Bab 5

❤️ Happy Reading ❤️

Tak ada malam pertama layaknya pasangan pengantin lainnya yang baru menikah.

Kini dua orang berlawan jenis dan baru saling kenal itu hanya diam dengan kesibukan serta pikiran masing-masing.

''Khem...em Gev...Geva...'' panggil Ivana yang membuat Geva langsung mengalihkan pandangannya.

''I...ini tentang pernikahan kita.'' kata Ivana seolah tau tentang arti tatapan mata Geva yang seperti bertanya 'Apa'. ''Apa kita akan menandatangani surat perjanjian kontrak pernikahan? em bolehkah aku menambahkan beberapa poin di dalamnya?'' tanyanya lagi karena Geva belum menjawab pertanyaannya.

Cetak

''Aduh...sakit...'' lirih Ivana. ''Kenapa kamu suka sekali menyentil keningku?'' tanya Ivana dengan mengusap keningnya yang terasa sedikit panas, walaupun Geva tak melakukannnya dengan sangat keras tapi tetap aja sakit. ''Baru juga sehari kamu sudah menyentil kening aku dua kali, bisa-bisa kening aku benjol atau kalau begini terus.'' gerutunya.

''Siapa suruh kamu menanyakan hal yang tak masuk akal itu lagi.'' kata Geva. ''Bukannya sudah aku katakan bahwa pernikahan kita ini tidak seperti apa yang ada di dunia novel yang tau itu.'' imbuhnya. ''Dan aku akan terus menyentil keningmu itu biar kamu sadar juga yang ada di kepalamu itu berfungsi dengan mestinya serta agar kehaluanmu itu keluar dari sana.'' sambungnya.

''Ya kan aku cuma tanya aja.'' kata Ivana.

''Sudah malam, sana cepat tidur agar pikiran kamu itu tak berpikiran macam-macam.'' kata Geva.

''Gimana gak mikir...secara kita itu kenal juga baru tadi, langsung nikah dengan tujuan masing-masing...kamu supaya reputasimu tak buruk, sedangkan aku agar ada seseorang yang membantuku membalas orang-orang yang membuatku sakit.'' paparnya.

''Ya...ya...ya...sudah lekas tidur.'' kata Geva lagi. ''Dan satu lagi...bagiku pernikahan bukanlah sesuatu yang pantas untuk di permainkan, bagaimanapun jalannya kita menikah.'' imbuhnya langsung berdiri dan melangkahkan ke arah kamar mandi.

❤️

Sedangkan di belahan dunia lain ada seorang wanita yang sangat merasa kesal melihat pemberitaan yang ada di jagad maya serta saluran televisi dunia.

Bagiamana tidak, pria yang menjadi kekasihnya dan akan menjadi suaminya...menikah dengan wanita lain.

Hancur...itulah yang di rasakan saat ini.

''Sebegitu percaya dirinya kamu Rosa...hingga menganggap Geva akan menunggumu.'' gumamnya.

''Aku pikir dia akan membatalkan acara pernikahan itu...tapi ini apa...heh...dia malah semudah itu menikah dengan wanita lain.'' katanya lagi dengan nada yang getir.

''Gak...gak...aku yakin dia masih mencintaiku dan akan menerimaku kembali begitu aku mendatanginya.'' sambungnya. ''Nyatanya dia berani menentang keluarganya untuk aku.'' sambungnya lagi dengan rasa penuh percaya diri.

''Pokoknya nanti setelah kembali...aku harus menemuinya...ya harus, aku tak mau kehilangan tambang emasku begitu saja.'' imbuhnya.

''Tapi ya sudahlah itu semua akan aku pikirkan nanti...sekarang lebih baik aku bersenang-senang.'' katanya dengan senyum yang merekah di bibir merahnya itu.

''Ada apa baby?'' tanya seorang pria yang langsung mendatanginya.

''Oh tak ada apa-apa baby...sekarang lebih baik kamu bawa aku bersenang-senang...'' jawabnya.

Berbeda dengan Rosa...keluarga Ivana justru belum tau tentang hal ini.

Mereka masih sibuk dengan acara pernikahan putri meraka satu-satunya.

Bahkan banyak pengusaha yang hanya meminta wakilnya untuk datang ke sana dan semua dengan alasan bahwa atasnya mereka sedang menghadiri acara perhelatan pernikahan seseorang.

''Ayah...sebenarnya siapa yang menikah sehingga mereka lebih memilih datang ke sana padahal ayah juga ayah mertuakan juga pengusaha?'' tanya Lucy.

''Hem...pernikahan putra tertua dari keluarga Marcio.'' jawab Thomas.

''Apa keluarga Marcio?'' kaget Andrew.

''Kamu kenal sayang?'' tanya Lucy.

''Tentu saja...mereka keluarga pengusaha nomor satu.'' jawab Andrew.

''Huh...pantas saja.'' gerutu Lucy dengan kesal, apalagi banyak yang membicarakan tentang kemewahan pesta serta kecantikan menantu keluarga Marcio sehingga semakin membuatnya bertambah kesal saja.

Sebelumnya dia sangat yakin jika pernikahan dirinya dan Andrew bisa jadi trending topik karena mereka sama-sama anak pengusaha dan dia akan dengan bangga memperkenalkan dirinya sebagai istri sekaligus menantu dari keluarga Pramono pada semua pengusaha yang hadir, eh tapi ini malah kalah telak dari pernikahan keluarga pengusaha lainnya...semuanya sungguh tak seperti yang dia bayangkan sebelumnya.

❤️

''Pagi...'' sapa Ivana yang baru saja turun bersama Geva untuk sarapan bersama keluarga di restoran hotel.

