Bab 14

“Kriiiiing!” telpon berdering. Ini sudah ke sepuluh kalinya, Fredy memang snegaja untuk tak mengangkat panggilan itu. Yang Fredy lakukan hanya duduk di atas kursi sambil melamunkan satu hal. Sayangnya ia terus diganggu oleh suara panggilan itu.

“Sialan!” Fredy kini menyerah. Ia bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri ponselnya. Dengan enggan ia mengangkat panggilan itu.

“Mengapa kau baru mengangkatnya sekarang?” Terdengar suara wanita yang tengah mengomel kepada Fredy.

“Terserah gue, lo jangan sok atur-atur lagi hidup gue.” Fredy menjawab dengan kasar.

“Oh, sepertinya kamu sudah lupa dengan perkataanku waktu itu, pantas aja kau berani berlagak seperti ini. tak apa, lagi pula sikapmu yang seperti ini padaku tak akan bertahan lama. Kita lihat saja nanti.” Wanita itu terdengar mengejek Fredy.

“Dasar ular berbisa! Lo gak pantes buat ikut campur lagi ke kehidupan gue! Lo itu wanita ****** yang udah dicampakin sama banyak cowo! Lo udah gak punya harga diri!” Fredy benar-benar muak mengahadapi wanita itu.

“Dengar baik-baik, kamu bisa saja seenaknya memakiku sekarang tetapi setelah video dilihat oleh Ayahmu maka kau tidak akan punya kesempatan lagi untuk bersikap seperti ini.” Wanita itu terdengar tengah mengancam Fredy.

“Cukup sudah! Gue muak sama basa basi lo! Bilang sekarang apa maksud lo nelpon gue?” Ucap Fredy dengan kesal.

“Simpel, seperti yang udah aku bilang sebelumnya, aku pengen kamu tanggung jawab dan nikahin aku secepatnya.” Jelas wanita itu.

“Gak! Gue gak akan pernah mau ngelakuin itu karena itu bukan kesalahan gue. Dan gue juga benci sama lo, gue gak mau hidup dengan orang yang gue benci!” Fredy menolak permintaan wanita itu.

“Oke, jadi itu mau kamu. yaudah, jangan kaget kalo setelah telpon ini tertutup video itu akan sudah terkirim kepada Ayahmu. Saat ini aku tengah siap untuk menekan tombol kirim, jadi berisaplah.” Terdengar ketawa kecil di ujung perkataan wanita itu.

“Brengsek! Lo bener-bener licik!” Fredy semakin tertekan.

“Jadi bagaimana? Kamu tinggal memilih, kamu menerima permintaanku atau menolaknya. Jika kamu menerima permintaanku maka setelah ini aku akan datang ke rumahmu dan menghadap kepada kedua orang tuamu. Kamu akan menemaniku dan kamu akan mengatakan kepada mereka bahwa kamu ingin menikahiku segera. Mudah bukan?”

“Lo gila ya? andaipun gue setuju dengan permintaan lo ya gak secepat ini juga! Gak sekarang! Emang lo pikir gue gak punya urusan lain apa? Dasar wanita munafik!” Fredy benar-benar sudah kehabisan kesabaran. Permintaan wanita itu terlalu mendesak bagi Fredy.

“Aku tak peduli. Jika kamu setuju maka lakukan hari ini juga. Jika tidak setuju maka dalam beberapa menit dari sekarang kamu akan dalam bahaya yang luar biasa. Silahkan pilih dari sekarang. Oh, aku lupa, aku juga harus hitung mundur. Aku beri kamu kesempatan berfikir selama tiga menit dari sekarang. Cepat putuskanlah!” Desak wanita itu.

“Sial!” Fredy semakin dibuat tertekan. Ia benar-benar bingung harus memutuskan yang mana.

Waktu seakan berjalan begitu cepat, kini tinggal tersisa dua menit. Fredy terus meondar-mandir. Ia tengah memeprtimbangkan keputusannya. Satu sisi ia akan dalam masalah besar, ayahnya akan menghukumnya tanpa ampun bahkan mungkin mendepaknya dari rumah jika video itu diketahui oleh ayahnya. Tetapi di sisi lain, ia tak bisa menerima Shienna sebagai istrinya karena Fredy sudah benar-benar membencinya. Lagi pula, anak yang dikandungnya bukan anak Fredy. Belum lagi Fredy masih berhutang pertanggung jawaban kepada kekasihnya Elle. ia tak bisa memilih keduanya, bagaimana sekarang.

Waktu habis! Fredy tercengang.

“Waktumu sudah habis. Ayo cepat putuskan atau ku kirim video ini sekarang juga!” Shienna mendesak.

