Bab 2

Awal musim panas 2025

“Tunggu Elle, kau tak bisa meninggalkanku begitu saja!” Reynold langsung memegang lengan Elle dengan kencang.

“Lepasin tol*l! Lo gak berhak larang atau cegah gue! Lo bukan siapa-siapa gue, jadi gak usah ikut campur sama kehidupan gue!” Elle melepas genggaman tangan Reynold dengan kasar.

“Tapi mamah kamu udah titipin kamu ke aku Elle.” Reynold maju selangkah mendekati Elle.

“Gue gak peduli! Mau lo disuruh sama presiden atau Tuhan pun buat jagain gue gue gak peduli! Ini hidup gue. Minggir! Gue buru-buru.” Elle langsung mendorong Reynold dengan kasar.

“Elle, Elle!” Reynold masih berusaha mengejar Elle yang kini sudah naik taksi.

Reynold sudah tahu kalau Elle akan pergi ke Madam Ling, dan demi apapun Reynold tak rela. Malam ini, Elle akan kembali menjual dirinya. Wanita itu masih belia, bulan lalu ia baru menggenapkan usianya yang ke 20. Tak seharusnya ia menjual dirinya, karena tubuhnya tak pantas untuk ditukar dengan jumlah uang sebanyak apapun.

Reynold mengendarai motornya yang sudah tua, ia memaksa motor itu untuk berjalan lebih cepat lagi. Bahkan meliuk-liuk diantara celah kemacetan. Reynold berusaha mengejar Elle. Taksi yang Elle kendarai berada di depan Reynold. Reynold mengejar taksi itu sampai di depan rumah bordir. Reynold malah bersembunyi saat Elle turun dari mobil. Mungkin ia ingin mengawasi Elle dari kejauhan.

Elle yang baru turun dari mobil langsung disambut oleh dua orang wanita yang tak lain adalah sesama pekerja di rumah bordir itu. Elle lalu diajaknya untuk masuk ke rumah bordir. Reynold langsung mengikuti mereka bertiga dari belakang. Saat sampai di depan pintu, Reynold langsung bersembunyi di balik tembok. Ia tak bisa masuk ke dalam karena di depan pintu terdapat penjagaan.

Reynold akhrinya memutuskan untuk menunggu dari balik tembok. Tak lama berselang, Elle kembali keluar, tapi kali ini di dampingi oleh seorang pria. Pria itu mengenakan masker dan kacamata. Sulit sekali untuk mengenali pria itu apalagi dari balik tembok. Tapi Reynold tak putus asa. Ia tetap membututi Elle dan pria itu. Elle dipersilahkan masuk ke dalam mobil oleh pria itu. Nampak wajah Elle yang menyimpulkan senyum tipis kepada pria itu.

Mobil itu pun melaju entah kemana. Reynold masih mengikuti mobil itu. Reynold sudah punya firasat, pasti Elle akan ditiduri oleh pria itu malam ini. Reynold kemudian memacu motor tuanya lebih kencang.

Mobil itu berhenti di sebuah hotel mewah bintang lima. Reynold hanya bisa tertegun saat memeandangi hotel itu. Hotel dengan gaya abad pertengahan berwarna putih gading tampak gagah dan menawan saat disoroti oleh lampu di setiap sudutnya. Berarti klien Elle kali ini bukan pria sembarangan.

Elle turun dari mobil sambil disambut dengan ramah oleh pria itu. Bahkan pria itu sampai rengulurkan tangannya kepada Elle. Wajah Elle kali ini ditutupi oleh topeng cantik berwarna silver. Jika kau tak tahu siapa Elle sebenarnya dan tengah apa ia di sini, maka kau akan mengira bahwa Elle adalah seorang puteri raja yang tengah bermalam di hotel mewah ini.

Elle dan pria itu lalu masuk ke hotel dengan bergandengan tangan. Reynold pun akhirnya hanya bisa menunggu di motornya. Reynold tak ingin meninggalkan Elle, apalagi di malam ini. Renold akan menunggu Elle walau itu hingga pagi buta.

Sementara di dalam hotel, Elle tengah duduk di atas ranjang empuk nan mewahdengan ukiran bangsawan dan berpoles emas. Tapi sedikitpun tak ada yang membuat Elle tertarik. Elle hanya menatao kosong ke arah cermin yang ada di depannya. Ia sudah tak mengenali lagi bayangan dari cermin itu. Ia bahkan sudah tak mengenali dirinya lagi.

“Lo laper gak?” Pria yang bersama Elle itu akhirnya membuka masker dan kacamatanya.

