Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua

Pada saat pagi hari, Mei yang sudah selesai menghidangkan sarapan pagi pergi membangunkan kakak tirinya Aji di kamarnya.

Aji Masih saja tertidur dengan pulas karena efek begadangnya kemarin, Mei pun langsung berjalan ke tempat tidur menghampiri Aji dan membangunkannya.

"Kak Aji....Bangun..Mari sarapan pagi."

Mei memukul-mukul badan Aji untuk membangunkannya.

"Ah..Iyah Mei sebentar lagi aku ke meja makan, setelah selesai cuci muka dan menggosok gigi." Aji berdiri dan bangun dari tempat tidur dengan mata masih mengantuk.

Mendengar Aji berbicara seperti itu, Mei pun pergi menuju meja makan untuk menunggu kakak tirinya Aji selesai membasuh wajahnya.

Aji yang baru saja bangun dari tidur langsung menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya, Aji pun pergi membawa handuk ke kamar mandi dan Ia langsung menggosok giginya di kamar mandi.

Setelah selesai menggosok gigi, Aji pun membasuh wajahnya menggunakan sabun pencuci muka.

Saat Aji sudah selesai, ia mengelap wajahnya dengan Handuk dan ingin segera pergi makan bersama Mei di meja makan.

Tak di sangka saat Aji ingin keluar dari kamar mandi, Perut Aji tiba-tiba saja sakit, Ia ingin buang air besar.

Aji yang sudah tidak tahan ingin buang air besar pun lupa mengunci pintu kamar mandinya.

Mei yang sudah menunggu cukup lama di meja makan pun merasa sangat bosan karena kakak tirinya yang sangat lama hanya membasuh wajah saja.

Mei yang sudah lapar menunggu Aji pun menghampiri Aji ke kamar mandi untuk memanggilnya kembali.

Saat Mei mengetuk Kamar mandi Aji dengan kencang, Tiba-tiba pintu langsung terbuka karena dorongan ketukan Mei yang sangat kencang.

Mei pun melihat Aji yang sedang buang air besar dengan kondisi tidak memakai celana, Mei yang tidak sengaja melihat itu berteriak seketika.

"Ah......Kakak kenapa tidak di kunci." Mei langsung menutup kembali pintu kamar mandi tersebut.

Mei yang kesal pun kembali ke meja makan menunggu Aji yang sedang buang air besar di kamar mandi.

Setelah selesai buang air besar, Aji pun langsung menuju meja makan untuk makan bersama-sama dengan Mei.

"Mei maafkan kakak tidak mengunci kamar mandi tadi, kakak terburu-buru tadinya." Aji merayu Mei agar di maafkan.

"Lain kali jangan begitu yah kak! Marilah kita makan," ucap Mei

Mereka berdua pun sarapan pagi bersama-sama. Setelah selesai sarapan pagi, Mei dan Aji juga sudah membersihkan meja makan, Mei pergi untuk mandi ke kamar mandi.

Mei pun naik ke kamarnya untuk mengambil handuknya di kamar, Aji yang melihat Mei ingin mandi langsung saja mengajak Mei mengobrol.

"Mei dari pada kita di rumah saja, bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan ke kebun binatang Mei!" ajak Aji.

"Ayolah kak, aku juga sangat suka melihat binatang-binatang yang langka di sana." ucap Mei.

Mei langsung bergegas mandi dan sangat senang karena kakak tirinya Aji mengajaknya ke sebuah kebun binatang.

Mei yang sudah selesai mandi ingin berpakaian di kamar atas tempat tidurnya.

Aji pada saat itu sedang duduk di meja makan sambil bermain game, melihat Mei yang sudah keluar dari kamar mandi, Aji yang sedang bermain game pun langsung berhenti sejenak melihat Mei.

"Wow..Indah sekali tubuh Mei itu." Aji Menelan ludah sambil menatapi Mei yang sedang berjalan hanya menggunakan handuk melewati Aji yang sedang bermain game.

Mei pun pergi menuju kamarnya untuk berpakaian dan berdandan karena kakaknya Aji mengajaknya pergi jalan-jalan.

Sementara itu Aji langsung mandi, karena ia takut adiknya menunggu lama seperti kejadian pagi hari tadi.

Setelah keduanya selesai, Aji langsung memanaskan mobil di depan teras rumah.

Brum...Brum..Brum...Brum..Suara mobil yang sedang Aji panaskan mesinnya.

"Mei...Mei...Cepatlah kakak sudah selesai di bawah." Aji berteriak memanggil Mei dari lantai satu.

Mei yang mendengar kakak nya memanggil dirinya langsung selesai berdandan, ia langsung berjalan melewati tangga untuk menuju mobil.

Mei langsung mengunci pintu rumah dan menyuruh kakak tirinya untuk mengeluarkan mobil terlebih dahulu, agar Mei yang menutup gerbang rumah.

