Darren dan Milly kembali pergi menuju ke cleaner rooms,para pembersih berkumpul karena sudah melakukan tugas mereka.Darren meminta izin kepada mereka untuk pergi ke toilet,bukan nya pergi ke toilet Darren menuju meeting room karena dia penasaran dengan foto yang dilihatnya tadi.
Di depan pintu ruangan rapat masih terlihat beberapa orang yang masih berada di dalam ruangan,Darren berpas-pasan dengan Margaret di depan pintu.
"Mau apa kamu ke sini?"
"Saya mau membersihkan ruangan Bu"
Mendengar jawaban Darren,Margaret meninggalkan nya di ikuti staff lainya.Tetapi seorang wanita masih berada di dalam ruangan,dia masih terdiam duduk di tempatnya.Suara deheman Darren mengagetkan nya.
"Apa mau kamu bersihkan ruangan ini?"
"Iya,Bu"
"Silahkan saja, biarkan aku disini sebentar ya"
"Baik Bu"
Darren sedang membersihkan ruangan, tiba-tiba wanita tersebut menangis di meja nya.Entah dia mempunyai masalah apa,tetapi Darren tidak berani untuk bertanya ataupun mendekati nya.Darren tetap saja membersihkan ruangan,tetapi tidak menemukan foto yang terjatuh itu lagi.
"Dasar wanita tidak punya prikemanusiaan!!"ucap wanita itu dengan tatapan emosi.
"Maaf Bu,apa yang Anda katakan?"tanya Darren.
"Dia memang wanita yang sangat kejam,sekian lama aku bekerja disini,setelah perusahaan ini di pegang oleh wanita itu seakan disini seperti neraka untuk para pekerja"
Wanita tersebut adalah Moren, sekertaris dari Margaret.Baginya setelah perusahaan ini di pegang oleh Istri Tuan Morgan, semuanya tidak seperti dulu.Darren hanya mendengar kan apa yang di katakan Moren.
"Jika Anda tidak kuat,kenapa Anda harus bertahan disini?"ucap Darren.
"Aku berutang budi kepada Tuan Morgan"
"Apa maksudnya Nona?"
"Dulu Tuan Morgan menyekolahkan ku,karena aku hanya anak seorang petani.Aku dia sekolahkan hingga aku kuliah,aku di pekerja kan nya di kantor ini,hingga di jadikan sekertaris olehnya,tetapi setelah dia menjabat menjadi Walikota, perusahaan ini di pindah alihkan kepada Istrinya.Sudah lah aku harus kembali bekerja,Ibu Margaret akan memarahiku jika aku tidak ada di tempat terlalu lama"ucap Moren sambil meninggalkan ruangan.
Darren melihat Margaret yang tersenyum ramah terhadap pria yang selalu mengawal nya.Mereka seperti nya akan keluar dari kantor.Ruangan Margaret nampak sepi,Darren memutuskan masuk ke ruangan margaret berpura-pura untuk membersihkan ruangan Margaret.
Darren membawa peralatan nya,dia membersihkan meja milik Margaret.Darren membuka laci meja dan dia melihat foto yang tadi dilihatnya di ruang rapat sudah berada di laci meja Margaret.
"Apakah dia ibuku?"gumamnya.
Dia membalikan foto tersebut,di belakang foto tersebut terdapat tulisan kebencian terhadap wanita yang berada di foto.Darren semakin bingung"Jika foto ini Margaret tetapi kenapa tulisan ini seakan sangat membenci wanita di foto ini?"ucapnya.
Suara pintu terbuka mengagetkan Darren yang masih membuka laci meja Margaret.
"Apa yang kamu lakukan?"ucap Milly.
"Mi-milly kamu mengagetkan ku!"
"Maafkan aku,kenapa kamu membuka laci meja Ibu Margaret? Bagaimana jika kamu ketahuan orang lain?"
"A-apa maksud kamu?"
"Aku tahu kamu itu suruhan Tuan Morgan,bukan?"
"Dari mana kamu tahu?"
"Hemmmm....Aku tahu karena dari gerak gerik kamu,lagi pula perusahaan ini seperti semakin menurun omsetnya,padahal banyak karyawan yang di berhenti kan tetapi kenapa Tuan Morgan bisa menambah karyawan lagi.Itu saja sih yang aku curigai"
"Kamu benar Milly,aku harus mencari tahu siapa yang membocorkan data-data perusahaan Tuan Morgan"
"Kamu tenang saja aku akan membantu mu,Petter"
Milly ternyata tahu jika Darren adalah orang suruhan Tuan Morgan.
"Petter,apa kamu mencurigai Ibu Margaret yang seperti nya mempunyai hubungan dengan Tuan Andrew?"
"Siapa dia?"
"Dia pengawal Ibu Margaret"
"Jadi pria yang disampingnya itu ...?"
"Baiklah lebih kita bersihkan ruangan ini dulu,lalu kita keluar dari sini"
Darren melihat sesuatu yang tidak biasa kedekatan antara Margaret dan Andrew pengawal nya.Hari mulai sore tetapi Margaret belum juga kembali ke kantor,para Staf sebagian sudah pulang sebagian masih ada yang masih menyelesaikan pekerjaan nya.
