Hari Pernikahan

Esok harinya diadakan pernikahan tertutup itu di KUA yang tidak jauh dari Tempat tingal Tari,pernikahan itu hanya dihadiri dengan beberapa orang saja Dari pihak Tari saat ini hanya ada orang yang terdekat dengan Tari saat ini, termasuk ada Ajeng dan Gio saat iini mehadiri pernikahan itu, sedangakan Dari pihak Zaki hanya Asistennya saja yang mendampingi Dia saat ini.

Akhirnya pernikahan itu siap juga Dilakukan,saat ini Tari sudah Sah menjadi Istri Zaki pria yang dia tidak kenal sama sekali, duduk di sampingnya saat ini baru saja siap menjawab ijab kabul menerima Tari sebagai Istri Sahnya secara Agama maupun secara negara, kerena Gio sudah mendaftarkan pernikahna ini,untuk kebaikan Tari dan anak nya nantik.

Tari Menghormati Pria Yang Da Di sampingnya itu sebagai suaminya saat ini,dengan hati bergetar menahan rasa sesak saat ini Tari bersikap Baik-baik Saja Dengan meyalami suaminya itu, dan begitu juga Zaki saat ini mencium kening Tari Sedikit ragu, Cicin tanda pernikahan mereka sudah terpakai cantik dijari masing-masing saat ini.

Rasa Canggung Tari dan Zaki saat ini tidak dapat berkata apa-apa, mereka berdua hanya bisa berkata dihati masing-masing saat ini.

"Selamat Tuan Zaki Anda sudah memiliki istri yang cantik saat ini."ucap Asistennya Zaki saat ini yang pertama kali mengucapkan selamat pada kedua orang itu.

"Terimakasih Reza."jawab Zaki pada Asistennya itu sedikit senyum.

"Selamat ya Tari, kamu sudah jadi istri sekarang, semoga ini bisa membawa awal yang baik untuk kamu Nak."ucap Buk Mai pada Putrinya itu.

"Nak Zaki aku harap kalian tidak ada akan tingal serumah dengan Putriku, tapi jangan lupa kamu suaminya,tolong jaga anak perempuanku Satu-satunya."ucap Pak Hasan memberikannya tangung jawab selama ini diberikan Pada Zaki sebagai suami putrinya itu saat ini.

"Baik Pak.!! "ucap Zaki singkat.

"Kau harus menjaga Adikku baik-baik tuan, jika tidak aku akan membalas semua perbuatan kamu ini pada Adikku."ancam Syarif tidak senang pada Zaki walau dia sudah msnikahi adiknya itu.

"Selamat Tari dan juga tuan Zaki, anda jangan sampai macam-macam padanya jika tidak. mau aku bertindak kejam padamu."bisik Gio pada Zaki yang dipeluk nya.

Zaki hanya tersenyum saja Saat ini dengan Kata-kata Gio barusan,kerena Dia juga ada rasa takut dengan Gio saat ini, semua yang diucap Gio tadi malam pas datang ke rumahnya itu membuat Zaki tidak bisa tidur semalam karena Takut Zhidan Akan mengetahui ini semua, selama ini mereka cukup berteman baik dengan kakak Istrinya saat ini.

"Tari Aku Sangat senang kamu bisa menikah walau kamu tidak diingikan, tapi kamu harus kuat menjalankan ini semua ya, demi anak kamu ini."ucap Ajeng pada adik bagi nya itu.

Zaki yang Mendengar kata Ajeng barusan sangat Merasa Lain dihatinya saat ini, ada sedikit tidak enak didegarnya ucapan Ajeng istri tidak diinginkan.

Zaki hanya bisa diam saja saat ini dia tidak bisa berkata-kata apa-apa saat ini,entah apa yang sedang dipikirkan saat ini oleh laki-laki yang baru Menikahi Tari barusan.

Pak Hasan Harus pamit kembali ke desanya saat ini juga karena Syarif tidak bisa libur lama, karena dialah dokter Satu-satunya yang ada dirumah sakit dekat desanya itu saat ini,kerena Tidak bisa lebih lama menemani Tari disini.

"Nak Ayah dan Abangmu harus berangkat pulang Lansung saat ini,kerena Abangmu tidak bisa lama untuk meninggalkan pekerjaanya saat ini."ucap Pak Hasan pada Putrinya itu.

