Amarah Deon

AMARAH DEON

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Ponsel deon berdering di sela kesibukannya. Tertulis “Mama” di layar ponselnya. Ia enggan untuk mengangkat telpon tersebut karena ia tau maksud panggilan itu. Apalagi kalo bukan karena ulah tara. Namun, mama mita memang tidak mudah menyerah dia masih berusaha menelpon deon.

Bahkan kali ini, mama mita menelpon ke ponsel Joni asisten pribadi deon.

“Halo nyonya, ada apa?” Jawabnya.

“Apa deon masih di kantor?”

“Iya nyonya, dia ada di ruangannya.”

“Serahkan ponselmu ke deon.”

“Kenapa nyonya tidak menelpon ke ponsel pak deon saja nyonya.”

“Sudah ku lakukan, tapi dia tidak mau mengangkatnya.”

“Baiklah nyonya.”

Tanpa mematikan hubungan telpon, joni membawa ponselnya yang di sambut deon.

“Ada apa sih ma?”  Jawab deon sambil mengerutkan alisnya.

“Ada yang ingin mama bicarakan. Sepulang kerja, mampir kerumah mama.”

“Aku sudah tau apa yang ingin mama bicarakan. Sepertinya aku tidak perlu mampir.”

“Kamuuuuu..... berani kamu nolak mama!!!” Nada bicara mama mita mulai naik.

“Sudah ya ma. Aku sangat sibuk.” Deon langsung mematikan telpon dan menekan tombol off pada ponsel Joni dan ponselnya.

“Suruh shinta menonaktifkan ponselnya segera.” Perintah deon sambil menyerahkan ponselnya ke joni.

Dia sangat memahami mamanya, jika ponselnya dan joni tidak aktif pasti ponsel shinta yang akan jadi tujuan terakhir.

Suasana kantor pun kian hening hingga sore menjelang dan saatnya ia pulang.

Deon melajukan mobilnya kerumah pribadinya yang berlainan arah dari kediaman mamanya. Ia menempati rumahnya itu hampir setahun setelah dia putus dengan tara.

Setelah sampai di kediamannya, ia langsung pergi berendam air hangat di kamar mandinya. Raga, pikiran, dan hatinya benar – benar lelah pikirnya.

Selesai mandi, ia langsung ke meja makan karena makanan sudah disiapkan oleh bi ani pembantu deon di kediamannya. 

Deon mulai menyantapnya, namun kali ini ia terlihat tidak menikmati makannya. Hal itu membuat bi ani bingung lalu bertanya.

“Ada pa tuan? Apa makanannya tidak sesuai selera anda?” Tanya bi ani sedikit ragu.

“Tidak bi, hanya sedikit tidak enak badan saja. Makanan ini enak kok bi, saya habiskan ya.” Ucap deon yang segera melahap makan malamnya.

Setelah itu, ia kembali ke ruang kerjanya. Sambil menyelesaikan pekerjaan yang masih belum selesai. Dengan bekerja membuatnya sedikit lebih fokus dengan pekerjaan dari pada harus berdiam diri malah membuat pikirannya semakin rumit.

Deon sangat bekerja keras, karena itu ia bisa membuat pikirannya sedikit tenang. Hal itu juga yang membuatnya cepat sukses dalam setahun terakhir. Karena setelah putus dari tara, ia benar – benar mendedikasinkan dirinya hanya untuk bekerja.

Namun, jika berhadapan dengan mamanya dia tak bisa melakukan apa pun kecuali dengan minum dan mabuklah yang dapat menghilangkan amarahnya. Karena sang ibu hanya membahas soal tara dan selalu tara yang di bahas. 

Tidak berapa lama, terdengar suara bel. 

Mendengar bel tersebut, deon berjalan ke arah pintu. Terlihat sang ibu sudah ada di ruang tamu karena pintu sudah dibukakan oleh bi ani.

“Mama??”

“Kamu masih mengenali mama rupanya.”

“Ada apa lagi sih ma? Deon capek kalo mama ke sini hanya untuk membahas tara.” Jawab deon yang sudah mengetahui maksud kedatangan sang ibu.

“Mama nggak habis pikir deon, semarah apa kamu sama tara. Tidak bisakah kamu memaafkan dan kembali seperti dulu lagi dengannya?”

“Sudah lah ma, deon capek.”

“DEOOOON!!!”

Plaaaakkk.............

Tangan mama mita mendarat di pipi deon.

“Mama menampar deon hanya karena wanita busuk itu?” ucap deon sambil memegangi pipinya.

