Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.

Keesokan paginya, Mei sudah bangun di pagi hari seperti biasanya. Mei yang sudah bangun itu langsung menyiapkan sarapan pagi untuk kakaknya dan juga dirinya.

Setelah selesai menyiapkan sarapan, Mei langsung mandi seperti hari-hari biasanya.

Saat sudah selesai Mandi, Mei pergi ke kamar Aji untuk membangunkannya dari tidurnya.

Aji yang masih tertidur saat itu, dan juga pintu kamarnya di kunci dari dalam, membuat Mei sulit untuk membangunkannya.

Tok..tok...tok...

Kak Aji....Kak Aji....

Mei menggedor pintu sambil berteriak memanggil Aji yang sedang tertidur

Tok...tok...tok...

Kak Aji...Bangun....Ayo sarapan pagi....

Aji pun terbangun karena suara berisik Mei yang selalu menggedor pintu kamarnya dan berteriak membangunkannya.

"ia Mei, kamu makan duluan saja, kakak akan makan nanti setelah selesai mandi, kamu makan saja dulu." Aji menjawab Mei dan tidur kembali.

Mendengar perkataan Aji yang seperti itu, Mei pun menurutinya dan segera pergi ke meja makan untuk makan duluan, sementara itu Aji yang sudah terbangun malah tidur kembali.

Selesai makan, Mei pergi ke kamarnya dan Vidio call dengan Umar, ya, Umar sekarang sudah menjadi kekasih Mei.

Mei pun mengobrol dengan Umar melalui telepon mengenai kejadian tadi malam yang di lakukan oleh kakaknya Aji.

Mei meminta maaf kepada kekasihnya Umar tersebut karena perilaku kakaknya Aji.

Umar dengan senang hati memaafkan kakaknya Mei, Umar senang bisa berpacaran dengan Mei.

Tetapi Umar ada maksud tertentu berpacaran dengan Mei tersebut, Umar adalah laki-laki playboy yang suka memainkan perasaan wanita.

Umar yang sudah bertemu dengan Mei dan juga sudah mendapatkan hati Mei mempunyai maksud tertentu, Umar melihat Mei sangatlah cantik dan juga Mei adalah anak dari orang kaya.

Umar tidak akan melewatkan kesempatannya itu, ia berencana hanya untuk memanfaatkan Mei dengan cara membuat pelecehan sedikit saja kepada Mei lalu ia berencana akan menguras Uang Mei dengan senjata sudah melecehkan Mei.

Umar sangat licik mengenai wanita, ia yang berencana sedemikian rupa sudah membuat hati Mei terpikat.

Mei yang mengobrol dengan Umar merasakan kenyamanan dalam hubungan. Apalagi Umar ini hanya berencana jahat saja agar Mei bisa menuruti kemauannya jadi ia bersikap seolah-olah membuat Mei nyaman dahulu.

...Hari Weekend, Liburan Ke Pantai...

Aji yang sudah bangun, langsung mandi dan segera sarapan pagi. Aji bangun sudah sekitar pukul 10 pagi saat itu.

Setelah Aji selesai makan dan juga mandi saat itu, Aji bergegas pergi ke kamar adiknya tersayang itu yaitu Mei.

Aji terlebih dulu membersihkan sisa makanannya di meja makan, setelah itu ia naik ke kamar Mei.

Tok..tok..tok..

Suara Aji mengetuk pintu kamar Mei.

Mei tidak mendengarkan ketukan pintu Aji, karena Mei pada saat itu sedang asik vidio call dengan Umar.

Aji langsung membuka pintu kamar Mei tersebut. Aji melihat Mei yang sedang asik vidio call dengan umar.

"Hey Mei, dari tadi kakak ketukan pintu kenapa tidak dengar." Aji berdiri dan menegur Mei dengan suara keras.

"Eh, kak aji maafkan aku, aku tidak mendengar bahwa kak aji mengetuk pintu." Mei yang terkejut langsung mematikan teleponnya dan segera pindah posisi menjadi duduk yang awalnya sedang tiduran sambil vidio cal.

"Buruan siap-siap, hari ini kita akan pergi ke pantai," ucap Aji.

"Baiklah kak Aji," ucap Mei.

Aji mengajak Mei ke pantai dengan cara menenangkan Mei di tempat umum saat menasehatinya nanti.

Aji berfikir jika menasehati Mei di pantai sepertinya lebih sejuk karena di temani angin pantai dan juga tempat keramaian mana mungkin Mei melawan dengan nasehatnya tersebut. Apalagi Mei adalah wanita yang nurut.

Mei yang sedang bergegas siap-siap dan juga ia berkemas serta berdandan di kamar, langsung chat Umar bahwasannya dia akan pergi bersama kakaknya ke pantai.

Umar mengijinkannya dan Mei pun bergegas dandan karena Aji sudah menunggunya di mobil.