"Tidak apa Ayah Tari mengerti kok,abang sibuk."ucap Tari dengan senyuman.

"Semoga kamu bisa menjalankan ini dengan sabar ya nak."ucap Ibu Mai pada Putrinya itu.

"Tari bisa megurus diri Tari sendiri buk, ada Mbak Ajeng disini akan membantuku selama hamil Buk, ibu tidak usah mencemaskan Tari."ucap Tari pada ibunya itu.

"Kamu jaga cucu ibu ya, saat mau lahiran kita didesa saja biar ibu bisa merawat kamu,nantik ibu kembali kesini saat wisudah kamu beberapa bulan lagi."kata Buk Mai sedih meningalkan putrinya itu.

"Iya Buk, Tari tunggu kedatangan Ayah sama ibu saat wisudahku nantik."ucap Tari memeluk Ibunya itu.

"Jaga diri kamu baik-baik Dek, karena Abang jauh didesa, jika ada apa-apa kamu bilang sana Abang Ya, jangan pernah menyimpan sediri lagi."ucap Syarif merusap kepalah adiknya itu dengan kasih sayangnya.

"Iya Bang, Tari tidak akan meyimpan lagi apa yang terjadi pada Diri Tari."ucap Tari menitikan air matanya itu dan memeluk Abang sepupunya itu.

" Sudah jangan menagis lagi, ini akan baik-baik saja, kamu Jagan takut ada Kami bersama kamu." ucap Syarif kehapus air mata Tari.

"Terimakasih Bang, sudah ada untuk tari."

"Kami berangkat dulu ya, ucap Syarif dan juga Ayah dan ibu Tari berpamitan.

"Hati-hati dijalan Yah. "teriak Tari sambil melihat kepergian Ayah dan ibunya itu.

Ada sedikit kesedihan saat ini meyelimuti diri Tari saat Ayahnya itu sudah kembali ke desa saat ini, Tari sedikit melamun dia tidak menyadari masih ada Zaki dianatara mereka saat ini.

"Tari!! " ucap Ajeng memangilnya.

"Oh.... ya mbak,, ada apa?" tanya Tari kaget.

"Kita pulang sekarang biar Mbak antar kamu dulu sama Gio juga sekalian ingin keperusahaan."ucap Ajeng.

"Ohh ya bak, ayok!! "ucap Tari sambil melihat pada Zaki saat ini sedang melihat kearahnya juga.

"Maaf Mas,aku harus kembali, kamu bisa melajukan aktivitas kamu kambal. "ucap Tari sopan dan lembut pada Zaki.

"Tunggu sebentar, apa aku boleh berbicara dengan kamu hari ini,kamu bisa pulang denganku saja, aku yang akan mengantarkan kamu ketempat tingal kamu. "ucap Zaki agak kurang nyaman.

"Kalau begitu kami pergi dulu ya Tari!! "ucap Gio menyambung kata Zaki barusan.

"Ayok Jeng kita pergi sekarang, biarkan mereka bicara dulu. "kata Gio pada Ajeng yang menatap tidak suka pada Zaki.

"Ya sudah Tari,Mbak duluan ya,dan Tolong antar Tari Ke kosnya dengan hati -hati Tuan Zaki saat ini Dia lagi hamil keponakanku."tekan Ajeng pada Zaki.

"Ayok Gio kita Pergi."ucap Ajeng menarik tangan Gio pergi.

Setelah mereka semua pergi dari Tempat menikahannya Tari dan Zaki saat ini, hanya Zaki dan Tari juga asistennya Zaki saat ini yang tingal, Zaki sedikit kaku untuk bicara pada Tari.

"Mari Nona Tari kita Masuk kedalam mobil biar kami antar Nona pulang."ucap Reza pada istri Bosnya itu ramah pada Tari yang cantik di balut dengan Syar'i ditubuhanya itu.

"Terimakasi kak."ucap Tari pada Reza yang tua darinya itu.

Tari maegikuti Reza dari belakang dan juga Zaki saat ini juga mengikuti mereka berdua.tari masuk kedalam mobil mewah Zaki dengan diam saja tidak berkata apa-apa saat ini karena kerena merasa canggung keduanya saat ini duduk berdekatan saat seperti ini.

