Bab 7

Reynold duduk dengan muka tertekuk. Tatapannya kosong, bibirnya terkatup rapat. Zielle berada di sampingnya, juga hanya diam seribu bahasa.

Tak lama kemudian seorang perawat keluar dari ruangan dan menghampiri mereka.

“Keluarga Nona Adelle?” Ucap perawat sembari menghampiri mereka berdua.

“Ya.” Reynold kemudian bangkit.

“Nona Adelle sudah bangun, kalian bisa melihatnya sekarang.” Suster mempersilahkan mereka untuk masuk ke ruangan.

Reynold kemudian bertatapan dengan Zielle.

“Zielle, kau bisa melihatnya sekarang.” Kata Reynold dengan wajah yang masih sendu.

“Kakak tidak masuk?” Tanya Zielle.

“Ya, kau saja dulu.” Jawab Reynold dengan getir.

“Baiklah.” Zielle kemudian masuk ruangan.

Reynold kemudian kembali duduk dengan wajah yang menahan sedih dan kecewa yang teramat dalam. Rasanya ia ingin menghilang dari tempat ini sekarang juga tetapi mustahil. Kemudian ia kembali teringat dengan wajah gadis pujaan hatinya itu.

“Kau tahu Reynold, bahwa dia mencintai pria lain, dan kau sendiri yang memutuskan untuk tidak menyerah dengan hal itu. Lalu sekarang, tiba-tiba kau menyerah hanya karena kau mengetahui ia tengah hamil? Bukankah sebelumnya kau sudah mengira bahwa hal ini akan terjadi? Dan kau bilang pada dirimu sendiri untuk menerima segala resikonya? Dan sekarang apa? Kau malah berbuat yang sebaliknya.” Ucap Reynold pada dirinya sendiri.

Mendadak ia kembali bersemangat, ia kemudian bangkit dari kursi dan masuk ke ruangan tempat Elle di rawat.

Reynold berjalan menuju ranjang Elle, terlihat dari kejauhan Elle tengah meronta-ronta dan Zielle berusaha untuk menenangkannya.

“Tenanglah Kak, kumohon....” Zielle menangis karena bingung dan panik.

“Elle!” Reynold langsung berlari ke arah Elle.

“Kak Rey, tolong Kakak...” Ucap Zielle sambil menangis.

“Tenanglah Elle, tenang...” Reynold kemudian memegangi lengan Elle yang berusaha mencabut selang infusan yang tertancap di lengannya.

“Lepaskan aku! Lepas!” Elle berteriak dengan sisa tenaganya.

“Elle, sadarlah! Apa kau tidak kasihan dengan adikmu? Lihatlah! Dia ketakutan sekarang! Tolong tenanglah!” Reynold kemudian merangkul tubuh Elle yang tengah meronta-ronta.

Tetapi Elle tak mendengarkan ucapan Reynold, ia malah tambah memberontak.

“Zielle, tolong panggilkan dokter dan suster sekarang, cepat!” Ucap Reynold.

“Bbb—bbaik kak.” Zielle yang masih ketakutan dan panik pun berlari ke luar.

Tak lama berselang, dokter dan beberapa perawat pun datang. Mereka langsung menangani Elle yang tengah histeris. Elle tak bisa tenang, akhirnya terpaksa dokter menyuntikan obat penenang. Elle pun menjadi lemas kembali dan tak sadarkan diri.

“Kakak...” Rengek Zielle.

“Dia hanya sedang istirahat, ketika bangun, dia akan lebih tenang. Kau tak usah khawatir.” Reynold meyakinkan Zielle.

Zielle pun tertunduk lemas. Usai dokter dan suster selesai menangani Elle, Reynold dan Zielle pun tetap berada di samping Elle dan menjaganya. Usai kejadian tadi, Reynold menjadi semakin khawatir akan kondisi Elle. Emosinya sedang tidak stabil, ini bisa membahayakan dirinya. Reynold menjadi semakin cemas.

Malam pun datang, Reynold masih terjaga sementara Zielle sudah tertidur lelap di sofa yang ada di ruangan itu. Reynold kini berada di samping Elle. Ia terus memandangi wajah gadis itu. Sesekali Reynold mengelus lengan Elle karena Elle kerap mengigau.

“Kau pasti telah melalui hari yang sangat berat Elle.” Reynold menitikan air mata tak kuasa melihat kondisi yang telah dialami gadis pujaan hatinya itu.

