Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya

Pak Hasan sampai di kosnya Tari setelah dari rumahnya Zaki untuk Memintak Untuk menikahi Putrinya itu sedang lagi Hamil anak dari Pemuda itu.

Pak Hasan Masuk kedalam bersama Kedua anak mudah yang ada bersamanya saat ini dangan tidak semangat, apa lagi Syarif saat ini merasa sakit Hati dan kesal pada Pamanya itu,terlalu memaksakan keinginannya saat ini.

Mereka bertiga duduk diruanga tamu kos yang ada di kosTari itu tidak semangat.

"Ada Apa Ini pak, kok kalian tidak semagat begitu?"ucap Ibu Mai pada Suaminya itu.

"Ada apa yah?"kata Tari lagi ingin tahu apa yang terjadi.

"Gio apa kami boleh tahu apa yang sudah terjadi?"ucap Ajeng lagi padanya.

"Biar Om Hasan saja yang menjelaskan ."ucap Gio pada Ajeng.

"Ada apa Pak jangan bikin kami bingung, sebenarnya apa yang terjadi ?" ucap buk Mai pada suaminya itu dengan tanda tanya dan bigunganya dia saat ini.

"Begini Buk, Besok Tari harus menikah dengan pria itu, demi cucu kita agar ada orang yang mengakuinya."jawab Pak Hasan sedikit tidak semagat menjawab Pertayaan dari istri dan putrinya itu.

"Yah kok bisa begini jadinya, kemaren dia tidak mau untuk menikahiku kenapa Sekarang dia jadi mau."bingung Tari pada Ayah nya itu.

"Tidak Ada Cara lain Nak, kamu harus, menikah dengannya agar anakmu yang ada didalam rahim kamu itu ada yang mengakui sebagai anaknya zaki."jawab Pak Hasan lagi pada putrinya itu.

"Apa Ayah tidak memaksa pria itu menikah danganku?" tanya Tari dengan tatapan tajam. papa Ayahnya itu.

"Tidak nak, ini semua Ayah ingin dirimu memiliki suami yang akan Ada mengakui dari Anak kamu itu."Kata Pak Hasan lembut dan sabar megatakan itu semua pada putrinya itu.

"Besok kamu harus menikah dengan pria itu Dek,demi anak kamu itu,jangan takut ada kami disini yang akan selalu bersama kamu."ucap Syarif pada Adik sepupunya itu dengan hati sedikit berat megatakan itu pada Tari dengan pernikahan ini.

"Setelah menikah kamu tidak akan tingal serumah denganya Nak,ini semua hanya saja untuk anak kamu." jelas Pak Hasan

"Baiklah Jika itu yang Ayah inginkan, aku akan menikah dengannya."ucap Tari sedikit berat kerena dia tidak mau membantah Kata-kata Ayahnya itu.

"Nak Ada satu lagi yang kamu belum tahu, pernikahan ini Hanya sampai Anak kamu lahir saja,setelah anak kamu lahir pria itu akan menceraikan kamu Nak." jelasnya pada putrinya itu.

"Yah kegilaan apa yang Kalian buat untukku,jika dia tidak mau untuk menerima aku dan Calon bayi ini aku tidak pernah memintaknya untuk bertangung jawab padaku dan anak ini, aku akan membesarkan Anakku sendiri,Ayah ujung dari pernikahan ini jika perceraian juga Pada akhirnya untuk apa Ayah Memintak ku untuk menika dengan dia,akhirnya aku juga yang akan membesarkan anakku sendiri tampa ada Ayahnya disambing kami."ucap Tari sangat sedih.

"Ini hanya untuk kebaikan Anak kamu saja nak, jika dia besar tidak ada Seorang Ayah mengakuinya itu sangat sulit untuk kehidupan anak kamu dan kamu nantik nak, percayalah Nak Kata-kata Ayah ini, hanya sampai lahir anak kamu ini,kamu akan bercerai darinya, juga kamu tidak tingal bersamanya, kamu tingal sendiri disini dan Ayah-ibu akan sering kesini untuk menjeguk kamu jika kamut tidak mau ikut kekampung dengan Ayah."ucap Pak Hasan dengan rasa bersalah pada putrinya itu, tapi untuk kebaikan cucunya saja dia melakukan ini.

"Baiklah Yah jika itu yang ayah inginkan Tari akan mengikuti keinginan ayah."Dengan rasa berat Tari menerima ini semua.

Tari tidak dapat lagi Menolak apa yang diinginkan oleh Ayahnya itu, Tari tidak bisa melawan apa yang dikatakan oleh Orang yang sudah membesarkan dan mendidiknya itu dengan baik selama ini.

Gio dan Syarif hanya dapat melihat kesedihan Pada Tari, namun Syarif juga tidak mau membanta Kata-kata pamannya itu lagi, kerena Pak Hasan memiliki riwayat penyakit jantung.

Ajeng Saat ini hanya bisa diam saja melihat Temanya itu yang sudah di angap sebagai Adik selama ini,ada rasa kasihan pada diri Tari saat ini hanya bisa menuruti apa kata Ayahnya itu.

"Pak jika ini hanya untuk menambah sakitnya Tari sebaiknya Pernikah ini tidak usah dilakukan,ibu tidak mau memaksa putriku dengan kemauan kamu itu, lihat putri kita Pak, dia sudah sangat terbeban saat ini yang telah terjadi padanya, ditambah lagi menikah dengan laki-laki yang tidak menginginkan Tari dan anak itu."ucap Buk Mai menolak pernikahan Tari dangan laki-laki yang tidak dikenalnya itu.

"Tidak apa buk,Tari akan menjalankan ini dengan baik buk senpai anak ini lahir, setelah itu Tari dan pria itu akan bercerai, tidak masalah bagi Tari buk."ucap Tari untuk memenangkan hari ibunya itu.

"Kamu Benar-benar akan menerima Pernikahan yang tidak ada Untungnya bagi kamu,ini hanya untuk anak kamu saja, setelah itu dia tidak akan melihat anak kamu lagi, ini sama saja tidak Tari, untuk apa semua ini jika kamu juga yang akan membesarkan Anak kamu sendiri tampah ada Ayahnya di sisi kalian nantik. "ucap Buk Mai menitikkan air matanya melihatnasib putrinya kedepan setelah pernikahan ini.

"Ibu tidak usah memikirkan ini semua, Tari tahu apa yang dipikirkan Ayah buat Tari mungkin ada baiknya Buk, kerena anakku lahir sudah ada Nama Ayah nantik sebagai tanda dia adalah memiliki seorang Ayah bukan anak Hina dimata Masyarakat yang menilainya nantik."ucap Tari pada Ibunya itu.

"Baiklah jika kamu juga menginginkan pernikahan ini tetap dilanjutkan ibu tidak bisa meksa kamu lagi."ucap Buk Mai memeluk putrinya itu.

"Tari akan menjalani hidupnya Tari dengan baik walau Tari tidak serumah dengan suami Tari nantik."ucap Tari memaksakan terseyum didepan ibunya itu dengan suasana hati yang sangat rapuh saat ini.

"Besok kamu Akan Menikah dengan Zaki Nak di KUA Dekat kota ini,untuk semua kebutuhan surat-surat, sudah diurus oleh Orang kepercayaan Nak Gio saat ini."

"Kamu tidak usaha takut Tari aku akan selalu membantu kamu nantik, kerena kamu adalah adik dari sahabatku,maka kamu juga adikku."ucap Gio melihat kearah Tari saat ini.

"Terimakasih banyak Dok!! "ucap Tari pad Gio.

"Pangil akau Kakak."ucap Gio pada Tari.

"Baiklah Kak Gio! "ucap Tari dengan senyuman yang manis itu.

"Semoga saja setelah pernikahan kalian ini ada Rasa bersalahnya pria bajinag itu pada kamu."ucap Syarif sangat kesal pada Zaki saat ini.

"Sudah Sya, jangan menaruh rasa dendam dihati kamu pada Orang yang akan menjadi suami adik kamu." ucap Pak Hasan memperingati keponakannya itu.

"Bagai mana aku tidak dendam paman, sedikit saja dia tidak ada rasa bersalah pada Adikku, yang selama ini aku selalu menjaganya dari kecil ,aku sama-sama menjaganya dengan Zhidan."ucap Syarif berapi-api mengeluarkan rasa kesalnya itu pada pamannya itu.

Syarif sudah tidak bisa berkata lagi saat ini hatinya merasa sakit oleh perbuatan Zaki yang yang telah membuat Adiknya itu akan menderita saat ini, apa lagi dengan pernikahan yang tidak masuk akan ini,bagai mana Suami-istri tidak tingal satu rumah, apa itu akan dikatakan pernikahan.

************

Episodes
1 Kemarahan Orang Tua
2 Tahunya Tari Hamil
3 Harus Kuat
4 Hal Yang Tidak Pernah Terpikir Oleh Tari Membuatnya Hancur
5 Mulai Menemukan Titik Terang
6 Menemui Zaki.
7 Rapuhnya Tari.
8 Periksa Rs,Zaki Memperhatikan Tari
9 Berangkat Menemui Putrinya
10 Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kakak Sepupu Kejakarta
11 Mengajak Mentari Untuk Kembali Kedesa
12 Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
13 Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
14 Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya
15 Hari Pernikahan
16 Tari Merasa Sakit Mendegar Kata-kata Zaki
17 Saat Yang Ditunggu Oleh Mentari
18 Tidak Sengaja Bertemu Dia Lagi
19 Kedatangan Orang Tua Zaki
20 Pembicaraan Kedua Keluarga
21 Tinggal Serumah
22 Hari-hari Tari
23 Prisa Kandungan Tari
24 Berbicara Dengan Zaki
25 Mengikuti Apa Kata Suami
26 Sedikit Bersalah
27 Kemarahan Orang Tua Zaki
28 Bertemu Sahabat
29 Kenapa Harus Melihatnya
30 Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Tari
31 Sama-sama Merasakan Rindu
32 Melepaskan Rasa Yang Ditahan
33 Tidak Meyangka
34 Melepaskan keinginan untuk memeluk tubuh suami
35 Curhat menjelang tidur
36 Curhat
37 Masih Curhat
38 Akhirnya Bisa jujur juga
39 Tidak Sengaja bertemu mantan
40 Melakukan untuk yang lebih baik
41 Membelikan Pesanan istri
42 Makan malam bersama
43 Perbincangan yang seru
44 Menghabiskan malam bersama
45 Suasana di pagi hari
46 Berbicara sama kedua Abang
47 Jalan berdua sambil belanja bersama
48 Yang tidak terduga
49 Merasa geram
50 Lebih baik diam saja
51 Membujuk dan memintak maaf
52 Ingin makan bakso
53 Kerumah mertua
54 Kehangatan keluarga Saki
55 Makan malam bersama
56 Perbincangan menjelang tidur
57 Ikut ke perusahaan Zaki
58 ingin bersama teman-teman
59 Mendengar kejadian hari ini membuat shok
60 kesedihan
61 Zaki dan Zhidan Sangat Terpuruk
62 Akhir dari hidup Serly
63 Tari sudah dinyatakan Meninggal
64 Akhirnya dia kembali
65 Bercerita
66 Kembalinya Tari ke tanak Air
67 Kejutan
68 Akhirnya nikah lagi
69 Berbincang dengan orang terdekat saja
70 Aku memilikinya kembali
71 Kesedihan Zhidan
72 Masih Kesedihan Zhidan
73 Nasehat para sahabat
74 Pertemuan pertama kalinya
75 Merasa kesal
76 Kebersamaan Mereka
77 bersantai malam
78 Beburu berangakat
79 Gila tu cewek
80 Kenak tendangan maut Lira
81 Berdebat tiga sekawan
82 Kesal Banget
83 Terimakasih
84 Tidak bisa diterkah
85 Membicarakan masalah Lira
86 Akhirnya selesai permasalahan
87 Tingkah dua boca
88 Acara lamaran Gio