Sementara Mei masih berdandan, Aji memanaskan mobil terlebih dahulu dan mengeluarkannya dari garasi rumah.

Aji menyalakan klakson untuk memanggil Mei di rumah, Mei yang mendengar itu pun segera bergegas turun dan ia sudah selesai berdandan.

Aji dan mei pun pergi ke pantai dengan diiringi musik di dalam mobil serta Aji yang menyetir.

Sesampainya di pantai, banyak sekali orang yang berlibur saat itu. Pada hari minggu, jelas saja ramai pengunjung di hari weekend.

Aji dan Mei pun bermain di pinggiran pantai sambil bermain air dan pasir. Kami menyewa gubuk di pinggiran pantai tersebut untuk meletakkan tas dan juga cemilan kami.

Aji mengajak Mei untuk bermain air terlebih dahulu saat itu, sehingga Mei sampai lelah dengan bermain di pantai.

Mei pun merasa lapar dan mengajak Aji untuk makan terlebih dahulu.

Aji pergi ke salah satu penjual makanan di pinggiran pantai. Ada yang menjual beberapa makanan seafood disitu.

Aji memesan ikan bakar dan juga mereka membawa nasi. Setelah selesai membeli ikan bakar, Aji membawanya kembali ke gubuk yang mereka sewa.

Aji dan Mei pun makan bersama di gubuk itu, menikmati angin pantai serta makan ikan bakar yang sangat lezat.

Nyam...nyam....nyam...

Aji dan Mei makan.

Setelah selesai makan, Aji dan mei tiduran di gubuk itu, karena anginnya membuat sangat mengantuk, apalagi mereka berdua telah lelah bermain air saat itu.

Mereka berdua pun tiduran di gubuk itu hingga sore hari sekitaran pukul 4 sore pada waktu itu.

Zzz.....

Aji dan Mei tertidur.

Tidak terasa hari sudah mulai sore, mereka terbangun dan menikmati angin pantai.

Aji yang terbangun duluan langsung membangunkan Mei yang tertidur.

Mei pun bangun dan Aji mengajak Mei ngemil serta menikmati matahari sore hari.

Sambil menikmati pemandangan tersebut, Aji mengajak Mei berbincang sedikit demi sedikit mengenai pacarnya Umar.

"Hey Mei, kakak rasa pacarmu Umar itu bukan tipe lelaki yang baik mei! Liat saja kelakuannya pada malam hari itu, dia baru saja jadian denganmu tapi sudah berani melakukan perbuatan brengsek padamu, kakak rasa kamu tidak cocok dengannya Mei, lebih baik kamu cari yang lebih baik dari dia." ucap Aji.

Mei berfikir perkataan Aji ada benarnya juga saat itu, ia langsung berfikir kejadian malam itu.

"Jadi kak Aji apa yang harus ku lakukan?" tanya Mei.

"Begini saja Mei, besok kamu dan Aku mengajaknya bertemu di cafe yang mahal, kamu suruh dia membayar semua makanannya, kita uji dirinya apakah benar dia tulis mencintaimu atau tidak, jika tidak dia akan meminta sesuatu dari mu setelahnya," ucap Aji.

"Baiklah kak, kalau menurut kakak seperti itu baiklah kita coba," ucap Mei.

Mei menerima masukan dari Aji untuk menguji seberapa tulus cinta Umar kepada Mei.

Episodes
1 Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2 Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3 Bab 3. Berenang Bersama Mei
4 Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5 Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6 Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7 Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8 Bab 8. Dugem Di Bar
9 Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10 Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11 Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12 Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13 Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14 Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15 Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16 Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17 Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18 Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19 Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20 Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21 Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22 Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23 Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24 Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25 Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26 Bab 26. Kebohongan Aji
27 Bab 27. Perkelahian
28 Curhatan Aji dan Mei
29 Aji Depresi
30 Berlibur menuju pantai
31 Santai di Pantai
32 Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33 Tipu Daya Aji
34 Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35 Nafsu membara
36 Senja
37 Nafsu Membara
38 Kegagalan Aji
39 Aji dan Mei Ribut
40 Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41 Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42 Hari pertama Aji keluar dari rumah
43 Hari kedua di rumah Zulfan
44 Aji Training Bekerja
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2
Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3
Bab 3. Berenang Bersama Mei
4
Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5
Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6
Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7
Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8
Bab 8. Dugem Di Bar
9
Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10
Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11
Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12
Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13
Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14
Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15
Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16
Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17
Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18
Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19
Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20
Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21
Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22
Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23
Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24
Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25
Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26
Bab 26. Kebohongan Aji
27
Bab 27. Perkelahian
28
Curhatan Aji dan Mei
29
Aji Depresi
30
Berlibur menuju pantai
31
Santai di Pantai
32
Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33
Tipu Daya Aji
34
Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35
Nafsu membara
36
Senja
37
Nafsu Membara
38
Kegagalan Aji
39
Aji dan Mei Ribut
40
Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41
Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42
Hari pertama Aji keluar dari rumah
43
Hari kedua di rumah Zulfan
44
Aji Training Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!