Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses

Setelah sampai di rumah, Aji tidur di kamar Mei malam itu seperti biasanya. Mei juga sangat lelah malam itu.

...Tidur Malam...

Mei pun segera membuka bajunya dan juga celananya. Mei tidur hanya menggunakan Bra kali ini dan juga menggunakan celana shot pendek saja.

Karena Mei sangat lelah, ia merasa gerah jadi Mei hanya menggunakan pakaian itu. ia lupa bahwa Aji akan tidur di kamarnya.

Karena Mei sudah sangat lelah ia tidak memperdulikan omongannya lagi yang mengajak kakaknya itu tidur di kamarnya.

Sementara itu, Aji terlebih dahulu cuci muka dan mengambil air teh untuk minumnya malam hari ketika ia haus.

Setelah itu ia pun pergi menuju kamar Mei.

Kretek.....

Suara pintu dibuka oleh Aji.

Aji pun terkejut, adiknya tidur hanya menggunakan bra dan celana shot pendek.

Aji langsung cepat-cepat menaruh air putih yang ia ambil.

Setelah itu dia dengan sigap melihat Mei yang sedang tertidur terlentang malam itu dengan menggunakan bra saja serta shot pendek saja.

Aji tercengang, menelan ludah melihat itu.

Dadanya sangat jelas kelihatan, sangat bulat dan begitu kenyal. Aji yang melihat pakaian Mei tersebut langsung nafsu seketika.

Dengan pelan-pelan Aji menyentuh dada Mei perlahan. Aji merasakan dadanya yang bulat sangat kenyal dan begitu lunak.

Belahannya membuat Aji terfokus ingin melihat isi dalamnya. dengan pelan Aji menggeser bra Mei tersebut dengan sedikit demi sedikit sentuhan perlahan.

Sampai ia bisa melihat sebuah gunung kecil di dalam bra Mei tersebut.

"Wow, merah muda, ini sangatlah kenyal dan nikmat." Aji yang menggeser bra Mei melihat isi sesuatu yang ada di dalamnya.

Aji pun merasakan tegang saat itu, ia tidak tahan melihat punya adiknya yang begitu masih murni dan juga sangatlah membuat nafsu naik.

Aji yang tidak tahan akan tergoda melihat isi dalam tubuh adiknya langsung mengambil tisu saat itu.

Aji mengambil tisu dan sambil melihat isi dalam bra Mei saat itu. Aji langsung melakukan senam olahraga lima jari pada malam itu di iringi dengan melihat isi dalam bra Mei.

Aji duduk di tempat tidur Mei yang sedang tertidur, Aji juga sudah stand by tisu di sampingnya agar nantinya tidak muncrat kemana-mana.

Beberapa menit kemudian.

****.....

Suara tembakan yang menghantam selimut.

Aji yang menembak itu langsung cepat-cepat mengelap selimut menggunakan tisu.

Ia panik karena tembakannya mengenai selimut. Aji pun bergegas membersihkannya.

Setelah selesai menembak, Aji juga sudah membersihkannya, Aji merasa lelah dan mengantuk saat itu.

Aji pun tergeletak di atas tempat tidur Mei tepat di samping Mei malam itu dengan tidak menggunakan celananya.

Aji tertidur karena sudah lemas dan merasakan sangat ngantuk saat sudah melakukan senam olahraga cabang lima jari.

Aji pun tertidur lelap di samping Mei malam itu.

Zz.......

Aji tertidur.

Saat jam 5 pagi, Aji tiba-tiba terbangun ingin pipis ke kamar mandi.

"Ahhh, pengen pipis dulu ah, aih....aku lupa memakai celana ku, untung saja aku terbangun ingin pipis." Aji pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil dan langsung memakai celana kembali.

Malam itu Aji beruntung tidak ketauan oleh Mei yang sedang tertidur, Aji juga sangat beruntung saat dia sudah tidak menggunakan celana ia terbangun dari tidurnya dan memakai celananya kembali.

Setelah selesai ke kamar mandi untuk buang air kecil, Aji pun kembali ke kamar Mei dan tidur di sampingnya.

Kukuruyuk......

Suara ayam tetangga berbunyi, menandakan bahwasannya sudah pagi.

Mei pun terbangun pagi hari itu.

"Lah, aku cuman pakai bra doang astaga, untung saja kakak Aji tidak ada pikiran kotor tidur bersamaku." Mei bergegas berpakaian dan tidak menyadari apa yang telah di lakukan oleh Aji malam itu.

Setelah selesai berpakaian, Mei pun bergegas untuk masak di dapur untuk sarapan pagi mereka.

Di pagi itu selesai sarapan pagi, seperti hari-hari biasanya Mei membangunkan kakaknya Aji makan bersama.

Setelah selesai seperti biasanya, pada siang hari, saat Aji dan Mei rebahan di kamar Mei, tiba tiba saja Umar mengajak Mei chat pada malam itu.

