TINGKAH TARA
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Penolakan yang dilakukan oleh deon saat di kantornya tidak menyurutkan semangat tara untuk mendapatkan deon kembali. Seperti tidak mengenal lelah, ia langsung pergi kerumah deon untuk menemui mama mita ibunya deon. Ia tau bahwa mama mita sangat menyayanginya, jadi ia yakin mama mita dapat menyatukannya kembali dengan deon.
Tidak memerlukan waktu lama. Taksi yang ditumpangi tara sampai ke kediaman mama mita.
Tara memencet bel rumah mama mita. Tidak lama kemudian pintu terbuka, nampak seorang wanita paruh baya muncul dari dalam.
“Cari siapa ya non?” Tanya bi mina pada tara.
“Tentu saja ibu mertuaku. Awas!!” Jawabnya ketus sambil mendorong bi mina.
Bi mina mundur beberapa langkah dan melihat kearah tara sambil menggelengkan kepalanya.
“Belum jadi menantu sudah begitu sombongnya. Ya tuhan jangan sampai deh wanita ganjen ini jadi menantu nyonya. Kasian tuan muda.” Gumam bi mina dalam hati.
“Heh babu, dimana nyonyamu?” Tanya tara yang menyadarkan bi mina dari sumpah serapahnya terhadap tara.
“Di taman belakang nona.” Jawab bi mina.
Dengan santai sambil melenggokkan langkahnya menuju taman belakang yang dia sendiri sudah sangat hapal dengan seluk beluk rumah itu.
Di dapur
Bi mina masih mengeluarkan sumpah – sumpahnya, kali ini tidak dalam hati.
“Ih, amit – amit deh wanita itu jadi nyonya muda rumah ini. Semoga tuan muda tidak terpengaruh dengannya lagi ya tuhan.” Kata bi mina yang mengomel sambil membuatkan minuman untuk tara.
“Ada apa sih bi? Tanya mbak sri pembantu yang baru enam bulan bekerja di rumah itu.
“Itu, mantannya tuan muda datang.”
“Memangnya dia kenapa bi?” tanya mbak sri lagi.
“Dia itu wanita bermuka dua dan bermuka tembok. Dihadapan tuan, nyonya, dan tuan muda dia berlagak baik sok ramah. Tapi, kalau sudah dibelakang nggak ada sopan santunya deh apalagi sami kita – kita pembantu ini. Ih, laganya kaya dia yang punya kekayaan rumah ini.”
“Terus maksud bermuka temboknya?”
“Setahun yang lalu dia udah diputusin sama tuan muda, tapi sekarang tetap aja merasa dirinya calon istri tuan muda.”
“Kenapa bisa putus bi?” Tanya mbak sri lagi.
“Jelasnya sih nggak tau juga, tapi yang aku dengar tuan muda sudah tau kelakuan dia.”
“Oooooooh.” Jawab mbak sri sambil membulatkan bibirnya membentuk huruf O.
“Moga aja sih tuan muda nggak mau balikan sama dia. Apalagi kalau tuan sampai nikah sama orang lain bukan sama wanita itu. Aku bakal traktir semua pekerja di rumah ini di restoran.” Doa bi mina yang langsung di amini mbak sri.
“Amiiiin, awas ya bi nanti saya tagih janjinya.”
“Itu pasti.” Jawab bi mina.
“Buah mangga jatoh di depan muka. Semoga aja dia bukan jodoh tuan muda. Puiiih puiiih.” Doa bi mina mengakhiri adukan terakhir minuman tara yang sambil diludahi bi mina.
Mbak sri pun terkekeh geli melihat tingkah bi mina. Kemudian bi mina berjalan menuju taman.
Di taman
“Haloooooo mami.” Ucap tara mengejutkan mama mita yang duduk di kursi taman.
“Eh calon mantu mami, halo juga sayang.” Jawab mama mita.
“Kenapa nggak bilang dulu kalo udah balik. Kan mami bisa jemput kamu di bandara.”
“Kejutaaaan mami.” Jawabnya centil.
“Gimana belajarnya?” Tanya mama mita.
“Lancar kok mi, sekarang tara sudah siap jadi istri yang sempurna.” Jawabnya dengan gaya sok manis.
