Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari

Malamnya Ajeng masih tetap dikosan Tari bersama keluarganya Tari, dan juga Gio saat ini mau juga Mengikuti kata Ajeng yang meyuruhnya datang ketempat Kosan Tari kerena adanya Syarif saat ini bersama mereka.

Gio baru saja datang siap magrib kerena dia langsung dari perusahaannya ada sedikit pekerjaan yang harus dikerjakannya membuat Gio sedikit terlambat datang.

"Asalamualaikum...!! " ucap Gio dari pintu kos itu.

"Walaikumsalam!! "jawab orang didalam itu melihat kearah pintu itu.

"Eeeeh kamu Gio,, ayok masuk." Syarif pada Gio saat ini lagi tersenyum pada Semuanya.

"Oh ya, terimakasih banyak."ucap Gio sedikit cangung kerena adanya Orang tua Tari saat ini bersama mereka semua.

"Apa kabar kamu Sya?"ucap Gio lagi dan menyapa kedua orang tua Tari dan meyaliminya saat ini.

"Seperti kau lihat saat ini Gio,aku tidak banyak bedanya dari dulu."ucap Syarif santai.

"Apa kamu tidak mau pinda dari rumah sakit yang lebih bagus dari ditempat kamu itu?"ucap Gio pada Temannya itu.

"Aku jadi dokter hanya untuk membantu penduduk sekitarku agar mereka mudah mendapat pegobatan disana tampa jauh dari desa mereka untuk kekota."ucap Syarif lagi.

"Pindalah dari desa kamu itu dan berkerja dirumah sakitku saja Agar kamu itu lebih banyak pengalaman dan berbagi ilmu dengan dokter lainya."ucap Gio pada Syarif.

"Aku belum mau Gio meninggalkan rumah sakit di desaku jika aku belum bisa membawa Perubahan untuk rumah sakit itu."Alasannya Syarif pada teman lamanya itu.

"itu terserah kamu saja lihatlah Shidan saat ini hidupnya sudah enak berkerja diperusahaanku."ucap Gio pada semuanya.

"Jadi anak Om bekerja pada kamu selama ini Nak?"ucap Pak Hasan pda Gio.

"Maksud Om?"ucap Gio bigung.

"Ini adalah Orang tua Shidan dan Tari adalah adik perumpauan Zhidan." jelas Ajeng pada Gio.

"Astafirullah,, kenapa kamu tidak bilang Tari tadi oon."ucap Gio kaget karena ucapa Ajeng barusan.

"Zaki menghamili adik dari sahabat kita,ini tidak bisa aku biarkan begitu saja, jika Zhida tahu hal ini dia tidak akan diam diam saja, kerena selama ini mereka sangat mengenal baik dengan zaki."ucap Gio pada Mereka semua.

"Jadi Zhidan tahu banyak tentang Zaki dong?" ucap Ajeng menyambung ucapan Gio.

"Bangat, kerena Zaki mengenal Zhidan Sebagai pimpinan diperusahaanku yang diluar negeri." ucap Gio santai.

"Om mintak pada kamu nak jangan sampai Zhidan tahu masala ini dulu."ucap Pak Hasan pada Gio.

"Tidak mungkin kita menutup ini semua dari dia Om, Zhidan kakaknya Tari, apapun yang terjadi Zhidan harus tahu Om."kata Gio ramah dan sopan pada Pak Hasan.

"Saat ini Tari adalah pasienku, aku yang bertanggung jawab untuk semua ini."ucap Gio lagi.

"Om harus berbicara dengan orang yang sudah merusak Putri Om nak Gio!! "ucap Pak Hasan.

"Itu jalan yang terbaik saat ini Om, jika dia tidak mau untuk menikahi Tari, baru kita ke jalur hukum. "ucap Gio.

"Kita selesaika ini dengan baik-baik secara kekeluargaan saja Nak, Om. tidak Mau membuat Tari terbebani Atas ini semua, jika dia terpaksa untuk menikahi Tari itu juga tidak baik untuk Tari sendiri."ucap Pak Hasan.

"Intinya sekarang kita harus menemui dulu pria yang sudah merusak adikku."ucap Syarif sedikit emosi.

"Kalau Om mau kita bisa pergi sekarang karena ini masih belum Malam kali kita untuk bertemu dengannya."ucap Gio kerena Gio juga tahu alamat rumahnya Zaki.

