DBW 20 Berbagi Cerita

Di Batas Waktu (20)

" Gak papa, mbak", jawab Adel tersenyum. "Secara agama saya saya sudah pisah. Tapi, sekarang lagi masa untuk saling introspeksi diri. Apakah mau kembali melanjutkan kehidupan bersama atau jalan masing-masing ", Adel menjelaskan tanpa terpaksa.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Adel , Keysha dan si kembar kini sampai di sebuah taman. Keysha yang ingin mengenal lingkungan tempat tinggalnya sekarang, memilih ikut menikmati sore hari di taman bersama Adel dan kedua anaknya.

Sekarang, Adel dan Keysa sedang duduk di bangku panjang menghadap ke arah si kembar yang asyik bermain gelembung yang tadi di belinya dari seorang pedagang.

Terlihat keduanya yang tampak bahagia bermain bersama.

" Mereka luar biasa ya, mbak. Saya salut sama didikan mbak. Saling mengingatkan, menjaga dan sudah terbiasa shalat tepat waktu di usianya yang masih kecil", Adel mengutarakan kekagumannya.

" Alhamdulillah. Saya juga bersyukur memiliki mereka. Walaupun akhirnya memaksa mereka untuk lebih mandiri di usianya yang baru 6 tahun", jelas Keysa dengan perasaan bersalah.

" Tapi, Mbak hebat bisa mendidik mereka sendiri", tambah Adel yang sudah tahu dari cerita Keysa sendiri bahwa dia seorang single parent.

" Iya. Tapi, kalau boleh memilih aku lebih ingin ada seseorang yang juga membantu mendidik mereka. Membersamai mereka. Karena ternyata, mereka juga butuh sosok seorang ayah", curhatnya.

" Mbak menyesal sudah berpisah sama mantan suami Mbak?", tanya Adel hati-hati taku menyinggung.

" Tidak", jawabnya tegas. " Sulit mempertahankan hubungan sementara ibu mertua tak merestui hubungan kami. Sebelum ayah mertua meninggal, semua masih terkondisikan sekalipun sikap ibu mertua yang memang tidak menyukaiku sudah terlihat. Tapi, setelah ayah mertua meninggal, semua mulai terasa seperti neraka", jelas Keysa terasa sesak.

Bagaimana tidak seperti neraka, tinggal di atap yang sama dan apa yang di lakukan selalu salah. Apalagi latar belakang mereka yang tidak sederajat menurut pendapat sang ibu mertua. Keysa yang orang biasa dengan suami yang terlahir dari keluarga berada. Tingkat pendidikan pun berbeda. Keysa hanyalah lulusan SMA, membuat ibu mertua memandang rendah dia. Apalagi hanya menjadi ibu rumah tangga semenjak menikah, membuat dia di bilang hanya memanfaatkan harta keluarganya.

" Gak apa-apa kalau Mbak gak mau cerita", Adel khawatir dia terlalu ikut campur masalah pribadi seseorang. Apalagi mereka baru kenal. Walau Adel akui ia cukup nyaman berada di dekat Keysa.

" Sebenarnya aku butuh orang untuk mendengarkan kalau kamu gak keberatan. Selama ini aku memendamnya sendiri. Entah kenapa nyaman aja sama kamu padahal baru ketemu ", jelas Keysa.

" Boleh kalau Mbak percaya", Adel tersenyum sambil melanjutkan memakan cemilannya.

" Surga seorang istri ada pada ridho suami, sementara surga suami ada pada telapak kaki ibunya. Karena mertuaku tak menyukaiku, kita jadi tidak sejalan, jadi ini cukup sulit", jelasnya.

" Sejak kapan mbak pisah?", karena sudah di persilahkan, Adel berani bertanya.

" Sejak hamil si kembar. Saya merasa tidak tahan. Karena tertekan dengan sikap mertua, akhirnya saya stres dan hampir keguguran. Jadilah akhirnya saya lebih memilih pisah. Apalagi suami yang sedikit demi sedikit terkena hasutan ibu mertua dan lebih percaya pada mertua tanpa di cari tahu dulu kebenarannya membuat saya kehilangan sandaran." jelasnya.

