Darren menghubungi bibi Sarah yang ada di rumah.
"Bibi,apakah Anna sudah pulang?"
"Belum memang nya ada apa?Lagi pula ini masih pukul 9,Darren mungkin dia sedang happy di party teman nya"
Darren menutup teleponnya,dia pergi ke rumah Merry untuk memastikan jika Anna pergi dengan Merry.Rumah Merry tidak begitu jauh dari rumah Bibi Sarah,Lampu ruang tamu masih menyala.Darren memberanikan diri untuk memencet bel,tak berapa lama pintu di buka oleh Merry.
"Merry?"
"Iya Kak Darren,ada apa kesini?"
"Bu-bukan kah Anna pergi dengan kamu?"
"Anna?Anna tidak kesini.Memang nya Anna izin pergi ke rumah ku,kak?"
"Iya Merry,dia meminta izin jika dia akan ke party ulang tahun dengan kamu"
"Party apa yah?Di sekolah tidak ada teman yang mengundang party kak"
Firasat tidak enak Darren menjadi semakin menjadi,dia mencoba menghubungi Anna berkali-kali tetapi Anna tidak mengangkat nya.
"Apa di Sekolah Anna sedang dekat dengan seseorang?"
"Iya benar kak,Anna sedang di dekati oleh Stefen"
"Siapa Stefen?"
"Dia anak seorang pengusaha, sebenarnya di sekolah Stefen di kenal sebagai laki-laki brengsek kak.Tapi entahlah,beberapa hari ini Anna menjauhi ku.Dia lebih memilih bergerombol dengan Deasy teman kecil Stefen.Entahlah Apa kah Anna pergi dengan mereka?"
"Apa kamu tahu rumah Stefen?"
"Maafkan Aku kak,aku tidak tahu kak"
Darren sangat bingung,dia tidak akan mungkin untuk melaporkan kepada polisi karena Anna bukan diculik.Darren pergi dari rumah Merry,dia kembali ke rumah Bibi Sarah.
"Bibi,Apakah Anna sudah pulang?"
"Ya Tuhan Darren,Anna sudah besar kamu tidak usah khawatir dengan adik kamu"
"Tidak bibi,dia tidak pergi dengan Merry"
"Jadi dia pergi dengan siapa?"
"Aku tidak tahu,tapi menurut dari cerita Merry dia sedang dekat dengan seorang laki-laki bernama Stefen.Aku khawatir dia pergi dengan nya"
"Apa Merry tidak tahu dimana rumah Stefen?"
"Tidak"
"Coba kita tunggu saja Anna,kemungkinan dia yang mengajak nya pergi.Semoga Anna baik-baik saja,dan tidak terjadi apa-apa padanya"
Darren dan Sarah menunggu Anna,Darren mondar-mandir sambil mengecek ponselnya.Jam menunjukan pukul 2 pagi,tetapi Anna belum saja pulang.Dia mencoba menghubungi nomor ponsel Anna tetapi tidak aktif.Kekhawatiran semakin menjadi,Sarah tertidur di sofa sambil menemani Darren.
Suara mobil yang berhenti di depan pintu rumah Sarah.Mereka seakan melemparkan sesuatu didepan rumah.
"Brakkkkkkk"
Darren segera keluar membuka pintu.Dia melihat Anna yang tidak sadarkan diri terkapar di tanah.Mereka membuang Anna yang pingsan.
"Anna bangun...Anna..."
Darren membawa Anna masuk ke dalam kamarnya,dia menempelkan jarinya di hidung Anna.Anna masih bernafas,wajah Anna penuh dengan luka dan darah,bajunya sobek,tubuh Anna juga penuh dengan luka.Bibi Sarah terbangun dari tidurnya karena mendengar teriakan Darren.
"Darren,Anna sudah kembali?"
Bibi Sarah terkejut melihat kondisi Anna,Sarah meminta Darren untuk keluar karena dia akan menggantikan baju untuk Anna.Darren sangat marah dan menangis melihat kondisi Anna.Sarah di dalam membersihkan luka Anna,dan menggantikan bajunya.Ada noda darah di ****** ***** Anna,Sarah merasa Anna telah di perkosa.Sarah pun ikut menangis sambil membersihkan tubuh Anna.Anna masih belum sadarkan diri,Sarah keluar dari kamar Anna.
"Darren apa kita akan laporkan ke polisi?"
"Tentu,Mereka akan membayar perbuatan Mereka!!"
"Kita tunggu Anna sadarkan dulu,agar Anna bisa menceritakan semua kejadiannya"
"Aku bodoh...aku sangat bodoh!!Kenapa membiarkan nya pergi sendiri!!Aku salah padanya bibi?"sambil menangis.
"Darren jangan menyalahkan diri kamu sendiri,ini juga salah bibi.Lebih baik kita fokus untuk Anna ya?"
Tiba-tiba suara teriakan Anna mengagetkan Darren dan Sarah.Mereka langsung masuk kedalam kamar Anna.
"Kakak....kakak....Maafkan aku kak...maafkan aku...yang tidak menuruti kakak...."Anna memeluk Darren dan menangis histeris.
"Katakan pada kakak!Siapa yang melakukan ini!!"
Anna menangis sejadi-jadinya,Bibi Sarah melihat keadaan Anna pun ikut menangis.
"previous story"
Stefen dia adalah seorang Anak pengusaha kaya,dia di pindahkan di HOUSTON School karena sifat kenakalan nya, sekolah Internasional tidak ada yang mau menerima nya.Stefen bersekolah bersama Anna,meski dia sudah di pindah sekolah tetapi kelakuannya di sekolah tetap saja bandel dan nakal.Semua guru tidak berani kepada nya karena Ayah nya seorang donatur terbesar di Sekolah Hauston.
Ayahnya yang sebagai donatur di sekolah membuat Stefen berperilaku sesukanya.Stefen ingin mendekati Anna.Disekolah Anna adalah anak yang pintar,dia mempunyai seorang sahabat bernama Merry.Awalnya Anna tidak pernah mau di dekati oleh Stefen,karena Anna pun mendengar kelakuan Stefen yang selalu memperlakukan wanita dengan seenaknya.Anna selalu menghindar jika bertemu dengan Stefen.
Semua sekolah takut dengan Stefen karena Ayahnya berkuasa di Sekolah itu.Setiap wanita yang dia suka pastinya akan menuruti kemauannya,tetapi Anna menolak Stefen.Dia menyuruh Deasy untuk menjadi teman dan mendekati Anna.Deasy mendekati Anna dan berteman dengan nya,bahkan Deasy membuat hubungan persahabatan Anna dan Merry renggang.Anna sekarang lebih dekat dengan Deasy,bahkan dia mendekat kan Stefen dengan Anna.Dia meyakinkan ke Anna jika Stefen sangat baik dan menyukai nya.
Anna tidak mengetahui jika Deasy sebenarnya saudara dari Stefen,dia adalah orang suruhan Stefen untuk mendekati Anna karena dia menginginkan sesuatu dari Anna.
"Anna,nanti malam bagaimana jika pergi ke Party?"
"Dengan siapa? Sepertinya aku tidak bisa"
"Kenapa?"
"Kakak pasti tidak akan mengizinkan ku.Dia tidak akan pernah membiarkan ku untuk pergi sendiri"
"Kamu kan sudah dewasa,Ayolah masa kamu harus di kekang oleh kakak kamu.Lagian Stefen juga ikut"
"Emmmmm aku coba yah"sambil tersenyum.
Anna mencoba berbohong kepada Darren agar dia diizinkan untuk pergi,meski permohonan nya kepada Darren sangatlah berat.Mereka menjemput Anna,mereka pergi menuju hotel.Anna sangat terkejut karena Deasy menyewa kamar hotel.
"Bukan kah kita mau Party di teman kamu?"
"Iya di dalam kamar hotel"ucap Deasy.
Di dalam kamar hotel,Stefen dan ke 2 temannya mengeluarkan Alcohol dari tas mereka.Mereka meletakan nya di atas meja yang sudah di siapkan.Deasy dan teman wanita nya duduk di bangku.
"Ayo duduklah"
Anna melihat sekeliling,mereka berlima membuat suatu permainan.
"Deasy bukan kah kamu bilang kita akan party di teman kamu?"
"Tentu saja Anna sebentar lagi kita akan party,tetapi kita akan melakukan permainan"
"Permainan Apa?"
Mereka duduk di sebuah meja di kelilingi 6 buah bangku.Diatas meja sudah tersedia 2 botol minuman keras,dan satu botol kosong.Mereka duduk di masing-masing bangku,dan mereka mengajak Anna untuk ikut melakukan permainan.
"Jadi nanti kita putar botol kosong ini,jika dia berhenti tepat di kita,kita harus minum Alcohol ini,bagaimana?"
"Tidak Deasy,aku takut kakak ku marah.Apalagi jika dia tahu aku minum"
"Anna memang nya hanya kamu yang akan minum?semua juga akan minum paling kamu hanya sedikit saja"
Akhirnya Anna menyetujui permainan tersebut,botol di putar akan tetapi mereka sudah merencanakan sesuatu jadi botol mengarah pada Anna.Berkali-kali botol mengarah ke Anna,dengan terpaksa Anna minum banyak.Dia sudah sangat mabok,kepala sudah mulai pusing jalan pun dia sudah sempoyongan.Merasa badan nya sudah tidak kuat untuk melanjutkan permainan Anna meminta agar dia diantarkan pulang.
Dia sangat takut jika Darren tahu,bukanya mereka mengantarkan mereka malah tertawa melihat Anna berjalan dengan sempoyongan.Stefen mendekati Anna,dan mencium Anna tetapi di setengah kesadaran nya dia menolak dan dia mencari pintu untuk keluar.
Stefen tertawa dan menarik Anna ke kasur,Anna berontak ingin pulang.Tetapi Deasy dan teman wanita nya pergi meninggalkan Anna dengan 3 laki-laki itu di dalam kamar hotel.Anna di perkosa oleh Stefen dan ke dua temannya,mereka bergilir memaksa Anna untuk melayani mereka di keadaannya yang sedang mabuk membuat Anna tidak bisa melawan mereka.
Setelah Anna di perkosa,mereka memasukan Anna kedalam mobil.Mereka membawa Anna pulang dan melemparkan tubuh Anna yang sudah pingsan di depan rumah Bibi Sarah.
..."Bersambung"...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments