Bab 12

❤️ Happy Reading ❤️

''Kamu gak apa-apakan sayang?'' tanya mama Cecil saat mereka semua sudah berada di restoran karena jam sudah menunjukan waktu makan siang.

''Gak apa-apa ma.'' sahut Ivana.

''Daddy...opa.'' seru Gisel saat melihat kakak serta papa dari papinya datang.

Mereka memang janjian untuk makan siang bersama, mumpung semua anggota keluarga sedang berada di luar.

''Loh kok kalian bisa barengan datangnya?'' tanya mama Cecil pada dua dari tiga pria kesayangannya.

''Tadi kebetulan ketemu di parkiran ma.'' jawab papa Geri.

''Daddy...daddy...tadi itu ada orang yang marah-marah sama mommy.'' adu Gisel yang baru saja berpindah duduk di pangkuan Geva.

''Marah-marah?'' tanya Geva namun matanya menatap ke arah Ivana.

Ivana yang di tatap pun sontak saja langsung menundukkan kepalanya.

''Iya marah-marah...tapi untung aja ada Oma.'' adunya lagi.

''Ada apa ini ma?'' tanya papa Geri.

''Iya tadi itu ada wanita yang marah-marah sama Ivana bahkan hampir menamparnya, untung saja mama cepet dateng pa.'' jawab mama Cecil. ''Kalau gak mikir ada Gisel di sana...sudah mama tampar sama jambak-jambak tuh orang.'' kata mama Gisel lagi mengebu-gebu serta tangan yang mengepal-ngepal dengan kesal.

Geva meraih dagu Ivana dan mengangkatnya naik agar menatap ke wajahnya. ''Siapa?'' tanya Geva pada Ivana setelah mata mereka saling menatap.

''Tante Meri.'' jawab Ivana.

''Dia lagi...dia lagi.'' geram Geva.

''Siapa dia nak? kamu mengenalnya?'' tanya papa Geri dan Ivana pun menganggukan kepalanya.

''Istri dari adik angkat ayahnya Ivana pa.'' sahut Geva.

Geva sudah menceritakan siapa Ivana pada keluarganya, kecuali tentang kesepakan serta awal mula mereka bertemu tentunya.

''Heh tau gitu tadi mama jambak beneran tuh orang.'' kesel mama Cecil.

''Sudah ma jangan emosi terus...'' kata Gabriel.

''Bener kata El, sekarang lebih baik kita makan...keburu dingin nanti makannya.'' timpal papa Geri.

Seusai makan siang, Geva dan papa Geri kembali ke kantor mereka sedangkan mama Cecil dan yang lainnya kembali ke kerumah.

❤️

Cklek

''Gev.'' panggil Ivana begitu keluar dari kamar mandi sudah melihat Geva duduk di sofa yang ada di pojok kamar mereka.

''Kamu tadi beneran gak apa-apa? tante kamu itu belum sempat ngapa-ngapain kamu kan?'' tanya Geva secara beruntun.

Masih jelas di ingatan Geva bagaimana kedalam Ivana saat terakhir kali bertemu dengan kelurganya sehingga menyebabkan dirinya sampai masuk rumah sakit.

''Enggak...aku gak apa-apa kok.'' jawab Ivana. ''Maaf...sudah selalu bikin kamu dan keluarga ini repot, susah semenjak kehadiran aku di sini.'' ucap Ivana dengan menundukkan kepalanya.

''Sini.'' panggil Geva sambil menepuk sisi kosong di sebelahnya.

Ivana yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi pun secara perlahan mendekat kearah Geva dan mendudukkan dirinya di tempat yang di minta pria itu.

''Kenapa minta maaf, hem?'' tanya Geva. ''Aku yang sudah menyeretmu masuk dalam keluarga serta kehidupanku.'' sambungnya. ''Jadi kamu jangan merasa tidak enak seperti itu.'' imbuhnya. ''Aku mandi dulu dan jangan berpikir macam-macam atau kepala kamu itu bisa sakit lagi.'' kata Geva kemudian seraya berdiri.

Setelah Geva masuk ke dalam kamar mandi, Ivana langsung bergegas masuk ke ruang ganti untuk menyiapkan pakaian suaminya.