...Rayuan Umar...

Umar yang sudah menghabiskan uang malam hari senin itu, berencana untuk mengajak Mei karoke di sebuah KTV.

Saat chat Umar muncul, Mei pun merespon chat Umar tersebut yang mengajak dirinya untuk karoke si KTV malam nanti.

Mei pun menanyakan hal itu kepada Aji, karena ia tidak tidak tau dimana KTV karoke.

Umar berencana ingin karoke di KTV yang ruangannya tertutup bisa membuat Mei merasakan sentuhan Umar.

Umar yang berencana jelek itu ingin membohongi Mei, ia mengatakan bahwa KTV itu tempat karoke biasa, dan Mei yang tidak mengetahui itu malah bilang oke saja untuk berjumpa nanti malam karaokean.

"Kak Aji, Umar mengajak diriku untuk Karaokean malam nanti, aku tidak tau dimana itu KTV karoke kak!" ujar Mei.

"Brengsek sekali dia mengajakmu ke tempat seperti itu Mei, itu adalah tempat karoke yang harus menyewa room dengan jangka waktu perjam, jangan-jangan ia akan mengajakmu minum-minuman keras tanpa kamu ketahui, kalau begitu nanti malam kakak akan ikut bersamamu" Aji emosi mendengar ucapan Mei tersebut.

Malam hari pun tiba, Mei dan Aji pergi ke KTV untuk karoke bersama dengan Umar. Sesampainya di tempat karoke, Umar pun berkata.

"Mei tadi kamu bilang akan datang sendiri, kenapa kamu membawa kakakmu Aji bersamamu, kan kita berdua jadi kurang asik karaokenya jika ada kakakmu." Umar berbisik kepada Mei sambil berjalan.

"Iyah Umar, kakak tidak mau aku kenapa-kenapa jadi dia ingin menemaniku kemanapun.

Umar pun yang berencana buruk kepada Mei gagal total dikarenakan ada Aji bersama Mei.

Aji yang sudah tau bahwa laki-laki yang di kenal Mei ini adalah lelaki bajingan, merasa pura-pura seakan-akan tidak tau.

Aji pun memesan minuman keras dan juga minuman non alkohol malam itu.

Mereka menyewa room KTV karoke 2 jam dan minuman banyak di pesan oleh aji.

Aji selalu memojokkan Umar untuk meminum-minuman itu sangat banyak.

Mau tidak mau karena di paksa oleh Aji, Umar pun meminum-minuman itu dengan banyak.

Sampai kira-kira sekitaran 4 botol kurang lebih Umar meminum-minuman alkohol.

Saat Umar sudah merasa oyong dan mulai mabuk, ia ingin berbuat pelecahan kepada Mei.

Karena Umar masih setengah sadar waktu itu ia lupa bahwa ada Aji di samping Mei.

Aji yang melihat Umar ingin melakukan pelecahan langsung menghalangi Umar dan memukul jatuh Umar.

"Ayo kita pergi Mei, dia laki laki brengsek jangan mau dengannya lagi." Mei dan umar pergi dan menyampaikan kepada kasir bahwa bill pembayaran di tanggung Umar.

Episodes
1 Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2 Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3 Bab 3. Berenang Bersama Mei
4 Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5 Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6 Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7 Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8 Bab 8. Dugem Di Bar
9 Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10 Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11 Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12 Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13 Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14 Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15 Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16 Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17 Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18 Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19 Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20 Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21 Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22 Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23 Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24 Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25 Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26 Bab 26. Kebohongan Aji
27 Bab 27. Perkelahian
28 Curhatan Aji dan Mei
29 Aji Depresi
30 Berlibur menuju pantai
31 Santai di Pantai
32 Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33 Tipu Daya Aji
34 Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35 Nafsu membara
36 Senja
37 Nafsu Membara
38 Kegagalan Aji
39 Aji dan Mei Ribut
40 Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41 Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42 Hari pertama Aji keluar dari rumah
43 Hari kedua di rumah Zulfan
44 Aji Training Bekerja
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2
Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3
Bab 3. Berenang Bersama Mei
4
Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5
Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6
Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7
Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8
Bab 8. Dugem Di Bar
9
Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10
Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11
Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12
Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13
Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14
Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15
Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16
Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17
Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18
Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19
Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20
Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21
Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22
Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23
Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24
Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25
Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26
Bab 26. Kebohongan Aji
27
Bab 27. Perkelahian
28
Curhatan Aji dan Mei
29
Aji Depresi
30
Berlibur menuju pantai
31
Santai di Pantai
32
Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33
Tipu Daya Aji
34
Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35
Nafsu membara
36
Senja
37
Nafsu Membara
38
Kegagalan Aji
39
Aji dan Mei Ribut
40
Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41
Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42
Hari pertama Aji keluar dari rumah
43
Hari kedua di rumah Zulfan
44
Aji Training Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!