Bab 20

Elle benar-benar akan jatuh ke bawah saat ini juga. Reynold sudah kehabisan tenaganya. Ia hampir menyerah, sementara Elle sudah menyerah dari tadi.

“Elle, jangan menyerah. Tetap genggam tanganku.” Ucap Reynold di detik-detik yang menegangkan itu.

“Elle, dengar baik-baik. Aku akan menikahimu Elle.” Ucap Reynold dengan penuh kesungguhan. Mendengar hal itu Elle kaget.

“Aku akan menikahimu besok. Aku akan bertanggung jawab atas harga dirimu.” Ucap Reynold semakin yakin. Elle seakan tak percaya dengan perkataan Reynold.

“Jadi kumohon, jangan menyerah. Genggam tanganku dengan erat. Aku akan menarikmu ke atas sekuat tenaga.” Pungkas Reynold.

Ajaibnya, Elle berubah pikiran. Ia kembali menggenggam erat lengan Reyold. Dan sekejap, Reynold langsung menariknya ke atas dengan sisa tenaga yang dimilikinya.

“Arrrrgggghhh!” Reynold mengangkat Elle ke atas dengan sekuat tenaga.

“Bruk.” Elle terjatuh di atas tubuh Reynold.

“Tak apa Elle.” Ucap Reynold ketika melihat Elle yang merasa tak enak padanya.

Elle kemudian bangkit berdiri. Disusul dengan Reynold yang kepalanya masih berdarah. Melihat kening Reynold yang berlumuran darah, Elle tambah merasa tak enak.

“Terima kasih karena masih mau berjuang Elle.” ucap reynold sambil tersenyum pada wanita itu.

“....” Elle hanya terdiam sambil menatap wajah Reynold yang tak karuan.

“Oh, ini. kau tak usah mencemaskannya. Kita pulang sekarang ya. agar aku juga bisa segera mengobati luka ini. ayo!” Ucap Reynold seolah luka di kepalanya hanya memar saja. Padahal ia sudah merasakan pusing yang hebat sedari tadi. Tetapi di depan Elle, Reynold harus terlihat baik-baik saja.

Elle menuruti perkataan Reynold. Reynold kembali menyalakan mesin motornya. Elle dengan cepat duduk di belakang Reynold. Mereka pun pulang ke rumah setelah melalui hal yang begitu membahayakan.

Sesampainya di rumah Elle, Reynold bergegas pulang. Ia merasa bahwa sebentar lagi kesadarannya akan hilang. Dan benar saja, baru saja ia melangkah keluar dari pintu rumah Elle, Reynold langsung ambruk.

Elle tampak kaget saat melihat Reynold terjatuh. Ia bergegas menghampirinya. Elle mencoba membangunkan Reynold tetapi gagal. Zielle yang berada di samping Elle kemudian bergegas memanggil ambulance. Tak lama setelah ambulance datang mereka membawa Reynold ke rumah sakit.

Malam itu menjadi malam penyesalan Elle. karena Reynold kini berada di ruang operasi. Elle terus bertanya-tanya dalam hatinya apa Reynold akan baik-baik saja? Apa Reynold akan kembali sadar besok? Sesaat kemudian ia teringat akan perkataan Reynold bahwa pria itu akan bertanggung jawab atas dirinya. Elle benar-benar semakin menyesal.

Reynold, pria baik dan polos yang ia kenal sejak pertama kali duduk di bangku SMA. Saat masih SMA, mereka menjalin hubungan persahabatan dengan baik. Saking dekatnya, Reynold berharap lebih dari itu. Ia ingin menjadi kekasih Elle. tetapi Elle saat itu tidak mau pacaran karena ingin fokus pada tes masuk ke perguruan tinggi. Belum lagi ia takut jika pacaran dengan sahabatnya sendiri. Ia takut hubungannya dengan Reynold justru akan menjadi buruk.

Seiring berjalannya waktu, mereka kemudian menginjak bangku kuliah. Elle mulai kenal dengan Fredy, pria paling terkenal di kampus mereka. Elle perlahan menjauhi Reynold karena Fredy. Elle waktu itu begitu tergila-gila pada Fredy hingga melupakan Reynold sahabatnya sendiri. Tetapi Reynold tetap setia dengan pertemanan mereka. Reynold terus berusaha mndekati Elle, selalu ada untuk Elle kapanpun Elle butuh. Elle kini menyesali hal itu.

Hingga malam tadi, Elle yang sebelumnya membenci Reynold karena sudah ikut campur dengan kehidupannya terlalu jauh merasa telah salah sangka pada pria itu. Elle tahu bahwa Reynold benar-benar mencintainya dengan tulus. Jika tidak mana mungkin pria itu telah bertindak sejauh ini untuknya. Harusnya Elle menyadari ini sejak dulu. Ia terlalu dibutakan dengan cintanya pada Fredy. Pria yang tak mencintainya.

Elle kini duduk sambil menangis. Ia menyesali setiap detik yang sudah terlewat dalam kehidupannya.

“Gue bodoh! Gue bener-bener bodoh!” Ucap Elle sambil terus menangis.