Walaupun mereka menikah karena kesepakan bukan karena cinta, tapi keduanya berusaha dengan sebaik mungkin menjalankan peran masing-masing.

Sama halnya dengan yang pernah di ucapkan oleh Geva, Ivana pun tak menganggap pernikahan ini adalah sebuah permainan dan bila bisa menentukan serta memilih sendiri...Ivana memilih untuk menikah hanya satu kali dalam seumur hidupnya.

❤️

''Kalian jadi pulang besok?'' tanya mama Cecil saat anggota keluarganya tengah bersantai di ruang keluarga.

''Jadi ma.'' jawab Gabriel.

''Apa gak bisa di tunda beberapa hari lagi?'' tanya mama Cecil dengan sendu.

''Gak bisa ma, aku sudah terlalu lama ninggalin kerjaan di sana.'' jawab Gabriel.

''Sudahlah ma...kita kan bisa kapan saja berkunjung ke sini atau kita berkunjung ke sana.'' kata papa Geri dengan tangan yang merangkul pundak sang istri.

''Kenapa kalian gak pindah kesini saja sih? biar kita bisa ngumpul kayak gini terus.'' kata mama Cecil.

''Sebentar lagi ma.'' kata Gabriel.

''Kami janji nanti kalau Gisel sudah masuk sekolah, kami akan pindah ke sini ma.'' sahut Ica.

''Beneran ya...'' kata mama Cecil minta kepastian dari anak dan menantunya.

''Iya ma.'' sahut keduanya.

Sedangkan di bawah...lebih tepatnya di karpet bulu tebal, ada Gisel yang sedang rebutan dengan daddynya untuk tidur di pangkuan sang mommy.

''Ih daddy minggir.'' kata Gisel dengan mendorong kepala Geva dengan kedua tangan kecilnya. ''Gisel pengen di elus kepalanya sama mommy.'' sambungnya lagi.

Namun kepala pria dewasa itu tak tergeser sama sekali.

Sebenarnya Gisel duluan yang tidur di pangkuan Ivana, namun karena dirinya haus dia harus beranjak dulu untuk minum.

Tadi dasar daddynya yang jahil, Geva mengambil alih tempat Gisel yang sebenarnya cukup membuat Ivana terkejut sekaligus sport jantung.

''Daddy...inikan mommynya Gisel.'' kata Gisel dengan cemberut.

''Tapi ini istrinya daddy...gimana dong.'' kata Geva yang masih menggoda sang ponakan. ''Sana minta elus-elus sama mami kamu.'' kata Geva.

''Daddy aja sana yang bobok di pangkuan oma.'' sahut Gisel.

''Gak mau week...'' kata Geva yang malah dengan jahilnya memiringkan tubuhnya sehingga saat ini wajahnya bersembunyi tepat di depan perut Ivana dan kedua tangannya juga melingkar sempurna mengitari pinggang istrinya.

Kelakuan dua orang beda usia itu benar-benar membuat mama Cecil dan yang lainnya geleng-geleng kepala sambil tersenyum.

''Mommy...'' panggil Gisel dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

''Sini sayang.'' kata Ivana dengan kedua tangannya.

Gisel pun langsung masuk ke dalam pelukan Ivan.

''Mommy...daddy jahat.'' adu Gisel.

''Gev, geser dong...kasihan Gisel.'' kata Ivana dengan sebelah tangannya yang mengelus surai kepala sang suami.

Geva mendengus dengan sedikit kesal karena merasa kenyamanannya terusik, dia juga gak tau kalau ternyata bisa senyaman ini tidur di pangkuan Ivana.

''Nanti di puas-puasin di kamar kak.'' ledek Gabriel saat melihat wajah kesal sang kakak.

Akhirnya Gisel pun menggantikan tempat yang semula di tempati oleh Geva.

''Dasar nakal...ganggu daddy aja.'' kata Geva dengan menggesek-gesekkan hidung mancungnya di hidung Gisel.

Terpopuler

Comments

Rose 19

Rose 19

💕💕💕💕

2024-05-14

1

sherly

sherly

ivi banyak yg sayang

2024-04-28

0

Sabaku No Gaara

Sabaku No Gaara

udah mulai bucin

2024-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!