Memang semalam semuanya menginap di sana, mengingat pesta yang selesai hingga larut malam tadi.

''Selamat pagi.'' sahut semuanya.

''Bagaimana semalam sayang? apakah tidur kamu nyenyak?'' tanya mama Cecil.

''Hem lumayan nyenyak ma.'' jawab Ivana.

''Karena semua sudah kumpul, kita langsung mulai saja sarapannya.'' kata papa Geri.

''Ambilin sarapan untuk suamimu sayang...'' kata mama Cecil yang mulai mengambilkan makanan untuk papa Geri begitu pula Ica untuk Gabriel juga putrinya. ''Ambilin aja sandwich sandwich sayang, karena suami itu tak terbiasa makan nasi bila sarapan.'' sambungnya untuk memberi tahu.

''Ba...baik ma.'' sahut Ivana.

Dengan cekatan, Ivana pun mengambilkan sepotong sandwich dan menaruhnya di piring yang kemudian dia letakkan di tempat di hadapan Geva.

''Terimakasih.'' ucap Geva.

''Hah...apa Gev...kamu tadi bilang apa?'' tanya mama Cecil. ''Sama mama saja kamu jarang bilang terimakasih seperti itu...'' sambungnya dengan bibir yang mengerucut, namun Geva tak mau ambil pusing ataupun menanggapi...dia memilih untuk melahap makanannya.

❤️

''Kami akan pulang sekarang, tapi kalau kalian mau tetap di sini juga gak apa-apa.'' kata mama Cecil seusai sarapan.

''Kami akan ikut pulang.'' kata Geva.

''Kamu gak ingin menikmati waktu kalian berdua dulu gitu...'' kata mama Cecil lagi.

''Aku harus memeriksa beberapa pekerjaan ma.'' kata Geva.

''Kerjaan terus yang kamu pikirin Gev.'' kata mama Cecil dengan kesal. ''Seharusnya bukan kerjaan yang kamu pikirin tapi bulan madu dan bikini mama cucu secepatnya.'' imbuhnya lagi.

''Gak bisa ma...aku banyak kerjaan.'' sahut Geva.

Sedangkan Ivana, gadis itu lebih milih becanda dengan Gisel tanpa mau ikut campur dengan apa yang sedang mertuanya katakan.

Lagian sama sekali tak terlintas dalam pikirannya ke arah bulan madu, mengingat bagaimana pernikahan mereka.

''Sudah-sudah lebih baik sekarang kita siap-siap untuk pulang.'' kata papa Geri. ''Ingat semua perkataan papa padamu Geva.'' katanya lagi sebelum benar-benar meninggalkan meja.

''Gisel sayang...ayo kita pergi sayang.'' ajak Ica pada sang putri.

''Gisel mau sama mommy Ivi juga daddy Geva mami.'' kata Gisel yang malah memeluk tubuh Ivana.

''Gak bisa gitu sayang...'' bujuk Ica lagi.

''Sudah biarkan saja dia sama kami.'' sela Ivana.

''Tapi nanti dia malah ganggu kakak.'' kata Ica, karena pikirnya kalau pengantin baru itukan maunya berduaan saja, mesra-mesraan terus tanpa mau di ganggu oleh siapa pun.

''Ganggu apanya.'' tepis Ivana. ''Sudah gak apa-apa.'' sambungnya lagi. ''Ayo sayang kita ke kamar mommy Ivi.'' kata Ivana yang langsung melangkah pergi dari sana dengan Gisel yang berada di dalam gendongan dirinya.

Geva pun langsung menyusul istri dan sang keponakan.

''Sini biar aku saja yang gendong Gisel.'' kata Geva setelah langkah mereka sejajar.

''Gak apa-apa...biar sama aku saja.'' kata Ivana.

''Gak usah ngeyel...aku tau kalau Gisel itu berat.'' sahut Geva yang langsung meraih paksa Gisel dari gendongan Ivana.

''Sama daddy ya sayang...kasihan mommy Ivi, Giselkan semakin besar...jadi semakin berat.'' kata Geva pada Gisel dan di angguki bocah cantik dan imut itu.

''Ck, padahal aku tak selemah itu.'' decak Ivana.

''Aku cuma gak mau nanti ada yang mengeluh capek.'' kata Geva.

''Gak akan...jangan mengada-ada deh.'' bantah Ivana.

''Em daddy kapan aku akan punya adik?'' tanya Gisel dengan wajah polosnya.

''Kok tanya ke daddy, tanyanya tuh sama mami juga papi Gisel.'' kata Geva dengan menggesekkan hidung mancungnya ke hidung mancung milik Gisel.

''Tapi kata mami sama papi...daddy sama mommy yang mau kasih adik buat Gisel.'' jawabnya sehingga membuat Ivana dan Geva sontak saling pandang.

''Ica...Gabriel.'' geram Geva seusai Ivana mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NAHHHH, WANITA PEZINAHKN TU SI ROSA, BLM MNIKAH DGN GEVA AZA UDH BRIKAN TUBUHNYA K PRIA LAIN.. MODEL MNA ADA YG BENAR...

2024-02-14

2

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

DLM MIMPI LOO

2024-02-14

2

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LO PIKIR GEVA GK PNY KLUARGA, GEVA PNY ORG TUA DN KLUARGA, GEVA JUGA PNGUSAHA YG PNY BNYK TEMAN & RELASI BISNIS, UNDANGN SDH TRSEBAR, SMUDAH ITU GEVA INGIN BATALIN PERNIKAHANNYA, SANTAI SEKALI PIKIRN LO, EMANGNYA LO ORG PTG, ATAU PUTRI KRAJAAN YG SEGALANYA BUAT GEVA...

2024-02-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!