Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama

Setelah pulang dari kolam renang umum, Mei dan Aji juga sudah membeli makanan dari luar, ada makanan ringan dan juga mereka membeli ayam bakar untuk makan malam di rumah.

sesampainya di rumah, Aji dan Mei pun menyiapkan makan malam untuk berdua, Mei menyajikan nasi dan membuatkan makan malam mereka bersama.

Aji dan Mei pun makan malam berdua di meja makan. mereka makan dengan lauk ikan bakar yang mereka beli di kota.

Selesainya makan malam, dan juga telah duduk sejenak, Aji dan Mei langsung membersihkan meja makan tersebut dan juga mencuci piring mereka.

Mereka sangat akur dan juga saling membantu untuk bekerja sama.

Saat selesai makan, lalu Mei pergi ke kamarnya untuk istirahat.

Aji juga setelah selesai makan Ia pergi menuju kamarnya, Berbeda dengan Mei yang langsung istirahat, Aji malah pergi ke kamarnya untuk bermain playstation.

Aji pergi ke kamarnya dan langsung bermain playstation dengan tidak ada rasa lelah padanya, sedangkan Mei pulang dari berenang dan selesai kamar Ia sudah sangat kelelahan dan ingin istirahat.

Mei yang ingin istirahat di kamarnya, langsung saja membuka baju dan celananya dan menggantinya menjadi shot pendek dan juga bra.

Mei selalu tidur dengan menggunakan pakaian **** agar Dia tidak kepanasan dan juga Dia merasa lebih nyaman kalau memakai pakaian seperti itu.

Mei langsung mengunci kamarnya dan langsung tidur pada malam pertama mereka ditinggalkan orang tua mereka yang sedang sibuk bertugas di luar kota.

Aji yang asik bermain game di kamarnya merasa sangat kesepian karena bermain sendirian. Aji pun pergi ke dapur untuk membuat kopi agar tidak mengantuk, Dia berfikir bahwa minum kopi sambil bermain game terasa lebih nikmat.

Aji membuat kopi tubruk di dapur dan mengaduknya sambil berfikir sejenak, apakah adikku Mei sudah tidur ya.

Setelah berfikir seperti itu Aji yang sudah selesai membuat kopi langsung saja mengantarkan kopinya ke kamarnya.

Aji bermain game sambil menyeduh kopinya sampai pada tengah malam Ia masih saja bermain game.

Pada pukul 01:30 Wib, Aji merasa bosan bermain game dan menghentikan permainannya tersebut.

Aji yang merasa bosan itu pergi menuju kamar Mei yang berada di lantai 2 rumah,lalu Aji berjalan menaiki tangga menuju kamar Mei.

Sesampainya di depan kamar Mei, Aji mengetuk pintu Mei agar Mei membukakan pintu untuknya. Aji pun mengetuk pintu kamar.

Tok..Tok..Tok...Suara ketukan pintu.

Beberapa kali Aji mengetuk pintu kamar Mei tetapi tidak ada jawaban dari Mei. Aji berpikir Mei pasti sudah tidur sangat pulas.

Aji yang merasa bosan itu pun mengintip Mei dari lobang kunci untuk memastikan apakah benar pikiran Aji bahwa Mei sudah tidur pulas.

Pada saat Aku mengintip Ia melihat Mei yang tidur pulas mengarah membelakangi pintu. Tiba-tiba Mei bergerak di tempat tidurnya dan berbalik badan mengarah ke pintu kamar.

Aji terkejut saat Mei berbalik arah, selimut yang di gunakan Mei terbuka dari badannya. Aji yang melihat itu sangat terkejut dan melotot.

Ternyata Mei tidur hanya menggunakan Bra dan juga shot pada saat tidur, itulah sebabnya Aji melotot melihatnya.

Melihat Mei yang tidur menggunakan Bra dan juga celana shot, Aji yang melihat Mei langsung merasa tidak bosan dan langsung merasa segar.

Nafsu Aji langsung naik melihat Mei tidur menggunakan pakaian terbuka itu.Belahan dadanya sangat bulat dan juga bokong Mei sangat lembut sepertinya.

Aji langsung pergi menuju kamar orang tua nya dan mencari kunci serap kamar. Kunci serap kamar disimpan di lemari orang tua mereka, Aji pun mengambil kunci serap kamar tersebut.

Setelah mendapatkan kunci serap kamar, Aji yang sudah naik nafsu ingin membuka kamar Mei agar bisa melihatnya dengan dekat.

Aji langsung saja menuju kamar Mei, Sesampainya di kamar Mei, Aji membuka pintu kamarnya dengan pelan agar Mei tidak mengetahuinya.

Aji pun masuk dengan pelan-pelan mendekati Mei yang sedang tertidur menggunakan Bra dan Juga celana shot pendek.