Zaki melihat Tari yang Lagi meliahat kearah jendela mobil itu, ada rasa sedikit rasa bersalahnya pada Tari saat ini, namun Zaki tidak bisa mengatakan itu.

Dalam perjalanan ketempat tingalnya Tari Zaki hanya diam saja, tidak ada yang terlontar satu katapun dimulut mereka masing-masing.

Saat ini mereka Sampai dikosan kecil Tari membuat Zaki merasa tidak nyaman melihat itu,Zaki juga turun dari mobil itu dan mengikuti Tari Masuk kedalam rumah kecil itu.

"Masuklah Mas, maaf jika tidak membuat kamu tidak nyaman berada ditempatku."ucap Tari seadanya.

"Tidak apa!! "jawab singkat Zaki pada gadis yang baru menjadi istrinya itu.

"Duduklah dulu aku kan membuatkan kamu Teh."ucap Tari hendak berjalan kedapur untuk membuatkan Teh untuk Zaki.

"Tidak Usah,aku tidak minum teh, aku hanya sebentar saja disini, aku hanya ingin membicarakan satu hal dengan kamu."ucap Zaki pada Tari.

"Apa ingin Mas katakan?"tanya Tari pada Zaki

***********

Episodes
1 Kemarahan Orang Tua
2 Tahunya Tari Hamil
3 Harus Kuat
4 Hal Yang Tidak Pernah Terpikir Oleh Tari Membuatnya Hancur
5 Mulai Menemukan Titik Terang
6 Menemui Zaki.
7 Rapuhnya Tari.
8 Periksa Rs,Zaki Memperhatikan Tari
9 Berangkat Menemui Putrinya
10 Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kakak Sepupu Kejakarta
11 Mengajak Mentari Untuk Kembali Kedesa
12 Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
13 Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
14 Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya
15 Hari Pernikahan
16 Tari Merasa Sakit Mendegar Kata-kata Zaki
17 Saat Yang Ditunggu Oleh Mentari
18 Tidak Sengaja Bertemu Dia Lagi
19 Kedatangan Orang Tua Zaki
20 Pembicaraan Kedua Keluarga
21 Tinggal Serumah
22 Hari-hari Tari
23 Prisa Kandungan Tari
24 Berbicara Dengan Zaki
25 Mengikuti Apa Kata Suami
26 Sedikit Bersalah
27 Kemarahan Orang Tua Zaki
28 Bertemu Sahabat
29 Kenapa Harus Melihatnya
30 Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Tari
31 Sama-sama Merasakan Rindu
32 Melepaskan Rasa Yang Ditahan
33 Tidak Meyangka
34 Melepaskan keinginan untuk memeluk tubuh suami
35 Curhat menjelang tidur
36 Curhat
37 Masih Curhat
38 Akhirnya Bisa jujur juga
39 Tidak Sengaja bertemu mantan
40 Melakukan untuk yang lebih baik
41 Membelikan Pesanan istri
42 Makan malam bersama
43 Perbincangan yang seru
44 Menghabiskan malam bersama
45 Suasana di pagi hari
46 Berbicara sama kedua Abang
47 Jalan berdua sambil belanja bersama
48 Yang tidak terduga
49 Merasa geram
50 Lebih baik diam saja
51 Membujuk dan memintak maaf
52 Ingin makan bakso
53 Kerumah mertua
54 Kehangatan keluarga Saki
55 Makan malam bersama
56 Perbincangan menjelang tidur
57 Ikut ke perusahaan Zaki
58 ingin bersama teman-teman
59 Mendengar kejadian hari ini membuat shok
60 kesedihan
61 Zaki dan Zhidan Sangat Terpuruk
62 Akhir dari hidup Serly
63 Tari sudah dinyatakan Meninggal
64 Akhirnya dia kembali
65 Bercerita
66 Kembalinya Tari ke tanak Air
67 Kejutan
68 Akhirnya nikah lagi
69 Berbincang dengan orang terdekat saja
70 Aku memilikinya kembali
71 Kesedihan Zhidan
72 Masih Kesedihan Zhidan
73 Nasehat para sahabat
74 Pertemuan pertama kalinya
75 Merasa kesal
76 Kebersamaan Mereka
77 bersantai malam
78 Beburu berangakat
79 Gila tu cewek
80 Kenak tendangan maut Lira
81 Berdebat tiga sekawan
82 Kesal Banget
83 Terimakasih
84 Tidak bisa diterkah
85 Membicarakan masalah Lira
86 Akhirnya selesai permasalahan
87 Tingkah dua boca
88 Acara lamaran Gio
89 Merasa kesal,sedih ditinggalkan
90 Tawaran kerja baru untuk Lira
91 Kesal pada Reza
92 Benar-benar menguras kesabaran Lira
93 Merasa dedikit Kaget
94 Mencari Gaun untuk Lira
95 Ditempat pesta
96 Akhir dari cerita
97 extra patr
98 Exra part II
99 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Kemarahan Orang Tua
2
Tahunya Tari Hamil
3
Harus Kuat
4
Hal Yang Tidak Pernah Terpikir Oleh Tari Membuatnya Hancur
5
Mulai Menemukan Titik Terang
6
Menemui Zaki.
7
Rapuhnya Tari.
8
Periksa Rs,Zaki Memperhatikan Tari
9
Berangkat Menemui Putrinya
10
Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kakak Sepupu Kejakarta
11
Mengajak Mentari Untuk Kembali Kedesa
12
Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
13
Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
14
Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya
15
Hari Pernikahan
16
Tari Merasa Sakit Mendegar Kata-kata Zaki
17
Saat Yang Ditunggu Oleh Mentari
18
Tidak Sengaja Bertemu Dia Lagi
19
Kedatangan Orang Tua Zaki
20
Pembicaraan Kedua Keluarga
21
Tinggal Serumah
22
Hari-hari Tari
23
Prisa Kandungan Tari
24
Berbicara Dengan Zaki
25
Mengikuti Apa Kata Suami
26
Sedikit Bersalah
27
Kemarahan Orang Tua Zaki
28
Bertemu Sahabat
29
Kenapa Harus Melihatnya
30
Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Tari
31
Sama-sama Merasakan Rindu
32
Melepaskan Rasa Yang Ditahan
33
Tidak Meyangka
34
Melepaskan keinginan untuk memeluk tubuh suami
35
Curhat menjelang tidur
36
Curhat
37
Masih Curhat
38
Akhirnya Bisa jujur juga
39
Tidak Sengaja bertemu mantan
40
Melakukan untuk yang lebih baik
41
Membelikan Pesanan istri
42
Makan malam bersama
43
Perbincangan yang seru
44
Menghabiskan malam bersama
45
Suasana di pagi hari
46
Berbicara sama kedua Abang
47
Jalan berdua sambil belanja bersama
48
Yang tidak terduga
49
Merasa geram
50
Lebih baik diam saja
51
Membujuk dan memintak maaf
52
Ingin makan bakso
53
Kerumah mertua
54
Kehangatan keluarga Saki
55
Makan malam bersama
56
Perbincangan menjelang tidur
57
Ikut ke perusahaan Zaki
58
ingin bersama teman-teman
59
Mendengar kejadian hari ini membuat shok
60
kesedihan
61
Zaki dan Zhidan Sangat Terpuruk
62
Akhir dari hidup Serly
63
Tari sudah dinyatakan Meninggal
64
Akhirnya dia kembali
65
Bercerita
66
Kembalinya Tari ke tanak Air
67
Kejutan
68
Akhirnya nikah lagi
69
Berbincang dengan orang terdekat saja
70
Aku memilikinya kembali
71
Kesedihan Zhidan
72
Masih Kesedihan Zhidan
73
Nasehat para sahabat
74
Pertemuan pertama kalinya
75
Merasa kesal
76
Kebersamaan Mereka
77
bersantai malam
78
Beburu berangakat
79
Gila tu cewek
80
Kenak tendangan maut Lira
81
Berdebat tiga sekawan
82
Kesal Banget
83
Terimakasih
84
Tidak bisa diterkah
85
Membicarakan masalah Lira
86
Akhirnya selesai permasalahan
87
Tingkah dua boca
88
Acara lamaran Gio
89
Merasa kesal,sedih ditinggalkan
90
Tawaran kerja baru untuk Lira
91
Kesal pada Reza
92
Benar-benar menguras kesabaran Lira
93
Merasa dedikit Kaget
94
Mencari Gaun untuk Lira
95
Ditempat pesta
96
Akhir dari cerita
97
extra patr
98
Exra part II
99
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!