Bab 12

Elle terbaring di atas ranjang rumah sakit. Rasa sakit yang kembali terasa berhasil membangunkannya. Perlahan Elle membuka mata. Bayangan wajah seseorang terlihat tengah memperhatikannya dari dekat.

“Kakak.” Elle mendengar Zielle memanggil dirinya. Saat Elle mendapatkan pandangannya sepenuhnya barulah ia menyadari bahwa yang berada di hadapannya adalah adiknya.

“Syukurlah kakak sudah sadar. Aku sangat khawatir.” Ucap Zielle.

“Aku dimana?” Elle masih mencoba mengenali tempat sekelilingnya.

“Kakak berada di rumah sakit sekarang.” Jawab Zielle sambil membantu Elle untuk ganti jadi posisi duduk.

“Bagaimana aku bisa kesini?” Elle kembali teringat kejadian beberapa saat yang lalu sebelum ia berada di sini.

“Sejujurnya aku juga tidak tahu kak. Tapi menurut keterangan dari perawat yang menghubungiku katanya seseorang telah membawa kakak ke sini. dan orang itu ingin identitasnya tidak diketahui oleh kita. tapi, terlepas dari semua itu, aku lega sekarang kakak baik-baik saja.” Elle kini mengelus lengan Kakaknya.

“Seseorang?” Elle melamun, sejenak ia mencoba kembali mengingat-ingat peristiwa itu. Sosok itu, yang wajahnya tak mampu Elle kenali. Elle mulai menyalahkan dirinya karena waktu itu tak berusaha untuk terjaga sedikit lagi. Elle menyerah, ia tak bisa mengingat dan mengenali sosok yang menyelamatkannya itu.

Elle kemudian menduga-duga, apakah sosok itu adalah Reynold? Tapi jika ya, mana mungkin ia langsung pergi meninggalkannya setelah di rumah sakit. Jika itu Reynold, maka pria itu akan bersikeras untuk terus berada di samping Elle sampai ia tahu bahwa Elle baik-baik saja. Lalu siapa? Apa mungkin...

Tidak, Elle tak bisa membenarkan kemungkinan yang kedua. Karena itu sangat mustahil. Elle benar-benar menyerah. Ia kembali berbaring dan rasa sakit dari perutnya kembali terasa.

“Kakak kenapa?” Zielle mulai mencemaskan kondisi kakanya.

“Perutku...perutku sakit..” Elle tak tahan lagi, ia meringis kesakitan.

“Dokter!” Zielle kemudian memanggil dokter.

Tak lama kemudian dokter dan perawat datang. Mereka langsung menangani Elle. Zielle menunggu dengan cemas. Ia terus berdoa supaya kakanya baik-baik saja.

Dokter dan perawat itu kemudian keluar, Zielle segera menghampiri mereka.

“Apa kakak saya baik-baik saja dok?” Tanya Zielle dengan cemas.

“Nona Adelle tadi mengalami kram perut. Ini kerap terjadi pada kehamilan di usai muda. Tetapi ini sangat serius karena bisa mengakibatkan keguguran. Ia harus bedrest total dan mendapatkan nutrisi yang cukup. belum lagi saat ini kondisi ibu dan janin lemah, jika terus begini maka kehamilannya akan berbahaya. Kamu juga harus menjauhkan Nona Adelle dari sesuatu yang membuatnya stress dan lelah.” Jelas dokter.

“b—bbbaaik dok.” Zielle sebenarnya tidak begitu mengerti dengan penjelasan dari dokter. tetapi satu hal, ia tahu bahwa kakaknya harus istriahat, makan yang cukup dan tidak boleh stress. Itu dia masalahnya, bagaimana agar kakanya tidak stress dengan kondisinya yang seperti ini. bahkan kehamilannya pun tak diinginkan. Zielle benar-benar khawatir.

Zielle kembali masuk ke dalam, ia melihat kakanya yang tengah terlelap. Hati Zielle kembali emrasa tersayat. Saat ini, Zielle hanya memiliki kakaknya, kakak yang begitu ia cintai. Kenapa begitu banyak cobaan yang menimpa kakaknya. Zielle kemudian menyalahkan dirinya karena tak bisa menolong kakaknya dalam kondisi seperti ini.

***

Fredy membaringkan dirinya di atas kasur. Pikirannya benar-benar kacau. Ia perlahan memejamkan mata. Tetapi kata-kata dari doketer itu, kata-kata dari Shienna dan kata-kata dari Ayahnya mengacaukan isi pikirannya. Kepalanya bahkan terasa sakit saat memikirkannya. Tiba-tiba Fredy kembali teringat kejadian di rumah sakit beberapa saat yang lalu.

“Apa dia benar-benar hamil?”

“Ya, usia kandungan memasuki lima minggu.”

“Tidak mungkin....”

“Apa anda perlu bukti berupa hasil usg?”

“Tidak, tidak perlu. Saya percaya. tapi...tapi bagaimana ia bisa seperti itu?”

“Pingsan dan meringis kesakitan?”

“Ya.”

“Kondisinya lemah, tubuhnya belum siap untuk hamil di usianya saat ini. belum lagi kondisi psikisnya yang juga belum siap. Beberapa hari yang lalu ia juga sempat dirawat di sini karena mengalami pendarahan. Untung saja tidak sampai keguguran. Tapi kram perut yang baru saja ia alami, juga sama membahayakannya. Sama-sama bisa mengakibatkan keguguran. Dia begitu lemah, begitupun bayi yang ada di dalamnya. Saya bisa lihat ketakutan dari wajahnya. Saya tidak tega melihatnya, dia masih terlalu belia untuk semua ini. orang yang membuatnya seperti ini adalah orang yang kejam dan tak berperasaan.”

“Cukup! gue udah ngerti sekarang.”

Kemudian adegan itu menghilang, Fredy kembali membuka mata dan melihat ke arah atap kamarnya.

“Arrrrggghhhh!” Ia mengawut-awut rambutnya.

“Kenapa lo bisa sampe hamil si Elle? gue juga gak tega liat lo kaya gini! Tapi gue juga gak bisa ngapa-ngapain. Ini semua gara-gara ayah dan si gadis ular itu!” Fredy kini melempar gelas yang ada di meja ke dinding kamarya. Membuat suara yang begitu keras.

Mendengar suara dari kamar Fredy Nyonya Aletha kemudian bergegas mengeceknya..

“Fred! Buka pintunya.” Nyonya Aletha mengetuk pintu kamar anaknya.

“Iya.” Fredy kemudian membukakan pintu.

“Kenapa?” Nyonya Aletha kemudian melangkah masuk dan memeriksa keadaan sekeliling.

“Tidak. Aku tidak apa-apa.” Jawab Fredy dengan dingin.

“Kau anak Mama. Kau tidak bisa berbohong di hadapan orang yang telah melahirkanmu. Kau tampaknya tengah banyak pikiran. Cerita pada Mama.” Nnyonya Aletha kemudian duduk di kursi dekat kasur Fredy.

“Tidak Ma, aku hanya sedang pusing dengan Ayah dan masalah kampus. Mama kan tahu Ayah mendesak agar aku harus bisa menangani bisnisnya yang baru itu, tapi aku tidak bisa. belum lagi kasusku di kampus. Semuanya tampak runyem.” Fredy beralibi dengan sangat baik.

“Kau tidak usah cemaskan itu. Mama akan bicarakan itu pada Ayahmu. Dan soal urusan kampus, kau juga tak usah khawatir. Kampus itu kan dibawah naungan keluarga kita. untuk apa kau mencemaskannya. Tidak ada yang bisa mengeluarkanmu dari sana.” Nyonya Aletha kini mengusap rambut Fredy perlahan.

“Ya, aku harap begitu.” Fredy masih tampak murung.

“Sudahlah, kau tidak usah bersedih. Ingat janji Mama, kita akan segera keluar dari rumah ini. Kita sebentar lagi akan memutus hubungan dengan Ayahmu, tapi bersabarlah sedikit lagi. Mama sedang mengusahakannya.” Kini Nyonya Aletha memeluk Fredy dengan mata yang berkaca-kaca.

“Mah.” Fredy tiba-tiba melepas rangkulan ibunya.

“Apa?” Tanya Nyonya Aletha.

“Fred ingin bertanya satu hal, boleh?” Fredy tampak ragu.

“Tentu, apa? Katakanlah.” Jawab Nyonya Aletha.

“Bagaimana perasaan Mama waktu Mama tahu Mama sedang hamil Fredy, padahal Mama begitu sangat membenci Ayah. Apa Mama tidak marah karena ada sebagiandari diri Ayah yang hidup di rahim Mama?” Tanya Fredy yang langsung teringat Elle.

“...”Nnyonya Aletha terdiam sejenak.

“Awalnya, Mama sedih, takut, dan tentu saja tak terima dengan kenyataan yang tengah Mama hadapi. Hingga di satu titik Mama menyadari satu hal. Betapapun buruknya Mama atau Ayahmu, tapi kau tak pernah salah apapun. Meski kau adalah darah daging Ayahmu, kau adalah bagian dari dirinya. Tapi kau adalah kau. kau adalah seorang bayi suci yang saat itu Tuhan titipkan di rahim Mama. Tak peduli kau berasal dari siapa, kau tetaplah seorang bayi polos nan suci. Kau adalah titipan Tuhan yang harus Mama jaga dan rawat seumur hidup Mama.” Nyonya Aletha mengucapkan kata-kata itu dengan penuh haru biru. Ia kemudian menitikan air mata.

“....”Fredy kemudian memeluk ibunya dengan sangat erat.

“Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu? Mama jadi menangiskan, hehe.” Nyonya Aletha kemudian menyeka Air matanya.

“Ttt—tiiidaaak, aku hanya penasaran saja.” Fredy berbohong. Ia kemudian kembali teringat Elle. ia menyesal karena malam itu ia terlalu keras pada wanita itu. Fredy sebenarnya juga sayang pada Elle, tapi kenyataan keluarganya dan dari mana Elle berasal. Mereka tak mungkin bisa bersama. Mengingat semua itu membuat hati Fredy semakin tersayat. Ia juga tak bisa meninggalkan wanita itu, apalagi dengan kondisinya saat ini.

Terpopuler

Comments

Roudatul Jannah

Roudatul Jannah

Seru banget Cuy😍

2023-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!