"Baiklah Nak mari kita berangkat sekarang."ucap Pak Hasan sedikit semangat untuk menemui pria yang merusak putrinyaYa itu.

"Ya sudah Om kita berangkat sekarang."ucap Gio dan Syarif.

"Kami yang perempuan tidak ikut ya."ucap Ajeng.

"Kalian bertiga tingal saja dirumah, karena ini adalah urusan laki-laki."ucap Gio.

"Baiklah kami ingin mendegar kabar yang baik buat Tari, semoga saja, ada rasa tangung jawab pria itu untuk anaknya."ucap Ajeng Sungkat."

"Mbak Aku tidak butuh tangung jawab dia, jika dia tidak mau tangung jawab Jangan pernah kalian megemis untuk kebaikanku."ucap Tari pada Ayah dan Kakak sepupunya dan jua Gio.

"Kamu tenang saja Dek, kami ingin yang terbaik untuk kamu dan Anakmu."ucap Syarif pada Adik sepupunya itu.

"Tapi Ayah jangan pernah megenis untuk kebahagiaanku pada Dia, kerena dia sudah menolak untuk mempertagung jawabkan ini semua pada Mas Dani Kemarin malam."ucap Tari lagi pada ketiga orang pria itu.

"Jadi Tuan Dani sudah Memintak temannya itu bertangung Kawab?"ucap Gio.

"Apa kamu Gak dengar kata Mas Dani pagi tadi mengatarkan Kami priksa Tari tadi pagi." ucap Ajeng mulai menatap Gio dengan Tatapan mematikannya.

"Aku kurang pokus pagi tadi kerena Banyak memperhatikan kamu."ucap Gio sedikit Mengarut-garut kepalanya sedikit.

"Alasana kamu itu saja Gio."ucap Syarif padaa temannya itu.

"Sudah kita berangkat sekarang Pamanku sudah menunggu kita."ucap Syarif untuk kerumah Zaki.

Mereka bertiga saat ini berangkat menuju rumah Zaki,Ayah Tari ingin berbicara dengan Pria yang sudah merusak Putrinya itu.

Tidak butuh lama mereka menepuh perjalanan Kerumah Zaki Akhirnya sampai juga dirumah Besar itu juga.

Gio turun dahulu untuk masuk kedalam pagar yang tinggi itu.

"Selamat malam Pak!! "sapa Skurity yang berjaga Dirumah itu.

"Malam juga pak,Apa Tuan Zaki ada dirumah saat ini?"ucap Gio sopan.

"Baru saja Tuan pulang Pak,apa anda sudah ada janji dengan Tuan kami?"ucap Skurity kembali.

"Belum,Apa kami bisa bertemu dengan Tuan Zaki?Ada yang perlu saya bahas denga Tuan Zaki malam ini."

"Kalau begitu saya akan menghubungi Tuan kami dulu pak."ucap Skurity itu.

"Ohhh ya, ucap Gio santai.

Tidak lama Skurity itu menghubungi Zaki ada didalam Rumah besar itu.Tidak lama Skurity itu kembali meletakan Tlpon nya itu.

"Bapak silakan masuk Tuan menunggu anda Di dalam. " ucap Skurity itu menyuruh Gio masuk dan Syarif didalam mobil itu lansung memasukan mobilnya itu kedalam pelarangan Rumah besar itu.

Mereka bertiga Sudah berada di pintu masuk rumah Zaki saat ini,pembantu Yang ada Dirumah itu membukak pintu rumah besar itu yang sudah disuruh Oleh Zaki.

"Silakan Masuk Tuan, anda sudah ditunggu oleh Tuan diruang tamu,silakan.!! "ucap Pembantu rumah itu.

"Oh ya buk,,Terimakasih sudah membukak pintu untuk kami.

"Silakan Tuan. "ucap Pembantu itu.

Gio masuk terlebih dahulu baru diikuti oleh kakak dan Ayahnya Tari dibelakang g Gio saat ini.

Zaki kaget melihat Gio datang ke rumahnya malam begini, kerena tidak pernah Gio mau datang kerumah rekan bisnisnya jika tidak ada perlu penting dengan pekerjaan.

"Selamat malam Tuan Zaki!! "sapa Gio santai.

"Malam Tuan Gio, ada apa Kamu datang kerumahku malam-malam Begini."ucap Zaki sedikit bingung.

"Silakan duduk dulu Tuan Gio,Pak." kata Zaki

"Saya datang kesini tidak mau berbasa basi Tian Zaki, kerena ada Hal sedikit Dengan kejadian Dihotel sebulan yang lalu dengan Anda Tuan Zaki."ucap Gio lansung ke intinya saja karena Ini sudah malam.

"Anda mengetahuinya Tuan Gio ?" ucap Zaki Sedikit bingung.

"Anda Mungkin tidak percaya, hotel yang Anda Gunakan untuk melepaskan nafsu Anda hari itu pada Anak papak ini adalah hotelku jadi Dengan mudah saja aku mencari tahu semua itu."ucap Gio tutup poin.

"Jadi apa tujuan Tuan datang kesini,dan juga Ayah Gadis itu."ucap Zaki agak sedikit tidak suka pada kedua orang yang Ada dihadapannya itu.

"Begini Nak Zaki,Saya kesini ingin menyelesaikan Masalah ini baik-baik,saya Memintak untuk menikahi Anakku."ucap Pak Hasan Menyabung perkataan Zaki.

"Mana mungkin Saya menikah dengan gadis yang tidak saya kenal pak."ucap Zaki sedikit menolak kata pak Hansan.

"Apa maksudmu, kamu yang sudah membuat adikku hamil dan merusaknya,dengan enaknya kamu tidak mau bertangung jawabkan perbuatan kamu itu Sialan."Ucap Syarif emosi pada Zaki saat ini.

"Jika kamu tidak mau mempertangung jawabkan ini semua, angaplah untuk anakmu yang sedang dikandung putriku saat ini, tolong nikahi Tari demi anakmu."ucap Pak wira memohon.

"Menikah itu tidak semudah Kata bapak,aku tidak mengenal sama sekali putri bapak,bagai mana aku bisa menikahinya."ucap Zaki enteng.

"Tuan Zaki tidak mengenal Putri papak ini tapi dengan kakaknya selama ini kalian sangat dekat."ucap Gio menatap Zaki.

"Siapa ?"

"Zhidan!! "ucap Gio tersenyum liciknya.

"Jangan sampai dia tahu jika kamu telah membuat Adiknya seperti ini, aku yakin sebentar saja dia bisa membuat Anda Lumpuh dan tidak berkutik kerena Perusahaan Anda Disini Aku dan Zhidanlah yang memiliki saham yang terbesar." ucap Gio santai dengan senyumannya itu.

"Apa yang Harus aku lakukan Tuan Gio?"Kata Zaki sedikit Takut dengan ucapan Gio barusan.

"Tentunya Anda segera menikahi Adik Zhidan."ucap Gio santai.

Lama Zaki berpikir ucapan Gio barusan akhirnya dia menjawab kata Gio.

"Baiklah,saya akan menikahi Adiknya Zhdan,tapi ada Syaratnya Pak jika bapak tidak keberatan."ucap Zaki.

"Apa itu?"ucap Pak Hasan

"Aku menikahi putri bapak Hanya sampai anak itu lahir saja, setelah anak itu lahir aku akan menceraikan Putri bapak, karena saya juga memiliki kekasih dan Pernikahan ini jangan sampai ada pihak lain yang tahu,hanya pihak keluarga saja yang hadir."ucap Zaki dengan entengnya berkata begitu.

"Dasar licik kamu sialan."ucap Syarif pada Zaki melayangkan satu tinjunya pada mungka Zaki.

"Sudah Sya kamu jangan emosi dulu."ucap Gio.

"Sama saja Tidak ada gunanya kita datang kesini Gio,dengan Memintak Dia menikahi Tari dengan rasa kasihan pada adikku, tapi permintaan itu malah akan membuat Tari akan menderita."ucap Syarif sakit hati mendegar Ucapan Zaki barusan.

"Baiklah Nak Zaki besok kita adakan Pernikahan Dadakan saja, yang penting saat ini kamu harus menikahi Anakku demi Anak kamu yang ada dikandungan Tari saat ini,kerena kamu itu Ayah dari anak itu.lakukanlah untuk anakmu bukan untuk Tari."ucap Pak Hasan.