Mama mita memang tidak tahu alasan tara pergi keluar negri untuk menghindari amarah deon. Dia hanya beralasan bahwa dia ingin belajar memasak dan memantapkan diri sebelum menjadi seorang istri deon.
Alasan itu juga yang ia katakan kepada mama mita bahwa deon meminta putus karena tara tidak bisa memasak dan belum siap berumah tangga.
Tidak lama kemudian bi mina datang yang membawa minuman dan cemilan untuk tara.
“Terima kasih bi mina.” Ucap tara yang disambut anggukan bi mina.
Setelah selesai bi mina langsung pergi.
“Terima kasih bi mina.” Ledek bi mina dalam hati yang menirukan gaya ucapan tara yang sudah dia belakangi.
Setelah bi mina pergi tara langsung meminum minuman yang dibuat bi mina tadi. Sambil bergumam dalam hati.
“Kok minumannya sedikit aneh ya rasanya.”
“Mamiiiii, tolong tara dong mi. Deon masih marah sama tara.” Ucap tara dengan gaya yang masih manja.
“Sabar sayang, nanti mami bantu kamu.”
“Beneran mi? Tara nggak kuat diginiin mami. Tadi aja deon ngelempar pot ke arah tara. Untung nggak kena tara mi.” Kata tara mengadu ke mama mita.
“Apaaaa? Serius kamu?” Mama mita terkejut mendengarnya.
“Iya mi serius. Tadi dari bandara tara langsung ke kantor deon. Rencananya tara mau bikin kejutan mi. Padahalkan tara rela capek – capek dari perjalanan jauh langsung menemui deon. Tapi apa yang tara dapatkan, malah bikin sakit hati begini tara mi.” Jawab tara sambil menyentuh dadanya seolah – olah dia sangat tersakiti.
“Astaga deon, awas ya nanti mami akan omelin dia. Kamu tenang aja sayang, mami akan bantu kamu. Bahkan mami akan buat deon berlutut di hadapan kamu karena sudah kurang ajar sama wanitanya sendiri.”
“Nggak usah gitu mi, asal deon kembali sama tara aja tara udah senang.”
“Duuuh mantu mami baik banget sih. Udah digituin sama deon masih baik begini.” Kata mama mita perhatian.
“Mi, jangan – jangan deon udah punya pacar baru lagi mi.”
“Nggak ada sayang, mami udah menyewa orang untuk mengawasi dia.”
“Beneran mi?”
“Iya sayang, pokoknya mami cuma mau kamu yang jadi mantu mami.”
“Makasih mi.”
“Mami akan berusaha bantu kamu untuk kembali sama deon.”
“Duh mami the best deh.”
“Tentu dong, mertuamu ini akan melakukan apa pun agar kamu kembali sama deon. Kalo nanti deon sudah maafin kamu, mami akan langsung nikahkan kalian berdua.”
“iiiiih mami, tara terharu. Makasih ya mi.” Ucap tara yang langsung memeluk mama mita dengan manja.
“Oh ya mi, tara punya hadiah buat mami.”
Tara melepaskan pelukannya dari mama mita dan langsung mengambil hadiah yang ia katakan di dalam tasnya. Ia tau, bahwa mama mita ini sangat senang dengan hadiah. Apalagi barang – barang bermerk, tara menggunakannya sebagai sogokan untuk mama mita.
“Apa ini sayang.”
“Ini jam tangan merk XXX, limited edition lo mi. Ini cocok banget buat mami mertua aku yang cantik ini.” Sambil menyerahkan hadiahnya ke mama mita.
“Duuuh perhatian banget sih sama mami, mami makin yakin kamu wanita yang terbaik buat deon.” Ucapnya sambil mencoba jam tangan tersebut ketangannya.
“Tuuuh kan, cocok banget di tangan mami.”
“Iya, bagus banget sayang. Makasih loh hadiahnya ya sayang.”
“Sama – sama mi, ini tu nggak seberapa kok mi. Demi mami tara rela kok beli apapun buat mami.”
Mereka pun kembali berpelukan seakan seperti sudah menjadi menantu dan mertua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Meylin
knpa Deon ga cerita Tara yg berselingkuh dam berzina ma sahabatnya 🤔
2021-07-20
0
Nesa Satria
mungkin tara gak punya kaca di rumah😂😂😂😂
2021-01-28
1
Eli
dasar ular
2020-06-08
1