Sesudah Mei membuka pakaiannya, ia yang menggunakan pakaian dalam tenktop dan juga celana shot pendek ingin segera tidur.
Mei pun langsung pergi ke atas kasur, dan ingin segera tidur. Aji yang melihat Mei berpakaian seperti itu membuat nafsunya naik dan menelan ludah.
Mei tidur di sebelah Aji yang masih keadaan duduk menonton film korea tersebut.
"Kak Aji, jika sudah selesai menonton film jangan lupa matikan televisi dan juga matikan lampunya yah." Mei mengambil selimut dan segera tidur.
Aji hanya menganggukkan kepalanya karena fokus melihat belahan adiknya Mei yang sangat menggoda dan begitu bulat, Kamu bayangkan saja jika kamu di posisi Aji.
Saat Mei sudah tertidur, Aji membuka handphone yang ia miliki dan mengaktifkan paket datanya.
Tiba-tiba saja chat dari Putri sangat panjang dan menceritakan kejadian mereka pada saat malam party di rumah Zulfan.
Semua yang di lakukan Putri karena ia nyaman dengan Aji yang begitu tampan, mulai dari kejadian minum di rumah Zulfan hingga sampai mereka melakukan di kamar zulfan semua di ceritakan oleh Putri kepada Aji.
"Pantas saja kemarin aku bermimpi seperti sedang melakukan, ternyata semua itu memang kenyataan bersama putri." Aji termenung sambil membaca chat dari putri.
Aji pun langsung menelepon Putri dengan panggilan Vidio, Mereka pun berbicara tentang kejadian malam party yang di adakan di rumah Zulfan tersebut.
Aji yang mendengarkan cerita Putri tersebut membuat Aji bergejolak Nafsu dan membayangkan dalam kondisi sadar.
"Mengapa kamu tidak membangunkan diriku pada saat melakukan itu, aku dalam kondisi mabuk tidak tau betapa nikmatnya dirimu putri, kalah begitu aku mau kamu jadi pacarku, kamu bisa melakukan itu dengan tidak malu kepadaku Put," ucap Aji kepada putri melalui vidio call.
Putri pun menerima Aji dengan senang hati, karena putri juga seorang perempuan malam temannya Zulfan. Zulfan kenal dengan Putri pada saat dugem di bar.
Putri pun senang karena sudah berpacaran dengan Aji, ia pun menceritakan bahwa ia juga sudah tidak perawan dan juga tidak mau pacaran tanpa uang juga, hanya demi kepuasan dia menolaknya, semua ia katakan secara lantang pada Aji melalui vidio call.
Aji pun setuju dengan pacar bayarannya tersebut, Aji langsung saja mengajak Putri untuk bercumbu pada malam ini.
Tetapi Putri mengatakan bahwa ia sedang sibuk kerja di bar, jika Aji mau silahkan datang saja ke bar di tempat Putri kerja.
Aji pun tidak mau meninggalkan Mei yang sedang tertidur lelap itu, karena ia tau jika Mei terbangun, Mei akan melaporkan kepada ayahnya bahwasannya Aji tidak di rumah.
"Lain waktu saja kita seperti itu dalam kondisi sadar, Aku ingin merasakan keindahan tubuhmu Put, jika aku ada waktu luang aku hubungi kamu," ucap Aji.
Aji pun menutup telepon nya dan selesai berbicara kepada Putri. Aji yang sudah selesai vidio call, langsung melanjutkan film korea yang ia pause sejenak saat menelepon Putri.
Aji pun melanjutkan film tersebut, saat film sudah ingin berakhir kira-kira kurang lebih 10 menit akhir, adegan dewasa pun muncul.
Aji yang melihat adegan dewasa itu pun langsung menonton dengan serius dan di campuri oleh kenaikan nafsunya.
Aji tidak tahan melihat adegan tersebut, Aki juga merasakan punya dia sendiri terasa berdiri tegak lurus tapi bukan keadilan.
Saat ada yang berdiri tegak tetapi bukan keadilan,tentu saja membuat Aji melihat adiknya yang tertidur menggunakan pakaian hotpants tersebut.