"Apa-apaan ini paman, ini akan membuat Tari berat untuk menjalani pernikahan ini,karena Pria bajingan ini tidak megigikan Tari dan anak itu, karena terpaksa Paman dia melakukan ini."ucap Syarif sedikit kesal pada Pamannya itu.

"Aku juga ada syaratnya juga Untuk Kamu Nak,setelah menikah kalian tidak usah tingal serumah,jika kamu melakukan ini hanya dengan keterpaksaan, aku melakukan ini karena cucuku tidak ingin dia dihina oleh orang nantik karena tidak memiliki Ayah."ucap Pak Hasan.

"Aku menikahkan putriku hanya demi cucuku saja, jika kamu tidak menginginkannya tidak apa, yang penting kamu mengakui dia adalah anakamu."Ucap Pak Hasan lagi.

Baik Aku setuju Pak apa yang bapak katakan barusan."ucap Zaki enteng.

************

"

Terpopuler

Comments

Ibu Wawa

Ibu Wawa

trimakasih mbak

2023-02-06

0

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

vote meluncur untuk kka yg selalu semangat 💪😘

2023-02-06

2

lihat semua
Episodes
1 Kemarahan Orang Tua
2 Tahunya Tari Hamil
3 Harus Kuat
4 Hal Yang Tidak Pernah Terpikir Oleh Tari Membuatnya Hancur
5 Mulai Menemukan Titik Terang
6 Menemui Zaki.
7 Rapuhnya Tari.
8 Periksa Rs,Zaki Memperhatikan Tari
9 Berangkat Menemui Putrinya
10 Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kakak Sepupu Kejakarta
11 Mengajak Mentari Untuk Kembali Kedesa
12 Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
13 Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
14 Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya
15 Hari Pernikahan
16 Tari Merasa Sakit Mendegar Kata-kata Zaki
17 Saat Yang Ditunggu Oleh Mentari
18 Tidak Sengaja Bertemu Dia Lagi
19 Kedatangan Orang Tua Zaki
20 Pembicaraan Kedua Keluarga
21 Tinggal Serumah
22 Hari-hari Tari
23 Prisa Kandungan Tari
24 Berbicara Dengan Zaki
25 Mengikuti Apa Kata Suami
26 Sedikit Bersalah
27 Kemarahan Orang Tua Zaki
28 Bertemu Sahabat
29 Kenapa Harus Melihatnya
30 Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Tari
31 Sama-sama Merasakan Rindu
32 Melepaskan Rasa Yang Ditahan
33 Tidak Meyangka
34 Melepaskan keinginan untuk memeluk tubuh suami
35 Curhat menjelang tidur
36 Curhat
37 Masih Curhat
38 Akhirnya Bisa jujur juga
39 Tidak Sengaja bertemu mantan
40 Melakukan untuk yang lebih baik
41 Membelikan Pesanan istri
42 Makan malam bersama
43 Perbincangan yang seru
44 Menghabiskan malam bersama
45 Suasana di pagi hari
46 Berbicara sama kedua Abang
47 Jalan berdua sambil belanja bersama
48 Yang tidak terduga
49 Merasa geram
50 Lebih baik diam saja
51 Membujuk dan memintak maaf
52 Ingin makan bakso
53 Kerumah mertua
54 Kehangatan keluarga Saki
55 Makan malam bersama
56 Perbincangan menjelang tidur
57 Ikut ke perusahaan Zaki
58 ingin bersama teman-teman
59 Mendengar kejadian hari ini membuat shok
60 kesedihan
61 Zaki dan Zhidan Sangat Terpuruk
62 Akhir dari hidup Serly
63 Tari sudah dinyatakan Meninggal
64 Akhirnya dia kembali
65 Bercerita
66 Kembalinya Tari ke tanak Air
67 Kejutan
68 Akhirnya nikah lagi
69 Berbincang dengan orang terdekat saja
70 Aku memilikinya kembali
71 Kesedihan Zhidan
72 Masih Kesedihan Zhidan
73 Nasehat para sahabat
74 Pertemuan pertama kalinya
75 Merasa kesal
76 Kebersamaan Mereka
77 bersantai malam
78 Beburu berangakat
79 Gila tu cewek
80 Kenak tendangan maut Lira
