Bab 8. Dugem Di Bar

Zulfan pun membawa mobilnya bersama teman-temannya semua untuk melanjutkan party yang sangat asik itu di bar agar bisa dugem dengan lebih banyak wanita-wanita di sana.

Sesampainya di Bar, Zulfan langsung memarkirkan mobilnya di parkiran kendaraan di belakang bar.

Zulfan membayar uang masuk kedalam bar yang dimana perorangnya harus membayar 35.000 ribu rupiah untuk masuk dan mendapatkan stempel serta penutup kamera handphone.

Semua teman-teman zulfan dan Aji juga masuk ke dalam bar tersebut, mereka bersenang-senang menghabiskan waktu pada malam hari tersebut dengan cara dugem.

Jep..ajep...ajep...

Jep...ajep..ajep...

Suara musik DJ yang ada di bar. Semua para pengunjung berjoget dengan happy mendengarkan musik-musik dengan full bas itu.

Suara musik tersebut membuat para pengunjung sangat merasakan ketinggian, Apalagi mendengar suara ketukan bas Dj yang ada di bar.

Putri dan Aji berjoget bersama hadap-hadapan, mereka berdua berjoget di depan speaker yang di penuhi dengan musik Dj yang sangat keras itu.

Aji yang sudah sangat tinggi malam itu dengan senang hati berjoget dengan putri, tetapi pada saat di rumah Zulfan, mereka berdua belum sempat melakukan hubungan di ranjang.

Aji yang sangat tinggi dengan minuman-minuman keras itu mulai berjoget dengan tingginya nada bas Dj.

Aji meminum sangat banyak pada malam itu sehingga dia mabuk berat dan Putri la yang selalu ada di sampingnya saat itu.

Musik Dj full dengan suara speaker yang sangat deras membuat Aji tidak berhenti bergoyang.

Sampai pada waktu pukul 05:00 pagi, Musik Dj pun di hentikan dan beralih ke musik gelang sepatu gelang, musik yang menandakan waktunya pulang dan bar selesai ingin di tutup.

Aji pada saat itu sudah mabuk berat tidak bisa berdiri lagi di gandeng oleh Putri dan juga Zulfan kedalam mobil.

Teman-teman yang lain juga ada yang mabuk berat, mereka semua saling membantu teman-teman yang sudah mabuk berat.

Zulfan yang dengan santainya hana meminum sedikit saja dan tidak membuat dirinya mabuk bisa membantu teman-temannya.

Zulfan pun mengantarkan semua teman-temannya satu persatu. Tetapi ada yang sangat mabuk berat dan berkata kepada Zulfan ingin menginap dirumahnya saja selagi orang tua Zulfan lagi di luar kota.

Zulfan dengan senang hati menerima temannya yang sangat mabuk berat yaitu bagas dan Cia. Begitu juga dengan Aji, Zulfan mengatakan pada Aji untuk menginap saja dulu sampai ia sadar bisa membawa mobil untuk pulang.

"Put kamu tidur di rumah aku aja dulu ya jagain Aji, kasihan Aji mabuk berat banget, takutnya dia kenapa-kenapa lagi pas pulang bawak mobil, Putri tolong jaga dia ya!" Zulfan meminta tolong kepada putri sambil memegang tangan putri.

"Baiklah Zul," ucap Putri.

Sesampainya di rumah Zulfan, Bagas dan Cia di tawarkan tidur di kamar atau di depan tv, Cia dan Bagas lebih memilih tidur di depan Tv saja, takut merepotkan Zulfan.

Sedangkan Aji dan Putri memilih tidur di kamar, karena Putri yang masih lumayan sadar yang mengatakannya kepada Zulfan.

Aji dan putri pun tidur di kamar Zulfan, Sedangkan Zulfan tidur di kamar orang tuanya.

Aji yang tidur bersama dengan Putri tidak sadarkan diri lagi saat Putri merangkulnya sampai kamar, Aji langsung tertidur dengan lelap.

Putri pun tidur di samping Aji yang sudah mabuk berat itu, Dengan keadaan tidak sadarkan diri, Aji memeluk Putri dengan erat.

Putri yang di peluk dengan erat oleh Aji pun merasakan rangsangan karena ia juga sudah minum lumayan banyak tapi tidak mabuk, apalagi waktu minum di rumah Zulfan sebelum ke bar mereka belum sempat bertarung di ranjang.

Dengan pelukan Aji yang sangat erat itu, Aji memeluk putri bagaikan bantal guling. Putri pun yang merasa hangat pelukan Aji tersebut mulai gelisah dan merasakan seperti pacar.

Putri yang sudah mulai merasakan kenyamanan pun bergejolak memegang aji punya. Tidak disangka Putri memainkan alurnya pada malam itu.