“Gak.” Jawab Elle singkat.

“Lo keliatan beda kali ini, padahal gue berharap lo keliatan ceria dan manis. Apa jangan-jangan Madam Ling motong gaji lo? Apa lo mau gue membayar lo lebih mahal? Gue bersedia, asal lo mau terus layanin gue dengan baik.” Ucap pria itu sambil melepas jas mewah yang dikenakannya.

“Fredy, gue mau berhenti dan keluar dari semua ini.” Elle tiba-tiba mengucapkan hal yang tidak pernah ia sampaikan sebelumnya.

“Loini bilang apa? Lo pasti lagi pusing sama duit lagi kan? okey...” Fredy lalu merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah black card yang ia simpan di dompetnya.

“Engga, gue gak tertarik lagi dengan semua itu.” Elle lalu beranjak dari ranjang dan berjalan mendekati Fredy.

“Terus apa? Jangan buat gue pusing! Gue udah stress dengan kerjaan dan keluarga gue. Jangan lo tambahin lagi dengan hal-hal remeh semacam ini.” Fredy tampak mulai kesal.

“Gue pengen nanya satu hal ke elo, jadi tolong jawab dengan jujur.” Elle terlihat lebih serius.

“Oke, apa? Buruan. Gue udah gak tahan.” Jawab Fredy dengan tak sabar.

“Lo sebenernya cinta gak sih sama gue? Lo nganggap gue tuh apa? Terus, ada apa lo sama Amel akhir-akhir ini?” Elle akhirnya mengeluarkan semua unek-unek yang sudah ia simpan sedari tadi.

“hah! Gue kira apa. Gue sayang sama lo Elle, lo kan pacar gue. Terus soal Amel, dia tu kegatelan sama gue. Gue juga udah nyoba ngehindar dari dia tapi dianya aja yang kecentilan.” Ucap Fredy dengan gampangnya.

“Kalo lo sayang sama gue, kenapa lo mau beli gue? Di sini? di tempat ini? lo seharusnya beli gue dengan mahar! Bukan kaya gini!” Elle tiba-tiba memberontak.

“Jangan gila ya! gue keluarga Danuarta, gak mungkin gue nikah sama lo! Lo punya apa buat masuk ke keluarga gue!” Fredy tiba-tiba berhenti bicara. Ia baru sadar seharusnya tak mengucapkan itu.

“Oh, jadi gue gak pantes buat bersanding bareng lo! Terus apa hak lo buat beli gue di sini hah? Duit? Duit yang lo kasih ke gue gak akan pernah bisa beli tubuh dan jiwa gue! Lo gak pantes buat nyentuh gue.” Elle merasa tersinggung. Ia menatap tajam ke muka Fredy sambil menaikkan nada suaranya.

“hahahaha! Gue gak salah denger? Sejak kapan lo berani bicara soal harga diri lo yang murahan itu? Inget ya, lo itu Cuma wanita malam, gak pantes lo ngomong soal harga diri apalagi di depan Fredy Danuarta, calon penerus kerajaan bisnis tambang terbesar di negeri ini.” Fredy langsung menjambak kedua lengan Elle dengan kasar.

“Lepasin gue, gue mau keluar sekarang juga!” Elle mencoba melepaskan lengannya dari cengkraman Fredy.

“Gak akan, gue pengen nikmatin dulu diri lo sampai puas malam ini. dan lo gak akan pernah bisa melupakan ini untuk selama-lamanya.” Ucap Fredy dengan tatapan buas. Ia lalu membanting tubuh Elle dengan kasar ke kasur. Elle bahkan sempat berteriak dan memebrontak tetapi Fredy malah membekam mulutnya dengan kain.

Sementara di luar, Reynold sayup-sayup mendengar suara jeritan. Ia sontak langsung memanjat gedung hotel itu dengan tangan kosong. tetapi usaha Reynold sia-sia, ia tak bisa memanjat gedung itu. Reynold langsung panik, ia bingung harus bagaimana. Di saat yang bersamaan tiba-tiba muncul beberapa mobil yang Reynold kenali. Mobil keluarga Danuarta.

“Jangan-jangan, pria yang bersama Elle tadi adalah....” Reynold langsung terpaku dan tak bersuara. Hatinya mencelos, pikirannya langsung melayang ke Elle. Bagaimana nasib gadis itus ekarang.

Terpopuler

Comments

Jeintayu Jein

Jeintayu Jein

sakitnya.. 😢😢

2023-02-18

0

Roudatul Jannah

Roudatul Jannah

Nyesek banget kata² ny😌

2023-02-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!