Bab 4

❤️ Happy Reading ❤️

Geva benar-benar tak bisa memejamkan kedua matanya saat ini, pikirannya terus tertuju pada Rosalin dan juga perkataan sang papa.

''Sebenarnya apa maumu Rosa.'' gumam Geva dalam hatinya.

''Apa kurang yang aku lakukan selama ini hingga kamu melakukan hal seperti ini padaku.'' gumamnya lagi. ''Apa yang kamu cari sebenarnya?'' sambungnya.

Tak terasa rasa cinta di hatinya terkikis oleh kekecewaan yang di torehkan sang kekasih pada hari hari ini.

''Bahkan aku masih seperti tak percaya kalau kamu bisa setega ini padaku.'' imbuhnya.

''Euumm...'' gumam Ivana sambil membalikkan badannya.

''Akh...'' lenguh Geva yang tak sengaja dadanya terkena pukul tangan Ivana saat membalikkan badan.

''Eh...'' kaget Ivana yang langsung membuka matanya.

''Bisa gak tangannya biasa aja...sakit tau kena badan aku.'' ketus Geva.

''Maaf...maaf aku gak sengaja.'' ucap Ivana yang merasa bersalah karena tak sengaja menggeplak badan Geva dan pastinya membuat tidur pemuda itu terganggu, itulah yang ada di pikiran Ivana saat ini.

Padahal yang ada Geva sama sekali belum tidur, tapi sedang memikirkan wanita yang saat ini masih berstatus kekasihnya itu.

''Soalnya aku terbiasa tidur sendiri, sekali lagi maaf.'' kata Ivana.

''Jangan di ulangi.'' peringat Geva.

''I...iya.'' cicit Ivana.

''Sebaiknya kamu siap-siap, karena sebentar lagi kita akan ke hotel.'' kata Geva.

''Hem baik.'' jawabnya.

❤️

''Wah ternyata pakaian yang aku pesan pas di tubuh kakak ipar.'' seru Ica saat Geva dan Ivana turun ke lantai bawah. ''Padahal aku cuma menerka-nerka aja loh ukurannya.'' sambungnya lagi.

''Oh jadi ini kamu yang pesenin?'' tanya Ivana. ''Terimakasih ya...'' ucapnya.

''Terimakasih aja tuh sama suami kakak, karena kak Geva yang minta aku untuk pesenin semua itu dan lagian uangnya juga uang kak Geva kok.'' kata Ica yang membuat Ivana langsung menatap ke arah laki-laki yang kini telah jadi suaminya.

''Sudah ayo kita berangkat.'' ajak mama Cecil. ''Lagian tim MUA juga sudah menunggu kehadiran kita.'' sambungnya dan langsung mengandeng tangan Ivana juga Ica untuk di ajaknya jalan keluar.

''Ma, itu istri Gabriel.'' seru sang putra bungsu.

''Cuma di gandeng mama aja pelit, cih.'' decih mama Cecilia tapi tetap tak melepas gandengan tangannya.

''Ish.'' desis Gabriel.

Sedangkan si kecil Gisela lebih memilih meminta gendong sang paman, karena Gisel memang dekat dengan Geva meskipun mereka jarang bertemu karena Gabriel tinggal di London, untuk mengurus bisnis keluarganya yang ada di sana...ehm lebih tepatnya bisnis sang mama.

Dulu saat mama Cecil kuliah di sana, beliau merintis usaha...yaitu membuka restoran khas masakan Nusantara, dan siapa sangka usaha yang dulunya hanya iseng juga rasa ingin mandiri... menghasilkan uang dengan usahanya sendiri selama di negeri orang, namun ternyata sangat membuahkan hasil.

Saat ini restoran sudah memiliki beberapa cabang bahkan sampai di luar kota London dan di beberapa negara.

Dan untuk Gisel kenapa begitu fasih berbahasa Indonesia, ya karena Gabriel dan Ica membiasakan menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari, bahkan pekerja mereka pun ada yang mereka bawa dari Indonesia, tapi bukan berarti Gisel tak bisa menggunakan bahasa Inggris.

❤️

Cklek

''Bagaimana?'' tanya mama Cecil begitu masuk kedalam kamar Ivana dan Geva.

''Semuanya sudah selesai nyonya besar.'' sahut kepala tim MUA yang mendadani Ivana.

''Kalau begitu kalian bisa keluar.'' usir mama Cecil.

''Baik nyonya besar...permisi.'' pamit mereka.

''Wah menantu mama cantik sekali.'' puji mama Cecil. ''Kamu begitu cocok mengenakan gaun juga riasan seperti ini.'' sambungnya.

''Terimakasih ma, mama juga terlihat sangat cantik.'' kata Ivana. ''Ada apa ma?'' tanya Ivana yang seolah tau kalau tujuan ibu mertuanya ke sana bukan hanya untuk memuji dirinya saja.

''Huft...jujur, sebenarnya mama masih bingung dengan semua ini.'' kata mama Cecil. ''Mama gak ngerti kenapa pernikahan Geva berganti mempelai wanitanya...'' sambungannya di sertai tawa. ''Tapi mama begitu bersyukur bukan wanita itu yang menjadi istri Geva.'' imbuhnya.

''Mama...'' lirih Ivana.

''Mama tak akan tanya ada apa ataupun apa alasannya.'' kata mama Cecil lagi. ''Mama cuma mau bilang sama kamu...tetaplah bertahan di sisi Geva apapun yang terjadi.'' sambungnya. ''Tetaplah menjadi menantu mama...menjadi bagian keluarga Marcio selamanya.'' imbuhnya lagi dengan penuh harap, bahkan saat ini tangan mama Cecil sudah memegang tangan Ivana. ''Buka hatimu untuk Geva dan buat Geva bertekuk lutut padamu sayang...'' kata mama Cecil.

