Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.

Keesokan paginya,. Pada pagi hari. Mei yang sudah bangun dari tidurnya segera pergi ke lantai 1 dapur untuk memasak sarapan pagi.

Seperti biasanya Mei selalu saja bangun pagi untuk menyediakan sarapan pagi untuk Mei juga Aji.

Mei yang sudah selesai memasak, langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil handuk, Mei pun pergi ke kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu, setelah itu sarapan pagi.

Setelah Mei sudah mengambil handuk, Iya langsung membangunkan kakaknya Aji terlebih dahulu.

Tok...tok..tok...

Suara ketukan pintu.

Kak Aji...Kak Aji... Bangun......

Aji dan Putri terbangun karena ketukan pintu Mei yang sangat kuat, Mendengar Mei mengetuk pintu dengan sangat kuat, Aji yang tertidur dengan Putri tidak menggunakan celana langsung terbangun dan bergegas cepat-cepat memakai pakaian.

"Ia Mei sebentar lagi kakak menyusul makan denganmu, tunggu saja di meja makan," ucap Aji.

Mendengar perintah Kakak Aji, Mei langsung pergi menuju meja makan untuk menunggu Aji dan temannya.

Putri dan Aji tergesa-gesa memakai pakaian dan segera menuju kamar mandi untuk mandi.

Aji pun keluar untuk menemui Mei terlebih dahulu, dikarenakan Putri tidak membawa pakaiannya.

"Mei Bolehkah Kakak meminjam pakaianmu untuk teman kakak yang ada di kamar kakak?" tanya Aji.

"Boleh Kak, ambil saja di kamar Mei di lemari atas silakan pilih mana yang teman kakak suka," ucap Mei.

Aji pun pergi ke kamarnya untuk menemui Putri kembali, Aji mengajak Putri untuk pergi ke kamar Mei untuk mengambil pakaian Mei yang akan digunakan putri.

"Silakan dipilih dulu Put pakaiannya, Aku mandi terlebih dahulu ya Setelah itu kamu mandi dan kita sarapan pagi bersama-sama dengan Mei di bawah," ucap Aji.

"Baiklah Aji kamu duluan saja mandinya, nanti aku akan segera mandi jika sudah selesai memilih pakaian Mei untuk aku gunakan sementara tinggal di sini.

Sementara Aji sedang mandi, Putri pun memilih pakaian yang ia pinjam dengan Mei untuk digunakannya, sementara tinggal di rumah Aji dan Mei.

Bur...burrr..burr...

Suara air di kamar mandi Aji sedang mandi.

Setelah Putri mendapatkan pakaian yang ia suka Ia pun mandi di sebelah kamar mandi Aji.

Aji yang sudah siap terlebih dahulu mandi langsung pergi menuju kamar untuk pakaian.

Beberapa menit kemudian Putri juga selesai mandi dan menuju kamar Aji untuk menggunakan pakaian.

Putri yang sudah selesai mandi itu langsung saja masuk ke kamar Aji tanpa mengetuk pintu, Aji pada saat itu belum menggunakan pakaian dan masih tidak menggunakan apapun dan handuknya juga sudah dilepas.

Putri yang masuk ke dalam kamar Aji pun tertawa karena melihat si Ucok sangat kecil dan tidak mekar karena tidak tegang.

Hahaha....

Suara tertawa Putri.

"Hey Put, jangan tertawa nanti Mei dengar, Kenapa kamu masuk tidak mengetuk pintu dulu aku jadi malu karena punyaku sedang kecil." Aji menutupi si Ucok dengan tangannya.

"Tidak apa-apa Aji, Jangan malu Aji sudah biasa aku melihatmu tadi malam seperti itu tetapi aku lucu melihatnya sangat kecil dan imut, Karena itu aku tertawa lucu." Putri yang tertawa sambil menunjuk Ucok si Aji.

Putri pun melepas handuknya dan berpakaian di depan Aji, Melihat Segitiga Bermuda milik si Putri, punya Aji pun berdiri tegak.

Tetapi saat itu Putri tidak mengizinkan Aji untuk melakukan hal sembrono, Putri ingin bergegas berpakaian dan segera sarapan pagi bersama-sama di meja makan.

Mei sudah menunggu, Putri dan Aji pun datang untuk makan bersama-sama dengan Mei.

Setelah selesai sarapan pagi bersama-sama, Aji, Mei dan Putri membersihkan sisa makanan mereka.

Setelah itu Mei mengajakAji dan Putri ke kamarnya untuk menonton drama Korea.

Saat sudah sampai di kamar Mei Mereka pun duduk di lantai untuk menonton televisi drama Korea.

Saat sambil menonton film, Aji menanyakan kepada Mei tentang hubungannya dengan Umar.

"Mei Apakah Umar Sudah kamu putuskan," ucap Aji.

"Belum kak Aji, ini akan aku putuskan lewat video call," ucap Mei.

Setelah Aji menanyakan hubungan Mei dengan Umar, Mei pun langsung menelepon Umar dengan video call lewat handphone miliknya.

Medan Umar pun berbicara, Awalnya Umar Berbicara baik kepada Mei dan merayu-rayu Mei saat itu ditelepon.

Dengan hasutan kakak, langsung menyuruh Mei untuk memutuskan hubungan dengan Umar.

Aji menyuruh Mei untuk memutuskan Umar dengan cara baik-baik, Aji dan Putri menyarankan bahwa alasannya Mei ingin putus karena Mei ingin fokus mencari pekerjaan dan tidak mau pacaran untuk sementara waktu.