81 Berdebat tiga sekawan
82 Kesal Banget
83 Terimakasih
84 Tidak bisa diterkah
85 Membicarakan masalah Lira
86 Akhirnya selesai permasalahan
87 Tingkah dua boca
88 Acara lamaran Gio
89 Merasa kesal,sedih ditinggalkan
90 Tawaran kerja baru untuk Lira
91 Kesal pada Reza
92 Benar-benar menguras kesabaran Lira
93 Merasa dedikit Kaget
94 Mencari Gaun untuk Lira
95 Ditempat pesta
96 Akhir dari cerita
97 extra patr
98 Exra part II
99 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Kemarahan Orang Tua
2
Tahunya Tari Hamil
3
Harus Kuat
4
Hal Yang Tidak Pernah Terpikir Oleh Tari Membuatnya Hancur
5
Mulai Menemukan Titik Terang
6
Menemui Zaki.
7
Rapuhnya Tari.
8
Periksa Rs,Zaki Memperhatikan Tari
9
Berangkat Menemui Putrinya
10
Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kakak Sepupu Kejakarta
11
Mengajak Mentari Untuk Kembali Kedesa
12
Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
13
Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
14
Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya
15
Hari Pernikahan
16
Tari Merasa Sakit Mendegar Kata-kata Zaki
17
Saat Yang Ditunggu Oleh Mentari
18
Tidak Sengaja Bertemu Dia Lagi
19
Kedatangan Orang Tua Zaki
20
Pembicaraan Kedua Keluarga
21
Tinggal Serumah
22
Hari-hari Tari
23
Prisa Kandungan Tari
24
Berbicara Dengan Zaki
25
Mengikuti Apa Kata Suami
26
Sedikit Bersalah
27
Kemarahan Orang Tua Zaki
28
Bertemu Sahabat
29
Kenapa Harus Melihatnya
30
Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Tari
31
Sama-sama Merasakan Rindu
32
Melepaskan Rasa Yang Ditahan
33
Tidak Meyangka
34
Melepaskan keinginan untuk memeluk tubuh suami
35
Curhat menjelang tidur
36
Curhat
37
Masih Curhat
38
Akhirnya Bisa jujur juga
39
Tidak Sengaja bertemu mantan
40
Melakukan untuk yang lebih baik
41
Membelikan Pesanan istri
42
Makan malam bersama
43
Perbincangan yang seru
44
Menghabiskan malam bersama
45
Suasana di pagi hari
46
Berbicara sama kedua Abang
47
Jalan berdua sambil belanja bersama
48
Yang tidak terduga
49
Merasa geram
50
Lebih baik diam saja
51
Membujuk dan memintak maaf
52
Ingin makan bakso
53
Kerumah mertua
54
Kehangatan keluarga Saki
55
Makan malam bersama
56
Perbincangan menjelang tidur
57
Ikut ke perusahaan Zaki
58
ingin bersama teman-teman
59
Mendengar kejadian hari ini membuat shok
60
kesedihan
61
Zaki dan Zhidan Sangat Terpuruk
62
Akhir dari hidup Serly
63
Tari sudah dinyatakan Meninggal
64
Akhirnya dia kembali
65
Bercerita
66
Kembalinya Tari ke tanak Air
67
Kejutan
68
Akhirnya nikah lagi
69
Berbincang dengan orang terdekat saja
70
Aku memilikinya kembali
71
Kesedihan Zhidan
72
Masih Kesedihan Zhidan
73
Nasehat para sahabat
74
Pertemuan pertama kalinya
75
Merasa kesal
76
Kebersamaan Mereka
77
bersantai malam
78
Beburu berangakat
79
Gila tu cewek
80
Kenak tendangan maut Lira
81
Berdebat tiga sekawan
82
Kesal Banget
83
Terimakasih
84
Tidak bisa diterkah
85
Membicarakan masalah Lira
86
Akhirnya selesai permasalahan
87
Tingkah dua boca
88
Acara lamaran Gio
89
Merasa kesal,sedih ditinggalkan
90
Tawaran kerja baru untuk Lira
91
Kesal pada Reza
92
Benar-benar menguras kesabaran Lira
93
Merasa dedikit Kaget
94
Mencari Gaun untuk Lira
95
Ditempat pesta
96
Akhir dari cerita
97
extra patr
98
Exra part II
99
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!