Setelah Aji mengeluarkan mobil, dengan cepat Mei mengunci pagar rumah dan naik ke dalam mobil.

Aji pun menyetir mobil Dengan santai dan diiringi musik yang ia pasang di dalam mobil.

Mereka berdua menuju kebun binatang dengan gembira.

"Kak lain waktu ajarkan aku menyetir ya, agar aku bisa membawa mobil juga seperti kakak," ujar Mei kepada Aji.

"Ya, jika ada waktu akan kakak ajarkan," ucap Aji.

Sesampainya di kebun binatang Aji langsung saja menaruh mobilnya di parkiran kendaraan.

Mereka berdua pun masuk ke dalam kebun binatang dengan harga tiket 50.000 per orang nya.

Setelah membeli tiket, Aji dan Mei segera masuk untuk melihat-lihat hewan-hewan yang berada di kebun binatang.

Aji menyewa satu skuter untuk mereka naikin keliling-keliling kebun binatang, Setelah Aji menyewa skuter tersebut, Aji menghampiri Mei untuk mengajaknya berkeliling menggunakan skuter.

"Mei ke marilah, kita akan keliling kebun binatang menggunakan skuter ini." Aji mengendarai skuter dan menghampiri Mei.

"Kenapa hanya satu skuter daja kak! Bukannya lebih baik jika ada 2 skuter," ucap Mei.

"Sudahlah kita naik satu skuter saja untuk keliling, biar Aji yang menyetir, Mei berdiri saja di depan Aji." Aji merencanakan hal untuk memuaskan nafsunya.

"Baiklah kak Aji, aku akan naik bersamamu," ucap Mei.

Mei pun berdiri di depan Aji, Aji yang membawa skuter pun sangat nyaman ia rasa karena Mei berada di depannya.

Aji yang membawa skuter pun berfikir kotor. Melihat situasinya menguntungkan, Aji tidak mau menghilangkan kesempatan kecil itu.

Aji yang membawa skuter pun menempelkan barangnya ke bokong Mei yang sangat bulat itu.

Gesekan demi gesekan terjadi, Aji membawa skuter dengan cara melaju kencang sebentar lalu mengeram jika melihat para hewan yang di lewati mereka.

Akibat Gesekan yang terjadi antara bokong Mei dengan kepunyaan Aji, Barangnya Aji pun hidup tiba-tiba karena Aji merasa nafsu.

Aji yang sudah tinggi oleh nafsu pun terus menggesekkan kepunyaannya ke bokong Mei.

Mei yang berdiri di depan Aji merasa Biasa saja dan tidak merasa terganggu.

Kepunyaan Aji pun naik dan menggesek bokong Mei.

Mei yang merasakan ada yang menonjol di belakang bokongnya merasa diam saja, karena segan untuk membicarakannya kepada Aji.

Mei pun hanya bisa terdiam sambil melihat-lihat binatang-binatang yang ada di kebun binatang. Aji yang sudah tinggi akan nafsunya terus saja menggesekkan kepunyaannya sampai basah.

Aji yang senang dengan hal itu, ia lupa bahwa yang ia lakukan itu salah, Aji sudah dikuasai hawa nafsunya dan lupa akan diri bahwasannya dia memuaskan nafsunya kepada adik tiri kesayangannya.

Episodes
1 Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2 Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3 Bab 3. Berenang Bersama Mei
4 Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5 Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6 Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7 Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8 Bab 8. Dugem Di Bar
9 Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10 Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11 Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12 Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13 Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14 Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15 Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16 Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17 Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18 Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19 Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20 Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21 Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22 Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23 Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24 Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25 Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26 Bab 26. Kebohongan Aji
27 Bab 27. Perkelahian
28 Curhatan Aji dan Mei
29 Aji Depresi
30 Berlibur menuju pantai
31 Santai di Pantai
32 Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33 Tipu Daya Aji
34 Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35 Nafsu membara
36 Senja
37 Nafsu Membara
38 Kegagalan Aji
39 Aji dan Mei Ribut
40 Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41 Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42 Hari pertama Aji keluar dari rumah
43 Hari kedua di rumah Zulfan
44 Aji Training Bekerja
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2
Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3
Bab 3. Berenang Bersama Mei
4
Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5
Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6
Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7
Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8
Bab 8. Dugem Di Bar
9
Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10
Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11
Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12
Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13
Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14
Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15
Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16
Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17
Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18
Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19
Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20
Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21
Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22
Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23
Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24
Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25
Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26
Bab 26. Kebohongan Aji
27
Bab 27. Perkelahian
28
Curhatan Aji dan Mei
29
Aji Depresi
30
Berlibur menuju pantai
31
Santai di Pantai
32
Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33
Tipu Daya Aji
34
Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35
Nafsu membara
36
Senja
37
Nafsu Membara
38
Kegagalan Aji
39
Aji dan Mei Ribut
40
Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41
Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42
Hari pertama Aji keluar dari rumah
43
Hari kedua di rumah Zulfan
44
Aji Training Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!