Sesampainya di rumah, Renata langsung membawa Justin ke kamar. Dia membaringkannya dengan sangat hati-hati lalu menyelimutinya penuh sayang. Sembari merapihkan rambut Justin, pikiran Renata melayang pada percakapannya dengan Bern. Jujur, ada getaran aneh yang Renata rasakan setiap kali menyadari saat pria itu memperhatikannya. Entah itu nyata atau tidak, ada gurat kerinduan dan juga keperihan yang amat dalam di mata pria itu. Renata iba.
Kenapa aku merasa sedih sekali ya? Ada apa? Aku dan Bern adalah orang asing yang baru pertama kali bertemu, tapi kenapa rasanya seperti aku pernah bersamanya? Apa yang terjadi? Mungkinkah aku telah jatuh cinta di pandangan pertama?
"Tidak mungkin!"
Renata segera menepis pemikirannya sendiri. "Tidak mungkin aku jatuh cinta pada Bern. Sudah gila apa?"
"Apanya yang gila, Ren?"
Nandira yang baru saja masuk ke dalam kamar tampak mengerutkan kening saat tak sengaja mendengar perkataan Renata. Segera dia menghampiri untuk meminta penjelasan dari putrinya ini.
"Ren, apanya yang sudah gila?"
"Ummm, tidak ada apa-apa, Ibu." Renata menghela nafas panjang. Dia lalu menatap sang ibu lekat, mencoba untuk bicara jujur tentang apa yang terjadi di mall. "Tadi saat aku dan Justin selesai menonton, seorang pria tiba-tiba datang menghampiriku. Dia lalu memaksa agar memberitahukan namaku padanya. Awalnya aku menolak. Aku takut itu adalah salah satu modus kejahatan, apalagi kamikan tidak saling kenal. Tapi setelah dia memberitahuku alasan kenapa begitu ingin mengetahui namaku, aku akhirnya memberitahu namaku dan juga nama Justin. Aku tidak tega padanya, Bu. Pria itu bilang wajahku sangat mirip dengan wajah kekasihnya. Makanya dia mendesakku sampai seperti itu!"
Kedua alis Nandira saling bertaut setelah mendengar penuturan putrinya. Aneh sekali. Seumur-umur dia merawat Renata, baru sekali ini ada orang yang menyebut kalau ada wanita lain yang wajahnya mirip dengan wajah putrinya. Sungguh.
Apa mungkin kekasih dari pria itu adalah saudara kembar Renata yang tinggal bersama Kendra? Tapi bukannya gadis itu sudah meninggal dunia ya?
Satu lagi rahasia di keluarga Goh. Karena suatu kecelakaan bisnis, dokter memfonis Nandira tak bisa mempunyai anak. Tapi karena Max begitu mencintainya, Max menolak saat diminta untuk menceraikannya. Dan di saat yang bersamaan seorang wanita meninggal dunia setelah melahirkan sepasang putri kembar. Nandira yang saat itu baru akan di bawa keluar dari rumah sakit, mendadak berteriak histeris saat mendengar suara tangisan bayi. Bersamaan dengan itu datang seorang perawat menghampiri Max kemudian berbisik kalau ada satu keluarga yang ingin memberikan seorang bayi perempuan kepada mereka. Demi agar Nandira tidak depresi setelah menerima vonis dokter, tanpa pikir panjang Max langsung pergi menemui keluarga tersebut, yang ternyata adalah keluarga Kendra Shin. Setelah itu mereka segera mengurus semua surat-surat adopsi kemudian pindah ke luar negeri. Setelah bertahun-tahun berlalu, Max dan Nandira terpaksa kembali ke negara ini setelah keluarga mereka meninggal dunia dalam tragedi kecelakaan pesawat. Karena saat itu Renata sedang ujian, dia terpaksa tetap tinggal di luar negeri seorang diri untuk menyelesaikan pendidikannya. Hingga kejadian naas itupun terjadi di mana Renata mengalami kecelakaan yang membuat mobilnya terperosok masuk ke dalam sungai hingga membuat Renata hilang ingatan. Dan ya, seperti inilah keadaannya sekarang. Melahirkan seorang anak tanpa mempunyai suami. Juga tak bisa mengingat siapa laki-laki yang telah menghamilinya. Kendati demikian, Max dan Nandira tetaplah sangat menyayangi Renata. Terlebih lagi sekarang sudah ada Justin sebagai pelipur lara. Jadi mereka bertiga tak lagi memusingkan siapa ayah dari bocah yang sebulan lagi baru genap berusia tiga tahun. Asalkan bisa melihat Justin tumbuh dengan sehat, semua itu sudah lebih dari cukup.
"Nama pria itu Bern, Bu. Bern Wufien Ma," ucap Renata sembari merasakan debaran dada yang begitu kuat saat dia menyebutkan nama lengkap Bern.
"Bern Wufien Ma? Nama ini seperti tidak asing," gumam Nandira. Dia lalu memijit pinggiran kepala, mencoba mengingat-ingat marga keluarga mana yang di pakai oleh pria tersebut.
Bern Wufien Ma, Bern Wufien Ma. Karl Wufien Ma, Gabrielle Shaquille Ma. Astaga ....