Mei pun langsung mengatakannya kepada Umar untuk putus, Sementara itu Umar tidak terima dan marah kepada Mei karena ia tidak ingin putus.

"Umar kita putus, Aku ingin mencari pekerjaan terlebih dahulu dan mau fokus untuk bekerja sementara waktu aku tidak mau menjalin hubungan lagi denganmu cukup sampai di sini saja mohon maaf," ucap Mei.

"Aku tidak ingin putus denganmu Mei, aku sayang sekali sama kamu jadi jangan kamu putuskan aku," ucap Umar.

"Sudahlah Aji, aku sudah tidak ingin berkenalan denganmu dan aku juga tidak mau berhubungan denganmu semua kontak akan aku blokir dan aku tidak mau mengenalmu lagi." Mei mengatakan itu sambil menutup telepon mereka.

Tut..tut..tut..

Suara telepon terputus.

Mendengar hal itu, Putri dan Aji pun gembira karena mereka berdua telah putus.

Aji sangat senang karena adiknya sudah tidak punya pacar lagi, Aji berfikir bisa Memanfaatkan adiknya jika tidak ada Putri.

Aji selalu saja nafsu melihat adiknya itu ketika Ia tidur, Sementara itu Umar yang diputuskan oleh Mei merasa menyesal karena telah mengeluarkan uang banyak.

Umar sangat rugi pada saat itu, karena dia tidak mendapatkan apapun dari Mei baik itu jatah ataupun Uang Mei.

Umar merasa rencananya semuanya gagal total karena Aji, Umar pun menyesal karena telah mengeluarkan uang banyak.

Mei yang sudah putus dengan Umar langsung cepat-cepat menghapus kontak Umar dan memblokirnya terlebih dahulu agar tidak dapat dihubungi oleh umat.

Mereka bertiga pun sangat senang hari itu kecuali Mei yang merasa dirinya juga kesepian karena Aji dengan Putri sangat mesra sedangkan Mei dicueki.

Karena Mei cemburu dengan Putri, Mei pun memarahi Putri dan tidak boleh mesra dengan kakaknya karena dia hanya teman kakaknya saja.

Mei yang marah kepada Putri Langsung memeluk Aji saat itu, Aji pun merasa dia pilih kasih terhadap Putri, jadi sebagai gantinya ia memeluk keduanya bersamaan.

Mereka bertiga pun menonton film drama Korea hari itu dan memakan cemilan serta minuman-minuman dingin di kamar Mei saat itu.

Episodes
1 Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2 Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3 Bab 3. Berenang Bersama Mei
4 Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5 Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6 Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7 Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8 Bab 8. Dugem Di Bar
9 Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10 Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11 Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12 Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13 Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14 Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15 Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16 Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17 Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18 Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19 Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20 Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21 Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22 Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23 Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24 Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25 Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26 Bab 26. Kebohongan Aji
27 Bab 27. Perkelahian
28 Curhatan Aji dan Mei
29 Aji Depresi
30 Berlibur menuju pantai
31 Santai di Pantai
32 Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33 Tipu Daya Aji
34 Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35 Nafsu membara
36 Senja
37 Nafsu Membara
38 Kegagalan Aji
39 Aji dan Mei Ribut
40 Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41 Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42 Hari pertama Aji keluar dari rumah
43 Hari kedua di rumah Zulfan
44 Aji Training Bekerja
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan Ayah ku.
2
Bab 2. Berdua Di Rumah Bersama Mei.
3
Bab 3. Berenang Bersama Mei
4
Bab 4. Berdua dengan Mei Di Rumah pada Malam Hari Pertama
5
Bab 5. Hari kedua Ditingalkan Orang Tua
6
Bab 6. Hari Ketiga Berdua Bersama Mei Dan berkenalan Dengan Umar
7
Bab 7. Aji Dugem dengan Teman-Teman
8
Bab 8. Dugem Di Bar
9
Bab 9. Aji Dimarahi Kedua Oang Tuanya
10
Bab 10. Mei Meminta Ijin bertemu Umar
11
Bab 11. Malam Hari Tidur berdua di kamar Mei.
12
Bab 12. Melihat Mei yang Sangat Anggun
13
Bab 13. Hari keenam Malam Mingguan
14
Bab 14. Perkelahian Umar dan Aji
15
Bab 15. Hari ketujuh, Berlibur di Pantai.
16
Bab 16. Aji dan Mei Berencana menguji Umar.
17
Bab 17. Hari kedelapan, Dinner dengan Umar
18
Bab 18. Hari kesembilan Rencana Aji dan Mei sukses
19
Bab 19. Mei Berencana Putus Dengan Umar
20
Bab 20. Putus Hubungan Mei dengan Umar.
21
Bab 21. Hari ke 11, Liburan Ke Pantai
22
Bab 22. Aji pulang Larut Malam
23
Bab 23. Aji Hampir membuka perawan Mei
24
Bab 24. Mei Bertemu Teman Lama
25
Bab 25. Di penginapan Bersama Putri
26
Bab 26. Kebohongan Aji
27
Bab 27. Perkelahian
28
Curhatan Aji dan Mei
29
Aji Depresi
30
Berlibur menuju pantai
31
Santai di Pantai
32
Di gubuk pantai Menikmati Suasana
33
Tipu Daya Aji
34
Keseruan Naik Banana Boat di pantai
35
Nafsu membara
36
Senja
37
Nafsu Membara
38
Kegagalan Aji
39
Aji dan Mei Ribut
40
Aji Menampar Mei dan Keluar dari Rumah
41
Hari Pertama Aji Keluar dari Rumah
42
Hari pertama Aji keluar dari rumah
43
Hari kedua di rumah Zulfan
44
Aji Training Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!