Reynold pun tak sadar perlahan terlelap. Saat tiba-tiba ia terbangun di tengah malam. ia baru menyadari bahwa Elle kini terbangun, Elle memiringkan tubuhnya ke arah lain. Sayup-sayup reynold mendengar isak tangis gadis itu. Reynold kaget tatkala menyadari bahwa Elle tengah meremas perutnya dengan sangat kencang.

“Elle! kau ini apa-apaan?” Reynol langsung memegangi lengan Elle dengan kencang.

“Lepasin! Lepasin gue! Apa pedulinya lo sama hidup gue hah?” Ucap Elle sambil memberontak.

“Aku peduli Elle, dan harusnya kamu pun begitu. Hidup kamu itu berharga Elle! kamu harus ingat, mau seberapa buruk pun peristiwa yang sudah kamu alami, kamu harus tetap hidup Elle. kamu harus tetap hidup untuk dirimu sendiri!” Ucap Reynold dnegan iba.

“Gue gak peduli! Hidup gue udah hancur, buat apa gue tetep mempertahankanya?”

“Buat dia.” Reynold kemudian menunjuk Zielle yang berada di pojok ruangan dengan keadaan masih terlelap.

Menyadari hal itu, Elle kemudian berhenti memberontak. Ia kemudian diam dengan tatapan kosong.

“Elle, asal kamu tahu, mau bagaimanapun kamu saat ini. aku akan tetap mencintai dan mau menerima kamu sampai kapanpun. Dan kamu harus tetap hidup, karena kamu adalah harapan dan alasan bagi kehidupan adikmu. Kamu harus ingat itu.” Menyadari Elle yang sudah mulai tenang, Reynold kemudian melepaskan cengkramannya.

“....” Elle hanya terdiam seribu bahasa.

“Jangan pernah sekalipun terbersit dalam pikiranmu untuk menyakiti dirimu sendiri.” Tambah Reynold.

“Lo gak tahu apa-apa Rey.” Kini Elle berbicara.

“Aku tahu Elle, aku tahu semuanya.” Reynold menatap wajah Elle dengan serius.

“...”Elle balik menatap wajah Reynold dengan tanda tanya besar.

“Ya, aku tahu Elle. malam itu, saat aku sudah melarangmu untuk pergi ke madam Ling, aku tahu bahwa kamu akan bertemu dengan siapa. Aku tahu juga Elle kalau kamu tidak pernah menjual dirimu selain kepada Fredy. Dan malam itu, aku tahu jika Fredy lah pelaku dibalik kasus kekerasan terhadap dirimu. Dan sekarang, janin yang ada di perut mu, aku tahu jika ia adalah anak Fredy.” Tutur Reynold dengan nada yang getir. Hatinya merasa teriris tatakala harus menyampaikan dan mengingat itu semua.

Elle terlihat syok dan tak percaya.

“Awalnya, aku juga tak terima Elle. hatiku sakit saat mengetahuinya, tetapi, aku sudah membulatkan tekadku. Dan asal kau tahu bahwa cintaku jauh lebih besar, kau bisa sebut aku sebagai orang paling bodoh di dunia ini. tetapi aku tidak peduli. Aku akan tetap mencintaimu dan menerimamu apapun kondisimu. Aku akan tetap setia menunggumu sampai kapanpun.” Reynold lalu menatap wajah Elle dengan serius. Seakan ia ingin mengatakan pada gadis itu bahwa semua kata-katanya tulus dan berasal dari dalam lubuk hatinya.

“Dasar cowok bego! Tolol! Dungu! Harusnya lo biarin gue mati sekarang! Bukan malah mencintai gue! Hidup gue udah hancur! Apa yang mau gue bangun lagi! Gue udah hancur dan gak berguna...” Elle kemudian menangis.

“Elle, tenanglah. Hidupmu gak hancur, kamu masih bisa membangun kembali dari kepingan-kepingan itu. Kumohon janagn menyerah.” Ucap Reynold.

“Gak hancur? Lo bilang gak hancur? Bullshit! Lo liat, keluarga gue udah berantakan, sekarang harga diri gue udah hilang, gue udah gak virgin! Dan...dan...benalu ini! sekarang hidup di diri gue! Gue udah hancuuuur...”Elle kemudian memukuli perutnya sambil menangis.

“Cukup Elle, aku mohon tenang...kamu berharga Elle, aku yakin kamu bisa melalui semua ini....dan aku akan terus berada di samping kamu. tolong jangan menyerah.” Reynold pun tak kuasa menahan tangis. Ia memeluk Elle dengan erat sambil menangis.

Terpopuler

Comments

Roudatul Jannah

Roudatul Jannah

Duh kpn si ak dpt cwo kek gitu😍

2023-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!