“Oke, oke! Gue putusin sekarang.” Fredy akhirnya menyerah.

“Nah gitu dong. Ayo cepat katakan.” Shienna terdengar senang.

“Gue....gue....”Fredy terbata-bata.

“Gue apa? Ayo cepat katakan, atau aku...”

“Oke! Gue mau nikahin lo!” Fredy menyerah kepada keputusan yang kedua. Ia memilih menikahi mantan pacarnya.

“Baguuus. Oke aku cancel pengiriman video itu. Kau bersiap-siaplah karena sebentar lagi aku akan datang ke rumahmu. Persiapkan dirimu.” Shienna tampak semakin menekan Fredy.

“Arrrrrgggghhh! Bodo amat!” Fredy langsung menutup telpon.

Fredy benar-benar diliputi oleh kegelisahan. Ia akan berkata apa di hadapan orang tuanya nanti. Mama mungkin akan senang karena Shienna adalah wanita pilihan Mama. Tetapi Ayahnya, apakah ayahnya akan membiarkannya menikah dengan wanita itu. Bagaimana jika nanti ayahnya tidak setuju? Baguslah mungkin rencana pernikahan itu akan batal. Tetapi bagaimana jika Shienna tetap kekeuh dengan pendiriannya dan malah menunjukkan video itu sebagai desakan dan bukti.

Belum soal Elle. jika Fredy menikah dengan Shienna, maka ia benar-benar akan meninggalkan Elle. lalu bagaimana Elle? bagaimana dnegan nasib janin yang ada di kandungannya? Sebelumnya, Fredy tidak pernah mencemaskan wanita itu. Ia bahkan tak memiliki niat untuk menikahi wanita itu karena tentu saja jika Fredy menikah dengan Elle maka kedua orang tuanya tidak akan setuju. Tetapi Elle, wanita itu sudah berhasil membuat Fredy jatuh cinta padanya. Dan berkat Elle, Fredy bisa sembuh dari luka yang diakibatkan oleh Shienna beberapa tahun silam.

Fredy semakin merasa bersalah tatkala ia sudah bersikap kasar pada Elle malam itu. Fredy tengah dalam pengaruh Alkohol sehingga ia tidak dapat mengontrol dirinya. Ia baru sadar telah meyakiti Elle begitu keras saat Elle hampir tak sadarkan diri. Dan ayahnya juga datang menggerebeknya malam itu. Mungkin sekarang oerasaan Elle sudah benar-benar hancur. Tentu saja, makanya malam itu Fredy mendapati wanita itu tengah terjun dari lantai enam sebuah gedung.

“Aku minta maaf Elle.” Fredy tak sadar telah mengeluarkan kata-kata itu dari bibirnya. Apa mungkin ini karena ia sudah jatuh cinta terlalu dalam pda gadis itu. Fredy semakin merasa bersalah lagi karena telah membeli harga diri gadis itu. Seharusnya jika ia ingin menyentuh gadis itu ia harus menikahinya terlebih dahulu. Tetapi akal sehat Fredy tak berjalan dengan baik saat itu.

Fredy kemudian meraih kembali ponselnya. Ia membuka galery dan mencari-cari foto Elle. ia membuka foto itu, Elle tengah mengenakan gaun dari madam Ling dan berada di pangkuan Fredy. Entah kenapa Elle tersenyum saat itu. Padahal ia tengah menjual dirinya kepada Fredy. Apa karena Elle merasa tak sedang menjual dirinya. Setahu Fredy, Elle hanya menjual dirinya pada Fredy. Apa Elle melakukan ini semua karena sudah sangat cinta kepada Fredy dan tak rela jika pria yang ia cintai tidur dengan wanita lain. Andai saja Elle mengetahui bahwa Fredy juga telah meniduri wanita lain sebelumnya, mungkin hatinya akan sangat hancur.

Fredy tiba-tiba menitikan air mata. Ia mengusap air mata yang jatuh ke foto itu. Ternyata baru ia sadari bahwa ia mencintai Elle sedalam itu. Ia tak rela jika ia harus meninggalkan Elle karena menikah dengan wanita yang telah melukai hatinya.

“Tuk! Tuk!” terdengar ketukan dari pintu kamar Fredy. Fredy bergegas menyeka air matanya dan kembali ke posisi duduknya.

“Ya, masuk!” Jawab Fredy.

“Den, ini Bibi. Ada tamu di bawah, katanya ingin bertemu dengan aden.” Ucap Bibi.

“Sial! Dia sudah datang.” Fredy kembali kesal.

Terpopuler

Comments

Roudatul Jannah

Roudatul Jannah

Akhir ny🤧😘☺

2023-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!