''Tapi ma...'' kata Ivana.

''Mama tak ingin dengar kata tapi...tapi kata iya.'' tekan mama Cecil. ''Mama percaya padamu sayang...bahwa kamu adalah wanita baik-baik, wanita yang memang sengaja di kirimkan oleh Tuhan untuk Geva, wanita yang di takdirkan berada di sisi dan kehidupan Geva, wanita terpilih untuk menjauhkan Geva dari wanita ulat bulu itu.'' papar mama Cecil dengan yakin.

''Ivana gak bisa janji ma, tapi akan Ivana usahakan.'' sahut Ivana.

''Mama akan selalu mendukung serta ada di pihakmu sayang.'' kata mama Cecil lagi.

Cklek

Terdengar suara pintu yang terbuka membuat mama Cecil dan Ivana menghentikan pembicaraan mereka serta menatap kearah pintu.

''Mama...di cariin gak taunya ada di sini.'' kata Ica yang beru saja masuk ke dalam kamar.

''Ada apa sayang?'' tanya mama Cecil.

Begitulah mama Cecil, menyayangi serta memperlakukan menantunya layaknya anak sendiri bukan seorang menantu.

''Acara sudah mau di mulai ma, kita di minta untuk segera berkumpul bersama papa dan yang lainnya.'' jawab Ica memberi tahu tujuannya ke sana.

''Baik, ayo kita segera keluar sebelum para pria itu mengomel nantinya.'' kata mama Cecil.

Mana ada yang berani mengomeli sang penguasa tertinggi kelurga Marcio, yang ada mama Cecil yang mengomeli mereka.

Kenapa penguasa tertinggi, karena pada kenyataannya papa Geri pun tak akan bisa berkutik bila di hadapan wanita yang telah menguasai seluruh hati serta hidupnya itu.

❤️

''Nah itu dia para bidadari kita.'' seru papa Geri saat melihat Ivana yang di gandeng mama Cecil dan Ica di kiri kanannya.

''Kakak ipar cantik banget ya kak...'' bisik Gabriel tepat di telinga Geva saat kakaknya itu sama sekali tak melepaskan pandangannya dari Ivana sampai lupa berkedip.

''Khem.'' dehem Geva menetralkan keterkejutannya karena suara Gabriel.

Papa Geri melambangkan lebih dulu bersama mama Cecil, baru di ikuti dengan sang raja dan ratu malam ini...Gevariel dan Ivana, baru setelah itu di belakang mereka di susul dengan Gabriel dan Ica yang mengandeng tangan si kecil Gisela di kiri dan kanannya.

Semua tamu undangan yang datang merupakan para relasi bisnis keluarga Marcio.

Mereka semua menatap kagum kecantikan para wanita Marcio.

❤️

''Selamat tuan Geva...istri anda cantik sekali.'' kata salah satu rekan bisnisnya saat naik ke pelaminan memberi ucapan.

''Terimakasih tuan Robert...'' ucap Geva.

Geva tak menampik kecantikan natural yang ada pada Ivana, bahkan kalau mau di bandingkan kecantikan Rosa pun kalah darinya.

Tak hanya tuan Robert, tamu undangan yang lain pun banyak yang mengatakan bahwa Ivana saat cantik.

''Anda harus selalu berhati-hati dan waspada nyonya...karena banyak wanita yang ingin berada di posisi anda saat ini.'' katanya pada Ivana.

''Terimakasih karena sudah memberi tau saya tuan.'' ucap Ivana.

''Kalau begitu saya turun dulu tuan...nyonya...'' pamitnya.

''Selamat menikmati pestanya tuan.'' kata Geva. ''Kenapa? kamu lelah?'' tanya Geva saat melihat Ivana tak seperti sebelumnya.

''Sedikit.'' sahut Ivana.

''Kenapa dengan kakimu?'' tanya Geva saat merasa ada yang tak beres pada Ivana.

''Oh ini gak apa-apa kok.'' jawab Ivana yang berusaha baik-baik saja.

Namun sayang, Geva bukan tipe orang yang mudah percaya dengan begitu saja.

''Eh apa yang kamu lakukan?'' tanya Ivana terpekik kaget saat Geva berjongkok di bawahnya.

Geva sama sekali tak bergeming, dia langsung meraih kaki Ivana dan sedikit menaikkan gaunnya.

Geva melepaskan high heels yang di kenakan Ivana, dan apa yang dia lihat...terdapat luka lecet baru di kaki Ivana.

''Apanya yang gak apa-apa...luka begini.'' gerutu Geva. ''Kenapa gak bilang kalau kekecilan?'' tanya Geva dengan kepala yang mendongak menatap ke arah Ivana.

''Gak apa-apa hanya kekecilan sedikit...masih bisa di pakai.'' jawab Ivana.

High heels yang di kenakan Ivana adalah high heels yang seharusnya di pakai oleh Rosa..jelas saja ukuran kaki mereka berbeda.

''Kok di lepas semua?'' tanya Ivana saat Geva menarik high heels di kaki yang satunya juga.

''Begini saja dan kamu juga duduk.'' kata Geva.

Semua perlakuan manis Geva pada Ivana membuat para tamu undangan terkesima, mereka semua semakin yakin jika tuan muda Marcio itu sangat mencintai istrinya.

Terpopuler

Comments

anypuji

anypuji

seru bgt cerita nya...suka suka

2024-04-29

0

sherly

sherly

senang banget mama Cecil dapat menantu pengganti sesuai dgn harapannya

2024-04-28

0

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

waduh geva belum apa2 udah bikin baper ivi duluan nih....gimana ivi g jatuh cinta nanti

2023-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!