil
3 Harus Kuat
4 Hal Yang Tidak Pernah Terpikir Oleh Tari Membuatnya Hancur
5 Mulai Menemukan Titik Terang
6 Menemui Zaki.
7 Rapuhnya Tari.
8 Periksa Rs,Zaki Memperhatikan Tari
9 Berangkat Menemui Putrinya
10 Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kakak Sepupu Kejakarta
11 Mengajak Mentari Untuk Kembali Kedesa
12 Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
13 Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
14 Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya
15 Hari Pernikahan
16 Tari Merasa Sakit Mendegar Kata-kata Zaki
17 Saat Yang Ditunggu Oleh Mentari
18 Tidak Sengaja Bertemu Dia Lagi
19 Kedatangan Orang Tua Zaki
20 Pembicaraan Kedua Keluarga
21 Tinggal Serumah
22 Hari-hari Tari
23 Prisa Kandungan Tari
24 Berbicara Dengan Zaki
25 Mengikuti Apa Kata Suami
26 Sedikit Bersalah
27 Kemarahan Orang Tua Zaki
28 Bertemu Sahabat
29 Kenapa Harus Melihatnya
30 Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Tari
31 Sama-sama Merasakan Rindu
32 Melepaskan Rasa Yang Ditahan
33 Tidak Meyangka
34 Melepaskan keinginan untuk memeluk tubuh suami
35 Curhat menjelang tidur
36 Curhat
37 Masih Curhat
38 Akhirnya Bisa jujur juga
39 Tidak Sengaja bertemu mantan
40 Melakukan untuk yang lebih baik
41 Membelikan Pesanan istri
42 Makan malam bersama
43 Perbincangan yang seru
44 Menghabiskan malam bersama
45 Suasana di pagi hari
46 Berbicara sama kedua Abang
47 Jalan berdua sambil belanja bersama
48 Yang tidak terduga
49 Merasa geram
50 Lebih baik diam saja
51 Membujuk dan memintak maaf
52 Ingin makan bakso
53 Kerumah mertua
54 Kehangatan keluarga Saki
55 Makan malam bersama
56 Perbincangan menjelang tidur
57 Ikut ke perusahaan Zaki
58 ingin bersama teman-teman
59 Mendengar kejadian hari ini membuat shok
60 kesedihan
61 Zaki dan Zhidan Sangat Terpuruk
62 Akhir dari hidup Serly
63 Tari sudah dinyatakan Meninggal
64 Akhirnya dia kembali
65 Bercerita
66 Kembalinya Tari ke tanak Air
67 Kejutan
68 Akhirnya nikah lagi
69 Berbincang dengan orang terdekat saja
70 Aku memilikinya kembali
71 Kesedihan Zhidan
72 Masih Kesedihan Zhidan
73 Nasehat para sahabat
74 Pertemuan pertama kalinya
75 Merasa kesal
76 Kebersamaan Mereka
77 bersantai malam
78 Beburu berangakat
79 Gila tu cewek
80 Kenak tendangan maut Lira
81 Berdebat tiga sekawan
82 Kesal Banget
83 Terimakasih
84 Tidak bisa diterkah
85 Membicarakan masalah Lira
86 Akhirnya selesai permasalahan
87 Tingkah dua boca
88 Acara lamaran Gio
89 Merasa kesal,sedih ditinggalkan
90 Tawaran kerja baru untuk Lira
91 Kesal pada Reza
92 Benar-benar menguras kesabaran Lira
93 Merasa dedikit Kaget
94 Mencari Gaun untuk Lira
95 Ditempat pesta
96 Akhir dari cerita
97 extra patr
98 Exra part II
99 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Kemarahan Orang Tua
2
Tahunya Tari Hamil
3
Harus Kuat
4
Hal Yang Tidak Pernah Terpikir Oleh Tari Membuatnya Hancur
5
Mulai Menemukan Titik Terang
6
Menemui Zaki.
7
Rapuhnya Tari.
8
Periksa Rs,Zaki Memperhatikan Tari
9
Berangkat Menemui Putrinya
10
Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kakak Sepupu Kejakarta
11
Mengajak Mentari Untuk Kembali Kedesa
12
Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
13
Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
14
Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya
15
Hari Pernikahan
16
Tari Merasa Sakit Mendegar Kata-kata Zaki
17
Saat Yang Ditunggu Oleh Mentari
18
Tidak Sengaja Bertemu Dia Lagi
19
Kedatangan Orang Tua Zaki
20
Pembicaraan Kedua Keluarga
21
Tinggal Serumah
22
Hari-hari Tari
23
Prisa Kandungan Tari
24
Berbicara Dengan Zaki
25
Mengikuti Apa Kata Suami
26
Sedikit Bersalah
27
Kemarahan Orang Tua Zaki
28
Bertemu Sahabat
29
Kenapa Harus Melihatnya
30
Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Tari
31
Sama-sama Merasakan Rindu
32
Melepaskan Rasa Yang Ditahan
33
Tidak Meyangka
34
Melepaskan keinginan untuk memeluk tubuh suami
35
Curhat menjelang tidur
36
Curhat
37
Masih Curhat
38
Akhirnya Bisa jujur juga
39
Tidak Sengaja bertemu mantan
40
Melakukan untuk yang lebih baik
41
Membelikan Pesanan istri
42
Makan malam bersama
43
Perbincangan yang seru
44
Menghabiskan malam bersama
45
Suasana di pagi hari
46
Berbicara sama kedua Abang
47
Jalan berdua sambil belanja bersama
48
Yang tidak terduga
49
Merasa geram
50
Lebih baik diam saja
51
Membujuk dan memintak maaf
52
Ingin makan bakso
53
Kerumah mertua
54
Kehangatan keluarga Saki
55
Makan malam bersama
56
Perbincangan menjelang tidur
57
Ikut ke perusahaan Zaki
58
ingin bersama teman-teman
59
Mendengar kejadian hari ini membuat shok
60
kesedihan
61
Zaki dan Zhidan Sangat Terpuruk
62
Akhir dari hidup Serly
63
Tari sudah dinyatakan Meninggal
64
Akhirnya dia kembali
65
Bercerita
66
Kembalinya Tari ke tanak Air
67
Kejutan
68
Akhirnya nikah lagi
69
Berbincang dengan orang terdekat saja
70
Aku memilikinya kembali
71
Kesedihan Zhidan
72
Masih Kesedihan Zhidan
73
Nasehat para sahabat
74
Pertemuan pertama kalinya
75
Merasa kesal
76
Kebersamaan Mereka
77
bersantai malam
78
Beburu berangakat
79
Gila tu cewek
80
Kenak tendangan maut Lira
81
Berdebat tiga sekawan
82
Kesal Banget
83
Terimakasih
84
Tidak bisa diterkah
85
Membicarakan masalah Lira
86
Akhirnya selesai permasalahan
87
Tingkah dua boca
88
Acara lamaran Gio
89
Merasa kesal,sedih ditinggalkan
90
Tawaran kerja baru untuk Lira
91
Kesal pada Reza
92
Benar-benar menguras kesabaran Lira
93
Merasa dedikit Kaget
94
Mencari Gaun untuk Lira
95
Ditempat pesta
96
Akhir dari cerita
97
extra patr
98
Exra part II
99
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!