“Jaga ucapanmu deon, dia calon istrimu!!! Mama tidak mau mendengar lagi penolakan apapun. Apalagi jika kamu sampai menyakiti tara. Kamu tidak akan pernah melihat mamamu hidup lagi!” ancam mama mita sambil mengarahkan telunjuknya ke arah deon.

Tanpa satu kata pun deon langsung pergi meninggalkan kediamannya. Dan dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Kini ia menuju club malam yang sering didatanginya jika ia mendapatkan masalah yang seperti tadi.

Seolah sudah dikenal oleh pemilik club, deon langsung disuguhi minuman untuk menghilangkan stresnya. Namun, malam itu untuk pertama kalinya deon menghabiskan beberapa botol hingga membuatnya benar – benar mabuk tak terkendali.

Deon berusaha bangkit, namun akibat alkohol yg diminumnya membuatnya tidak menyadari kemana arah tujuan dia melangkah.

Sampai disebuah ruangan yang dipenuhi kamar – kamar tersusun disepanjang jalan disinari lampu remang – remang. 

Diapun membuka sebuah kamar yang tidak dikunci dengan niat ingin mengistirahatkan dirinya.

Tiba – tiba seorang pelayan menarik tangannya.

“Maaf tuan, kamar ini sudah dipesan.”

Namun deon tidak menggubris omongan pelayan tersebut. Ia langsung masuk ke kamar dan menguncinya dari dalam.

Pelayan itupun menjadi gusar dibuatnya, kemudian pergi menemui tuan zen pemilik club tersebut.

“Bagaimana ini tuan, kamar pesanan tuan boby dimasuki oleh tuan gio.” Adunya kepada tuan zen.

“Siapa tadi kamu bilang? Tuan gio?”

“Iya tuan.”

“Biarkan saja, dia ladang uang kita. Dia bisa membayar lebih dari tuan boby.”

“Baik tuan.”

“Sepertinya tuan gio semakin liar sekarang.” Gumamnya dalam hati.

********

Dikamar

Deon berjalan sempoyongan menghampiri tempat tidur. Namun samar – samar dilihatnya ada seorang wanita disana. Dia tidak perduli dengan apa yang dilihatnya. Dia hanya ingin beristirahat dan langsung merebahkan dirinya di tempat tidur tanpa menghiraukan siapa yang ada di tempat itu.

Deon memejamkan matanya sejenak, namun suara wanita di sebelahnya membuat matanya kembali terbuka.

Wanita tersebut menggeliat.

“Tolong... Ini sangat panas.” Ucap wanita itu.

Deon tetap tidak memperdulikannya. Kemudian wanita itu tanpa ia sadari membuka bajunya sendiri karena wanita itupun sebenarnya tidak sadar dengan apa yang sedang dilakukannya. Wanita itu terpengaruh oleh obat perangsang yang sengaja diminumkan oleh suruhan tuan zen untuk memenuhi birahi pelanggan setianya yang telah menyewa kamar tersebut.

Kini wanita itu tidak menggunakan apa – apapun ditubuhnya sambil menggeliatkan tubuhnya karena pengaruh obat yang sudah melumpuhkan seluruh tubuhnya.

Mendengar itu pun membuat deon kembali terbangun.

“Kau benar – benar menggangguku!!” ucapnya sambil membuka matanya.

Alangkah terkejutnya ia melihat pemandangan di depannya. Kini ada seorang wanita cantik rupawan sedang terbaring lemah di sampingnya tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh indah itu.

Tidak seperti biasanya, jika dia melihat pemandangan ini mungkin ia kembali akan teringat tentang perbuatan tara dan riki. Namun kali ini, hanya nafsu yang mulai bangkit dari tubuhnya. Birahinya seolah terpancing. Nafsu yang selama ini terkubur entah kemana kini telah bangkit dan m\=bergelora.

Tidak disangka wanita itu benar – benar membuatnya terpancing. Malah membuatnya semakin bergairah.

Kini tanpa disadarinya, tubuhnya mulai menindih tubuh wanita itu. Nafsunya mulai memuncak dan akhirnya ia mulai melakukan aksinya terhadap wanita tersebut. Pengaruh alkohol yang menjalar di tubuhnya membuatnya tidak dapat mengontrol nafsunya lagi.

Terpopuler

Comments

Meylin

Meylin

herannn ko tau2 ada cewek telanjang 🤔

2021-07-20

0

Nesa Satria

Nesa Satria

apakah itu anisa thooorrr

2021-01-28

3

Eli

Eli

Thor Thor putus lagi

2020-06-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!