Darren dan Milly membersihkan lantai ruang kerja para staf.Saat Darren akan pulang,dia melihat Andrew pengawal Margaret kembali ke kantor, tetapi dia kembali sendiri tanpa Margaret.Andrew masuk ke kantor sangat terburu-buru,dia bisa melewati penjagaan security karena dia mempunyai wewenang yang sudah di berikan Margaret padanya.
Darren mengikuti Andrew dari belakang,yang menuju ruangan Margaret.Dia duduk di depan meja Margaret dan membuka laptop yang berada di atas meja.Darren hanya memantau Andrew dari luar.Tak berapa lama Andrew bergegas akan keluar dari ruangan,Darren segera bersembunyi agar Andrew tidak melihat diri nya yang dari tadi memantau nya.
Andrew keluar dengan buru-buru dan memasukan sebuah flashdisk di saku kantong celana nya.Melihat Andrew keluar,Darren masuk ke ruangan Margaret mencari tahu apa yang telah dilakukan oleh Andrew.Andrew telah menghapus jejak di laptop Margaret jadi Darren tidak tahu apa yang dia lakukan pada laptop tersebut.
Darren meletakkan sebuah kamera kecil di ruangan Margaret dan sebuah alat perekam suara di bawah meja kantor Margaret karena Darren merasa curiga dengan Andrew yang sengaja mendekati Margaret.
Notifikasi ponsel Darren berdering, panggilan dari Tuan Morgan.
"Tuan Pitter,apa kau sudah menemukan sesuatu?"
"Belum Tuan,kamu serahkan saja padaku.Jika ada Informasi yang sudah saya temukan akan saya hubungi Anda"
"Baiklah Tuan Pitter, Terimakasih"
Saat Tuan Morga akan menutup teleponnya,Darren merasa ingin menanyakan tentang wanita yang memakai liontin kalung bermata biru tersebut.
"Tunggu Tuan Morgan!"
"Ya ada apa?"
Darren merasa jika itu bukanlah ranah kerjanya untuk bertanya tentang masalah keluarga Tuan Darren.
"Tidak Tuan,tidak ada apa-apa"
"Baiklah Tuan Pitter, terimakasih sudah membantu ku"ucap Tuan Morgan.
Sebenarnya Darren begitu penasaran dengan wanita yang berada di foto tersebut tetapi dia tidak berani untuk bertanya masalah keluarga Tuan Morgan.Darren sudah memasang semua alat perekam di ruangan Margaret,dia bergegas untuk pergi meninggalkan kantor.Darren hampir saja berpas-pasan dengan penjaga yang akan mengontrol kondisi ruangan.
Suara langkah sepatu penjaga membuat Darren begitu panik, jika dia ketahuan masih berada di dalam.Dia langsung bersembunyi di bawah meja staf agar penjaga tidak melihat nya yang masih berada di dalam kantor.Lampu-lampu ruangan di matikan oleh penjaga,dan dia berpindah ke ruangan lain.Melihat kondisi sudah aman,Darren bergegas pergi untuk ke luar.
Akhirnya Darren berhasil keluar dari kantor,hari sudah larut malam.Darren menggunakan taxi untuk mengantarkan nya pulang, terlintas dia memikirkan Anna dan Bibi Sarah.Sudah beberapa hari Darren tidak melihat kondisi Anna meski hanya melihat dari jauh.Darren ingin melihat kondisi Anna tetapi mengingat hari sudah malam dia memutuskan untuk pulang.
Darren sudah sampai rumah,meski rumah Alex begitu besar,mewah,dan nyaman tetapi buat Darren semua itu hanya semu.Dia tidak bisa merasakan kesenangan di dalam nya,dia tidak bisa berkumpul dengan adiknya dan Bibi yang sudah baik merawat nya.
"Aku merindukan kalian...Anna...Bibi Sarah
..."ucap Darren.
Keesokan Harinya
Alex menghubungi Darren melalui Vidio call nya.
"Hai bangun sudah pagi!!"ucap Alex.
Mendengar suara Alex,Darren terbangun dan dia begitu kaget karena hari ini dia harus berangkat bekerja.Dia beranjak dari tempat tidurnya,dan melihat jam yang sudah menunjukan pukul setengah 8.
"Ya Tuhan!!Mati aku,aku terlambat "
"Hai tunggu!
Darren tidak memperdulikan Alex yang ingin berbicara padanya,Darren bergegas bersiap untuk berangkat ke kantor.
"Darren apa kau tidak mandi?"
"Tidak!"
"Jorok"
"Aku terlambat,aku karyawan baru bagaimana mungkin aku terlambat"
"Ya sudah bilang saja,jika kamu sedang rapat dengan Tuan Morgan"
"Bagaimana mungkin?Aku cuma pembersih ikut rapat?"
"Ya Tuhan,aku lupa.Makanya jika minta posisi Manager atau apa?Ini minta tukang bersih-bersih?"ucap Alex dengan nada meremehkan.
"Ya sudah lah,aku berangkat ya"
Darren berlari dan mematikan panggilan dari Alex.Dia meminta anak buahnya untuk mengantarkan nya menuju kantor.
..."Bersambung"...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments