Bab 9

❤️ Happy Reading ❤️

''Geva, aku mau pulang.'' rengek Ivana entah untuk keberapa kalinya.

Belum ada sehari dirinya ada di rumah sakit, ternyata adalah sudah membuatnya seperti layaknya seorang anak kecil.

''Huft...tunggu sampai besok pagi ya.'' bujuk Geva karena pasalnya hari sudah menunjukkan malam hari.

Kepulangan keluarga Geva membuat ruangan yang di tempati Ivana terasa sepi sehingga membuatnya semakin ingin segera pulang.

''Sekarang lebih baik kamu istirahat, supaya kondisimu membaik...'' kata Geva namun Ivana menggelengkan kepalanya yang berarti menolak apa yang di katakan oleh Geva.

Geva kemudian naik ke atas ranjang yang di tempati oleh Ivana, ranjang rumah sakit yang tak terlalu besar tapi cukuplah untuk di tempati oleh mereka berdua.

''Eh, kamu mau apa?'' tanya Ivana saat melihat tindakan suaminya itu.

Sret

''Sudah tidur.'' kata Geva begitu sudah menarik tubuh Ivana kedalam dekapannya.

Mungkin karena merasa nyaman, sehingga tak membutuhkan waktu yang lama untuk Ivana terlelap.

''Akhirnya tidur juga.'' gumam Geva setelah melihat deru nafas yang teratur dari Ivana.

''Kenapa kamu malah kesana sendiri? bukannya di kesepakan kita...kamu memintaku untuk membantumu.'' gumam Geva dengan tangan yang mengelus surai kepala Ivana.

Geva kemudian memberikan beberapa kecupan di kepala Ivana, baru setelah itu ikut memejamkan matanya untuk menyelam ke alam mimpi.

❤️

Cklek

''Oh sweet banget sih.'' lirih mama Cecil dengan tangan yang di satukan di depan dadanya. ''Emm jadi gak tega buat bangunin mereka berdua.'' sambungnya, karena melihat anak serta menantunya yang masih tertidur di atas ranjang dengan Ivana yang berasa di dekapan Geva.

''Ish.'' gumam Gabriel.

Pagi ini mama Cecil di antar oleh Gabriel karena papa Geri harus berangkat ke perusahaan sedangkan Ica...dia harus menjaga Gisel di rumah, karena memang anak kecil tak di perbolehkan untuk bertandang ke rumah sakit.

Tak

''Gabriel.'' tegur mama Cecil karena putra bungsunya itu meletakkan apa yang mereka bawa di atas meja dengan sedikit keras.

''Maaf ma gak sengaja.'' kata Gabriel, apalagi dengan mulutnya yang nyengir kuda itu.

''Kamu.'' kata mama Cecil.

''Eugh...mama...Gabriel.'' kata Geva yang terpaksa harus membuka mata akibat mendengar suara berbisik di sana.

''Eh...maaf ya sayang, jadi ganggu tidur kamu.'' ucap mama Cecil.

''Gak apa-apa kok ma.'' sahut Geva yang kemudian langsung turun dari ranjang dengan hati-hati agar Ivana tak ikut terbangun.

Geva pun berjalan menuju ke kamar mandi baru setelah itu menghampiri mama sarta adiknya.

''Tumben jam segini belum bangun?'' tanya mama Cecil dengan pelan, karena pasalnya hari sudah menunjukkan hampir pukul sembilan.

''Semalam dia tidur sangat larut ma.'' jawab Geva. ''Setelah kalian pulang, dia terus saja merengek minta pulang juga.'' ceritanya.

''Pasti dia merasa kesepian.'' kata mama Cecil dengan mata yang memandang ke arah sang menantu yang masih sibuk bergelut dengan mimpinya. ''Makan dulu Gev...'' kata mama Cecil yang mulai membuka makanan yang dia bawa dari rumah.

Setelah sarapan, Geva memutuskan untuk membersihkan tubuhnya sebelum istrinya bangun.

❤️

Hiks...hiks...hiks...

''Ivi.'' panggil Geva begitu baru keluar dari kamar mandi malah mendengar sang istri terisak.

''Ada apa Gev?'' tanya mama Cecil yang melihat sang putra langsung berjalan cepat menghampiri istrinya.

Karena jarak sofa dengan rajang pasien ajak jauh, jadi mama Cecil dan Gabriel tak mendengar kalau Ivana menangis. Apalagi suara isak tangis wanita itu tak begitu keras.

''Hei...Ivana...bangun...'' alih-alih menjawab pertanyaan sang mama, Geva lebih memilih langsung membangunkan Ivana. ''Bangun sayang...'' kata Geva lagi dengan tangan yang mengelus pipi Ivana.

Entah sadar atau tidak, namun Geva telah memanggil istrinya dengan kata sayang.

''Geva.'' kata Ivana yang langsung meraih tubuh suaminya untuk di peluk, karena tubuh Geva begitu condong dekat dengannya jadi Ivana mudah untuk meraihnya.

''Shuttt...sudah ya...jangan menangis lagi, nanti kamu malah tambah pusing.'' kata Geva dengan tangan yang mengelus punggung Ivana untuk membuatnya tenang.

Entah mimpi apa yang dia alami hingga sampai nangis sesegukan begini.

''Sudah ya...katanya mau pulang...'' bujuk Geva.

''He'em.'' gumam Ivana yang masih berada di pelukan Geva.

Cklek

''Selamat pagi.'' sapa dokter yang menangani Ivana.

''Selamat pagi dok.'' sahut mama Cecil.

Mendengar ada suara orang lain di sana, membuat Ivana langsung melepaskan pelukannya pada tubuh Geva.

Begitu dokter selesai memeriksa Ivana, Geva pun mengatakan apa yang di inginkan sang istri...yaitu meminta ijin untuk pulang.

Sebenarnya Ivana masih harus di sana untuk satu atau dua hari lagi, tapi karena mendengar penjelasan dari Geva...mau tak mau sang dokter pun memberikan ijin.

Namun dengan catatan jika Ivana harus banyak istirahat, meminum obatnya secara teratur serta tak boleh stres.

Dan lagi istri dari Gevariel Marcio itu harus datang untuk kontrol sesuai dengan hari yang telah di jadwalkan.

''Seneng sudah boleh pulang, hem.'' kata Geva begitu dokter telah pergi dan Gabriel mengurus administrasi.

''He'em.'' jawab Ivana sambil menganggukkan kepalanya.

''Sekarang kamu sarapan dulu ya sayang...'' kata mama Cecil dengan piring yang berisi makanan.

''Sini ma...biar Geva suapi istri Geva yang nakal ini.'' kata Geva mengambil alih piring yang ada di tangan mama Cecil.

''Kok nakal.'' kata Ivana dengan mengerucutkan bibirnya karena tak terima dengan kata-kata Geva yang mengatainya nakal.

''Kalau gak nakal terus mau di bilang baik gitu?'' kata Geva. ''Kalau istri yang baik itu...mau pergi bilang sama suami, jadi gak celaka kayak gini.'' kata Geva lagi.

''Kan aku bilang.'' sahut Ivana yang tak terima.

''Iya, kamu cuma bilang mau pergi sebentar...tapi tak bilang kalau mau ke rumah om kamu yang jahat itu.'' kata Geva.

''Sudah-sudah...kok malah jadi berdebat.'' lerai mama Cecil. .''Geva...kamu buruan suapi istri kamu, biar mama yang berkemas...jadi nanti kalau Gabriel datang kita bisa langsung pulang.'' ucap mama Cecil.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***