Aji yang sudah mabuk di malam itu pun tidak sadar dan tidak tau apa-apa. Putri berusaha keras sampai permainan bisa di lakukan karena Aji yang sudah mabuk susah untuk melakukan permainan sendiri.

Satu jam lamanya putri pun berhasil memainkan permainannya dengan Aji.

Sekitar pukul 7 pagi putri selesai melakukannya dengan Aji.

Aji yang mabuk pada saat itu hanya seperti mimpi indah tanpa dia sadari bahwa mimpi yang ia rasakan itu adalah kenyataan sebenarnya.

Setelah lelah melakukannya dengan sangat lelah, Putri pun tertidur di samping Aji menggunakan Celana Hotpants dan Tenktop saja.

Mereka berdua pun tertidur lelap pagi itu berdua dengan menggunakan selimut hangat dan berpelukan.

Zzzz.....

Putri dan Aji tertidur lelap.

Tidak terasa Aji yang sudah tertidur lelap bangun pada Pukul 1 siang hari.

Ia melihat Putri yang berasa di pelukannya sangat nyaman tertidur disampingnya.

Aji melihat putri hanya menggunakan celana Hotpants dan juga tenktop.

"Mimpi apa gua semalam, kok kayaknya nikmat banget yah, terasa lebih plong lebih segar gimana gitu." Aji berkata-kata sendirian sambil melihat putri.

Aji pun keluar dari kamar Zulfan meninggalkan puti sendirian tidur terlelap di kamar Zulfan.

Saat Aji keluar dari kamar Zulfan, Aji melihat Zulfan sedang nonton tv di ruang tamu. Bagas dan Cia juga sudah tidak ada di rumah Zulfan, mereka berdua sudah pulang.

Aji yang merasa sangat segan kepada Zulfan pun segera berpamitan kepasa Zulfan yang sedang menonton tv.

"Zul! gua ijin pulang dulu ya, segan banget disini soalnya orang bagas udah pada pulang. Oh iya makasih udah bolehin gua menumpang ya, itu putri masih tidur di kamar lo nanti tolong lo antar dia pulang ya Zul, gak enak juga gua bangunin dia yang lagi pulas tidur, sampaikan salam sama putri ya zul." Aji berpamitan kepada Zulfan dan pergi menuju mobilnya yang sedang ia parkir di garasi mobil rumah zulfan.

Aji pun memanaskan mobilnya dan segera bergegas pulang. Saat sudah mengeluarkan mobilnya dari rumah Zulfan ia tidak lupa menyapa Zulfan ijin pulang dan membunyikan klakson.

...Mei cemas...

Mei saat bangun pagi melihat Aji tidak ada di rumah ia sangat cemas. Mei bertanya-tanya kemanakah kakaknya itu.

"Lo kak Aji kemana ya, apa belum pulang dari semalam? Kok kamarnya kosong ya, mobil juga tidak ada di garasi." Mei kebingungan dan merasa cemas.

Mei yang merasa cemas karena Aji tidak pulang dan tidak ada kabar pun menelepon orang tuanya yang sedang bekerja di luar kota.

Episodes
1 Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2 Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3 Bab 3. Berenang Bersama Mei
4 Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5 Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6 Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7 Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8 Bab 8. Dugem Di Bar
9 Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10 Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11 Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12 Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13 Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14 Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15 Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16 Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17 Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18 Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19 Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20 Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21 Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22 Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23 Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24 Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25 Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26 Bab 26. Kebohongan Aji
27 Bab 27. Perkelahian
28 Curhatan Aji dan Mei
29 Aji Depresi
30 Berlibur menuju pantai
31 Santai di Pantai
32 Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33 Tipu Daya Aji
34 Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35 Nafsu membara
36 Senja
37 Nafsu Membara
38 Kegagalan Aji
39 Aji dan Mei Ribut
40 Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41 Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42 Hari pertama Aji keluar dari rumah
43 Hari kedua di rumah Zulfan
44 Aji Training Bekerja
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2
Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3
Bab 3. Berenang Bersama Mei
4
Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5
Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6
Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7
Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8
Bab 8. Dugem Di Bar
9
Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10
Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11
Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12
Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13
Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14
Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15
Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16
Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17
Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18
Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19
Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20
Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21
Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22
Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23
Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24
Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25
Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26
Bab 26. Kebohongan Aji
27
Bab 27. Perkelahian
28
Curhatan Aji dan Mei
29
Aji Depresi
30
Berlibur menuju pantai
31
Santai di Pantai
32
Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33
Tipu Daya Aji
34
Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35
Nafsu membara
36
Senja
37
Nafsu Membara
38
Kegagalan Aji
39
Aji dan Mei Ribut
40
Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41
Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42
Hari pertama Aji keluar dari rumah
43
Hari kedua di rumah Zulfan
44
Aji Training Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!