Renata terkejut saat sang ibu tiba-tiba memekik kencang sambil menutup mulut. Segera dia menepuk-nepuk paha Justin yang terbangun karena kaget.
"Ibu, Ibu kenapa berteriak sekuat itu. Justin jadi bangun, kan?" tegur Renata setengah berbisik.
"Oh, astaga. Maafkan Ibu, sayang. Ibu terlalu syok sampai lupa kalau Justin sedang tidur," sahut Nandira yang baru tersadar akan keberadaan Justin. Segera dia mengajak Renata menjauh setelah cucunya kembali terlelap. "Ren, tadi kau tidak salah menyebutkan nama pria itu, kan?"
Kedua alis Renata saling bertaut mendengar pertanyaan sang ibu. Dia merasa aneh melihat reaksinya.
"Renata, ayo cepat jawab. Namanya benar Bern Wufien Ma?" desak Nandira.
"Iya benar. Bern Wufien Ma, itu yang dia katakan," sahut Renata seraya menganggukkan kepala. "Kenapa memangnya, Bu? Ibu kenal dengan pria ini?"
"Tentu saja Ibu sangat kenal, Renata. Kalau tidak salah Bern ini adalah putra sulung dari keluarga Ma. Itu yang katanya kekayaan keluarga mereka sudah turun temurun dari zaman Dinasti Ming. Kau pernah dengar tentang keluarga mereka, kan?"
"Maksud Ibu anaknya Tuan Gabrielle dan Nyonya Elea?"
"Benar sekali," sahut Nandira seraya menjentikkan jari.
"Lalu apa masalahnya?" tanya Renata. "Bern kan hanya mengira kalau aku adalah kekasihnya. Kenapa reaksi Ibu sebegini heboh? Apa yang salah?"
Nandira tergelak mendengar perkataan Renata. Dia tak percaya putrinya masih bisa bersikap biasa-biasa saja setelah di sapa oleh pria yang berasal dari keluarga kaya raya itu. Sambil menggaruk rambut, Nandira menjelaskan pada putrinya bahwa adalah sebuah keberuntungan jika memang benar pria itu adalah ayah dari cucunya.
"Ren, kau terpikir tidak kalau Justin itu adalah anaknya Bern? Secara, kau kan tidak bisa mengingat siapa pria yang telah membuatmu hamil. Bisa saja saat masih berada di luar negeri kalian menjalin hubungan asmara yang tidak di ketahui oleh Ayah dan Ibu. Karena dari yang Ibu tahu, putra sulung Tuan Gabrielle sudah beberapa tahun ini tinggal di luar negeri. Kalian bisa sajakan saling mengenal?" ucap Nandira penuh semangat. "Renata, dengarkan kata-kata Ibu dengan baik. Sejak beberapa hari terakhir Justin terus saja menanyakan tentang ayahnya. Dan besar kemungkinan itu adalah pertanda kalau kalian akan segera bertemu. Jika dugaan Ibu benar, maka kau dan Justin akan menjadi orang paling beruntung di muka bumi ini karena bisa menjadi bagian dari keluarga Ma. Mereka itu sangat luar biasa berpengaruh di negara ini, sayang. Sungguh!"
"Bu, jangan terlalu cepat menyimpulkan. Bisa saja pertemuan kami ini hanya sebuah kebetulan semata. La-lagipula tidak mungkin juga aku dan Bern menjalin hubungan. Kan Ibu sendiri yang bilang kalau aku itu tidak pernah mempunyai kekasih," sahut Renata agak aneh mendengar dugaan yang dilontarkan oleh sang ibu. Hatinya berdesir, tapi tidak tahu apa sebabnya.
"Mau coba lakukan tes DNA tidak?"
Kedua mata Renata terpejam. Sungguh, kali ini dia benar-benar tidak mengerti kenapa ibunya bisa sampai terpikir untuk melakukan tes DNA antara Justin dengan pria yang baru di temuinya sebanyak satu kali.
"Jangan marah. Ibu tahu ini sedikit kelewatan, tapi apa salahnya kalau di coba. Kasihan Justin, Ren. Kau juga harus memikirkan kondisi mentalnya. Ya?" bujuk Nandira dengan lembut.
"Apa karena Bern adalah bagian keluarga Ma?"
"Bukan, sayang."
"Lalu?"
"Karena Ibu ingin melihat kalian berdua mempunyai keluarga yang lengkap. Kau mempunyai suami, dan Justin mempunyai sosok ayah. Sekalipun yang menjadi ayahnya Justin adalah pria biasa, Ayah dan Ibu akan tetap menerimanya dengan tangan terbuka. Ini bukan soal harta, Nak. Kau bisa mengerti, bukan?"
Haruskah aku melakukannya? Tapi Bern ....
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Putri Esti Larasati
nah kan dari sini saya penggemar Mak menyatakan bahwa yg mati itu Renata sedang yg masih hidup Amora,, karena yg menemukan ortu Renata dlu JD ngira nya Amora itu Renata,,, kan mereka kembar,,, trus Justin anak Amora sama Bern... fix ini... Mak....👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2023-06-04
1
Chesta Haydar
trima aja amora been adalah ayah Justin amora.
2023-06-03
0
Lee
namanya juga NOVEL,,yg mustahil bisa menjadi mustahal.
2023-05-04
0