Adel terdiam. Bisa di bayangkan olehnya bagaimana perasaan Keysa. Disaat seharusnya ia mendapat perhatian lebih dari suami saat hamil, ini malah sebaliknya. Belum lagi melahirkan dan mengurus dua anak seorang diri tanpa suami. Pasti sangat sulit.

Tangannya refleks mengusap lembut perutnya.

" Kamu sedang hamil?", akhirnya pertanyaan itu terlontar juga. Setelah tadi saat membeli makanan, Adel banyak request pada penjual yang mana itu mengingatkan Keysha pada saat ia hamil si kembar, lalu melihat Adel yang refleks mengusap perutnya membuat Keysa tambah penasaran.

" Alhamdulillah jalan 8 Minggu", jawab Adel tersenyum.

" Saran saja, kalau hubungan antara kamu dan suami masih bisa di perbaiki, lebih baik perbaiki. Hamil, melahirkan dan mengurus anak seorang diri itu tidak mudah. Kalau gak tahan bisa stres. Orang bilang, terkena baby blues. Yang bersuami dan masih ada keluarga yang membantu saja bisa terkena baby blues apalagi yang apa-apa di kerjain sendiri ". Keysa mengingat bagaimana dia dulu sangat tertekan

" Mbak kena baby blouse juga?", Adel jadi penasaran.

" Iya", Keysha membenarkan. "Beruntung dulu punya tetangga yang baik, beliau memang sudah berumur namun sangat pengertian. Mau membantu dan memberikan wejangan. Beliau hidup sendiri karena anak-anaknya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah Karena kesepian, akhirnya sering berkunjung ke kontrakan hampir setiap hari sampai akhirnya beliau meninggal".

Adel menghela nafas. Sudah bisa ia bayangkan. Apalagi ia pun sama seperti Keysa yang tidak punya siapa-siapa sebagai sandaran.

" Kamu lihat, mereka tampak bahagia. Tapi, di saat tertentu mereka murung. Apalagi saat mereka ingin merasakan yang anak lain rasakan, pergi menikmati waktu bersama ayah mereka. Mengingatnya saja sudah ingin membuatku menangis ", Keysa memaksakan untuk tersenyum. Dadanya terasa sesak, seperti di hantam batu besar.

"Tidak ingin mencari sosok ayah untuk si kembar?"

" Jujur masih trauma untuk menjalin hubungan yang baru", Adel hanya manggut-manggut.

" Sekalipun perceraian adalah perbuatan yang di halalkan, tapi ia sangat di benci Allah", Keysa mengingatkan. Ia tidak ingin Adel merasakan kesulitan yang pernah ia rasakan. Walaupun Keysha sendiri tidak tahu masalah seperti apa yang di hadapi Adel.

***

Malam ini cuacanya cerah. Bintang-bintang terlihat indah menerangi malam. Bahkan bulan sabit menambah indah lukisan malam ini.

Sakha duduk memandang ke langit. Hatinya terasa hampa. Benar kata orang, bahwa seseorang terasa berharga setelah ia tidak lagi ada di sisi kita.

Tidak ada lagi orang yang menyambutnya sepulang kerja, juga mengantarkannya walau hanya ke depan teras saat akan pergi bekerja.

Tiba-tiba pandangannya teralihkan pada mobil yang baru masuk ke halaman rumah.

Mobil yang tak asing dan cukup membuatnya tambah kesal.

" Assalamu'alaikum", seorang gadis remaja masuk ke dalam rumah dengan suara lantang.

" Wa'alaikumsalam ", jawab Mama Ria yang baru keluar dari kamar hendak ke dapur karena haus. Sementara di tangannya ada gelas yang sudah kosong.

"Alifa, kamu kesini sama siapa?", tanya Mama Ria pada sang keponakan.

Belum sempat menjawab, seorang perempuan paruh baya yang usianya hanya terpaut dua tahun lebih muda dari mama Ria masuk membawa koper.

Setelah mencium tangan Mama Ria, Alifa dan ibunya yang tidak lain adalah adik ipar Mama Ria duduk di sofa dengan wajah tak bersahabat.

