Bab 2

❤️ Happy Reading ❤️

Geva mengajak Ivana pergi dari danau menuju di mana mobil mewah miliknya terparkir.

Antoni yang melihat atasannya kembali namun dengan seseorang yang bersamanya membuatnya sedikit mengernyitkan keningnya.

Apalagi dengan tampilan Ivana yang mengenakan pakaian pengantin semakin membuat tanda tanya besar di benaknya.

''Tuan muda...'' sapa Antoni. ''Si...''

''Nanti aku jelaskan.'' potong Geva. ''Sekarang antar kami ke butik.'' katanya lagi yang langsung membukakan pintu untuk Ivana.

''Baik tuan muda.'' sahut Antoni.

''Cari butik lain An.'' kata Geva dan angguki oleh Antoni yang saat ini sudah siap di balik kemudi.

Cari butik lain, itu artinya tuan mudanya ini tak mau ke butik langganan keluarga Marcio.

Setelah dua puluh menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah butik yang menjadi pilihan Antoni.

''Turun.'' kata Geva mengintrupsi Ivana untuk turun bersamanya.

''Selamat datang tuan..nona...'' sapa salah satu karyawan toko menyambut kedatangan mereka.

''Kami mau cari gaun pengantin.'' kata Geva.

Sejenak karyawan toko menelisik penampilan keduanya yang sudah memakai pakaian pengantin meskipun sudah terlihat sedikit berantakan.

''Apa kamu tak dengar!'' kata Geva meninggikan suaranya.

''Ba...baik tuan.'' kata sang karyawan yang kaget dan sekaligus takut mendengar bentakan dari calon pembelinya. ''Ma...mari...''

Mereka bertiga berjalan mengekor di belakang sang karyawan.

''Ini adalah koleksi yang butik kami miliki.'' katanya sambil memperhatikan beberapa koleksi gaun pengantin di yang ada di sana.

''Aku mau yang terbaik.'' kata Geva.

''Maaf...ada apa tuan?'' tanya seorang wanita dewasa.

''Kami mencari pakaian pengantin yang paling terbaik di butik ini.'' jawab Antoni mewakili tuannya.

''Oh kalau begitu mari...keruangan saya.'' ajaknya. ''Kebetulan butik ini adalah milik saya.'' sambungnya lagi.

Satu persatu gaun pengantin telah di coba oleh Ivana dan pilihan pun sudah di jatuhkan oleh tuan muda Gevariel.

Saat ini kedua orang itu telah keluar menggunakan pakaian pengantin mereka.

''Ke salon An.'' kata Geva menyebutkan tujuan mereka selanjutkan.

''Untuk apa?'' tanya Ivana.

''Apa kamu akan menikah dengan tampilan acak-acakan seperti itu?'' tanya Geva yang membuat Ivana menelisik penampilannya. ''Kamu tak apa tak memperdulikan penampilanmu itu tapi pikirkan reputasiku.'' sambungnya lagi.

Mendengar perkataan Geva membuat Ivana mendengus walau dia akui perkataan Geva memang ada benarnya...penampilannya memang acak-acakan saat ini dan bukan hanya reputasi pemuda itu yang rusak melainkan hal itu juga akan mempermalukan dirinya sendiri.

''Kamu bakar saja pakaian ini An.'' perintah Geva menunjuk pakaiannya dan gaun Ivana yang lama.

''Baik tuan muda.'' sahut Antoni.

❤️

Setengah jam sudah berlalu namun Ivana belum juga keluar dari ruang rias.

Hal ini membuat Geva menjadi sedikit gusar, karena pasalnya waktu pernikahannya sudah sangat mepet saat ini.

''Huh.'' Geva menahan kesalnya dengan menghembuskan nafasnya secara kasar.

Tak

Tak

Tak

Ivana keluar dengan begitu cantiknya, riasan yang begitu natural namun malah membuat kadar kecantikannya bertambah sehingga membuat seorang Gevariel Marcio terpana sampai termangu di tempatnya.

Sebegitu menikmati maha karya terindah ciptaan Tuhan yang ada di depannya sampai membuat Geva sama sekali tak bergeming saat Ivana berulang kali memanggilnya.

Ctik

Ctik

Ctik

Tiga kali Ivana menjentikkan jarinya tepat di depan wajah Geva, baru membuat pemuda itu tersadar.

''Hah...'' beo Geva. ''Khem...ayo kita berangkat.'' ajak Geva kemudian. ''Dan kamu An, hubungi yang di sana kalau kita datang terlambat.'' titah Geva yang di angguki oleh Antoni.

Geva tak mau keluarganya merasa cemas karena mereka belum sampai sebab waktu pernikahannya hanya tinggal lima menit lagi dari yang telah di tentukan sebelumnya.

''Siapa yang akan membawaku ke altar?'' tanya Ivana.

Kerena seharusnya yang melakukan hal itu adalah ayahnya ataupun kerabatnya.

''Kalau boleh...saya saja tuan.'' sahut Antoni dari balik kemudi.

''Hem, baiklah...dengan Antoni.'' kata Geva.

''Aku rasa itu lebih baik, karena paling tidak kita sudah saling tau nama.'' sahut Ivana.

Mau bilang saling kenal, tapi nyatanya mereka sama sekali belum pernah berkomunikasi dan hanya tau nama saja.

❤️

''Mana ini Geva.'' kata mama Cecilia sambil berjalan mondar mandir.