“Tidak kak, jangan berkata begitu.” Zielle yang berada di sampingnya mencoba membuatnya tenang.

“Gue kemana aja selama ini?” Tambah Elle.

“Kakak belum terlambat. Semuanya masih bisa diperbaiki kak.” Ucap Zielle.

Tak lama setelah Zielle berbicara dokter dan suster keluar dari ruang operasi. Elle langsung menghampiri mereka.

“Apa kondisinya baik-baik saja?” Tanya Elle dengan cemas.

“Untuk saat ini dia masih dalam pemulihan pasca operasi. Tapi dia baik-baik saja. Untung saja hanya robekan di kecil di kulit kepalanya, tak sampai retak tulang tengkorak. Semuanya aman. Ia akan pulih dengan cepat.” Jelas Dokter.

“...”Elle bernafas dengan lega.

Setelah dokter dan suster pergi meninggalkan mereka, Elle kembali menghampiri Zielle.

“Apa Kak Rey baik-baik saja kak?” Tanya Zielle dengan tak sabar.

“Ya, dia akan segera sadar.” Jawab Elle.

Reynold kemudian dipindahkan ke kamar lainnya setelah operasi. Baru di sana Elle dan Zielle bisa masuk dan melihat kondisinya.

Elle membuka pintu, ia masuk perlahan. Reynold tengah terbaring, ia amsih tak sadarkan diri. Kepalanya dibalut perban. Elle kemudian mendekatinya.

Elle duduk di samping Reynold. Ia menatap wajah Reynold sambil berkaca-kaca. Rasanya Elle kembali ingin menangis.

“Maafin gue.” Ucap Elle dengan sangat pelan.

Keesokan harinya Elle terbangun. Ia melihat Reynold yang masih tak sadarkan diri. Sementara Zielle tertidur di sofa dekat pintu. Elle kemudian meraih ponselnya. Ia hendak mengecek jam. Ternyata baru jam empat dini hari. Elle hendak kembali tidur sesaat sebelum ia menyadari tangan Reynold yang bergerak pelan.

Kemudian disusul dengan gerakan kelopak mata. Nampaknya Reynld akan sadarkan diri. Elle kemudian membangunkan Zielle untuk menyuruhnya memanggil dokter. dengan wajah yang masih terkantuk Zielle keluar untuk memanggil dokter.

Saat dokter datang, Reynold benar-benar sudah sadarkan diri. Dokter memeriksa kondisinya dengan teliti. Setelah itu berkata pada Elle.

“Dia sudah sadar, tetapi masih harus di rawat karena lukanya belum sembuh total. Perawat akan datang berkala untuk mengganti perbannya.” Jelas dokter pada Elle. Elle membalasnya dengan anggukan.

Usai dokter keluar ruangan, Elle kembali duduk di samping Reynold. Elle berharap Reynold akan tersenyum padanya. Menandakan bahwa ia baik-baik saja. Tetapi Reynold tak bergerak sedikitpun. wajahnya datar, tatapannya kosong ke atas langit-langit. Elle merasa cemas. Apa reynold benar-benar baik-baik saja?

Untuk memastikannya,Elle menatap wajah Reynold dari dekat. begitu dekat. hingga wajahnya hampir jatuh ke wajah Reynold. Dengan cepat Reynold menahan tubuh Elle.

“Aku baik-baik saja.” Ucap Reynold sambil sedikit terkekeh.

“...”Elle terdiam karena malu.

“Aku sengaja berbuat seperti barusan karena penasaran denganmu Elle. kau tampak begitu mencemaskanku.” Ucap Reynold sambil tersenyum pada wanita itu.

Elle semakin merasa malu. “Apa terlihat begitu jelas?” Bisiknya pelan.

“Em. Sangat jelas Elle. tapi lupakanlah soal itu. Aku senang melihatmu masih berada di sampingku.” Timpal Reynold.

“...”Elle hanya terdiam.

“Aku menyesal karena aku malah berada di sini. padahal hari ini seharusnya aku menepati janjiku padamu Elle.” Ucap Reynold, raut wajahnya berubah sedih.

“Gue paham sama kondisi lo. Lo gausah mikir kaya gitu.” Timpal Elle, ia merasa tak enak karena telah membuat Reynold di bawa ke rumah sakit.

“Apa orang tua lo tahu soal ini? apa perlu gue telpon mereka dan kasih tahu soal kondisi lo yang sekarang?” Tanya Elle dengan penasaran.

“Gausah. Mereka gak akan peduli. Kamu tak perlu repot-repot menghubungi mereka.” Raut wajah Reynold berubah kesal dan penuh amarah.

Melihat rekasi dari reynold Elle semakin penasaran? Mengapa Reynold bersikap seperti itu terhadap kedua orang tuanya? Bahkan jika dipiir-pikir, selama ia kenal dengan Reynold ia tak pernah bertemu dengan kedua orang tuanya. Elle hanya mendengar cerita tentang kedua orang tua Reynold ddari kakek dan neneknya. Elle jadi semakin penasaran dengan jati diri Reynold yang sebenarnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***