89 Merasa kesal,sedih ditinggalkan
90 Tawaran kerja baru untuk Lira
91 Kesal pada Reza
92 Benar-benar menguras kesabaran Lira
93 Merasa dedikit Kaget
94 Mencari Gaun untuk Lira
95 Ditempat pesta
96 Akhir dari cerita
97 extra patr
98 Exra part II
99 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Kemarahan Orang Tua
2
Tahunya Tari Hamil
3
Harus Kuat
4
Hal Yang Tidak Pernah Terpikir Oleh Tari Membuatnya Hancur
5
Mulai Menemukan Titik Terang
6
Menemui Zaki.
7
Rapuhnya Tari.
8
Periksa Rs,Zaki Memperhatikan Tari
9
Berangkat Menemui Putrinya
10
Kedatangan Kedua Orang Tua Dan Kakak Sepupu Kejakarta
11
Mengajak Mentari Untuk Kembali Kedesa
12
Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
13
Memintak Zaki Untuk Menikahi Tari
14
Demi Cucunya Dan Tari Tidak Bisa Membantah Apa Yang Diinginkan Oleh Ayahnya
15
Hari Pernikahan
16
Tari Merasa Sakit Mendegar Kata-kata Zaki
17
Saat Yang Ditunggu Oleh Mentari
18
Tidak Sengaja Bertemu Dia Lagi
19
Kedatangan Orang Tua Zaki
20
Pembicaraan Kedua Keluarga
21
Tinggal Serumah
22
Hari-hari Tari
23
Prisa Kandungan Tari
24
Berbicara Dengan Zaki
25
Mengikuti Apa Kata Suami
26
Sedikit Bersalah
27
Kemarahan Orang Tua Zaki
28
Bertemu Sahabat
29
Kenapa Harus Melihatnya
30
Keputusan Yang Harus Diambil Oleh Tari
31
Sama-sama Merasakan Rindu
32
Melepaskan Rasa Yang Ditahan
33
Tidak Meyangka
34
Melepaskan keinginan untuk memeluk tubuh suami
35
Curhat menjelang tidur
36
Curhat
37
Masih Curhat
38
Akhirnya Bisa jujur juga
39
Tidak Sengaja bertemu mantan
40
Melakukan untuk yang lebih baik
41
Membelikan Pesanan istri
42
Makan malam bersama
43
Perbincangan yang seru
44
Menghabiskan malam bersama
45
Suasana di pagi hari
46
Berbicara sama kedua Abang
47
Jalan berdua sambil belanja bersama
48
Yang tidak terduga
49
Merasa geram
50
Lebih baik diam saja
51
Membujuk dan memintak maaf
52
Ingin makan bakso
53
Kerumah mertua
54
Kehangatan keluarga Saki
55
Makan malam bersama
56
Perbincangan menjelang tidur
57
Ikut ke perusahaan Zaki
58
ingin bersama teman-teman
59
Mendengar kejadian hari ini membuat shok
60
kesedihan
61
Zaki dan Zhidan Sangat Terpuruk
62
Akhir dari hidup Serly
63
Tari sudah dinyatakan Meninggal
64
Akhirnya dia kembali
65
Bercerita
66
Kembalinya Tari ke tanak Air
67
Kejutan
68
Akhirnya nikah lagi
69
Berbincang dengan orang terdekat saja
70
Aku memilikinya kembali
71
Kesedihan Zhidan
72
Masih Kesedihan Zhidan
73
Nasehat para sahabat
74
Pertemuan pertama kalinya
75
Merasa kesal
76
Kebersamaan Mereka
77
bersantai malam
78
Beburu berangakat
79
Gila tu cewek
80
Kenak tendangan maut Lira
81
Berdebat tiga sekawan
82
Kesal Banget
83
Terimakasih
84
Tidak bisa diterkah
85
Membicarakan masalah Lira
86
Akhirnya selesai permasalahan
87
Tingkah dua boca
88
Acara lamaran Gio
89
Merasa kesal,sedih ditinggalkan
90
Tawaran kerja baru untuk Lira
91
Kesal pada Reza
92
Benar-benar menguras kesabaran Lira
93
Merasa dedikit Kaget
94
Mencari Gaun untuk Lira
95
Ditempat pesta
96
Akhir dari cerita
97
extra patr
98
Exra part II
99
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!