Episodes
1 DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2 DBW 2 Terkejut
3 DBW 3 Mama Tahu
4 DBW 4 Goyah
5 DBW 5 Terlambat
6 DBW 6 Sahabat
7 DBW 7 Jodoh
8 DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9 DBW 9 Memulai dari Awal
10 DBW 10 Jalan-jalan Sore
11 DBW 11 Martabak Telur Spesial
12 DBW 12 Mantan istri ?
13 DBW 13 Talak
14 DBW 14 Adel Hamil
15 DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16 DBW 16 Rencana Adel
17 DBW 17 Pertemuan
18 DBW 18 Kesempatan
19 DBW 19 Tetangga Baru
20 DBW 20 Berbagi Cerita
21 DBW 21 Kedatangan Alifa
22 DBW 22 Menghindar
23 DBW 23 Mengabadikan Momen
24 DBW 24 Pernyataannya Cinta
25 DBW 25 Mertua Idaman
26 DBW 26 Pulang Ke Rumah
27 DBW 27 Karena Sebuah Foto
28 DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29 DBW 29 Curiga
30 DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31 DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32 DBW 32 Hampir Kecelakaan
33 DBW 33 Meminta Bantuan
34 DBW 34 Kecelakaan
35 DBW 35 Kehilangan
36 DBW 36 Mulai Menyelidiki
37 DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38 DBW 38 Penjara
39 DBW 39 Rekan bisnis
40 DBW 40 Pilihan Tari
41 DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42 Pengumuman Novel Baru
43 DBW 42 Cemburu
44 DBW 43 Kunjungan Keluarga
45 DBW 44 Status
46 DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47 DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48 DBW 47 Kedai Bakso
49 DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50 DBW 49 Janji di Depan Pusara
51 DBW 50 Hadiah dari Sakha
52 DBW 51 Perpisahan
53 DBW 52 Undangan Pernikahan
54 DBW 53 De Javu
55 DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56 DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57 DBW 56 Keram Perut
58 DBW 57 Persalinan
59 DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60 Terimakasih
61 Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62 Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu
Episodes

Updated 62 Episodes

1
DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2
DBW 2 Terkejut
3
DBW 3 Mama Tahu
4
DBW 4 Goyah
5
DBW 5 Terlambat
6
DBW 6 Sahabat
7
DBW 7 Jodoh
8
DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9
DBW 9 Memulai dari Awal
10
DBW 10 Jalan-jalan Sore
11
DBW 11 Martabak Telur Spesial
12
DBW 12 Mantan istri ?
13
DBW 13 Talak
14
DBW 14 Adel Hamil
15
DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16
DBW 16 Rencana Adel
17
DBW 17 Pertemuan
18
DBW 18 Kesempatan
19
DBW 19 Tetangga Baru
20
DBW 20 Berbagi Cerita
21
DBW 21 Kedatangan Alifa
22
DBW 22 Menghindar
23
DBW 23 Mengabadikan Momen
24
DBW 24 Pernyataannya Cinta
25
DBW 25 Mertua Idaman
26
DBW 26 Pulang Ke Rumah
27
DBW 27 Karena Sebuah Foto
28
DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29
DBW 29 Curiga
30
DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31
DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32
DBW 32 Hampir Kecelakaan
33
DBW 33 Meminta Bantuan
34
DBW 34 Kecelakaan
35
DBW 35 Kehilangan
36
DBW 36 Mulai Menyelidiki
37
DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38
DBW 38 Penjara
39
DBW 39 Rekan bisnis
40
DBW 40 Pilihan Tari
41
DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42
Pengumuman Novel Baru
43
DBW 42 Cemburu
44
DBW 43 Kunjungan Keluarga
45
DBW 44 Status
46
DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47
DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48
DBW 47 Kedai Bakso
49
DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50
DBW 49 Janji di Depan Pusara
51
DBW 50 Hadiah dari Sakha
52
DBW 51 Perpisahan
53
DBW 52 Undangan Pernikahan
54
DBW 53 De Javu
55
DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56
DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57
DBW 56 Keram Perut
58
DBW 57 Persalinan
59
DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60
Terimakasih
61
Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62
Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!