''Tenang ma...Antoni baru saja memberi kabar kalau mereka sedikit terlambat.'' kata papa Geri. ''Dan itu Gabriel sedang ke dalam untuk mengatakan pada semua tamu yang hadir.'' sambungnya.

''Kakak pasti datang ma...bukaannya ini yang dia inginkan.'' kata Ica istri dari Gabriel. ''Menikah dengan wanita itu.'' sambungnya lagi.

''Ma...pa, ayo sebaiknya kita tunggu di dalam saja.'' ajak Gabriel yang baru saja datang dari dalam.

Nyatanya walau sudah ada pemberitahuan kalau pengantin datang terlambat, keluarga terutama sang mama tetap tak merasa tenang.

''Awas saja kalau wanita itu membuat ulah dan bikin malu keluarga kita.'' geram mama Cecilia yang memang tak suka dengan calon istri dari putra sulungnya itu.

❤️

Semua yang ada di sana merasa lega saat Gevariel telah masuk ke dalam gereja.

''Ma...pa...maaf ada sedikit insiden tadi.'' kata Geva yang langsung menghampiri kedua orangtuanya.

''Ya sudah sana kamu ke altar.'' kata sang papa. ''Kasihan semua sudah menunggu dari tadi.'' sambungnya lagi dan di angguki oleh Geva.

Kini telah tiba saatnya mempelai wanita di minta untuk masuk.

Tak

Tak

Tak

Ivana masuk dengan mengandeng tangan Antonio.

Semuanya biasa saja, karena wajah Ivana tertutup oleh veil atau kerudung pengantin.

Keluarga Geva pun tak menaruh rasa curiga saat Antoni yang mengandeng mempelai wanita, sebab mereka tau kalau kekasih putranya itu memang sudah tak memiliki orang tua.

Sesampainya di depan altar, Antoni langsung menyerah tangan Ivana yang melingkar di lengannya kepada Geva yang sudah mengulurkan tangannya.

Janji suci serta pemberkatan pun telah di lakukan kepada pasangan yang baru bertemu dan menikah karena kesepakatan itu.

Semua orang tak terkecuali keluarga Geva pun kaget mendengar nama wanita yang di nikahi oleh pewaris keluarga Marcio itu.

Sedangkan Geva dan Ivana tak memperdulikan kericuhan yang ada di sana dan tetap melanjutkan prosesi selanjutnya, mereka saling bertukar cincin dan Geva di minta untuk membuat veil istrinya.

Cup

Bukannya mencium bibir tapi Geva mencium kening Ivana dalam dan lama.

''Sudah dong ma...bukan wanita itu yang di nikahi oleh Geva, bukannya mama dengar kalau nama mereka saja beda ma.'' kata papa Geri agar istrinya itu berhenti menangis.

''Halah bisa saja memang itu nama asli wanita itu, kan profesi dia memang banyak yang gak pakek nama asli.'' sahut mama Cecil.

''Ma...lihat memang bukan dia.'' kata Ica setelah melihat wajah mempelai wanita kakak iparnya.

''Hah...'' kata mama Cecil yang langsung melihat kearah sepasang pengantin yang meraih berdiri di depan.

Dengan tak sabar, mama Cecil melangkah ke arah Geva dan sang istri.

''Ma.'' sapa Geva.

''Nama kamu siapa?'' tanya mama Cecil.

''Ivana tante.'' jawab Ivana dengan sedikit menunjukkan kepalanya sebagai tanda hormat.

''Kok tante, panggil mama dong sayang.'' kata mama Cecil yang langsung memeluk Ivana.

Kesan pertama membuat mama Cecil yakin bahwa Ivana gadis yang sopan dan gadis baik-baik.

''O iya ini papa Geri, papanya Geva yang berarti papa mertua kamu.'' kata mama Cecil begitu suaminya ada di sana. ''Dan itu Gabriel adik Geva, juga Ica istri Gabriel dan Gisela putri mereka.'' terang mama Cecil.

''Salam kenal kakak ipar.'' sapa Ica juga Gabriel.

''Salam kenal.'' balas Ivana.

''Oh putra mama...mama senang kamu tak jadi menikahi wanita ulat bulu itu.'' kata mama Cecil.

Setelah semuanya selesai...Ivana di boyong ke kediaman keluarga Marcio sebelum nanti malam mereka melakukan resepsi di salah satu hotel.

Mama Cecil langsung menggandeng tangan Ivana untuk berjalan keluar bersamanya.

''Papa butuh penjelasanmu son.'' kata papa Geri yang mengekor di belakang kedua wanita itu bersama dengan Geva.

Geva hanya bisa menghela nafasnya, dia sudah bisa menebak...pasti papanya itu akan meminta klarifikasi darinya.

Tak seperti mamanya yang seolah tak perduli kenapa mempelainya ganti, yang terpenting bukan Rosalin yang menjadi istrinya...itu sudah lebih dari cukup untuk sang mama yang memang tak menyukai serta selalu menentang hubungannya dengan wanita itu.

Wanita yang telah di belanya selama ini namun nyatanya malah mengecewakannya tepat di mana hari pernikahan mereka akan di langsungkan.

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

keren ya, biar gak puyeng banyakin huruf "G" nya🤭😂✌️✌️

2024-04-20

1

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2024-04-07

0

Wahyo Wahyudin

Wahyo Wahyudin

aku mampir

2024-03-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!