Aji dengan pelan dan tidak bersuara berjalan sampai di tempat tidur Mei, Aji duduk di samping Mei yang sedang tertidur, Aji sudah sangat dikuasai oleh Nafsu pada saat melihat Mei yang tidur dengan pakaian terbuka itu.

Dengan Perlahan Aji memegang dada Mei yang sangat empuk dan bulat, Aji pelan-pelan meremas dada Mei dengan sangat hati-hati.

Tiba-tiba Mei berbalik badan, Aji pun langsung merasa cemas dan takut karena Dia berfikir bahwa Mei akan bangun.

Aji yang sangat cemas langsung cepat bergerak menuju bawah kolong tempat tidur Mei. Aji merasa cemas karena Dia pikir bahwa Mei terbangun karena sentuhan tangannya yang meremas dada Mei.

Aji yang sedang bersembunyi dengan cukup lama karena rasa cemas pun mulai keluar. Ia mengintip memastikan apakah Mei masih terbangun atau masih tertidur, padahal Mei tidak terbangun sama sekali karena sangat lelah.

Aji mengintip Mei ternyata masih tertidur, lalu dengan cepat Aji keluar dari bawah kolong tempat tidur Mei dan ingin segera keluar dari kamar Mei.

Sayang sekali karena rasa cemas Aji, Ia tidak jadi membuat hasratnya keluar lega pada saat itu, padahal Aji sudah sangat merasa panas dan nafsunya sangat sudah tinggi pada saat itu.

Rasa cemas dan takut menghantui Aji, Ia yang mencoba memuaskan nafsunya kepada adik tirinya pun gagal karena rasa takut yang Ia miliki.

Aji secepatnya keluar dari kamar tidur Mei. Setelah keluar dari kamar tidur Mei, Aji mengunci kamar Mei kembali agar terlihat seperti tidak terjadi apa-apa.

Aji pun segera turun ke lantai satu menuju kamar tempat tidurnya, Ia ingin tidur agar hasratnya tidak naik kembali.

Sesampainya di kamar Aji malah teringat Adik tirinya yang memakai pakaian ****.

Aji membayangkan Adiknya itu di kamarnya, apa yang ingin dia lakukan gagal total, karena pada saat itu Dia bukan ingin melakukan yang seperti itu.

Karena Aji terbawa suana hawa nafsu maka dia hampir saja lupa diri bahwasannya Ia ingin melecehkan Adik tiri kesayangannya itu.

Saat Aji membayangkan Adiknya Ia pun tersadar bahwa yang dilakukannya itu sangat salah, Dia merasa sangat menyesal telah melalukan hal sembrono seperti itu kepada adiknya tersebut.

Setelah kejadian yang Ia lakukan kepada Adiknya, Aji pun tidur dan merahasiakan kejadian itu kepada adiknya, Ia berusaha pura-pura lupa dengan apa yang Dia lakukan.

Keesokan harinya Aji bangun lebih lama seperti hari-hari biasanya, karena efek dari begadang bermain game yang dilakukannya malam hari kemarin.

Sedangkan Mei bangun pagi dengan cepat, dan merasa nyenyak karena tidurnya yang sangat pulas dan cukup, Mei yang bangun lebih awal langsung memasak di dapur untuk sarapan pagi Aji dan Mei.

Episodes
1 Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2 Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3 Bab 3. Berenang Bersama Mei
4 Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5 Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6 Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7 Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8 Bab 8. Dugem Di Bar
9 Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10 Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11 Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12 Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13 Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14 Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15 Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16 Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17 Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18 Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19 Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20 Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21 Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22 Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23 Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24 Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25 Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26 Bab 26. Kebohongan Aji
27 Bab 27. Perkelahian
28 Curhatan Aji dan Mei
29 Aji Depresi
30 Berlibur menuju pantai
31 Santai di Pantai
32 Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33 Tipu Daya Aji
34 Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35 Nafsu membara
36 Senja
37 Nafsu Membara
38 Kegagalan Aji
39 Aji dan Mei Ribut
40 Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41 Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42 Hari pertama Aji keluar dari rumah
43 Hari kedua di rumah Zulfan
44 Aji Training Bekerja
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2
Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3
Bab 3. Berenang Bersama Mei
4
Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5
Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6
Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7
Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8
Bab 8. Dugem Di Bar
9
Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10
Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11
Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12
Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13
Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14
Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15
Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16
Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17
Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18
Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19
Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20
Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21
Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22
Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23
Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24
Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25
Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26
Bab 26. Kebohongan Aji
27
Bab 27. Perkelahian
28
Curhatan Aji dan Mei
29
Aji Depresi
30
Berlibur menuju pantai
31
Santai di Pantai
32
Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33
Tipu Daya Aji
34
Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35
Nafsu membara
36
Senja
37
Nafsu Membara
38
Kegagalan Aji
39
Aji dan Mei Ribut
40
Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41
Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42
Hari pertama Aji keluar dari rumah
43
Hari kedua di rumah Zulfan
44
Aji Training Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!