Mei yang memeluk Aji sambil tertidur dan merasa nyaman dengan kakaknya itu. Aji pun dengan skillnya perlahan pura-pura tidur menghadap Mei.
Sambil melihat adegan panas yang ia putar di televisi, yaitu film korea itu membuat Aji ingin menggesekkan yang lurus tapi bukan keadilan.
Aji yang sudah pura-pura tidur itu pun memeluk adiknya yaitu Mei. Dengan perlahan ia menggesekkan sedikit demi sedikit.
Perlahan demi perlahan, tetapi dengan keadaan pura-pura tidur. Dengan perlahan Aji menggesek, tidak lama kemudian ia pun basah di celananya.
Aji yang sangat merasa lega dan badannya terasa lebih plong langsung tiba-tiba mengantuk.
Karena efek dari pengeluaran tersebut ia pun hanya mematikan televisi dan ia langsung tertidur karena lelah akibat pengeluaran tersebut.
Malam itu Aji memeluk adiknya Mei yang tidur di sampingnya. Mereka berdua berpelukan saat tertidur.
...Hari Kelima bersama Mei...
Keesokan Paginya....
Mei terbangun dari tidurnya dan berada di pelukan kakak tirinya tersebut yaitu Aji.
Mei pun melepaskan diri dan ingin memasak buat sarapan pagi mereka berdua.
Saat Mei ingin berdiri, ia melepaskan selimutnya terlebih dahulu. Mei mengangkat selimutnya dan tidak sengaja melihat tangan kiri Aji berada di dalam celananya memegangi ucok.
Mei pun hanya tersenyum dan merasa lucu saja melihat Aji yang tidur seperti itu. Mei tidak merasakan geli atau pun jijik melihat Aji, karena dia tidak ada berpikiran hal aneh tentang Aji dan menganggap Aji sebagai kakak tersayangnya.
Mei pun pergi dari kamarnya dan meninggalkan Aji yang sedang tertidur. Mei pergi ke dapur dan segera memasak sarapan pagi untuk mereka berdua.
Stok masakan yang ada di lemari es yang Mei gunakan untuk masak makanan pagi hari.
Setelah selesai masak, Mei pun mandi dan mengambil handuk di kamarnya.
Mei pun segera mandi.
Bur..bur..
Suara guyuran air di kamar mandi.
Selesai mandi, Mei memakai handuk dan pergi menuju kamarnya untuk berpakaian.
Mei melihat kakaknya masih saja tertidur. Mei pun segera membangunkan kakaknya tersebut yang sedang tertidur karena ia ingin berpakaian.
Kak Aji..Kak Aji...
Mei membangunkan Aji dan Aji pun terbangun dari tidurnya.
"Kak sana mandi dulu biar kita sarapan pagi bersama." Mei berbicara kepada Aji dengan masih menggunakan handuk yang menutupi bagian atas dan bawahnya.
Aji pun pergi dari kamar Mei menuju kamar mandi, Aji segera mandi karena ingin makan pagi bersama Mei.
Saat Aji sudah keluar dari kamar Mei, dengan segera Mei ingin mengenakan baju dan masih memilih bajunya.
Mei yang menutup pintu saat Aji keluar lupa mengunci pintu tersebut. Setelah Aji keluar Mei langsung melepaskan handuknya dan mencari pakaian yang akan ia gunakan.
Saat Aji berjalan menuju kamar mandi, ia masih berjalan berada di tangga. Aji teringat bahwa handphonenya ketinggalan di kamar Mei.
Aji pun kembali ke kamar Mei ingin mengambil handphonenya yang ketinggalan di kamar Mei tersebut.
Aji kembali ke kamar Mei dan langsung saja Membuka pintu Mei.
Krecek...
Suara pintu dibuka.
Apakah yang terjadi selanjutnya.?
...Hai Teman-temanku, penasaran bagaimana cerita selanjutnya? Yuk baca terus novel yang aku terbitkan ini....
...Jangan lupa tinggalkan komentarmu dan berikan like ya, agar novel ini muncul di beranda teman Kalian yang lainnya....
...Beri semangat terus ya untuk Author....
...Yuk baca episode selanjutnya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments